Minggu, 15 Februari 2009

Telenovusla Seasson II

Telenovusla Seasson II, New Empire New Affair!!!

Previously in Telenovusla

Luthien adalah seekor Grazier coro yang dudud dan jatuh cinta pada kk HeN, wakil Archon coro yang kuat baek en selalu ramah padanya. Luthien menyimpan harapan *khayalan* bahwa suatu hari ia akan diperistri oleh HeN. Namun ternyata HeN meninggalkannya dan pindah ke planet Polaris. Patah hati dan putus asa, Luthien mengurung dirinya di kamar sampai sahabat baiknya sejak kecil, Paladinz menyeretnya dan memperkenalkannya pada aktivitas penghilang stress yaitu RUSUH!

Tak disangka Luthien jadi kecanduan rusuh! Hidupnya hanya untuk rusuh rusuh dan rusuh sampai CPt nya ampir mendekati para Archon Coro! Luthien pun di blacklist oleh bangsa Bellato, para Archon Bellato mengirimkan secebol AR bernama Shin Avalon untuk membereskan Luthien. Karena kedudutannya, Luthien yang tidak tahu apa-apa tentang patch RedArmy akhirnya menderita kekalahan dan hampir aja mampus di tangan Shin Avalon, seandainya tidak ada keajaiban yang menyelamatkan nyawanya.

Luthien kemudian bertemu dengan cc BabyLunar, ex Warchon cora yang sudah lama menghilang karena cintanya bertepuk sebelah tangan dengan King Archon yang hay itu! Berkat nasihat Baby Lunar, Luthien akhirnya kembali ke jalan yang benar, dan tidak merusuh lagi. Saat mengikuti CW, Luthien bertemu lagi dengan Shin Avalon, mereka terus bertarung walaupun terkena efek nuklir Accretia! Kali ini tidak ada yang menang maupun kalah, namun Luthien benar-benar dendam karena first kiss nya yang berharga dicuri secara tidak sengaja oleh Avalon!

Pada pertemuan berikutnya di Ether, baik Luthien maupun Shin Avalon terkena bug patch SoHS, PT mereka jadi pada ancur.... Akhirnya mereka GB PT bareng dan jadi akrab. Hubungan pertemanan mereka pun terbongkar oleh Paladinz, yang langsung mengultimatum Luthien agar tidak menemui Shin Avalon lagi selamanya!!!

Luthien ingin mengucapkan selamat tinggal terakhir kalinya kepada Avalon, diam-diam ia datang ke Pan Crimson. Namun yang dilihatnya sungguh mengenaskan, Avalon terluka parah akibat serangan sekaleng Dementer! Dengan dibantu Paladinz, Luthien merawat Avalon dan menyadari perasaannya.

Hubungan pertemanan antar Paladinz dan Luthien pun retak, sampai suatu ketika terjadi kudeta terhadap Archon Cora. Paladinz yang terlibat di dalam kudeta itu terluka karena menyelamatkan mantan Archon Cora. Setelah ditolong oleh Luthien dan Avalon ia menyadari kesalahannya dan akhirnya memberikan restu pada sahabatnya itu sebelum ia berpindah ke bangsa Accretia bersama para Cora pembela mantan Archon....

Kini segalanya telah berubah.... Luthien yang ditinggalkan oleh semua yang pernah dikenalnya, akan menjalani hari-hari baru ditemani kekasihnya . Sedangkan Paladinz yang telah diubah menjadi sekaleng Accretia, akan memulai segalanya dari awal lagi....

Chapter I : The Archon of Accretian Empire!


Malam itu keadaan di markas Accretia terasa lengang... lebih lengang daripada biasanya. Daerah gurun tandus yang sepi itu pun terasa lebih sepi dari biasanya. Maklum hampir semua pasukan bangsa Accretia saat ini sedang berkumpul di Armory 213.

Mereka di sana untuk mengamankan dan menyambut kepindahan beberapa bangsa Cora yang akan bergabung dengan mereka. Namun markas yang sepi itu rupanya tidak terlalu menganggu Archon Prince, sekaleng Mercenary yang sudah lama menjabat sebagai Archon bangsa Accretia.

Dengan tenang ia duduk di ruang kerjanya, berwibawa seperti biasanya ia memeriksa dokumen-dokumen kerjanya dan menyeruput secawan bensin hangat yang dihidangkan oleh Jendral sekaligus babu nya Striker Aizenvalt. Sang butler dengan setia berdiri di sampingnya, dengan nampan dan teko di tangan siap menuangkan ulang bensin untuk Archon Prince apabila cawannya mulai kosong.

Ketenangan Archon Prince dan babu nya itu terusik ketika sekaleng Striker mengetuk pintu ruang kerja Archon Prince dan langsung memasukinya. Dari name tagnya striker itu terlihat bernama xsotoy.... eeh salah xsoboy.

“Lapor yang mulia” ujar xsoboy sambil berlutut dalam-dalam memberi hormat.

Si babu Aizenvalt memberi kode agar xsoboy segera berdiri dan menyampaikan laporannya.

“Hamba hendak melaporkan, coro-coro yang datang untuk bergabung dengan bangsa kita telah didata dan dihitung. Proses cuci otak dan kalengisasi mereka akan dimulai sebentar lagi. Selain itu pesan Yang Mulia untuk menyendirikan proses kalengisasi King Archon juga telah saya laksanakan. Ia akan diberi kode khusus supaya Yang Mulia dapat mengidentifikasinya dengan segera apabila melihatnya!”

“Good! Laksanakan segera!!” kata Archon Prince penuh wibawa sambil menyeruput bensin aroma lemon nya

Setelah itu si sotoy eh soboy pun undur diri, dan meninggalkan ruangan. Penasaran... si babu pun bertanya sambil menuangkan bensin di cawan Archon Prince yang sudah kosong.

“Kenapa wujud kaleng King Hay, eh.... King Archon harus dibedakan dari yang lain boss?”

Tiba-tiba saja Archon Prince meletakkan dokumen-dokumen yang dikerjakannya.... Sekaleng Mercenary yang gagah itu pun tertunduk dan terdiam... Tak berapa lama Aizenvalt menyadari meja kerja Archon Prince bergetar, awalnya perlahan namun makin lama makin keras. Belum sempat si babu Aizen menyadari apa penyebab getaran di meja itu tiba-tiba saja Archon Prince membuka mulut kalengnya dan...

“BWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA” Archon Prince tertawa begitu keras seolah tiada hari esok!!!!

Rupanya getaran meja tadi adalah akibat Archon Prince menahan ngakaknya, dan sekarang ia nggak bisa menahannya lagi makanya ketawanya jadi kayak meledak gitu.

“Ke...kenapa boss? kok ketawanya kayak gitu?”

“Babu goblokkkk!!! Tiap hari lu nemenin gue masak ndak nyadar!??? Inilah akhir yang sempurna dari rencanaku, rencana jeniusku akhirnya terlaksana dengan suksesssssss MWUAHAHAHAHAHAHAHAHAH!!!!!”


“Rencana jenius apa sih?” tanya si babu dengan lemodnya


“...zzzzzz... makanya lu forever babu!!!!! Lu tau ga sih betapa sedihnya hati gw selama ini karena cinta gw pada King Archon tidak mungkin terbalas... “

Mendengar hal itu sang babu pun syok!!! Teko yang dipegangnya sampai jatuh kelontangan di tanah, namun dengan refleks luar biasa -yang hanya mungkin dimiliki oleh babu-babu berpengalaman- Aizenvalt pun cepat-cepat mengambil baki dan kain pel untuk mberesin pecahan teko, sementara Archon Prince masih asyik bercerita

“...sebenarnya sejak dulu gw itu naksir ama King Arhcon dari coro!!! Tiap kali ketemu di CW gw ga bisa menahan diri gw untuk tidak mengagumi kharismanya...aura hay nya... keberaniannya maju di garis depan! Tapi apa daya, gw ama dia beda bangsa -Archon Prince terlihat sedih....kamera matanya agak berembun seolah menahan tangis...- dia coro di dalam daging, sedangkan gw mesin di dalam kaleng!”

Babu Aizen hanya menundukkan kepala dalam-dalam sambil terus pasang microphone telinganya untuk mendengar,

“Akhirnya suatu hari kesempatan pun tiba untuk gw, King Archon dikudeta oleh Warchon nya!!!!....Gw pun ngga nyia-nyiain golden opportunity ini!!! Gw harus memiliki KingArchon di sisi gw no matter how!!!! Dengan modal pengetahuan tentang keadaan sosial politik romantik coro, gw segera tau alasan warchon monyong itu melakukan kudeta, karena dia juga udah lama memendam rasa ama King Archon... Sebagai sesama fans gw punya dong daftar rival gw!!!!!!”

“0o0 oooooh!?? lalu hubungannya apa boss, kudeta di coro ama rencana jenius boss untuk ngedapetin King Archon???“ tanya babu Aizenvalt masih tak mengerti.

“BWHAHAHAHAHAAH” Tiba-tiba tawa Archon Prince meledak lagi.... “itulah kejeniusan gw dudul!!! tidak sia-sia gw nda tidur tiga hari untuk mikir!!! Prosesor gw bekerja keras selama 3 x 24 jam untuk mikirin rencana jenius ini, kadang sampe keluar asapnya pula!! MBWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHA~”
Archon Prince meneruskan ngakak-ngakak nya sampe salah satu mur rahang nya copot dan berkelontangan di tanah.

Dengan sigap sang babu segera membungkuk-bungkuk mencari mur yang terlepas itu...sementara Archon Prince yang diliputi kebahagiaan tidak bisa berhenti bercerita

“Gini lo babu... gw jelasin biar lo ngerti...setelah terjadi kudeta akibat cemburu itu, gw menghubungi Warchon monyong itu dan memberi ide ama dia! Gw cukup bilang ....King Archon dah nolak cinta lu!!!! ga cukup dikudeta, lu harus jadiin dia turn coat biar dia tidak bisa mencintai org lain!!!! Si monyong yang memang udah dipenuhi rasa cemburu dan sakid hati menelan mentah-mentah ide gw itu dan mulai menghasut pemimpin bangsanya, tanpa disadarinya dia sebenarnya memulusin jalan gw untuk memiliki King Archon MBWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH~ ~ ~ ”
klontanggg... sebuah mur terlepas lagi dari rahang kaleng Archon Prince, padahal babu nya masih bingung nyariin mur pertama yang lepas.

“Setelah itu gw mendekati BabyLunar, benernya Lunar ini saingan gw juga tapi I’m not to worry about her, because KingArchon is hay!!!! gw tau Lunar sangat mencintai KingArchon makanya gw pura-pura bersimpati dan menawarkan coro yg jadi buronan dijadikan bangsa Acc!! MBWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA” klontang klontang.... mur ketiga kini ikut terlontar meninggalkan rahang Archon Prince, saat ini rahang bawah kaleng itu cuma ditahan dengan sebuah mur saja!

Aizenvalt berhasil menemukan mur yang pertama dan kedua, ia kini berusaha menemukan mur ketiga secepatnya.

Tanpa menyadari mur rahangnya pada mabur semua Archon Prince masih asyik bercerita.

“BabyLunar tentu aja setuju, tentunya cewe malang itu berpikir daripada pria yang dicintainya dijadiin turncoat mending dikirim ke gw untuk jadi kaleng! Dialah penentu suksesnya rencana jenius gw ini!!!! GIYAHAHAHAHAHAHAHAHA rencana gw sempurnaaa!!! Saat ini gw dapat King Archon di sisi gw sebagai kaleng yg cantik!!!! Tidak ada kebahagiaan melebihi ini!!!!!! BWUAHAHAHAAHHAAHAHHAHAHA~ ~ Sebelumnya walau jadi Archon, en dicintai bangsa gw... gw nda pernah merasa bahagia..... hidup gw selalu terasa kurang lengkap!!!! tapi sekarang dengan dia di sisi gw, hidup gw sudah lengkappp!!! gw merasa memiliki segalanya !!!!!! BWAHAHAHAHAHAAHHAHAAHHAHAAHHAAHHAAHHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAAHAHAHAHAHAHHAAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAHHA ~ ~ ~ ”

KLONTANGGGGGGG!!!!!!

Babu Aizenvalt hanya bisa melongo sambil memegangi tiga mur yang baru aja ditemukannya saat mur terakhir melayang lepas dari rahang Archon Prince...
Mur terakhir tersebut terbang bersamaan dengan copotnya rahang bawah Archon bangsa kaleng tersebut.

“Aww Syitt...owyy bhabuuw phashanginn rahwang gw laghi dhonkkk!!!” rutuk Archon Prince

To be Continued

Some people live for the fortune
Some people live just for the fame
Some people live for the power, yeah
Some people live just to play the game
Some people think that the physical things define what's within
And I've been there before
But that life's a bore so full of the superficial

Some people want it all
But I don't want nothing at all
If it ain't you baby If I ain't got you baby
Some people want diamond rings
Some just want everything
But everything means nothing
If I ain't got you, Yeah

Words from "If I Ain't Got You" by Alicia Keys


Chapter II: Don’t say you love me

Tiap kali melangkahkan kaki ke markas Cora, Luthien merasa keadaan markas udah berubah.... Udah ngga sama lagi dengan yang dulu... Emang sih lokasi portal, bank, pahlawan, dll ngga berubah. Tapi sejak terjadinya kudeta penggulingan kekuasaan beberapa bulan yang lalu, sejak semua teman-temannya pindah menjadi bangsa Accretia, Luthien ngerasa keadaan di markas tidak sama lagi seperti dulu.

Gadis cora itu melangkah cepat melewati sebuah rumah kosong, rumah bekas teman baiknya Paladinz..... Kadang-kadang Luthien kepikiran juga, saat ini Paladinz udah jadi apa ya? Punisher kah? atau Striker? Bagaimana wujud kaleng nya, apa dia masih hidup atau udah jadi korban dirusuh Coro saat level ucup?? Hati Luthien masih sakit kalau memikirkan hal itu.

Tiba-tiba lamunan Luthien terusik dengan suara berisik dari chat bangsa, “I repel, cheluch lu org pdh chibuk fharming & I chendhiri jadhi chumbal". Asemmm suara Archon baru rupanya, orang brengsek yang mengakibatkan Luthien kehilangan segalanya-galanya!!!!! Zzzzz.......... Luthien jadi makin sebal dan muak aja, gadis itu mempercepat langkahnya agar segera tiba di portal cora.

Hari itu Luthien ama Avalon ada janjian kencan seperti biasa di spot favorit mereka di Pan Crimson. Emang sih sekarang dengan adanya aliansi cebol dan coro seharusnya mereka lebih leluasa bertemu. Tapi faktanya malah sebaliknya, aliansi hanya terjadi pada saat CW dan rusuh! Di luar itu bangsa coro dan cebol ngga punya hubungan apapun, bahkan banyak sekali bangsa coro yang masih suka memaki-maki cebol di markas, demikian pula sebaliknya!

Dengan kata lain Luthien dan Avalon masih harus menutup-nutupi hubungan mereka dari teman sebangsa yang lain. Janjian ketemu di Pan Crimson pun mesti dibatesin, mereka tetep harus ngelakuin aktivitas-aktivitas seperti hunt, farming, PT in bersama teman sebangsa yang lain supaya nggak dicurigain. Jadi janjian kencan ini serasa istimewa bagi Luthien...udah seminggu ia nggak ketemu cebolnya itu.

Baru aja Luthien menapakkan kaki di pasir Pan Crimson dan melepas rindu dengan Avalon, tau-tau aja sepasang coro dateng ke spot mereka. Luthien dan Avalon dengan refleks langsung ngumpet di balik sebuah batu karang yang ngga terlalu jauh dari situ dan mengintip apa yang dilakuin pasangan coro itu di spot mereka....

Ternyata, pasangan Coro itu sedang pacaran!!!! Luthien bisa ngeliat betapa mesranya pasangan itu.... Si Coro cowo ngecium lembut tangan cewe nya trus dia memberikan sebuah buket mawar merah yang diumpetin dibalik shield nya....

Duh gilaaa, kapan gw dapat surprise kayak gitu, keluh Luthien dalam hatinya. Udah beberapa bulan ini hubungannya ama Avalon ngga berkembang, gitu-gitu aja!!!

Setelah para coro tersebut pergi, Luthien en Avalon muncul dari persembunyiannya, dengan sedikit gondok Luthien memberanikan dirinya ngomong ke Avalon.

"Lu liat pasangan yang barusan dateng itu?"

"Kenapa?" tanya Avalon ogah-ogahan

"Cowok itu ngecium tangan cewenya, trus cewenya dikasih surprise bunga mawar!!!. Mesra banget mereka. Kenapa elu ga berbuat seperti itu?"

"Mau mampus apa?... Mana kenal gw ama cewe itu?????" jawab Avalon sambil ngeloyor pergi....

Gubragggggggggggggggggggg!!!!! Ini cebol satu bener-bener gebleg atau cari pekara sih????? Dengan kesal Luthien menatap punggung Avalon yang terus bejalan dengan santai di pesisir Pan Crimson.

Shin.... lu ini niatan bercanda atau serius sih???? Pandangan mata Luthien mulai kabur, aww siall matanya terasa panas dan berair. Cepat-cepat ia menggunakan punggung tangannya untuk menghapus air matanya.

Ia nggak ingin berantem dengan kekasihnya yang udah jarang ditemuinya itu, kekasih yang udah direstui oleh sahabat nya yang sudah tiada... Aizzzz malah makin berair mata gw, kutuk Luthien sambil menyeka kembali wajahnya dan cepat-cepat berjalan menyusul Avalon.

Walaupun Luthien tahu, Avalon ini benernya baik en care, walaupun Luthien ngga pernah berharap materi atau apapun dari cebol itu... Tapi nyesek juga kan kalo cebol itu nggak pernah kasih perhatian lebih pada Luthien?

Kemarin-kemarin juga Luthien melulu yang ngasihin dia kado! Bunga lah, coklat lah, kain vynil buat ngelap BMAU lah, sedangkan Avalon??? zzzzz boro-boro kado, potion buat ngilang untuk datang ke sini aja gw disuruh modal sendiri!!!!

Kenapa jadi kebalik gini sih?? kayak gw cowoknya trus dia ceweknya, gw yang kelewat perhatian ama dia, or dia yang kelewat cuek ama gw???? Luthien terus bertanya-tanya dalam hatinya.

Kalo udah gini, mau ngga mau Luthien pasti kepikiran tentang kk HeN, walaupun sebenernya ngga baik tapi di dalam hati kecilnya Luthien berulang kali ngebandingin Avalon ama kk HeN! Hasilnya..... aizzzz boro-boro dibandingin HeN , ama Paladinz aja masih kalah jauhhh tu cebol!!!
.
Gw butuh banget curhat ama seseorang.... Tapi mau curhat ama siapa?? Gw udah nda ada temen... satu-satunya temen gw saat ini ya si cebol ini, masak gw curhat ke dia tentang dirinya sendiri!!?!?!?! #@$#%@$%$# ga lucu dongg!!!!

Coba kalo Paladinz masih ada, semua temen-temen gw dulu juga udah ngga ada, semua udah jadi kaleng dan gw ngga bisa kontak mereka lagi! Sempat juga kepikiran curhat ke cc Baby Lunar (tentu aja gw nda akan bilang kalo cowo gw cebol waktu curhat, bisa di Pressure Bomb di tempat gw!!!) tapi sekarang ini cc BabyLunar sendiri ilang nda tau kemana, sejak kejadian kudeta itu dia menghilang... anak buahnya juga ngga tau ngilang kemana ketua guild mereka itu... Apa mungkin dia ikut pergi ke Armory 213 dan menemani King Archon diubah jadi kaleng???

Hiks.... dalam hati Luthien ada sedikit perasaan bersalah, bersalah karena ia merasa agak menyesal telah memilih cebol ini.... Oh Decem, apa gw udah mengambil keputusan yang salah??


********


06.00 am Polaris Planet, Cora HQ Settlement.

Kondisi markas Cora di Planet ini tidak jauh berbeda dengan kondiri di Planet Solar, bentuk bangunan maupun lokasi tiap-tiap NPC sama persis, mungkin satu-satunya hal yang membedakan adalah sedikitnya jumlah Cora yang ada di markas ini.

Wajah-wajah Cora yang ada di sanapun terlihat murung.... tidak bersemangat, tidak ada celotehan-celotehan ramai seperti yang biasa terlihat di markas Cora Solar, keadaan begitu sunyi dan senyap sampai.....

“WHOAAAAAAAAAAAAAA” terdengar teriakan keras dari arah salah satu rumah petinggi Cora Polaris.

Pemilik suara itu adalah pemuda Cora tampan yang tubuhnya yang hanya ditutupi oleh celana pendek. Pemuda itu gemetar dan basah oleh keringat dingin, jemarinya yang gemetaran berusaha meraih segelas air.... dia mencoba meminum air itu perlahan-lahan agar tidak tersedak.

Setelah segelas air itu dihabiskannya, pemuda itu mulai bisa mengendalikan dirinya. Ia duduk di samping tempat tidurnya menatap cahaya matahari yang menerobos masuk dari sela-sela jendela kamarnya, berusaha membersihkan kepalanya dari mimpi buruk yang baru saja menghantuinya.

Namun baru aja ia menarik nafas lega, pintu kamarnya diketuk dengan tegas dan perlahan. Pemuda itu terlihat bingung, nggak biasanya ada yang mencari dia sepagi ini, namun dipersilahkannya tamu itu masuk setelah ia menyabet jas mandi yang tergantung di sisi kamarnya untuk menutupi tubuhnya...

“Silakan masuk”

Pintu kamarpun dibuka dengan perlahan, pemuda itu terbelalak ketika melihat sosok tamu yang memasuki kamarnya, sosok yang udah nggak ia lihat selama setahun lebih!!!!

Melihat pemuda itu kebingungan, tamu itu hanya tersenyum manis lalu menyapa “Apa kabar HeN, udah lama nggak ketemu ya!”

To Be Continued









Chapter III : I’ve always wanted to see you...

BlackFairy, adalah code name yang diberikan oleh para pemimpim bangsa Accretia ke gw. Gw sendiri ngga tau kenapa gw diberi code name kayak gitu, tapi mendinglah... gw pernah liat kaleng dengan code name JandaLiar... parah mana hayo??

Eniwei, gw adalah unit scouter Accretia Empire yang baru aja diaktifkan beberapa bulan yang lalu. Tiap hari gw ngejalanin kewajiban gw sebagai scouter. Untuk kaleng selevelan gw kewajiban nya engga banyak, cuma leveling dan quest!

Sejak level satu gw jalanin tugas-tugas gw dengan baik, tapi entah kenapa akhir-akhir ini...sejak jadi Scouter tepatnya, gw sering dapat mimpi yang sama tiap malam.....

Within the deep,deep forest there is a faint fragrance, it’s lovely
If I search through the everyday faces, surprisingly, I find that yours is smiling

I want to touch it, but even if I reach out my hand to you, fleetingly, you soared towards the sky

I’ve always wanted to see you,always wanted to see you… That’s how I feel
When I pass through sleepness nights
I’m enveloped within the light and shadow you left behind, and I start crying



Setiap hari gw mimpi tentang hutan yg rimbun dan pria yang gw cintai menanti gw disana... Lengkap dengan soundtracknya pula!!!! Aneh banget ga sih??? Wilayah Accretia kan semuanya padang tandus, mana ada hutan rimbunnya???

Kata kaleng mercenary senior gw kk Chamelehay eh Chameleons, yang diaktifkan sebulan sebelom gw, bangsa kaleng ngga bisa bermimpi karena kita adalah mesin. Dengan kata lain yang gw kira mimpi itu sebenernya adalah kilasan balik dari kejadian-kejadian di masa lalu gw!

Humm artinya di masa lalu gw ini cewe dong? Yang gw mimpikan pria dengan aura bersinar di atas kepalanya tuh! Masak iya gw hay??? Ngga mungkin lah yaw!

Anyway elo jangan bingung ya baca kisah gw.... Di bangsa Accretia ini udah bukan rahasia lagi, kaleng itu ngga bisa bereproduksi! Jadi satu-satunya cara menggantikan unit-unit kaleng yang berguguran di medan tempur adalah dengan membuat kaleng-kaleng baru! Dengan apa kaleng baru dibikin? Tentu aja dari bahan-bahan daur ulang kaleng-kaleng yang udah ancur. Barulah setelah kita level gede bisa membeli body kaleng yang lebih bagus di NPC or lelang.

Nah kalo cuma sekedar kaleng, tentunya kita ngga bisa dong berpikir, ngobrol, bahkan menjalankan quest. Kita juga butuh yang namanya AI (Artificial Intelegence) atau kecerdasan buatan! Masalahnya menciptakan AI itu susyah jadi cara tergampang yang dilakukan oleh bangsa gw saat ini adalah menggunakan tubuh musuh yg otaknya masih sehat utk dijadikan AI bagi unit-unit kaleng yg belom bernyawa. Elo ngerti kan maksud gw?

Nah, jadi kemungkinan mimpi-mimpi gue tiap malam itu kejadian yang gw alamin selama gw menjadi Coro atau Bellato di kehidupan gw sebelomnya.... Emang kadang ada kejadian seperti ini, proses cuci otak yang ngga sepenuhnya berhasil dan meninggalkan residu memory di masa lampau....

Gw ngga keberatan sebenernya dapat mimpi kayak gitu.... Masalahnya mimpi yang datang lengkap dengan soundtrack ini juga dibonusin dengan perasaan sakit yang luar biasa!!!! Perasaan ini terus menyiksa gw, sampe gw nda isa bubuk tiap malem
*bubuk = berdiri di sebuah unit untuk ngecharge batere*

Jadi lo bayangin aja kadang-kadang gw pergi hunt di 117 atau 213 dalam keadaan Low Batt!! Sempat gw stress dan berpikiran untuk minta diformat ulang supaya ga dihantui memory2 nda jelas ini. Gw udah beranikan diri menemui ke kk Scheinwolf, kaleng medic yang bertugas untuk mengatur reparasi hardware dan software bagi semua unit kaleng junior Accretia. Tapi baru aja gw nyampe ruang medic, gw udah ngerasa kok percuma aja gw minta format.

Bayangin.... waktu gw ke ruang medic, gw ngeliat kk Scheinwolf sedang berdebat ama Archon Prince. Seperti biasa babu Aizenvalt menemani di sisi Archon Prince. Subject perdebatan mereka adalah sekaleng striker ber nick CrossNohay ehh CrossNova!!! Wanjreddddd!!!! Kenapa nih kamera mata gw kok dikit-dikit tulisan nick berubah jadi hay semua???? Hiyyyy!!!!!

Ehm... back to topic, Saat itu si CrossNova dibaringkan dalam keadaan deactivate di atas meja kerja Scheinwolf, sementara tiga kaleng lainnya berdiri mengitari meja kerja tersebut. Isi perdebatan mereka kira-kira seperti ini kerekam di HDD gw...

“Ampun boss, kaleng ini lagi kaleng ini lagi!!??” rutuk Scheinwolf. Keliatan banget si petugas medic itu udah bosen en hafal ma striker satu ini.

“Lu kali yang nge-format nya ngga bener Schein” Balas Archon Prince ga kalah sewot!

“Ga bener gimana boss? Gw udah pilih full format!!! Normalnya kalo kaleng lain digituin lebih dari 4 kali udah jebol tuh HDD ma prosesor!! Lha ini udah 7 kali diformat masih aja hay en buaya nya ngga ketulungan!”

“Hssst jangan keras-keras!!!” Bentak Archon Prince sambil mengawasi keadaan sekitar, untunglah sebagai Scouter gw bisa hiding sambil nonton.

“Intinya” Lanjut ArchonPrince sambil merendahkan volume suaranya “Terserah cara lo gimana gw minta nih kaleng lu atur supaya ga jadi buaya hay kambuhan lagi!!! Masa tiap hari nempel-nempel ke kaleng lain! Bikin dia setia ama gw gitu loh!??”

“Boss, semua udah gw coba mulai dari ganti software, ganti OS, ganti HDD, ganti prosesor , ganti MB toh nyatanya masih aja buaya ga ketulungan” Si kaleng Scheinwolf mulai garuk-garuk kepala “kayaknya udah bawaan orok nih!”

“Udahlah boss mendingan kaleng cacad produksi ini di deactivate aja!” Babu Aizenvalt mencoba memberi saran , yang segera disambut dengan jawaban khas oleh Archon Prince.

“Babu nggak usah ikut-ikut!!!”

Jadi begitulah, gw belajar dari peristiwa itu... ada sesuatu yang ngga bakal bisa hilang dari diri elo walaupun elo diubah jadi kaleng dan walaupun badan mekanis elo diotak atik sampe seperti apapun juga! Jadi gw putuskan untuk nggak memformat ulang diri gw dan bertahan aja dengan siksaan ini.


Suatu pagi gw pergi Q brutal di 117...lagi-lagi dalam keadaan LowBatt, hari itu Brutalnya luar biasa sedikit pula... duh jadi cape rasanya. Temen-temen separty gw aja udah mulai ngerasa sebel dengan keadaan ini, apalagi gw yang low batt!!!

“Di hutan bayangan aja brutalnya lebih banyak” celetuk LoveInAHay eh LoveInAMist!!!! Amponnn kamera gw bener-bener korslet!!!!!

“Iya tapi coronya juga banyak” sahut MSZ006 sambil ketawa

“Gw mau ke sono aja deh” tanpa mikir gw nyeletuk kayak gitu.... semua temen gw pada melotot sampe lensa kamera mereka nyaris lepas....

“Lu gila ya” sekaleng Scouter dengan nick DivineHay.... *auk ah haylap ini kamera gw atau emang nick nya gitu*... menatap gw dengan heran.

“Biar cepet selesai, yuk duluan!” Tanpa menunggu mereka protes lebih panjang lagi, gw buru-buru pencet scroll balik ke 117.

Dalam keadaan hiding dengan mudah gw lolos dari tower Istana Haram. Entah kenapa saat temen-temen kaleng gw menyebut kata Hutan Bayangan tiba-tiba aja ingatan itu muncul kembali di kepala gw, lebih jelas dari biasanya. Siapa tahu gw emang harus ke sini untuk mengingat kembali masa lalu gw....

“Inerasable.” The air is rising too much and the memories are over-piling.
Even those hands, even that hair
The abundant light and shadow you left behind were too large.

Within the deep,deep forest...


Saat gw tiba di Hutan Bayangan, seiring dengan ingatan dan soundtrack yang memenuhi prosesor gw.... Gw pun merasa makin sesak dan sedih, ingatan demi ingatan terus bermunculan di kepala gw, yang satu lebih blurry daripada yang lain....

Gw tau ada seorang pria yg sangat berarti bagi gw di kehidupan gw yang lalu, bahkan gw rela mati buat orang itu.... Tapi kenapa gw sama sekali ngga bisa mengingat siapa pria itu!!!????

Mati-matian gw mencoba merekam tiap ingatan yang bermunculan, tapi ngga bisa!!! Seolah ingatan-ingatan itu antara exist dan nggak exist di HDD gw!!!!

Dalam keadaan itu, gw ngga menyadari bahwa skill hide gw udah abis dan secoro Grazier berlevel 45 mengincar gw dari belakang!

Apalah daya Scouter cupu seperti gw melawan Grazier level segitu plus Isisnya?? Gw di revoker, entangle, dan ensnare dalam sekejap!!! Body kaleng gw dibuat main-main ama tuh Isis sial!!!! Ngga sampe 10 detik gw pun goler ke tanah, siap jadi kaleng daur ulang....

Ah Sugar Honey Ice Tea!!!! ... gw udah pasrah.... Hidup juga menderita, ngga bisa recharge batere, tersiksa dengan ingatan-ingatan ngga jelas....Mungkin lebih baik kaleng ngga berguna seperti gw di daur ulang.

Saat itulah gw melihat aura menyilaukan di depan mata gw..... Sekaleng Striker dengan gagahnya berdiri melindungi gw dari serangan Grazier tadi!!! Dengan hindaran luar biasa dia menepis semua serangan Isis itu! Lalu dalam gerakan secepat kilat striker itu menggunakan Red Siege Kemoceng eh Kit nya dan COMPUND!!!!!!
Dalam sekali serangan golerlah grazier itu beserta Isis nya sekalian!!!!

Buset...keren banget nih kaleng pikir gw..... Kalo aja dia nggak bawa-bawa kemoceng di ujung launchernya dan nggak pake apron bunga-bunga gitu, pasti lebih keren! Saat itulah Striker itu menoleh ke arah gw, dan gw menyadari siapa dia!! Si jendral babu Aizenvalt!!!
Kejadian berikutnya masih terekam dengan jelas dalam HDD gw....

“Ngapain lu sendirian ke hutan bayangan” tanya Aizenvalt pada BlackFairy sambil menyimpan kembali SI kemuceng +5 nya, buseddddd itu kan senjata relic super rare!!!!

“Gw... mencari ingatan gw yang hilang...” Jawab BlackFairy lemah, udah low batt diseplakin Isis gimana ga lemah gw???

“Pentingkah ingatan itu sampe harus elo cari ke sini?”

“Gw sendiri nggak tau kk, tapi tiap hari gw merasa sakit en sesak, seolah ada sesuatu yang hilang dari diri gw...”

“Bego lu!” jawab Aizenvalt tegas, wew galak juga nih babu!! “Sesuatu yang lu ndak ketahui ndak mungkin nyakitin elu! Semakin lu cari tau, dan semakin lu tau, Lu akan merasa makin sakit!! Mulai sekarang lupakan semua itu!! Inget, lu adalah prajurit empire!”

“zzzzzzzzzzzz...... Andainya segampang itu kk......” jawab BlackFairy sebal, kalau HDD gw bisa direpair trus gw ndak usah merasakan itu lagi pasti gw nda akan pusing....sok tau nih babu!!!!! “kk sendiri sedang apa di sini? bukannya bersama-sama PrinceArchon!?” balas BlackFairy dengan nada diketus-ketusin!

Nggak disangka babu shock juga dengan pertanyaan itu “.....gw....” Aizenvalt terlihat ragu-ragu dan bingung “Sejujurnya gw kesini untuk...... mengakhiri hidup gw..... sama seperti elo gw hampir membiarkan perasaan gw mengambil alih logika gw! Cinta gw yang tulus bertepuk sebelah tangan, ternyata setelah selama ini gw melayani dia sepenuh hati dia mencintai kaleng..... ah bukan...coro lain”

Dengan nada penuh kemenangan BlackFairy menjawab “zzzz...... sendirinya juga gitu sok menasehatin...”

“Iya awalnya emang gitu!!!!” bentak si babu nggak terima ama ucapan gw, wew.....nggak serem tuh.... “Tapi saat ngeliat lo dalam kesulitan gw tau bahwa gw harus bertindak, gw harus membantu temen-temen sebangsa, MELAYANI temen-temen sebangsa!!!!! Mungkin takdir gw nolongin scouter dudut kayak elu supaya gw mempertimbangkan ulang keputusan gw!!!”

Kali ini BlackFairy nggak bisa ngebantah, sekaleng Scouter ucup itu cuma terdiam dan terpana memandangi sosok babu dengan aura menyilaukan di hadapannya.....

“Ayo bangun!” tambah Aizenvalt lagi, “ gw ama elo sama! kita berdua mesti bertambah kuat dan mengalahkan emosi kita!!!”

Namun indikator baterai dan HP BlackFairy yang udah bener-bener kritis membuatnya nggak mampu untuk menuruti kata-kata Aizenvalt....“Terimakasih kk....tapi gw udah ga bisa bergerak.... kayaknya motherboard gw korslet....zzz......” ~ saat ini pandangan kamera gw mulai burem....Ingatan gw semakin bercampur baur antara pria dalam mimpi gw dan sosok babu dihadapan gw.....

Entah kenapa bayang-bayang pria yang sebelumnya memenuhi benak gw kini telah berganti menjadi gambar si Babu, lengkap dengan kemoceng dan apron aneka warna!!!!

Seiring dengan alunan soundtrack yang makin keras, monitor gw pun semakin berpasir dan akhirnya gelap.....

To be continued

Within the deep,deep forest there is a faint fragrance, it’s lovely
If I search through the everyday faces, surprisingly, I find that yours is smiling

I want to touch it, but even if I reach out my hand to you, fleetingly, you soared towards the sky

I’ve always wanted to see you,always wanted to see you… That’s how I feel
When I pass through sleepness nights
I’m enveloped within the light and shadow you left behind, and I start crying

The setting evening sun burns a useless me
While barefoot, I tread on the wreckages of love and stain them red

When I try to touch you and I hold out my hand, your voice said

“I love you.” Even now after so long, the song which I failed to convey to you is carried off by the wind
And it disappeared far away
Even if I fly as high as the hourglass sky, there is nothing. The sound of that day is echoing

The sceneries which cannot be touched twice are
Rustling and flowing

“Inerasable.” The air is rising too much and the memories are over-piling. Even those hands, even that hair
The abundant light and shadow you left behind were too large.

Within the deep,deep forest...

Words from Anata ga Ita Mori by Jyukai (Fate Stay Night)


Chapter IV: Heroes Come Back


Luthien udah satu jam nungguin di dalem gua Pan Crimson, sementara si Avalon sotoy blom nongol-nongol juga. Zzzz pasti si gebleg itu keasikan farming di Ether dan kelupaan jam pesawat balik ke Terminal Bellato @!#$@!#!@

Padahal waktu gw sendiri juga ngga banyak!!!! Kutuk Luthien sambil menendang pasir dengan ujung kakinya. Setengah jam lagi gw udah mesti cabut, zzzzzzzzzzz alamat nggak ketemu lagi ama Avalon deh!!!

Ini bukan pertama kalinya, dah ber kali-kali Avalon ga datang seperti ini dan akhirnya gw ama dia pun ngga jadi ketemuan! Luthien makin stress, hubungannya dengan Avalon tidak bertambah lancar sejak Chapter 2 kemarin! Udah hampir 1 bulan ini gw dicuekin kayak gini!!!! Dia selalu telad datang, kadang malah ngga datang sama sekali!!! Kayaknya gw udah di titik kritis kejenuhan dan kemurkaan nih, pikir Luthien sebal.

Sudah lama Luthien memendam rasa eneg dan muak, pada Shin Avalon. Tapi hari itu puncaknya!!!

Gimana ga?? Hari ini ultah gw!!!!! Luthien berteriak dalam hatinya.

Jangan bilang dia lupa ultah gw??? Masak gw cuma minta ketemuan 1 jam aja di sini dia ga bisa on time?? Apa buat dia ultah itu ga penting??? Apa dia takut dipalak dimintain hadiah????

Luthien meneteskan air matanya. Bayangin... hari ini dia udah bela-bela in beli kue tar, beli minuman, supaya bisa ngerayain ultah berdua sama Avalon.... Azzzz gebleg lah.... gw yg ultah gw yg beli kue?????

“Happy Birthday Myself” dengan force api elit Luthien menyalakan lilin diatas kue tar nya sampai kue tar itu terbakar hangus.

Gadis itu menatap kue yang terbakar dengan sebal, lalu digunakannya force angin untuk ‘meniup’ lilin ulang tahunnnya! Dihembus kekuatan force seperti itu, kue ultah yang udah gosong ga berbentuk itupun jatuh berserakan di lantai gua...

Luthien udah bener-bener marah, dia meninggalkan sebuah pesan untuk Avalon di dalam gua. Selama ini itulah cara mereka saling mengirimkan pesan kalau kebetulan ngga bisa ketemu. Diukirnya pesan bernada marah itu pake force api di atas sebuah batu

“Sekalian aja kita ga usah ketemu lagi!!!!”

Biarin!!!!! Rutuk Luthien lagi, gw ga akan dateng lagi ke Pan Crimson, kalo dia masih butuh gw, masih sayang gw, dia yang harus cariin gw!!!! Dia harus hubungin gw!!! Gw dah muak menunggu dan bersabar kayak gini!!!

Segera Luthien meninggalkan gua itu, dia bener-bener ingin cepet pulang dan menangis semalaman di atas tempat tidurnya! Hari ini ulang tahun terburuk dalam sejarah hidup gw di Planet Solar!

Namun baru aja melangkahkan kakinya keluar dari gua itu, Luthien udah dibikin kaget. Karena ada tiga orang cewe kembar Bellato yang dah berdiri di depan gua itu, kelihatannya sih mereka nungguin dia.

Tiga cewe itu datang dengan sebuah RMAU, brrr... kayaknya salah satu dari mereka adalah Armor Rider.

Cewe dengan name tag Asuka Chan duduk dengan posisi menantang diatas RMAU nya, sedangkan, dua sisanya Magi Chan dan Saber Chan dari kostumnya kelihatan seperti Holy Chandra dan Shield Miller.

Luthien makin yakin kalo tiga Bellato itu nungguin dia, saat si Armor Rider Asuka tiba-tiba ngomong ke dia pake bahasa Cora... (pake Jade rupanya)

“Heh cewek tiang listrik!!! Mulai sekarang lu gak usah dateng-dateng lagi ke sini ya! Gw kasih tau aja si Avalon udah ga peduli lagi ama elo dasar coro Jablay!!!”

Luthien yang dasarnya udah emosi jadi tambah emosi aja dengerin omongan nih cebol senga!!!! Mereka ini siapa?? Gundik-gundik Shin Avalon??? Istri ke dua tiga dan empat????

Kampred lah pikir Luthien, kalo Avalon emang mau ngelaba minimal bilang sendiri kek ke gw, ngga usah pake ngirim gundiknya gini!!!!

“BERISIKKKKKKKK, LU TAU APA BELATUNG GEBLEGGGG!!!!!!!!“

Luthien udah ga peduli alliansi atau kalah jumlah, dengan emosi diserangnya tiga cebol itu!!!! Kan di chat race Archon udah bilang, ‘Kicha allianchi ama Bellacho butt kalo dhichenggol ya chop!!!!!’

Gw udah emosiiiiiiiiiiiii, dikata-katain kayak gitu gak salah kan kalo gw bacokin cebol ini satu persatu?!?!?!?!

“METEORRRR!!!!!!!!!!!!!!” Tanpa ampun Luthien menghajar tiga Bellato itu pake force elit area nya.

Magi Chan cepet-cepet menghindar, sementara Saber Chan mengunakan perisainya untuk menahan serangan Luthien. RMAU milik Asuka Chan agak rusak namun tidak terlalu berarti.

Setelah efek serangan elit area Luthien abis dengan serempak kembar tiga itu maju menyerang Luthien. Mati-matian Luthien bertahan, digunakannya Ensnare untuk memperlambat gerak Saber Chan, sementara ia berjuang menghindari sabetan Goliath Asuka Chan, sedangkan Magi Chan bertempur dari jauh mensuport teman-temannya, Ihhh nyebeliiin!!!!

Sejago-jagonya Luthien, tapi seorang diri dikeroyok Asuka Chan dan Saber Chan jelas aja cewe itu kewalahan. Pot-pot nya udah ampir abis keminum sementara tiga cebol itu walau juga kewalahan tapi kondisi mereka masih jauh lebih baik daripada dia. Jelaslah mereka cuma pake 1/3 tenaga buat hajar gue sedang gue??? 300% tenaga kaleeee!!!! Tambah lagi mereka bawa Magi Chan seorang healer, posisi gw nggak menguntungkan nih... pikir Luthien.

Untunglah pada saat kritis seperti Luthien melihat seorang Steeler Cora sedang berjalan di belakang para cebol itu! Steeler itu rupanya menyadari ada temen sebangsanya yang kewalahan dikepung 3 Bellato kayak gitu, tanpa banyak omong ia langsung mengeluarkan SI Vulcan +4 nya dan menyerang para Bellato pake skill elit Wild Shot!

Ditembakin dari belakang pake peluru beruntun kayak gitu para gadis Bellato itu kontan semburat kaget. Belom puas mengagetkan cewe-cewe Bellato itu, sang Steeler segera mengganti senjatanya dengan Leon Hora Bow! Lalu melanjutkan dengan serangan MultiShot!!

Hujan anak panah membuat 3 cendol itu makin kocar kacir.... mereka pun akhirnya kabur setelah melihat bahwa Steeler itu juga ditemani seorang Black Knight dengan armor level 50!

Luthien nggak bisa lebih bersyukur lagi pada Decem dengan kehadiran 2 Coro yang tepat pada waktunya itu! Bener-bener hoki gw, kalo yg lewat tadi bukan coro tapi cendol lain atau malah kaleng pasti dah abis gw!

Ia melambaikan tangan ke arah dua Coro itu untuk mengucapkan terimakasih, tapi kedua coro itu kok malah berjalan ke arah gw yah? Pikir Luthien bingung.
Si Black Knight malah udah berlari-lari ke arah Luthien, saat jarak makin dekat luthien baru sadar, lhooo ini kan cc Baby Lu....

“Luthiennnnnn!!!!” belom sempat Luthien menyelesaikan kalimat di kepalanya Baby Lunar udah menghambur dan memeluk dirinya

“Untunglah lu masih hidup, masih baik2 aja..... Lu ga diapa-apain ama Archon monyong itu kan?? Sorry gw kemaren pergi ngga isa kasih kabar” cc Baby Lunar ngomong begitu cepat sampe Luthien ga tau mau jawab yang mana duluan, yang kepikir malah pertanyaan...

“cc Baby kemana ajaaaaa!?!?!? Kupikir cc dah jadi kaleng bareng King Archon!!!”

“Sorry gw ada perlu di luar planet, gw panggil bala bantuan” ujar Baby Lunar sambil menelengkan kepala ke arah sosok Steeler yang berdiri di belakangnya.

Bala bantuan? Luthien mengikuti pandangan mata Baby Lunar.....

Barulah saat itu Luthien nyadar, Steeler yang dari tadi berdiri di belakang cc Baby, yang tadi dah nolongin dia dari para ganguro Bellato itu, ga laen en ga bukan adalah... her shining hero.... pangeran ayam putih.........the one and only HeN!!!!!!!!!!!!!!

Dibandingkan tahun lalu penampilan HeN sedikit berubah, entah kenapa ia terlihat lebih kurus, rambutnya sedikit lebih panjang dari biasanya, walaupun begitu penampilannya tetap terlihat rapi.

“Apa kabar Luth?” sapa kk HeN ramah .... suaranya nggak berubah sama sekali!!!

Luthien melongo sampe bola matanya nyaris copot dari tempatnya...kk HeN...ini bener-bener kk HeN????? Gw engga mimpi kan????? Luthien meremas jarinya sendiri...auch sakitttt!!! I- ini bukan mimpi!!! Ini bener-bener kk HeN!!!!!!!!!

“Setelah keributan kemarin, gw terpaksa menghilang untuk pergi ke Polaris dan panggil back up, Luth” lanjut Baby Lunar “ Yang terpikir ama gw cuma satu orang....mantan Wakil Archon Cora, dan orang yang dari dulu udah merasa betapa ularnya Archon monyong itu, si HeN!”

Baby Lunar kemudian berhenti sejenak...

“Gw tau mungkin ini udah telat, King Archon dan teman-teman kita udah keburu pindah ke Accretia dan ga mungkin bisa balik lagi.... Tapi gw bertekad menggulingkan kepemimpinan monyong itu!!! Misi utama kita sekarang ngontakin sebagian rakyat yang ga suka ama si Cincha Lawla wanabee itu tapi ga berani muncul untuk membelot!”

“Kita!?” Luthien bertanya dengan agak ga yakin

“Iya Luth, gw yakin lu pasti sama bencinya pada monyong itu! Pokoknya kita hancurkan monyong itu sama-sama!!! Ga rela gw bangsa ini di ally in sama cebol, mendingan kita mati terhormat daripada ally ama bangsa kefarad itu!!!” Jawab Baby Lunar tegas.

Luthien cuma bisa nelen ludah sambil berdoa dalam hatinya... Avalon kalo lo pilih momen ini buat muncul gw ga tanggung jawab kalo lu diabisin ama dua mantan Warchon ini!!!

“Yuk Luth, HeN...kita balik! Banyak yang perlu diomongin hari ini!” sambung Baby Lunar lagi, namun kemudian ia memegang tangan Luthien mengisyaratkan gadis itu untuk berjalan agak lambat bersama-sama dengannya sementara HeN berjalan duluan di depan.


Awww!!! Luthien sih dalam hati nggak rela, udah setahun nggak ketemu masak sekarang gue cuma boleh ngeliatin punggung kk HeN dari jauh aja??? Ngga adil banget kan?? Tapi apa boleh buat Baby Lunar tiba-tiba berbisik ke telinga Luthien

“Gw mo ngobrol dulu ama elu Luth, woman to woman ...”

Akhirnya dengan sedikit enggan Luthien menuruti keinginan cc Baby Lunar.

“Mau ngomong apa cc?” tanya Luthien setelah jarak mereka dengan HeN cukupjauh.

“Sebelumnya sorry kalo gw lancang Luth... Sebenarnya waktu berada di Polaris dan menceritakan tentang kejadian di Solar, si HeN nanya ama gue gimana kabar temen-temen nya dulu... Apakah ada yang jadi korban dalam kudeta kemarin.” Baby Lunar berhenti untuk waktu yang cukup lama....

“Terus?” tanya Luthien tak sabar.

“Waktu dia nanya tentang elo... Gw ngga sengaja keceplosan Luth...”

“Maksud cc keceplosan gimana?”

“Gw bilang... sejak lo tinggalin ke Polaris, anak itu patah hati sampe stress....”

“AP..aaaaaaaaa...” Luthien nyaris menjerit keras-keras kalo aja Baby Lunar nggak segera meletakkan telunjuknya di bibir dan berkata “Shhhttt”


“Justru itu gw mau minta maaf duluan Luth, asli gw udah ngga mikir waktu nyeplos kayak gitu.... Lu penasaran ga tanggapan dia gimana?”

“Gimana??” jelas aja penasaran laaaaaa, pikir Luthien.

“HeN bilang kalo emang Luthien masih ada feeling buat dia, dan elu mau ngelanjutin hubungan yang lebih serius... si HeN bersedia tuh katanya.... Soalnya dia bilang elu itu special banget buat dia Luth...”

Wajah Luthien memerah seketika, namun untungnya otaknya masih bisa bekerja dengan baik “Tapi ... kenapa dulu dia pernah bilang udah nganggep gw kayak adek sendiri ya?”

“Soal itu mending lu tanya dia sendiri Luth....” Jawab Baby Lunar sambil tersenyum hangat ke arah Luthien.


Awwww jadi runyam gini.... kenapa HeN kembali saat hubungan gw dengan Shin lagi kacau-kacaunya gini??? Apa emang ini petunjuk Decem supaya gw mengakhiri hubungan gw dengan ras lain?

Apalagi dari kata-kata cc Baby Lunar barusan.... Gw jadi ngerasa punya kans ama kk HeN, tapi... Avalon gimana dong??? Status gw saat ini kan masih cewek nya dia?? Ahhhh pusinggggg!!!!!


Malem itu ~setelah dipaksa oleh cc BabyLunar~, Luthien akhirnya setuju untuk pergi makan malam dengan kk HeN.

“Reuni sekalian ngerayain ultah” begitu bujuk rayu Baby Lunar untuk meyakinkan Luthien.

Luthien pun mengajak kk HeN untuk makan malam bareng di kantin Cora, lokasi tempat mereka biasa makan berdua. Namun saat malam kantin ini udah disulap jadi Cafe, lengkap dengan live music dan cahaya lilin yang menjadikan suasananya makin romantis.

Saat Luthien duduk di salah satu bangku Cafe, semua kenangan manis masa lalu Luthien segera kembali mengisi memorynya. Saat ia masih jadi spiritualis, saat ia selalu sarapan bareng dengan kk HeN di sini, membeli burger dan milkshake untuk dibawa ke Ether... Semua memory indah itu terlihat begitu nyata di benaknya seolah baru terjadi kemarin.

Lamunan Luthien dibuyarkan dengan sebuah buket bunga liar yang tiba-tiba nongol di hadapannya. Di samping mejanya berdiri dengan gagah kk HeN dengan setelan yang rapi sambil menyodorkan buket itu.

“Happy Birthday, Luth. Sorry cuma bisa kasih ini gw ngga sempat beli apa-apa...” ujar kk HeN sambil menarik bangku di depan Luthien.

“Ya ampun... nggak perlu repot-repot gini kk..... Dengan kk kembali ke planet ini aja udah merupakan kado terbaik buat gw...” Saking senangnya Luthien sampe nggak sadar nyeplos seperti itu. HeN yang mendengarnya tampak sedikit tersipu lalu tersenyum sendiri....

Makan malam itu terasa benar-benar luar biasa, tidak seperti dugaannya tadi siang bahwa ia akan menghabiskan malam ini dengan menangis meraung-raung. Ia justru sangat menikmati perayaan ulang tahun nya kali ini. Semua kebimbangan dan kekesalan Luthien pada Avalon siang tadi, seolah hilang hanya dengan menatap mata HeN, mendengar suara HeN... Awww Luthien jadi teringat kenapa dulu dia tergila-gila ama cowo ini.

Tiba-tiba entah dari mana muncul keberanian yang luar biasa dalam diri Luthien, yang mendorongnya untuk bertanya pada kk HeN...

“kk HeN saat di Polaris...cc BabyLunar bilang sesuatu ga tentang gw?”

HeN terdiam sesaat sebelum menjawab “Iya...”

Kontan seketika itu juga pipi Luthien memanas dan wajahnya memerah, gadis itupun menundukkan wajahnya dalam-dalam menghindari tatapan mata HeN.

“Sorry... dulu gw emang bego Luth, padahal semua orang di dunia bisa lihat kalo lu ada feeling buat gw. Tapi gw nggak menyadarinya...karena....karena... gw selalu khawatir akan sesuatu yang lain...”

“Tentang apa?”

HeN menarik nafas dalam-dalam.... wajahnya terlihat sangat tertekan dan trauma, ekspresi yang nggak pernah dilihat oleh Luthien sebelumnya.

“Gw...selalu takut pada King Archon....” HeN kembali terdiam, wajahnya lebih pucat dari sebelumnya “Gw takut diapa-apakan ama dia Luth, udah bukan rahasia umum lagi dia itu hay stadium 4, buaya pula! Semua Warchon saat itu kecuali gw en Baby Lunar udah pernah dicip-icip sama dia!!! Serespect-respect nya gw ama dia tetep aja gw nggak tahan kalo dilirik dengan pandangan seperti itu tiap kali kita berada di ruangan yang sama!”

Luthien mendelik..... mulutnya ternganga penuh ketakjuban..... Mau ngakak iya...jijik iya!! Ampun-ampun deh!!!! Se hay itu kah ternyata mantan Archon bangsa gw dulu!?!?

HeN melanjutkan dengan suara yang makit tersendat
“ Gw sampe nggak menyadari kalo lu suka sama gw karena itu Luth, karena gw selalu was-was dan ngeri setiap saat. Akhirnya gw udah ga tahan lagi gw request untuk dipindahin ke Polaris. Namun di Polaris pun gw selalu dihantui mimpi buruk tentang dia..... “

Dengan refleks Luthien menggenggam erat tangan HeN, kasian banget pemuda itu wajahnya benar-benar pucat... dia bener-bener trauma rupanya!


“Selain itu.. hidup di Polaris keras, bangsa Accretia menguasai planet itu, kehidupan bangsa Cora di sana benar-benar susah! Dalam hati gw rindu banget untuk balik ke Solar,
tapi gw bener-bener takut bertemu lagi sama King Archon..... Tapi sekarang dengan dia udah dijadikan kaleng, dan Baby Lunar meminta bantuan gw barulah gw berani kembali ke sini... Sorry Luth, kalo gw udah buat lu kecewa setahun ini... gw cuma seorang pengecut”

“Itu bukan salah kk!” balas Luthien tegas. Pengaruh King Hay eh King Archon memang menakutkan, si Paladinz yang asalnya normal aja bisa jadi gay gitu!!!! “Wajar kalau kk takut!”

“Tetep aja, gw udah bersalah ama elu.... Gw ingin memperbaiki semuanya sekarang!” sambil mengatakan itu HeN balas menggengam erat jemari Luthien dan menatap mata gadis itu dengan pandangan yang tajam “Apalagi dengan keadaan sekarang, Cora dipimpin oleh si monyong itu!!! Semua temen gw udah menghilang.... Gw butuh elu lebih dari sebelumnya saat ini Luth! Gw nggak rela bangsa ini diporak porandakan sama monyong bajingan itu!!! Will u stay n fight with me Luth??”

Oh Decem.... Luthien rasanya udah nyaris melayang di awan mendengar semua perkataan HeN itu. Ditambah lagi tiba-tiba aja live band yang biasa manggung di Cafe itu membawakan sebuah lagu yang pas banget! Bikin Luthien semakin melayang rasanya...

To be Continued

I'm not a perfect person
There's many things I wish I didn't do
But I continue learning
I never meant to do those things to you
And so I have to say before I go
That I just want you to know

I've found out a reason for me
To change who I used to be
A reason to start over new
and the reason is you

I'm sorry that I hurt you
It's something I must live with everyday
And all the pain I put you through
I wish that I could take it all away
And be the one who catches all your tears
Thats why I need you to hear

I've found out a reason for me
To change who I used to be
A reason to start over new
and the reason is You

and the reason is You

I'm not a perfect person
I never meant to do those things to you
And so I have to say before I go
That I just want you to know

I've found out a reason for me
To change who I used to be
A reason to start over new
and the reason is you

I've found a reason to show
A side of me you didn't know
A reason for all that I do
And the reason is you

The Reason by Hoobastank






Chapter V : The end of the Alliance

Malam itu suasana Chip Cora ramai tidak seperti biasanya, semenjak kepemimpinan Archon monyong memang semangat prajurit Cora untuk turun CW semakin berkurang. Apalagi semenjak ally dengan Bellato, banyak Cora yang mulai enggan turun war karena mereka benci dengan bangsa Bellato. Para Cora itu akhirnya turun war malam ini untuk melaksanakan sebuah misi besar, misi kudeta!!!!

Pada CW malam inilah Luthien, HeN, dan BabyLunar berencana ngelaksanain kudeta mereka! Diam-diam mereka sudah menyusun sebuah rencana, rencana agar Archon mereka dibunuh oleh bangsa Accretia! Kudeta secara langsung udah ngga mungkin, si Archon monyong itu rajin menjilad para pemimpin guild kehormatan. Kalo kudeta langsung mereka bakal habis dichaos rame-rame seperti nasib King Archon dan guild-guild pendukungnya dulu.

Dengan Archon monyong dibunuh bangsa Accretia akan terjadi kekosongan kekuasaan dan siapapun bisa naek ngegantiin dia untuk mengubah kondisi di Cora Solar dengan mudah.

Meminta bangsa Acc untuk ngebunuh Archon monyong benernya gak susah, secara si monyong itu badannya krupuk! Udah grazy, equip standar, PT def ngga jelas, pasti sekali di dumbles goler dia! Masalahnya cuma satu, Archon monyong ini nda pernah mau maju war! Kerjanya cuma berdiri di portal CM Cora dan teriak-teriak di chat race!

Siang tadi mereka rapat untuk terakhir kalinya mematangkan rencana sebelum melaksanakannya sore itu di CM, diluar dugaan banyak juga simpatisan Cora yang mendukung rencana mereka. Setelah rapat selesai semua bubar ke rumah masing-masing, mempersiapkan diri sebelum CW malam itu.

Luthien baru aja melangkahkan kakinya ke luar ruang rapat, masih berusaha mencerna baik-baik jalannya rencana malam itu, maklum Luthien kan lemot....

Ok, pikir gadis itu... jadi rencana malam ini saat CW, cc Baby Lunar bakal nge wisp Archon Prince dari Accretia, dan memberitahukan koordinat si Archon monyong itu. Sementara gw dan kk HeN serta anggota yang lain bertugas memancing agar semua Cora termasuk yang pro Archon monyong ini supaya menjauhi posisi portal Crag Mine! Sehingga saat Archon itu sendirian di sana bangsa Acc dapat menghabisi dia dengan mudah, one hit kill!!!!!

“Luth...” tiba-tiba aja suara renyah HeN terdengar dari sampingnya.

“Oh kk HeN...” pipi Luthien otomatis memerah, sejak kejadian di Cafe hampir seminggu lalu ia sengaja menghindari kk HeN.

“Soal pertanyaan gw kapan hari gimana jawabannya” sambil menanyakan itu HeN tertunduk malu.

Luthien bener-bener merasa bersalah karena belum bisa memberi jawaban memuaskan untuk pertanyaan itu.... “Sorry kk, gw masih butuh waktu buat memikirkan hal ini”

HeN tersenyum ramah seperti biasa dan menjawab “Oh...it’s okay gw akan tunggu...” setelah mengatakan demikian HeN mengusap-usap rambut Luthien lalu segera berjalan lagi.

Dalam hatinya Luthien sebenernya udah pengen teriak “YES I DOOOOOOOOOO” tapi di sisi laen dia ngga bisa karena merasa bersalah ama Avalon..... Walau kalo mo jujur sebenernya Avalon ini udah bener-bener kelewatan, dan pantes-pantes aja diperlakuin demikian!!!!!

Tapi Luthien engga mau jadi cewe buaya, kalo emang gw mau jadian ama kk HeN, sebelumnya gw harus punya kejelasan status hubungan gw ama Avalon... Putus atau engga!

Namun saat ini Luthien tidak mau memusingkan masalah ini, saat ini fokusnya adalah mensukseskan rencana kudeta! Membalaskan dendam Paladinz dan teman-temannya kepada Archon monyong itu! Tapi setelah rencana asassination ini berhasil Luthien udah bertekad akan ngomong ke Avalon mengenai masalah hubungan mereka ini!!

Kalo emang jalan buntu ya udah gw akan maju terus dalam hubungan gw sama kk HeN!!!

******

Archon Prince sedang berada di ruang kerjanya, memandangi rekaman video striker kesayangannya si CrossNova sedang nempel-nempel sama kaleng-kaleng lain. Sambil menggerutu dimatikannya rekaman itu, sial...rupanya di format sampe ke 8 kalinya pun sifat buaya King Hay belom ilang juga!!!

Saat itulah tiba-tiba pesan rahasia dari Baby Lunar nongol di sudut kiri monitornya... Dibacanya pesan itu dengan seksama, lalu untuk beberapa menit Archon Prince berpikir dengan serius sambil memutar-mutar baut rahang bawahnya.....

Sebenernya ngga ada keuntungan langsung bagi dia untuk membantu Baby Lunar menjalankan rencana kudeta ini, tapi di sisi lain dia sendiri dan bangsanya udah eneg ama si Archon monyong tukang teriak cheat itu! Gimana ga eneg, dikit-dikit teriak “Achchrechia bug poch” “Achchrechia pake chhich 10 kali hich” “Achchrechia ini” “Achchrechia ichu” zzzzzzz mikirinnya aja udah bikin eneg!!!!

Dengan segera Archon Prince meraih keyboard dan menuliskan jawaban untuk Baby Lunar. Bangsa Accretia bersedia membantu! Dipikir-pikir balas budi gw lah ama Baby Lunar, toh kalo ga karena dia menyetujui King Archon dijadiin kaleng, Gw ga bisa dapetin King Archon di sisi gw... walaupun disini dia jadi buaya yang ga setia ....hiks!


Setelah membalas pesan BabyLunar, Archon Prince segera menghubungi babu kepercayaannya Aizenvalt via YM! di BUZZ nya YM si Aizenvalt, hummm gak ada respon..... Kemana lagi itu si babu dodol!?

Pada saat yang bersamaan di depan ruangan Archon Prince, lewatlah dua kaleng pengikut babu yang paling setia, Phantom Shadow Black Fairy dan Mercenary Mawar Haytam. Ga pake lama dipanggilnya lah 2 kaleng itu dan disampaikannya misi super rahasia itu!

“Malam ini babu kalian harus ngejalanin misi special dari gw! Nanti gw akan relay koordinat, dan dia harus ke sana untuk menghabisi Archon Cora! Kalian bisa sampein misi rahasia ini ke dia tanpa bocor?”

“Gw sih bisa boss, ga tau lagi kalo Bleki” jawab Haytam senga’ sambil melirik ke arah Bleki pake kameranya.

“Zzzzzz, caper ... babu nya aja ga ada di sini!!” jawab Bleki sebal.

“Ehm.....” Archon Prince mengeluarkan suara deheman keras agar dua kaleng kembali fokus ke tugas.

“Beres boss, kita pasti laksananin” jawab Bleki dan Haytam dengan serentak!Ngeri euy kalo sampe Archon marah, merekapun buru-buru meninggalkan ruangan dan mencari si babu Aizen.

Archon Prince hanya geleng-geleng kepala melihat ulah Bleki dan Haytam itu, dua kaleng itu udah kayak parasit aja ke si babu Aizen. Kemana-mana babu pergi diikutin, saling berebut perhatian dan waktu si babu... Sampe-sampe Archon Prince hampir ga kebagian jatah lagi!!


Mawar Haytam, yang sekarang udah jadi mercenary, sebelumnya adalah seorang Armor Rider Bellato. Beda dengan Bleki, dia inget dengan jelas masa lalunya. Waktu itu ia sedang sekarat di dalam unit BMAU nya yang habis di compound oleh Aizenvalt, dan teman-temannya pergi meninggalkannya. Saat itu ia sudah sekarat, namun babu justru menghampiri reruntuhan BMAU itu, mengeluarkan Haytam dengan lemah lembut dan membawanya markas Accretia.

Haytam pun dijadikan kaleng dengan nick Gadis Pantura, nick itu diambil dari tulisan pada body bemo milik Haytam ‘Gadis Pantura’ lengkap dengan gambar pedangdut seksi pake baju ijo ketat gemerlapan bermotif mawar hitam. Makanya kadang-kadang ia juga dipanggil Mawar Haytam.

Walaupun dibikin sekarat oleh babu dan dijadikan kaleng, Haytam sama sekali engga dendam! Justru ia sangat sayang dan protektif terhadap babu! Coba aja ada yang berani ngatain babu cheat! Haytam lah yang akan maju dan membela babu, sampe babu jadi terharu sendiri karenanya...

“Babu Aizen adalah kaleng pertama di daftar temen gw!” begitulah selalu jawab Haytam apabila ditanya alasan kedekatannya dengan si babu.

Sementara Bleki, sejak diselamatkan babu di hutan bayangan dia ga pernah mimpi lagi tentang masa lalunya! Sekarang dia bisa rehcarge batere dengan baek dan udah jadi Phantom Shadow dalam waktu yang amat singkat. Entah karena korslet akibat dicakar Isis saat berusaha mereload memory masa lalunya, kini Bleki selalu membayangkan bahwa orang yang disukainya sejak kehidupan yang lalu adalah babu dan sejak saat itu seperti si Haytam, Bleki pun selalu nempel ke babu....

Tentu aja kedekatan Bleki dengan babu bikin Haytam panas!!! Bayangin itu scouter entah dari mana suatu hari muncul di gendong sama babu pulakkkkk!!!!! Gw aja nda pernah digendong rutuk Haytam dalam hatinya.

Apalagi setelah Bleki sembuh, selalu ditemenin leveling dan dibagi aura oleh babu, dijagain dari perusuh pula!!! Dan selalu dipinjemi berbagai macam senjata, bahkan sampe diajakin bikin guild grrrrrrrr!!!!!!

Walaupun Haytam sendiri ikutan jadi founder dan jadi komite guild RFC Community tetep aja Haytam ga suka babu kesayangannya deket-deket ama kaleng lain!!!!

Antara Haytam dengan Bleki sering terjadi perselisihan! Seperti tadi di hadapan Archon Prince mereka sindir-sindiran, sikut-sikut an, tonjok-tonjokan an semua itu hanya untuk berebut perhatian babu!

Tapi khusus hari itu mereka berdua akhirnya sepakat bekerjasama untuk membuat babu terkesan! Mereka berdua akan menyelesaikan misi yang diberikan oleh Archon Prince untuk babu!!! Apalagi mereka tau babu itu benciiiii banget sama Archon Coro muonyong tukang terak chit!!

Ditambah lagi mereka ngga bisa menemukan babu sampai jam CW dimulai, dan Archon Prince sudah mengirimkan koordinat lokasi Archon Coro berada, setelah membekali diri secukupnya kedua kaleng sotoy ini pun berangkat.

Bleki dengan skill PS nya dengan mudah membuat dirinya tak terlihat, sementara Haytam menggunakan pot item mall. Mereka berdua melewati jalan yang sepi untuk menuju ke portal Cora!

Sesampainya di sana mereka bersembunyi saat para Cora itu dikomando oleh beberapa Cora lain untuk meninggalkan area Portal, meninggalkan Archon monyong sendirian disana berteriak-teriak kasih command.....

“Majuuuuuuuuuuu!!!! Myundhurrrrrrrrrrrrrr!!! Kiri polllllllllllll!! Balech-balech kanannnn!!!! Achrechchchchchchchchchchchchchch” anjred itu Archon atau tukang parkir???? pikir Bleki dan Haytam serempak.

“ok gw mulai ya” bisik Bleki pada Haytam yang dibalas oleh partner in crime nya itu dengan anggukan kepala.

Bleki pun mengendap-endap ke belakang Archon monyong sementara Haytam mendekati dari sisi lain. Begitu sudah berada dalam jarak serang, Bleki segera mengganti senjatanya menjadi pisau lempar dan segera menyerang Archon monyong menggunakan Illusion Attack!!!! Serangan PS ucup itu rupanya cukup mengagetkan bagi si Archon, segera ia berteriak

“Chheach!!! Chheach!!! Achchrechia kok bicha chiba chiba myunchul and nyelang ini pachchi chheach!!!”

Namun sesuai dugaan Bleki dan Haytam serangan itu ga cukup untunk menghabisi si Archon, apalagi ia bawa potion yang segera diminumnya. Archon monyong itu segera mensummon Red Isis dan memerintahkannya untuk segera menyerang Bleki, namun Haytam sudah mengantisipasi langkah itu, ia segera muncul dari status hide nya dan menahan serangan Isis merah itu!! Karena Haytam mercenary serangan Isis itu banyak yang di block oleh Haytam!

Melihat hal itu si Archon segera berteriak-teriak lagi...

”Achchrechia chheachchchchchchchchchchchchchchchchch animyuchkyu dhi blochk chemyuaaaaa!!!!!!!!!!!!“

Sementara itu Bleki segera menghilang lagi dan menyiapkan banyak sekali trap untuk menghabisi Archon Cora itu!. Haytam dan Isis merah milik Archon terus beradu serangan, lama kelamaan pot Haytam mulai menipis juga, walaupun sering block tapi serangan yang masuk cukup sakit untuk Mercen ucup itu!

Untunglah Bleki sudah selesai memasang semua trapnya, segera ia memberi kode pada Haytam untuk pura-pura retreat dan memancing Archon monyong itu ke arah trap-trap milik Bleki. Seperti lalat masuk jebakan Archon monyong itupun menginjak kumpulan trap milik Bleki!

BUMMM BOOOOMMM DHUARRRR BLARRRRR !!!!!!

”Churang churang no adha achchrechia hich i butt kok i kena dhamage?”

Teriakan protes si Archon ini begitu kerasnya sampai terpublish ke chat race semua bangsa!!! Cora, Bellato dan Accretia...

Luthien yang mendengar siaran itu bareng ama Baby Lunar dan HeN cuma bisa melongo melihat betapa geblegnya Archon monyong itu! Sementara Avalon ngedenger itu sampe ngakak gubrag-gubrag dan menghantam-hantam tembok CM pake RMAU nya, sampe tiba-tiba dia sadar hal itu mengakibatkan RMAU nya beset-beset, cebol kikir itu pun memaki-maki dalam segala bahasa @!#$%$#^&*


Sayang banget ada anak buah si monyong yang juga mendengar kejadian itu via chat race, ia segera memberi saran via jalur /all kepada si Archon monyong untuk pake skill revealer agar bisa lihat posisi PhantomShadow yang memasang trap-trap itu!

Posisi PS ucup Bleki pun akhirnya ketahuan!!! Warchon monyong tersenyum puas dan melock Bleki dengan Red Isisnya!!!! Haytam sendiri nggak bisa apa-apa untuk menolong Bleki! Red Isis itu sudah bener-bener mencuekannya dan mengincar satu target aja, karena diantara Haytam dan Bleki hanya Bleki yang punya skill untuk kill si Archon!
Dua kaleng sotoy itu pun panik, mereka kehabisan option, misi mereka terancam gagal... dan nyawa merekapun terancam melayang!!!!

Tiba-tiba pada momen segenting itu, datanglah sekaleng acc berapron motif arbei dengan aura yang menyilaukan!!! Si babu Aizenvalt telah datang!! Ga pake lama babu pun segera mengeluarkan Senjata relicnya, senjata yang belum pernah dilihat Bleki maupun Haytam sebelumnya, SI Broom +5!!! Launcher dengan bentuk sapu berganggang biru!!!!!

Belum keheranan plus kekaguman habis 2 kaleng sotoy itu, babu segera menggunakan siege kit nya, siege kit biru!!! BSK!!! Broom Siege Kit!!!!!

“Jangan ganggu Bleki dan Haytam ku!!!” ancam babu sambil mengambil posisi siege.

”Halahh chchrikel chheachchchch!!!! Liach nih gw ilangin chheach elo!!” setelah mengatakan itu Archon monyong segera menggunakan skill revoker pada babu!!! Entah kenapa mungkin dia mikir kalo di revoker cheat bisa ilang kale?

“zzzz... striker di revoker!!???” balas Aizen dengan sebal, ga pake lama dipencetnya tombol siege kit nya dan DUMBLESSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS!!!!!!!!!!!!
Seiring dengan meluncurnya peluru raksasa dari ujung BSK milik babu, gooler lah Archon Cora itu dengan mengenaskan....

Bleki dan Haytam menatap sosok babu di hadapan mereka dengan pandangan makin kagum, dibalut apron arbei dan dengan menggenggam sapu biru, sosok itu terlihat sangat keren sekali di hadapan mereka...

“Makanya cupu jangan belagu!!!!” bentak babu tiba-tiba “ini tugas striker level 50, level 40 ga usah sok!!!!”

Kontan aja Bleki n Haytam serentak protes “Babu gobloook!!!!!! Kita ini juga terpaksa gara-gara lu ga nongol!!!! Kemana aja daritadi????”

diinterogasi begitu si babu terdiem lama.... “Gw... abis maen capsa ama si LeGra.... trus diajak makan, kita keasikan sampe ga sadar jam war dah mulai....”

Gubragggggggggggggggg!!!!!!!!!!!!! “LeGraaaa??? LeGra yg archon bells itu!?!?!?!?!?!” Haytam yang pertama kali protes.

“LeGra kan Archon musuh?? kenapa elu bisa akrab sama dia” , tanya BlackFairy penasaran.

Aizenvalt terdiam sesaat... memikirkan jawaban yang sesuai "Sifat LeGra yg misterius gitu..yg bikin auranya lain"

@$#@%$#^%@$ mendengar jawban babu Bleki dan Haytam makin dongkol, makin banyak aja saingan mereka!!!!

****

Sementara itu di kalangan Cora hampir semua bersorak soray karena Archon monyong mereka udah dihabisi oleh bangsa Accretia!! Termasuk Luthien, BabyLunar, dan HeN.
Saking senangnya misi itu berhasil Luthien tanpa sadar meloncat dan memeluk HeN erat-erat, sampe pemuda coro itu merah padam wajahnya, menyadari aksinya yang tergolong nekat itu Luthien pun terdiam, gadis itu ga mampu bergerak karena kaget dan malunya!!!!

Tiba-tiba aja HeN tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke arah Luthien, oh Decem... jantung Luthien berdetak 100 kali lebih kencang daripada biasanya!!!!

Jarak diantara mereka makin dekat, Luthien sudah melonggarkan pelukannya, namum kini gantian HeN yang memeluk Luthien erat-erat. Seluruh badan Luthien bergetar hebat, melihat wajah kk HeN begitu dekat di hadapannya, menatap mata kk HeN dari jarak sedekat itu... Gadis itu pun luluh dan memejamkan matanya perlahan-lahan...

Melihat respon positif Luthien, HeN pun makin berani didekatkannya wajah gadis itu dan diciumnya bibir Luthien penuh kehangatan. Luthien memejam kan matanya makin erat, menikmati tiap detik bibir mereka bertautan, menikmati rasa bibir kk Hen yang merah bagai buah strawberry itu...

Yang tidak disadari Luthien, seseorang mengamati seluruh peristiwa itu dari jauh, menggunakan kamera lensa fokus dari dalam kokpit RMAU nya, Shin Avalon menyaksikan kejadian itu....

To be Continued




CHAPTER VI: Over with a million tears

Avalon menghela nafas kesal, jam kamarnya udah menunjukkan pukul 7 pagi, tapi cebol itu tidak bersemangat meninggalkan tempat tidurnya... Semalam ia sama sekali ga bisa tidur, sejak pulang dari Crag Mine kemarin malam pikirannya dipenuhi dengan gambaran mengerikan yang nggak bisa hilang.

Masih jelas di benak Avalon, bagaimana ia melihat dengan mata kepala sendiri dari kamera RMAU nya... Kekasihnya Luthien dan seorang pemuda Coro yang nggak pernah dilihatnya sebelumnya, berpelukan sangat erat lalu berciuman dengan panas seolah bibir mereka dilekatkan dengan lem satu sama lain....

5 detik... 10 detik.... 15 detik.......bused dah dari normal kiss berkembang jadi french kiss!!! Udah gitu lama pula ciumannya!!! Sampe diliatin orang sebangsa dan disiulin “PIWIIIIIIITTT” mereka ga berhenti juga!!!

Grrrrr!!!!! Avalon jadi panas melihatnya dan hampir saja menghajar kerumunan Cora itu dengan Catapultnya andai saja tidak ada command mundur dari Archonnya. Gw aja yang cowoknya gak pernah dicium sepanas itu!!!!??? Apa maksud elu ngelakuin itu, Luth???

Emang sih udah ampir sebulanan lebih ini gw ga bisa datang on time di Pan Crimson, mungkin aja Luthien marah dan cari cowo lain... Tapi itu juga bukan sepenuhnya salah gw, rutuk Avalon. Salah satu sebab gw ngga bisa datang ke Pan Crimson, bukannya ge-er tapi gw punya banyak fans! Salah tiganya adalah si kembar tiga Magi Chan, Asuka Chan, dan Saber Chan.

Tiga orang ini udah lama curiga ama gw, soalnya sejak jadian ama Luthien gw udah jarang muncul di markas. Hampir tiap hari gw ngilang entah kemana, malah kadang-kadang gw nongol di portal bawa kado-kado dari cewe... Jelas aja mereka panas kan...

Akhirnya mereka bertiga curiga jangan-jangan gw dah punya pacar!!! Dan suatu hari mereka bertiga mutusin untuk ngekorin gw ke Pan Crimson! Ketahuanlah gw punya pacar Coro!!! Mungkin karena makin sirik dan cemburu melihat saingan mereka adalah cewe yang tinggi bak supermodel mereka mengancam gw akan membunuh Luthien kalo gw terus menemui Coro itu!!! Gw harus improvisasi kan???? Terpaksa gw karang cerita buat mereka “Itu coro cuma temen maen-maen aja kok, bukan pacarku!”

Tapi tentu aja tiga cewe itu ga percaya begitu aja! Gw di follow kemana-mana, beneran klik trus follow!!!!! Bayangin reseh ga?? Gw udah kayak kereta cendol gitu keliling markas ama keliling ether bawa tiga pengikut!?!?!

Makanya gw udah ngga bisa lagi nongol di Pan Crimson!!! Keadaan itu berlangsung sampe satu bulan lebih sebelom tiga cewe itu akhrinya cape sendiri follow gw kemana-mana!!

Tapi alasan gw nda cuma itu... pikir Avalon lagi sambil merogoh sebuah kotak mungil dari kantong celana nya... Selama sebulan ini gw sibuk farming karena gw tahu minggu lalu adalah ulang tahun Luthien, gw sengaja nyimpen uang untuk beliin kado istimewa buat dia....

Gw mati-matian mencari kado ini, di hari ultah Luthien minggu lalu pun gw belom juga nemu kado yang pas sampe gw akhirnya telad berangkat ke Pan Crimson. Sesampainya di sana yang gw temukan cuma bekas kue tar berserakan dan tulisan “Sekalian aja kita ga usah ketemu lagi!!!!” terukir penuh amarah di dinding gua!

Zzzzzz pasti dia gondok karena ngga ketemu gw lama, gimana lagi... Selain distalker gw kan mo kasih surprise buat dia, sengaja gw cuek-cuek in juga gitu biar ngambek dulu trus dikasih kado gitu loooo rencana gw!

Kemaren waktu di CW benernya gw bertekad curi-curi kesempatan buat ketemu dia, sampe gw bela-belain bawa RMAU gw ke Crag Mine, supaya chance ketemu dia makin gede! Pake radar gw locate posisi dia dimana en pelan-pelan gw deketin.....

Bayangan Luthien berpelukan erat dan menempelkan bibir dengan penuh nafsu kepada seorang pemuda Coro kembali menghantui Avalon

“BANGKEEEEEEEEEEEEE!!!!!!!!!!” emosi Avalon meledak seiring dengan munculnya bayangan tak mengenakkan itu di dalam benaknya! Dilemparnya kotak kado mungil itu sampe membentur tembok lalu jatuh di tumpukan barang bekas di pojokan kamarnya.

Sialan lu Luthhhh ngapain sih lu cium cowo itu!?!??!?!?! Kalo lu emang cw gw harusnya tolak dong, tendang kek, cakar kek!! Avalon masih ingat dengan jelas ciuman pertamanya dengan Luthien di Crag Mine dulu, betapa babak belurnya dia dihadiahi cakaran, tendangan, tamparan, dan gigitan oleh Luthien.

Pokoknya hari ini gw akan datang lagi ke Pan Crimson, gw akan tinggalkan pesan buat dia, dia mau baca mau engga pokoknya gw musti bicara ma dia!!!!

Tapi sebelumnya.... Avalon segera bangkit dan membongkar-bongkar tumpukan barang bekasnya, kado sialan itu mahal bangeddddd gw hrs cari sampe ketemuuuu.!!!!!

Siang itu Avalon sampai di gua Pan Crimson, namun ternyata udah ada pesan dari Luthien terukir untuk dia disana. Kayaknya pesan itu baru ditulis tadi pagi karena kemaren sore belum ada. Pesan itu tertulis Sore, Tanah Lures, Ether .

Begitu menginjakkan kakinya di Terminal Bellato, Ether tanpa buang waktu Avalon segera mengeluarkan RMAU nya, dipacunya mesin itu dengan kecepatan penuh menerjang tumpukan salju. Para perusuh dari bangsa Accretia pun nggak digubrisnya, tujuannya hanya satu... Tanah Lures!

Begitu Avalon sampai disana segera digunakannya radar untuk melocate keberadaan Luthien, ah itu dia sedikit mojok di tepian map! Disimpannya kembali RMAU nya sebelum ia berlari-lari menuju koordinat tempat kekasihnya itu sudah menanti...

Luthien sudah cukup lama menanti Avalon di sana, badan gadis itu agak gemetar dan bibirnya sedikit pucat entah karena kedinginan atau karena sesuatu yang lain. Angin dingin Ether mempermainkan rambut gadis itu hingga tergerai-gerai.

Avalon memandang sosok itu, sosok yang seharusnya dirindukannya karena sudah sebulan tidak bertemu, tapi entah kenapa tidak ada perasaan rindu yang tersisa dalam diri Avalon, hanya rasa kecewa yang luar biasa. Ditatapnya wajah gadis itu dengan tajam, wajah Luthien hari ini terlihat begitu cantik, sekaligus begitu memuakkan di mata Avalon, tanpa buang waktu ia pun segera bertanya.

“Sapa cowo kemaren???”

Wajah Luthien semakin bertambah pucat, tidak menduga Avalon menyaksikan peristiwa kemarin malam.... “Elu lihat?”

“Kerekam di kamera RMAU gw!!!” tukas Avalon sebal.

Luthien pun tertunduk dan terdiam lama, sebelum akhirnya ia berdesis lirih “Sorry”

Mendapat jawaban seperti itu Avalon pun semakin emosi, “Maksud elu bilang sorry apa?!? Artinya lu ngaku kalo lu nyeleweng ama coro itu???”

Luthien yang awalnya takut-takut pun ikutan menjadi emosi karenanya“Elu jangan sembarangan nuduh dong!!!Dengerin dulu penjelasan gw!!!”

“ Sembarangan nuduh gimana??? Gw punya rekaman lu lagi having hot passionate and wet french kiss ama dia.... Apa perlu gw upload ke BB 17+ biar semua orang lihat?????”

“I..itu gak sengaja!!!!”

“Gak sengaja apanya?? Mata lu merem-merem gitu waktu dicium!! Belom lagi tangan elu yang gerayangin punggung dia!!! Menikmati ya???”

PLAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKK!!!!!!!

Tanpa sadar tangan Luthien sudah bergerak menampar Avalon sampe cebol itu terhuyung-huyung.

“Lu ga berhak ngomong gitu!!!! Lu tau apa?? Kerjaan lu cuma farm farm farm farm farm!!!! Hari ultah gw, lu tinggalin gw sendirian kayak orang bego!!!”

“Trus lu cari kehangatan ma cowo lain gitu??” balas Avalon nggak mau kalah.

“Dia itu bukan orang lain, dia kk HeN!!! Cinta pertama gw yang kembali setelah sekian lama!!!! Asal lu tau aja dia dah nyatain cinta ke gw sejak minggu lalu, sejak hari ultah gw!!!! Gw nggak menerima dia karena gw berharap masih bisa ngelurusin hubungan ama elu!!!! Tapi kayak gini malah perlakuan elu ke gw????”

Sore itu, badai salju yang dahsyat turun di Ether, Luthien dan Avalon bertengkar hebat untuk pertama kali dan terakhir kalinya....

“Ya udah kalo emang gitu....buat apa dipaksain lagi, cinta pertama lu dah kembali... Dia sempurna kan? Tinggi, cakep, romantis, everything u ever wanted! Ngapain kita masih buang waktu bersama kalo gitu?”

“Ya udah, emang dari pertama yang serius di hubungan kita cuma gw!!!! Sedangkan elu?? Udah pelit, ga pernah care ama gw, bagi elu lebih penting farming daripada gw!!! Sana farm aja sampe mate dasar lu cebol matreee!!!!!!”

Setelah mengatakan itu Luthien segera membalik badan dan beranjak pergi, air matanya udah gak terbendung lagi, dia ga pengen Shin ngeliat dia menangis...

“OY tunggu!” tiba-tiba aja Avalon memanggilnya.

Luthien berhenti melangkah, tanpa menoleh dia menjawab “Apa lagi ???”

Avalon melangkah maju dan meraih tangan kanan gadis itu, lalu menggenggamkan sesuatu di dalamnya.

“Ini gw beli buat ultah lu minggu lalu... gw simpen juga percuma, gw jual juga ga isa... ally udah pecah gini... buat lu ajalah.”

Luthien perlahan-lahan membuka telapak tangannya, terlihat sebuah kotak mungil berwarna hitam dengan pita merah.

“Maksud elu apa?” tanya Luthien tiba-tiba sambil membalik badannya menghadap ke arah Avalon.

“Maksud apaan? Gw udah terlanjur beli buat elu, gw simpen juga percuma, ambil aja!”

“Lu mau nyuap gw supaya maafin elu he??? Pikir elu semua bisa dibeli dengan uang dan barang!!!???”

“Menyuap apa?? Itu emang kado buat elu!!”

“Cihh!!! Sorry ya gw nggak sudi disuap!!!!!” sambil mengatakan itu Luthien melemparkan kotak kado mungil itu ke tengah-tengah hamparan salju yang menggunung, dalam sekejap kotak itu pun hilang ditelan badai. Walau sekilas Luthien sempat melihat rasa kecewa yang luar biasa terpancar dari wajah Avalon, saat ia melakukan itu.

Cepat-cepat gadis itu segera berpaling lalu pergi dari tempat itu, begitu pula dengan Avalon, cebol itu segera pergi dan dalam sekejap sosoknya sudah hilang ditelan badai salju...

Kini di hadapan Luthien hanya hamparan salju yang luas dan sunyi. Air mata Luthien menetes, terasa bulir-bulir panas mengalir di pipinya... Dia tahu, semua yang sudah terjadi hari ini nggak bisa ditarik kembali.... Perpisahannya dengan Avalon, sudah final...

To be continued

it's summer snow in the deep blue sea
I try to touch, but it fades away
it must be a dream I will never get
just like my love that's crying for you

if there were something not to change forever
we could feel it deep, deep in our heart
today is over with a million tears
still everyone has a wish to live

oh, I do believe ever lasting love
and destiny to meet you again
I feel a pain I can hardly stand
all I can do is loving you

it's summer snow in the deep blue sea
I try to touch, but it fades away
it must be a dream I will never get
just like my love that's crying for you
just like my love that's crying for you

Words from Summer Snow by Sissel (Summer Snow Dorama)











Chapter VII : A New Conspiracy


Dua sosok Archon Bellato nampak sedang resah, waktu telah menunjukkan pukul dua dini hari tapi mereka masih berada di ruang rapat, mereka berdua tampak tegang, seolah-olah menunggu berita buruk.

Bagaimana tidak, di Chip War barusan terjadi hal yang tidak diduga-duga, Archon monyong dari Cora di dumbles oleh bangsa Accretia!!! Padahal selama ini mereka sudah menjalin hubungan aliansi yang baik dengan si monyong! Saat ini si Archon monyong sedang dirawat intensif! Apabila dia sembuh masih ada harapan untuk melanjutkan aliansi, tapi kalau yang terjadi sebaliknya kedua Archon Bellato itu ragu aliansi akan tetap dipertahankan oleh bangsa Cora...

Tiba-tiba saja pintu ruang rapat dibuka dengan kasar, seorang Berserker berkulit gelap dengan rambut pink menyala memasuki ruangan. Kehadiran Berserker itu kelihatannya sudah dinanti-nantikan oleh kedua Archon yang segera berdiri dan menyambut kehadiran Berserker itu.

“Oy, Ayas... gimana? Apa Archon monyong itu masih hidup??” tanya LeGra dengan segera.

“Setelah di dumbles dalam jarak dekat seperti itu, ajaibnya si monyong itu masih hidup boss!!! Coro-coro itu sendiri juga bingung kenapa archon mereka masih bisa bertahan hidup, apakah karena dia berkulit badak dan bermuka tembok???”

“Hahahaha itu gak penting yang penting alliansi jalan terus!!” LionJr tertawa lega mendengar kabar gembira yang dibawakan oleh Ayas itu

“Tapi boss...” dengan nada tidak antusias Ayas melanjutkan, “Walau masih hidup dia sekarang jadi mentally incapable.... Sehingga barusan bangsa Cora mengadakan voting archon darurat, dan... BabyLunar naek jadi Archon, sementara HeN jadi WArchon.”

Mendengar kabar itu wajah LionJr yang semula berseri-seri kini menjadi pucat pasi.... LeGra langsung terduduk lemas di kursinya...

“Mate lah... kalau BabyLunar yang naik, dia pasti akan memecah aliansi cepat atau lambat!!! Bisa-bisa nanti chip kita jadi ajang adu damage antara Accretia dan Cora kalau begini....” keluhnya sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

“Belum tentu kan?” balas LionJr “Kita bisa stay low profile biar dua bangsa itu saling serang nanti kalo chip nya ada yang sekarat kita kirim tim buat nyampah aja!”

“Menurut lu bisa segampang itu? Apa lu gak mikir kalo dua bangsa besar itu ngga bisa nembusin def satu sama lain apa mereka gak bakal ngirim tim buat nyicilin chip kita???” bantah LeGra
Keadaan di ruangan pun kembali menjadi hening, tiga petinggi Bellato itu tenggelam dalam pikiran masing-masing, sampai tiba-tiba Ayas memecah keheningan...

“Ada cara untuk mempertahankan aliansi ini... tapi ini teknologi yang blom dicoba dan gw rela jadi kelinci percobaan!”

LeGra dan LionJr terperanjat sampai nyaris jatuh dari kursinya, “Lu dah gila, Ayas??” desis LionJr sampai kumisnya bergerak gerak.

“Lu yakin?” tanya LeGra “Proses itu gak isa dibalik lagi lho!”

“Gapapa gw yakin.... demi Bellato Union gw rela!” jawab Ayas mantap.

“Ya sudah kalo emang gitu, cepet koordinir pasukan armor rider elite untuk ngejalanin misi ini! Sementara gw ama Lion akan mikirn strategi untuk menunda diputusnya alliansi oleh Cora!”

“Pengorbanan elu ga akan dilupain!” tambah Lion lagi sembari mengelus-elus kumisnya


****


Pagi itu Baby Lunar keluar dari ruang meeting dengan lemas, aura Archonnya seolah tidak mampu membuat wajah pucatnya nampak berseri. Luthien yang sedari tadi menunggu di depan ruang meeting segera menghampiri BabyLunar dan bertanya

“Gimana cc?”

“Gile susah bener Luth! Sampe pusing gw, ini ketua-ketua guild kehormatan masih aja ngotot mertahanin ally ama Bells!!! Gak tau lah jadi bangsa manja ini Coro gara-gara dulu kebanyakan win, sekarang kena loose-loose gini jadi menye, maw nya cari aman, mereka menolak keras ide memutuskan aliansi!”

“Wah ati-ati cc, salah-salah cc dikudeta lagi seperti King Archon dulu!”

“Iya gw tau itu... Makane gw juga gak mau terlalu ngotot ama mereka, gw harus cari strategi lain untuk break ally-“

Ucapan BabyLunar terhenti ketika segerombolan Cora keluar dari ruang meeting di belakangnya, dilihat dari aura-aura di atas kepala mereka sepertinya mereka adalah para ketua guild kehormatan.

“Hai Luth” tiba-tiba aja HeN nongol dari balik pintu, seragam Wakil Archon membalut erat tubuhnya.
Pipi Luthien otomatis memerah teringat kejadian dua malam yang lalu saat ia dan HeN berciuman mesra di Crag Mine, disaksikan cc BabyLunar dan lainnya.

Tiba-tiba aja HeN udah mendekat di sisinya dan berbisik di telinga Luthien, abis ini gw tunggu di Daratan Spire yah, deket tempat GvG.

Luthien mengangguk perlahan, tadi pagi emang dia udah wisp kk HeN supaya meluangkan waktu untuk ngobrol bentar. Setelah perpisahannya dengan Avalon kemarin, hari ini Luthien sudah siap untuk memberi jawaban pada kk HeN.

“Ehemmm mesranyaaaa pagi-pagi udah janjian” goda BabyLunar nakal

“Ah cc bisa aja...” Pipi Luthien semakin memerah.

“OK deh Luth, cepetan temui cowo lu sana, gw ama beberapa Warchon yang lain mau ketemu dengan petinggi Bells di CM sekarang juga.”

“Weksss!!! Ketemu petinggi belss??? Ngapain cc??”

“Mereka mengundang kita dateng untuk mbicarain masalah ally, gw sih berharap mereka yang akan break ally supaya di cora sendiri ga terjadi ribut-ribut masalah ini. Tapi kayaknya susah, bangsa parasit itu pasti masih mau nebeng ke kita.”

“Kayaknya bahaya, gw ama kk HeN gak perlu ikut nih???”

“Hahaha gitu aja takut!! Gw BK gitu looooh !!! Steeler ama Grazier kencan aja sono!” BabyLunar malah balas meledek tawaran Luthien.

“Zzz dasar!!!! Ok de cc ati-ati ya ama para Bells itu! Gw duluan ya”

“Dagh Luth” BabyLunar tersenyum manis sambil melambaikan tangan ke arah Luthien.

Luthien balas melambai lalu segera berlari-lari penuh semangat menuju ke arah daratan Spire, di cast nya force Inc Speed level GM dan digantinya tongkatnya menjadi tongkat injurer supaya larinya bisa lebih cepat.

Akhirnya ia akan memberi jawaban “Ya” pada kk HeN, akhrinya ia dan kk HeN akan menjadi sepasang kekasih, Luthien sudah tidak bisa bersabar barang sedetikpun.

Tempat GvG saat itu sedang sepi karena tidak ada jadwal pertandingan, level kecil yang berburu flem pun nyaris tidak ada. Luthien menemukan HeN sedang duduk-duduk di belakang gawang GvG. Pemuda itu sedang melurukan kakinya di atas hamparan rumput yang hijau sementara tangannya sedang mengelus-elus lembut seekor Young Flem.

Melihat Luthien datang, HeN segera tersenyum lalu dengan isyarat tangan mempersilahkan Luthien untuk duduk di sampingnya.
Mukyaaaaaa~ ~ ~ sopan sekaleeee, Luthien menjerit dalam hatinya.

Dengan berdebar-debar Luthien mengambil posisi duduk di dekat kk HeN, gadis itu tersipu begitu pula dengan HeN. Dua coro itu pun duduk terdiam cukup lama, dua-dua nya malu-malu kucing kayaknya, namun tiba-tiba aja mereka berdua mulai bicara bersamaan..

“Luth, sebenarnya gw... “ “KkHeN gw...”

Keduanya pun terdiam lagi dan kembali bersamaan mengucapkan,

“Lu duluan aja..”

Luthien mulai tertawa cekikikan, disusul dengan HeN yang mulai ketawa-ketawa sendiri.

“Gw duluan aja kali yah” ujar HeN tiba-tiba “Sebenernya gw mau minta maaf.... Udah lancang cium elu waktu di CM beberapa hari lalu, padahal gw bukan apa-apa nya elo...”

Mendengar hal itu Luthien pun makin blushing, namun dengan cepat gadis itu memotong ucapan HeN.

“Kk HeN jangan minta maaf, gw nggak marah kok.... malah sebenarnya... gw senang kk mencium gw waktu itu” kembali Luthien tertunduk maluuuuu booook “Gw juga sudah punya jawaban untuk pertanyaan kk waktu itu,” lanjut gadis itu lagi “Gw... bersedia jadi pacar kk HeN”

HeN terlihat kaget, lega, sekaligus senang, mendengar jawaban Luthien itu.... Pemuda itu lalu tersenyum lembut sambil mengelus rambut Luthien dengan satu tangan, sementara tangan yang satunya menyentuh lembut dagu mungil gadis itu lalu didekatkannya wajah Luthien ke arah wajahnya.

Sekali lagi mereka berciuman di Padang Spire, namun kali ini ngga ada saksi... hanya ada beberapa ekor Young Flem berlompatan melewati mereka, di kepala Luthien terngiang lagu “I’ve been dreaming of a true love kiss...”

Entah karena suasananya kondusif atau karena soundtrack yang pas mengalun di kepalanya, kali ini Luthien lebih berani dari dua hari yang lalu. Kalau sebelumnya ia hanya menutup mata dan pasrah kali ini gadis itu mulai berani membalas gerakan bibir HeN, melihat tanggapan berani dari Luthien, HeN pun makin berani...
Dicondongkannya tubuhnya ke depan sehingga Luthien kini berbaring diatas rumput dengan HeN tepat berada di atas tubuh gadis itu.

Untuk beberapa saat mereka terus berciuman dalam posisi itu, tangan HeN yang awalnya hanya mengelus-elus rambut dan punggung Luthien yang halus, kini sudah menjelajah ke area-area lain. Kalo saja Avalon yang nekat melakukannya dulu pasti Luthien udah menggamparnya habis-habisan, cebol kecil kok udah mecum!!! Tapi karena ini kk HeN gitu lohhh jadi ya sutralah Luthien udah bener-bener pasrah....

Semakin cepat terjadi semakin baik, pikir Luthien... Siapa tau gw kebobolan trus segera dilamar ?? Mukyaaaa~ ~ ~ ~

JDUGGGGGG.... keasyikan dua pasangan itu pun terganggu ketika seekor Young Flem ga pake lihat-lihat melompat dan kakinya mengenai kepala HeN.

Bah, sial!!! Padahal hampiiiiir pikir Luthien!

Tapi kelihataannya tendangan Flem di kepala itu udah bikin mood HeN turun ~moodnya yang turun, bukan yang lain!!~ Pemuda itu segera memindahkan posisi tubuhnya, kini ia duduk saja di samping Luthien, ia kelihatan malu-malu, pipinya memerah wajahnya tertunduk.

“Sorry.. nggak sepantasnya gw seperti itu” bisik HeN lirih

Luthien diem aja, dalam hati sih mikir kok lu yang bilang sorry, tuh Flem yang harus minta sorry!! Ngerusak suasana aja!!

Tiba-tiba aja HeN ngerogoh kantongnya lalu memberikan sesuatu pada Luthien...

“Ini... ada sesuatu buat elu Luth, gw dapat sewaktu farm, semoga lu suka”

Luthien menerima bungkusan mungil berwana pink itu dengan wajah berseri-seri, dibukanya pelan-pelan pita merah pembungkus kado mungil itu. Sebuah benda kecil berkilau meluncur keluar dari dalam bungkusan dan mendarat di paha Luthien.

Kelihatannya seperti sebuah cincin?? Gak perlu waktu lama bagi Luthien untuk menyadari bahwa itu bukan cincin biasa... Melainkan cincin elemental 25/25!!!! Harganya pasti mahal sekali!! kk HeN pasti menghabiskan banyak waktu farming untuk membeli ini!!!!

“I—ini buat gw???” ujar Luthien terbata-bata

“Iya, sorry cuma bisa kasih itu.. sebenarnya..” kata-kata kk HeN terpotong oleh Luthien

“Ya ampun!!!! Kk jangan minta sorry melulu dong!!! Ini kan mahal banget, in Rp aja dua juta tuh!!!! Apalagi kk baru balik dari Polaris, pasti kk farming terus-terusan hanya untuk beli ini kan??”

HeN cuma bisa tersenyum ngeliat Luthien yang berapi-api seperti itu. “Kamu itu.... benar-benar nggak berubah dari dulu...”
Sambil berkata demikian diambil nya cincin itu dari genggaman tangan Luthien lalu dipasangkannya ke jari manis Luthien. “Untunglah ukurannya pas” bisiknya sambil mencium mesra punggung tangan Luthien.

Luthien tersenyum bahagia, dipeluknya erat-erat kekasihnya itu.... Luthien kini duduk diatas pangkuan HeN.

“Gimana gw mesti berterimakasih buat kado ini nih?” tanya Luthien manja

“Humm.... “ HeN berlagak mikir serius, “Lu mesti cium gw terus sampe gw bilang stop” godanya nakal.

Luthien tertawa, sambil tersipu diselipkannya jemarinya di belakang kepala HeN, dengan berani Luthien menarik wajah HeN ke arahnya. Lalu mereka pun kembali berciuman mesra....

To be Continued



Chapter VIII: A New Twist


Baby Lunar terjatuh lemas di tanah Crag Mine, gadis itu terlihat kesakitan memegangi lengannya yang berdarah-darah, disekelilingnya barisan RMAU dan Green MAU mengelilingi dirinya dengan rapat, sama sekali nggak memberi kesempatan bagi nya untuk meloloskan diri.

“Sial” desisnya lemah, ia sudah menduga ada sesuatu dibalik undangan Archon Bellato, tapi ia tidak menduga mereka akan all out begini mengeroyoknya!

“Sudah nggak ada jalan buat kabur lagi” suara Berserker cowo itu terdengar begitu dekat di belakangnya, BabyLunar segera menoleh untuk melihat pemilik suara itu. Di belakangnya berdiri dengan angkuh secendol Bellato berambut pink menyala, Ayas!!!

“Brengsek, kalian pikir dengan membunuh gw, aliansi akan dipertahankan??? Ngimpi sana ke laut! Yang nentang aliansi ga cuma gw tau!!!” bentak BabyLunar galak

“Siapa bilang kita mau bunuh elu non?” jawab Ayas sinis... “Justru kita butuh tubuh elu!!” sambungnya lagi sambil menyeringai mengerikan.

Wajah BabyLunar pucat seketika, namun sebelum ia sempat menjawab apa-apa Ayas telah menggunakan gagang Spadona nya untuk memukul bagian belakang kepala gadis itu hingga pingsan....

****
Luthien membuka matanya dengan malas, ia membalikkan badan untuk mengamati keadaan seluruh kamar... Aneh sekali rasanya tidur di kamar Paladinz dalam keadaan begini, yah... ini emang bukan kamar Paladinz lagi sih.

Setelah kembali dari Polaris kk HeN kan belum dapat rumah jadi Luthien memberikan kunci rumah Paladinz pada kk HeN, daripada dibiarin kosong jadi sarang mak lampir?
Jadi sebenarnya ini kamar kk HeN, ini juga tempat tidur kk Hen, tapi tetap saja rasanya aneh.....

Tiba-tiba pintu kamar dibuka, udara malam yang dingin segera menyelinap masuk. Brrrr... Luthien menarik selimut untuk menutupi pundaknya yang terbuka agar tidak kedinginan.
Luthien memicingkan mata, terlihat dua Cora sedang berbicara di depan kamar, lalu salah satu sosok itu memasuki kamar.

Hiyyy yang bener dong, siapa tuh masuk-masuk sembarangan??? Gw cuma tutupan selimut gini!!! Namun kepanikan Luthien segera berubah jadi kelegaan setelah menyadari bahwa ternyata yang memasuki kamar adalah kk HeN, ia sudah mengenakan seragam Warchon lengkap.

“Sorry gw bangunin elu ya” tanya HeN lembut sambil duduk di tepi kasur, Mukya~ ~ ~

“Oh... nggak kok” jawab Luthien malu-malu “Siapa tadi kk?”

“Oh itu si Joseph, salah satu Warchon juga, ada undangan mendadak dari Baby Lunar. Kita harus kumpul di pusat markas sekarang juga, meeting darurat katanya!”

Mendengar kata meeting darurat Luthien segera melompat bangun,

“Kalo lu masih ngantuk tidur aja lagi, gpp kok! Ntar gw ceritain hasil mitingnya!” ujar HeN melihat kekasihnya itu sudah menyabet semua baju Warlock nya yang berserakan di lantai dan siap beranjak ke kamar mandi.

“Gpp kk gw ikut saja, kalo cc BabyLunar sampe mengundang miting tengah malam begini pasti ada masalah penting!”

“Ok kalo gitu gw tunggu” jawab HeN sambil tersenyum manis.

Mukyaaaaaaaa, Luthien cepat-cepat masuk ke kamar mandi sebelum ia mimisan di depan kk HeN. Secepat kilat gadis itu mengguyur tubuhnya dengan air hangat dari shower lalu mengeringkannya dengan handuk besar yang tersedia di sana, gadis itu memakai baju Warlock nya dan dalam sekejap sudah keluar menemui kk HeN

“Yuk” ujar HeN sambil menggandeng tangan Luthien berjalan menuju ke pusat markas Cora.

Ternyata tidak hanya Luthien dan HeN saja yang sedang buru-buru menuju ruang meeting, banyak petinggi Cora lain yang juga dalam perjalanan kesana, keadaan markas terlihat mencekam dan panik.

“Meeting ini membicarakan masalah apa kk?”

“Begini Luth, perundingan dengan Bellato siang tadi, ternyata adalah jebakan bangsa Acc!”

“Apaaa???” Luthien terperanjat panik.

“Iya mereka kirim message palsu, seolah-olah dari Archon Bell! Ternyata sesampainya di sana Baby Lunar dan tim nya udah dihadang puluhan striker top acc!!”

Wajah Luthien langsung pucat mendengarnya, “La—Lalu cc BabyLunar gimana???”

“Dia beuruntung bisa selamat walau luka parah, dia baru setengah jam yang lalu balik ke Markas Cora! Justru karena itulah dia mengadakan meeting darurat ini! Sayangnya selain Baby Lunar ,Cora lain yang menyertainya ga ada yang selamat”

“Tapi cc Baby Lunar baek-baek aja kan?”

“Entahlah, dia menunggu di ruang rapat, kalau masih bisa memimpin rapat gw rasa dia bakal baik-baik saja!”

Luthien sedikit lega mendengarnya, dia nggak mau lagi kehilangan seorang teman. Cukup sekali saja dia merasakan sakitnya kehilangan teman... Dengan skil Inc Speed Luthien mempercepat langkahnya sendiri dan kk HeN agar tiba di ruang rapat sesegera mungkin.

Sesampainya di ruang meeting, Luthien melihat Baby Lunar dalam keadaan yang mengenaskan. Balutan memenuhi sekujur tubuh dan wajahnya, banyak luka-lukanya yang belum kering, terlihat darah segar merembes diantara balutan itu. Walaupun begitu wajahnya masih berapi-api, penuh semangat untuk melanjutkan tugasnya sebagai Archon.

“Sorry gw harus mengganggu istirahat kalian dini hari seperti ini” ujar BabyLunar dengan tegas melihat seluruh peserta rapat sudah lengkap.

Semua Cora yang sebelumnya asik berbicara sendiri menjadi terdiam dan menyimak Archonnya dengan seksama...

“Mungkin kalian masih ingat siang tadi gw berniat memecahkan ally dgn Bellato...”

Mulai terdengar suara bisik-bisik di kanan kiri, semua mulai ribut sendiri

“Tapi” lanjut Baby Lunar lagi dengan suara lantang, “Sejak kejadian tadi sore, dimana gw jelas-jelas dijebak ama bangsa Acc, gw merasa ally dgn bellato makin perlu untuk dipertahanin!! Kalau bukan karena Archon Bellato yang kebetulan patroli di CM tadi, gw ga yakin bisa selamat!!!”

Kembali seluruh ruangan menjadi ribut, Luthien sendiri hanya bisa bengong mendengarnya, kenapa cc Baby Lunar berubah pikiran? Bukannya tadi pagi ia begitu bersemangat memecah aliansi dengan Bellato??

“Tapi sebelum-sebelumnya cc bilang lebih baek bangsa ini hancur drpd ally dgn cebol???” Seorang Grazier cowok berambut jabrik warna abu-abu tiba-tiba berdiri, untuk memprotes.

“Ya gw emang bilang gitu sblm gw tau betapa mengerikannya rencana acc!! Mereka berencana menjebak kita semua dan mengubah kita jadi kaleng! Planet ini mau dijadikan planet kaleng!!” jawab BabyLunar dengan segera.

“Gw gak pernah denger ada rencana seperti itu” Lanjut Grazier yang ternyata bernama Chameleon itu, “Selama ini persaingan antara tiga bangsa adalah untuk memperebutkan tambang gak lebih! Gw ga percaya bangsa acc merencakan hal seperti itu!!”

“Lu meragukan ucapan gw sebagai Archon??” bentak BabyLunar dengan galak, seluruh ruangan kembali terdiam mendengarnya

Luthien pun ikutan kaget, ga wajar rasanya cc BabyLunar ngomong seperti itu.

Grazier bernama Chameleon tadi pun ikut terdiam... tapi raut wajahnya menunjukkan bahwa ia masih tidak puas.

“Sebagai Archon kalian, gw udah memutuskan ally dgn bells tetap kita jaga! Tiap CW kita fokus hajar chip acc titik!”

“Masa segampang itu ?? Emang itu bangsa kikir mau ally tanpa imbalan apa-apa?” si grazier Chameleon kembali mendebat keputusan BabyLunar, wew berani juga nih orang pikir Luthien.

“Tentu enggak” kata BabyLunar, “Kita akan adu damage LH chip acc dengan mereka!”

“Apa??? Artinya kita kasih mereka kemenangan gratis???” protes Chameleon lagi, kali ini dengan nada bicara yang lebih kasar.

“Diem!!!” bentak BabyLunar dengan raut wajah yang mengerikan, “gw peringatin sekali lagu elu nentang keputusan gw, gw akan bounty elu!!”

Luthien merasa perutnya sakit sekali, rapat hari ini cc Baby Lunar nggak seperti biasanya, cara ngomongnya berubah, kepribadiannya juga beda, cc Baby yang dulu ga mungkin bersikap dan berkata-kata kayak gini!!

Chameleon terlihat jengkel namun Grazier itu hanya bisa diam dan terduduk lesu.

Baby Lunar tersenyum puas melihatnya, “Good, gw anggep semua setuju! Ally dgn bells kita pertahankan! Sekian meeting, kalian boleh bubar”

Luthien segera berdiri untuk menemui Baby Lunar, tapi langkahnya dihentikan oleh salah seorang petinggi Cora, si Joseph!

“Stop, Archon sedang sakit jangan diganggu!!”

“Tapi gw temen cc Baby Lunar, gw mo liat kondisi dia”

Joseph hanya melirik sinis ke arah Luthien, “Bah, siapa elu ngaku-ngaku temen Archon???”

Luthien tahu sampe kapanpun Warlock di hadapannya ini ga akan ngijinin dia lewat, maka gadis itu berteriak keras-keras “CC BABY!!!!!!!!!!!” sampe Baby Lunar menoleh mendengarnya.

Dengan gembira Luthien melambaikan tangannya, “cc Baby gapapa kan??”

Namun BabyLunar hanya mengernyitkan mata dengan ekspresi tak senang lalu membuang mukanya dan segera beranjak dari kursinya, menuju ke ruang istirahat Archon.

“Warlock cupu sok kenal” hardik Joseph galak “Pergi sana sebelom gw hajar elo pake force Fetor kritikal gw!!!”

“Ayo Luth” HeN berusaha menarik Luthien yang nampak sangat kecewa itu untuk segera pergi.

Begitu sampe di luar ruangan meeting, segera Luthien mengomel-ngomel tiada henti “Aneh ini aneh!!!! cc Baby ga mungkin bikin keputusan yang kayak gitu, lagian lagaknya tadi kayak ga kenal gw aja!!”!

“Mungkin dia cape atau efek luka-lukanya, gw lihat kepalanya terluka serius” jawab HeN berusaha nenangin Luthien.

“Iya sih, tapi masalah ally itu... kk HeN udah lama kenal ama cc Baby kan? Ga mungkin kan dia mutusin kaya gitu!!!!” tanya Luthien berapi-api!!!

HeN terdiam sejenak, sebelum menjawab “Emang keputusan itu rada aneh, tapi gw rasa sebaiknya kita ngikutin aja apa keputusan Archon, Luth....”

“Tapi... masa sih kk HeN ga ngerasa aneh? cc Baby kan-“ Luthien tidak sempat menyelesaikan ucapannya, karena HeN sudah terlanjut memotongnya...

“Luth percayalah ama gw!!! Kadang keadaan bisa membuat orang jadi berubah ... Gw tau itu, apalagi setelah kejadian yg gw alami di Polaris.... percayalah elu nggak akan mau kalo planet ini sampe dikuasai oleh para kaleng itu!”

“Tapi...” Luthien udah mau ngebantah lagi, namun terhenti saat gadis itu melihat raut muka HeN menjadi sangat sedih.... Gadis itu jadi nggak tega... “Ok deh kita ikuti dulu saja apa kata cc Baby... mungkin ally dgn cebol nggak seburuk dugaan kita”

HeN tersenyum puas, lalu mengelus lembut rambut gadis itu dan merangkulnya, “Masih jam 2 pagi nih.. kita bobok lagi yuuu” ujar HeN sambil mengedipkan mata dan tersenyum nakal....

Tapi Luthien menepis tangan HeN, “Sorry kk gw cape, gw mau pulang aja” entah kenapa saat ini ia sudah nggak berselera lagi, nggak seperti malam sebelumnya...

Sementara itu dari jauh sesosok Grazier nampak sedang memperhatikan Luthien dan HeN, Grazier berambut jabrik warna abu-abu itu hanya tersenyum sinis melihat perdebatan Luthien dan HeN, lalu beranjak pergi.

****

Sementara itu Baby Lunar sedang dibantu oleh Joseph untuk beristirahat di kamarnya....

“Trims, cep! Kamu boleh pergi!”

“Baik boss” jawab Ocep sambil siap undur diri dari kamar Archon nya itu.

“Oh iya sebelom elo pergi, cewe yg tadi.. Warlock itu namanya siapa?”

“Gw juga ga kenal boss, tapi dia ngaku temen elo tuh....”

“Ow gitu” ujar Baby Lunar sambil mangut-mangut, “Gw lihat dia jalan bareng ama HeN tadi, apa mereka pacaran?”

“Kayaknya gitu boss, tadi waktu gw panggil HeN untuk meeting cewe itu ada di tempat tidurnya”

“Oh...” Baby Lunar tersenyum penuh arti... “Kalo gitu gw punya misi untuk mereka berdua, bisa lu panggilin mereka besok pagi?”

"Kalo misi gak mendingan gw aja boss?? gw kan Warlock sakti build Full Crit!" tukas Ocep tak senang, masa Warlock gak terkenal kayak Luthien dikasih misi penting???

“No, no, ini misi keciiiiil, cukup mereka aja! Lu boleh pergi sekarang”

“Ok boss” dengan ogah-ogahan Ocep meninggalkan ruangan.

Setelah yakin pintu kamarnya tertutup dan dikunci rapat, Baby Lunar pun tersenyum puas lalu gadis itu tiba-tiba tertawa sendiri...”BWOAKAKAKAKAKAAKAKAKAKAKAKAKAKAKA” Sambil memandangi wajahnya di cermin dan meraba bekas jahitan yang masih kasar dibagian atas alisnya “Wah wah sempurnaaaa, teknologi transplantasi otak bangsa gw udah sukses rupanya!!! Kasihan coro-coro goblog itu... Nggak sadar bahwa mereka dipimpin oleh seorang cebol dalam tubuh cora!!! Bangsa Cora mulai sekarang akan dikuasai...oleh seorang Ayas ini BWUAHAHAHAHAHAHA!!!!”

To Be Continued


Chapter IX: Complicated


Sementara itu, di Armory 213 Archon Prince, babu, dan beberapa tim Archon nya sedang asik menikmati kopi Pertamax plus di pagi hari sambil berjalan-jalan mengelilingi Armory 213. Bleki dan Haytam seperti biasa selalu ngekor di belakang babu kesayangan mereka.

Setiap kali melewati mesin lelang, Warchon Leord dengan gusar merefresh tampilan lelang berkali-kali...

Si babu yang dari tadi udah sebal melihatnya sampe nyeletuk “Udah, percuma lu liatin terus tu lelang, harga ga bakal turun!”

“Heh, gw dah siapin banyak duit buat shopping, tapi ga ada lagi item yang I do not have! Memang salah kalo gw liatin lelang melulu??” jawab Leord panas.

Ngeliat babu tersayangnya disemprot, Haytam dan Bleki udah siap mengcounter balik ucapan Leord, kalo aja Archon Prince nggak buru-buru menatap mereka dengan sadis. Kedua kaleng cupu gak sadar level itupun serempak tertunduk ngeri...

“Boss ada kabar dari Cora dan Bellato? Apakah ally udah bubar?” tanya Warchon Bamz memecah ketegangan.

“Justru itu makanya gw ngajak kita semua kumpul bro! Menurut kabar yg gw denger, kemaren malam di Cora diadakan rapat darurat, Baby Lunar gak jadi memecah ally!”

“Astagadragooon, demi sejuta pom pom, kenapa bisa begitu???” ujar Bamz kaget sambil melambaikan pom pom nya. Warchon satu ini emang selalu bawa sepasang pom pom kemana-mana. Gw adalah pemberi semangat bagi bangsa Accretia, begitu jawabnya selalu kalo ada yang nanya ngapain bawa pom pom.

“Bukannya mutusin ally itu bagian dari kesepakatan saat kita bantu dia nge kill archon monyong?” Babu Aizen penasaran juga kalo ga nanya, mengingat dialah yang dulu ditugasin nge kill Archon monyong, bahkan hampir kehilangan dua kaleng pengikut setianya saat melaksanakan misi itu!

“Gitulah bu, gw juga bingung, gw ngerasa ada sesuatu yang busuk di balik semua ini! Apalagi gw dengar kemaren Baby Lunar menuduh acc mengirimkan striker-striker top nya untuk menjebak dia di CM!!!”

“Ooh tidak, kapan kita pernah berbuat kayak gitu??” seru Bamz panik sambil menutupi wajahnya dengan kedua pom pom nya.

“Itulah yang gw rasa perlu diselidiki!!!” Jawab Archon Prince tegas “Nggak usah takut, biarpun diserang dua bangsa berdaging itu kita akan tunjukkan harga diri sebuah kaleng yang sesungguhnya!!”

Sementara itu, tanpa disadari Archon Prince dan tim Archonnya, di luar dinding Armory dua sosok Coro sedang mengendap endap dan berusaha mencuri dengar pembicaraan mereka. Sepasang Coro cowok dan cewek itu ternyata adalah Luthien dan HeN!!!

****

Pagi itu Baby Lunar, melalui Joseph menyampaikan perintah pada mereka berdua untuk memata-matai kegiatan Archon Prince seharian dan melaporkan hasilnya pada Baby Lunar....

“Ini misi gila” rutuk Luthien setelah Joseph, yang barusan menyampaikan detail misi udah cukup jauh dari jarak pendengaran.

“Gila atau nggak ini misi dari Archon, Luth... Mau ga mau mesti kita jalanin...” jawab HeN berusaha nenangin Luthien, tapi kayaknya gadis itu udah ga bisa diajak ngomong lagi, bahkan oleh her shining prince nya sekalipun.

“Justru itu anehnya kk, mana mungkin sih Baby Lunar memerintahkan teman-temannya sendiri melaksanakan misi nggak jelas dan berbahaya seperti ini!!?? Kalo gw ga kenal cc Baby Lunar gw pasti udah berpikiran dia kepengen kita mati!!!”

“Hey tenang aja, kalo kita disuruh mata-matain Archon Prince pasti ada sebabnya, lagipula kita ga bakal mati... Gw akan lindungi elu” ujar HeN lembut sambil memeluk Luthien dari belakang lalu mencium lehernya.

.......... Luthien pun lumer oleh perlakuan lembut kekasihnya itu, HeN emang tau cara memperlakukan seorang gadis... Itulah yang ngebedain dia dengan Avalon, pikir Luthien. Tapi kalo buat temen ngobrol dan diskusi, kayaknya Avalon lebih nyambung deh... walau kadang-kadang dia suka ngotot mertahanin pendapatnya setidaknya dia selalu punya alasan yang kuat... Sedangkan kk HeN, entah kenapa Luthien agak agak kecewa ngeliat kk HeN yang sejak kemarin selalu menuruti apa saja perintah Archon....

Lhaa gw kok jadi banding-bandingin HeN ama Avalon!!??? Pikir Luthien sambil menggaruk-garuk kepalanya!! Tabu ituuuu!!!!! Apalagi gw udah sepenuhnya milik kk HeN sekarang, gak pantes banget kalo ngebandingin dia dengan cebol matre dan pelid itu!!!

“Luth, lu tunggu di sini aja ya gw mau ke item mall stok pot dulu, gw beliin sekalian buat elu 1 tas” pamid HeN sambil mencium Luthien, sebelum berlari menuju ke arah bank.

Tuh kan.... coba kalo Avalon, gw disuruh beli pot sendiri kale!!! Atau kalo ga ntar setelah dia balik gw dikasih tagihan lengkap harga pot perslotnya!! Luthien tersenyum-senyum sendiri ngebayanginnya.

Tiba-tiba aja di samping Luthien udah berdiri Grazier rambut jabrik yang kemaren, Chameleon!

“Lu temen baek Baby Lunar?” tanya Grazier itu tanpa ragu-ragu

“Eh i.. iya kk” Jawab Luthien panik.

“Lu ga ngerasa ada yang aneh ama dia??” tanya Chameleon lagi.

“I—iya, gw ngerasa sih... Gw merasa sifat dan tindak tanduknya nggak kayak biasanya, dia udah kayak orang lain aja, wisp gw ga dibalas, belom lagi tadi pagi waktu gw cek daftar temen nama dia udah berubah jadi Caesar Aprilius” Luthien langsung nyerocos tanpa henti, duhh lega akhirnya ada teman buat bertukar pendapat!

“Sudah gw duga...” desis Chameleon lirih.

“Apa yang kk duga??”

“Gw belom bisa bilang sekarang, ngga sebelom gw punya bukti untuk mendukung kecurigaan gw!”

“Kalo menurut kk dia udah dipengaruhi ama Archon Bellato, kenapa ga kk laporin aja ke Warchon yang lain!”

“Warchon yang lain?” balas Chameleon sinis “Orang-orang yang menyebabkan temen-temen baik gw dulu terpaksa dijadikan kaleng?? Termasuk saudara kembar gw!!! Mereka-mereka itulah yang justru mendukung aliansi dengan Bellato!!!”

Luthien terdiam mendengarnya, peristiwa kudeta mengerikan beberapa bulan yang lalu kembali terulang di kepalanya, betapa hancurnya hatinya saat itu ketika harus kehilangan Paladinz, teman baik yang udah dianggep seperti saudaranya sendiri....

Andai saja ga ada Avalon yang saat itu terus menemani dan menghiburnya, mungkin saat ini Luthien udah jadi gila.....Lhoo swttt kok gw mikirin cebol jelek itu lagi sih, kembali Luthien menggaruk-garuk kepalanya lagi, sampe Chameleon bingung ngeliatnya.

“Kalo gitu, coba kk bicarakan masalahnya dengan kk HeN. Dia kan nggak terlibat peristiwa beberapa bulan lalu.... Mungkin dia bisa ban-” belum selesai Luthien bicara Chameleon udah memotongnya lagi

“Hah pengecut itu?? Sebelom dia kabur ke Polaris aja gw udah gak suka ama dia!”

Mendengar HeN nya disebut pengecut Luthien udah mau protes tapi Chameleon lebih cepat lagi melanjutkan ucapannya... “Sorry bukan maksud nguping, gw denger pembicaraan kalian setelah meeting kemarin, gw rasa dia cuma anak manis yang akan menuruti apa saja kata Archon! Sorry gw gak bisa percaya ama orang macam itu!”

Luthien kesal sekali namun gak bisa membalasnya, emang bener sih kata Chameleon... Sejak kemarin kk HeN, sama sekali tidak mempedulikan semua protes Luthien tentang sikap dan tindak tanduk Baby Lunar yang aneh, bahkan mengabaikannya...

“Rahasiakan pembicaraan ini, gw mau kumpulin bukti-bukti untuk memperkuat kecurigaan gw, setelah itu gw kontak lu lagi! Inget jangan sampe elu mati di misi hari ini... Kalau dugaan gw bener mungkin BabyLunar mau ngebunuh elu dengan ngirimin elu ke misi berbahaya seperti ini!” Setelah mengatakan hal itu Chameleon menepuk pundak Luthien, lalu segera pergi dan menghilang diantara kerumunan markas Cora...

***

Dengan menengak stealth pot Luthien mengikuti kk HeN yang juga udah menghilang menggunakan skill Steeler nya. Mereka udah dari tadi mengelilingi armory 213, mengendap endap dan menempel pada dinding Armory agar bisa mendengarkan pembicaraan Archon Prince dan tim Archonnya.

Tapi sejauh ini tidak ada yang mencurigakan dan di luar kewajaran.... Apalagi menyebut-nyebut rencana menjadikan seluruh penghuni planet Solar ini sebagai bangsa kaleng... Kayaknya ucapan cc Baby eh cc Caesar Apriliblablabla kemarin nggak bener deh.

Luthien kembali teringat pembicaraanya dengan Chameleons tadi pagi di markas sebelum berangkat, kini makin kuat kecurigaan Luthien, ada sesuatu yang aneh pada cc Baby Lu... eeeh cc Caesar Wateverlalala itu!

Saat itu lah tiba-tiba Luthien merasa HeN menggengam tangannya dengan keras, gadis itu bisa merasakan seluruh tubuh HeN menegang saat meremas pergelangannya.

“Auh” Luthie mengaduh tanpa besuara

“Gawat” desis HeN, “kayaknya kita ketahuan” setelah HeN mengatakan itu, Luthien melihat bahwa salah satu kaleng yang sejak tadi mengikuti rombongan tim Archon menunjuk-nunjuk ke arah dirinya dan HeN.

Archon Prince segera mencabut int Hora Spearnya, Warchon Bamz dan Leord segera membentuk posisi siege mode untuk melindungi Archonnya, sementara babu Aizenvalt mengeluarkan senjata relic sapu biru nya dan bergegas menuju ke arah Luthien dan HeN berada!!

Menyadari persembunyiannya udah benar-benar terbongkar HeN pun menyeret Luthien untuk segera kabur. Tanpa buang waktu Luthien segera berlari sambil meng cast Inc Speed ke arah dirinya dan kk HeN. Kalo benar-benar ketangkap mereka pasti akan mati!!

“zzzzz sialan lo Blek, kok bisa liat ada Coro ngumpet di situ” rutuk Haytam tak senang, gimana mau senang wong tadi babu memuji “Bagus Bleki!” sambil ngelus-elus kepala Bleki pulak zzzzzzzzz....

“Hohoho baru tau yaaa, gw kan dikasih 1 set mas kawin... eeeh asesoris ama babu! Salah satunya asesoris buat detect!!” setelah pamer demikian pada Haytam, Bleki pun menggunakan skill Invis dan segera menyusul babu kesayangannya mengejar dua penyusup Cora itu.

Haytam cuma bisa gondok melihat Bleki dan Babu lari begitu cepat di depannya.

Luthien dan HeN kini mengaktifkan booster mereka untuk kabur, namun sia-sia pengejarnya si babu juga pake booster rupanya!! Ditambah lagi mereka gak terlalu hafal kondisi area 213 ini, dalam sekejap mereka pun salah belok dan terjebak di jalan buntu!!!

“Gawat” desis Luthien panik

“Putar balik” perintah HeN seketika, namun terlambat... babu Aizen kini telah menghadang satu-satunya jalan kabur mereka, dan menodongkan Sapu biru nya ke arah HeN!!!

Oh tidak, pikir Luthien... dia pasti mengincar kk HeN duluan karena aura Warchon di atas kepalanya!!! Namun belum sempat Luthien dan HeN bereaksi apa-apa, babu Aizen udah bertindak lebih dulu...“DREAD FIRE!!!!!”

Cahaya menyilaukan dengan suara mengerikan meluncur dengan kecepatan luar biasa dari moncong sapu biru milik babu Aizen langsung menyambar tubuh kk HeN tepat di depan mata Luthien!!!

Dalam sekejap api yang membara membungkus tubuh Steeler yang tak berdaya itu, Luthien hanya bisa menatap dengan tercengang saat api itu menyala makin besar lalu kemudian beurbah menjadi ledakan dahsyat!

Luthien melindungi kedua matanya dengan telapak tangannya dari cahaya ledakan yang dahsyat itu! Dan saat gadis itu menurunkan tangannya, yang terlihat di hadapannya adalah sosok HeN... terbujur kaku di atas tanah Poin 213.... tidak bergerak... dan tidak bernafas lagi.....

To Be Continued



Chapter X Run for your life!

“KK HEEEEEEEEEEEEEENNNNNNNNNNNNNNNNNN” Luthien menjerit sejadi-jadinya saat melihat sosok kekasihnya itu tergeletak tak bernyawa di atas tanah.

Pemuda Coro yang pagi tadi masih ceria, dan masih memberinya ciuman selamat pagi dengan lembutnya, kini terbujur kaku dengan wajah pucat. Dengan panik Luthien segera mendekati tubuh HeN, dirabanya tubuh pemuda itu untuk mencari tanda-tanda kehidupan, namun gadis itu tidak menemukan apapun, tidak ada denyut nadi, tidak ada detak jantung, tidak ada hembusan nafas.

Gadis itu jatuh berlutut... air mata mulai mengalir membasahi kedua pipinya , disentuhnya pipi kk HeN sekali lagi untuk meyakinkan dirinya bahwa pemuda itu benar-benar telah tiada..... Pipi itu terasa dingin dan kaku, kk HeN benar-benar telah meninggalkan dirinya untuk selamanya!!!!

“TIDAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKKK!!!!!!” Luthien menjerit histeris untuk keduakalinya.

Namun seolah tidak mempedulikan kesedihan Luthien, babu Aizen dengan santainya nyeletuk “Azzzzzzz, cupu amat tuh baru di Dread aja goler!”

Dengan penuh kebencian dan amarah Luthien balas memandang ke arah sosok kaleng di hadapannya. Kaleng sialan ini, kaleng sialan ini udah merenggut kk HeN dari gw!!!!

“Mati aja lu kaleng keparat!!!!!!!!!!!!!!! METEORRRRR!!!!!!!!!!” Luthien mengangkat tongkatnya dan segera mencast force elitnya ke arah babu.

Namun belum sempat serangan force nya itu menggores body kaleng babu, sekaleng Mercenary telah berdiri di hadapan babu dan menahan damage Meteor itu dengan perisainya, si Mawar Haytam!

“Fuhhh tepat pada waktunya!” seloroh Haytam bangga, setelah mati-matian berlari menyusul Bleki dan Babu ahirnya ia tiba juga di medan pertempuran.

“Thanks tam” balas babu kalem, “tapi gak perlu kali, paling berapa damage dia!”

“Ohh nooo bukan masalah damage, Haytam tidak rela babu Aizen disakiti oleh siapapun” jawab Haytam sambil lampu kameranya merona merah, blushing rupanya!

Luthien mengatupkan bibirnya keras-keras, ia meremas tongkatnya dengan kedua tangannya. Gadis itu sangat kesal sekali, kemampuannya jelas masih jauh di bawah babu, apalagi ditambah kehadiran sekaleng Mercenary ini melindungi babu... Makin tipis lah kesempatannya untuk membalaskan dendam kk HeN, gadis itu bahkan nggak yakin ia bisa lolos dari tempat ini hidup-hidup.

“Sudah saatnya ngeberesin elu!” sambil mengatakan itu babu Aizen mengarahkan kembali moncong launcher sapu birunya ke arah Luthien, “gw kirim elu untuk menemui pacar lo!! COMPOUND!!!!!!”


Luthien menatap dengan pandangan kosong saat sinar menyilaukan itu kembali meluncur dari ujung gagang sapu biru babu dan melesat tepat ke arah dirinya.... Gadis itu sama sekali tidak memejamkan mata saat cahaya yang dahsyat itu semakin memperpendek jarak dengan dirinya, dan tiba-tiba saja terhenti di udara bebas tepat di depan wajahnya, sebelum meledak dengan suara mengerikan!!

Luthien terperanjat, gadis itu udah yakin dirinya akan mati, ketika serangan compound itu seolah membentur sesuatu dan meledak di hadapan matanya. Demikian juga dengan babu dan Haytam yang nampaknya juga terkejut dengan kejadian tak terduga itu... Mereka mencari-cari ke kanan dan kiri untuk melihat apakah ada Coro lain yang menolong Luthien dan menghentikan seragan tersebut, walau mereka semua tahu, dijagad Novus ini ga ada skill yang bisa melakukan hal seperti itu.

Namun selain Luthien dan HeN yang tergeletak tak bernyawa itu tidak ada coro lain lagi di sekitar mereka.

Saat itulah Luthien menyadari, bahwa serangan compound babu tadi bukan membentur udara bebas, melainkan sekaleng Phantom Shadow yang sedang invisible, dan kini setelah kena hajar serangan compound perlahan-lahan Phantom Shadow itu mulai terlihat wujudnya....

Saat melihat sosok semi transparan kaleng yang ada di hadapannya itu mulai roboh karena menerima serangan compund dengan telak, pikiran Luthien langsung melayang ke beberapa bulan yang lalu.... Ketika ia dan Paladinz berada di dalam Battle Dungeon, ketika Paladinz menggunakan perisainya untuk melindungi Luthien dari serangan seekor momon.

Sosok Phantom Shadow itu dan sosok Paladinz yang sedang memunggunginya seolah bertumpuk menjadi satu... Naluri Luthien seketika mengalahkan logika dan akal sehatnya, gadis itu bisa merasakan, gadis itu tahu, bahwa kaleng yang barusan melindunginya... kaleng yang kini terjatuh lemas dalam keadaan mengenaskan itu adalah Paladinz!

Luthien sendiri nggak tahu bagaimana menjelaskannya, tapi ia yakin seratus persen tidak
mungkin salah!!!

“PAAAALLLLL!!!!!!!!” “BLEKIIIIIIIIIIIIII!!!!!!!!!” Jeritan panik Luthien dan babu terdengar dalam waktu yang bersamaan. Sejenak kaleng dan Coro yang sebelumnya saling serang itu melupakan pertarungan mereka dan memfokuskan perhatian kepada seonggok kaleng yang sudah nyaris hancur.....

Hampir bersamaan pula babu Aizen dan Luthien segera berlari ke arah Bleki, Babu yang lebih dulu nyampe dengan sigap membalik tubuh kaleng yang nyaris hangus sepenuhnya itu. Baik Aizen maupun Luthien terlihat lega melihat Bleki masih hidup, lampu kameranya berkedip2 tak jelas, kabel-kabel dan mur berlepasan dari sekujur badan kaleng itu, beberapa bahkan mengeluarkan percikan api. Minyak mesin dan oli becampur baur merembes keluar dari lubang menganga di dada Bleki seperti darah segar mengucur dari luka.

Luthien berlutut tepat di sisi Bleki dengan air mata bercucuran dari kedua matanya
“Pal, ini elu kan Pal, gw yakin ini pasti elu.... elu masih kenal gw rupanya...”

“Blekkkk!!!!! Lu dah gila ya??? Udah tau gw mo kompon itu Coro ngapain lu berdiri di jalur serangan gw???” Babu dengan panik mengguncang-guncang tubuh PS itu sambil berusaha mengajaknya bicara.

Kamera Bleki bergerak dengan lemah, menyorot wajah Babu Aizen dan Luthien bergantian... Dua wajah yang sangat dikenalnya, Bleki sendiri bingung padahal ia baru pertama kali ketemu Coro ini... Tapi ia merasa telah mengenalnya sejak lama. “Ngga tau.... badan gw..... reflek bergerak, ada suara.... di.... kepala gw.... yang merintahin.... gw ngelindungi Coro itu...”

“DODOL, udah berapa kali gw bilang jangan turutin suara-suara aneh di kepala elu!!! Lu harus fokus sebagai prajurit Empire!!!” bentak babu galak, namun lensa kameranya mulai berembun, andaikata babu seorang manusia ia pasti udah menangis bercucuran saat itu...

“...so-..sorry..” jawab Bleki makin lemah.

“Udah... simpen tenaga lu!!! Kalo cepet dibawa mungkin si Schein masih bisa repair elo!!” potong babu sambil membopong Bleki, Haytam segera membantu tanpa dikomando... Walaupun selalu bersaing ama Bleki, tapi gimanapun juga Bleki adalah temen bagi Haytam!!!

Luthien sebenarnya masih ingin bertanya-tanya, tapi babu Aizen sudah dengan sigap membawa Bleki pergi dari tempat itu, walaupun berat namun Luthien tidak bisa mencegahnya... Saat ini kondisi Bleki sangat parah! Tentunya babu Aizen akan membawanya untuk mendapat perawatan secepatnya....

Namun belum sempat babu membawa PS itu pergi terlalu jauh tiba-tiba sosok Joseph datang dan menghadang langkah babu!!!

Dengan sinis Joseph memandang ke arah Luthien, sambil tersenyum mengejek ia berkata “Udah gw duga ucup macam kalian gak mampu ngelaksananin tugas! Caesar udah salah mengutus orang! Sejak awal harusnya dia ngasih tugas ini ke gw!!!”

“MINGGIR LO” Bentak babu kalap, saat ini yang ada di pikirannya cuma Bleki, Bleki dan Bleki!!!!

“Kalo mau lewat, lawan dulu gw!!!! Gw tunjukin kekuatan sejati bangsa Cora” sambil berkata demikian Joseph mengangkat tinggi Int Hora Staf colok 6 SS Cardnya!!!

“Babu.... cepat siege mode... lawan dia!!” suara Bleki terdengar makin lemah.

“Kalo gw siege mode, elo dan Haytam bakal jadi camilan empuk buat dia!! Gw ga akan biarin itu!!!” balas babu tegas.

“Lu sotoy??? Merasa Mercen?? Cepat siege sana!!! Lebih baek kita yg mati daripada elu!!!” ujar Haytam mewakili Bleki yang udah terlalu lemah untuk berkata-kata.

“No Blek, Tam! Lebih baek kita mati sama-sama!!!”

Dengan sisa tenaga yang bisa dikumpulkannya Bleki nyaris berteriak “Nggak mau!!! gw rela mati demi kaleng yang gw cintai!!!!!!!”

Saat itu tiba-tiba Joseph mengayunkan tongkatnya sambil berteriak
“FETORRRRRR CRITICALLLLLL!!!!!”

Babu, dan Bleki hanya menatap dengan terkejut ketika serangan force basic itu melaju ke arah mereka, Haytam segera menggunakan perisainya siap untuk menahan serangan itu sebisanya.

Namun kali ini tiga kaleng itu beruntung, sekaleng Mercenary dewa dengan armor level 55 tiba-tiba melesat dengan boosternya dan berhenti tepat di hadapan mereka, dan menerima serangan force basic Joseph menggantikan mereka!

Namun betapa kagetnya Mercenary itu ketika keluar angka damage 23k!!! Seketika HP mercenary dewa itu pun menjadi kritis!

“kk Cerbera, gapapa??” Haytam bertanya dengan cemas
“Gw gpp! Gw diperintahin Archon Prince untuk back up si babu di sini, untung gw ontime!!” Ujar Cerbera sambil cepat-cepat menengak potion Item Mall “Gilaaa damage apaan tuh?????” tanya Cerbera kepada Joseph.

“Itu damage kritikal gw!! Loe mau nuduh gue cheat, hah!?!” balas Joseph sewot

“Sapa yg nuduh lo chit woy!!!! Gw cuma nanya, damage apa itu???” Cerbera nggak kalah sewotnya dengan Joseph.

“Itu kritikal yang jarang kluar!! Paling 10 – 15 kali sehari.. Sekali lagi itu bukan chit!!! Telpon aja CS nya LYTO kalo ga percaya!!!”

“Woy budeg!!! Yang nuduh chit juga sapa??? Gw nanya itu damage apa!?!?!”

“Warlock dengan equip yang super kayak gw ini jarang!!! Coba aja bikin warlock dengan equip kaya gw trus lu rasain damagenya!!!! Jangan asal nuduh chit!!!!”

Hampir serempak Aizen, Cerbera, dan Haytam berteriak “BUDEGGGG!!!! Yang nuduh juga sapa???!!!” Sampe Luthien terpaksa menutupi kupingnya supaya nggak jadi budeg beneran ngedengerin kaleng-kaleng berteriak.

Cerbera sampe geleng-geleng kepala, bukannya bertarung malah berdebat gini jadinya “Gebleg lah gw kan kaleng, ngapain bikin warlcok!?!?!?! Cuma nanya iniiiii kok damage lu bisa 23k ke gw!!! Apa iya baju level 55 setipis itu???”

Melihat keadaan udah berbalik Babu pun menitipkan Bleki pada Haytam “Bawa Bleki berlindung di balik Cerbera, jangan coba-coba ikut campur pertarungan ini, ngerti??!!”

Haytam menjawab dengan anggukan tegas dan segera mengambil posisi di belakang Cerbera. Sementara babu segera siege mode dan mengarahkan serangannya pada Joseph...

To be Continued














Chapter XI: Reflection of fear


Luthien menyingkir dari tengah-tengah arena pertarungan, demikian pula dengan Haytam yang sedang membopong Bleki.

Luthien memilih berada di samping tubuh kk HeN, walaupun dia tahu tubuh itu gak bernyawa lagi namun tetap aja Luthien gak tega niggalin kk HeN disitu begitu aja. Sementara Haytam meletakkan Bleki di atas tanah tak jauh dari belakang Cerbera seperti yang diperintahkan babu.

Joseph tertawa meledek melihat dua kaleng Acc mengarahkan senjata ke dirinya, “Buat lawan 1 coro aja kalian maen keroyok, gak heran kalian emang bangsa lemah!”

“DIEM LU” babu yang sedari tadi udah kalap segera menekan tombol BSK nya, ga pake lama langsung dikeluarkannya skill dewa striker “DOOMBLAST!”

Serangan telak itu segera menyambar tubuh Joseph yang nggak sempat menghindar, ledakan dahsyat pun terdengar dari tempat Joseph berdiri

Babu Aizen terlihat puas, kamera matanya menyala merah. Sepertinya Aizenvalt udah berpikiran Joseph pasti goler, gimana ngga biasanya Warlock atau Grazy cukup di kompon juga goler, ini udah dibonusin dumbles kalo gak goler juga keterlaluan namanya...

Namun tiba-tiba dari sela-sela asap bekas ledakan Doomblast itu, sekelebat serangan force dilancarkan balik ke arah babu, untunglah BSK Aizen dapat menyerap sebagian damagenya. Striker itu beserta BSK nya pun terseret mundur beberapa meter karena menahan serangan force basic critical itu!

Di luar dugaan babu, Joseph masih berdiri tegak bahkan bisa melancarkan serangan balasan. Armor Joseph terlihat agak sobek dan Warlock itu kelihatannya sedikit terluka, tapi dengan seteguk potion semua luka itu pun segera sembuh.

“Kok bisa???”teriak Aizen frustasi “BK aja ga sebadak elu perasaan!!!”

“Heh mau nuduh cheat lagi ya??? ini efek set archon!!! Kalo lu ga sanggup bunuh gw artinya lu yang cupu!!!”

“Hanjred!!! Udah pake BSK gini cupu dimananya om???”

“Woy babu, udah jangan ladenin dia debat!!! Lu terus hit sementara gw cover lu sampe delay dumbles abis!” Cerbera segera mencast buff buff mercen nya dan menerjang Joseph. Sementara babu mensupport dari jauh dengan tembakan-tembakan dari BSK menggunakan skill skill lain yang gak delay.

Dikeroyok dua acc seperti itu, Joseph hanya merespon dengan force force basic, itupun damagenya udah sakit bukan main, berkali kali HP Cerbera terlihat kritis namun untunglah mercen badak itu udah sedia 1 tas pot HP 5k.

Pertarungan itu berlangsung cukup sengit tanpa ada tanda-tanda mana pihak yang akan jatuh. Di satu sisi Joseph emang dewa banget, namun di sisi lain serangan tanpa henti dari Cerbera ditambah support dari babu yang kini mengganti senjatanya ke SI Hora Vulcan +7 membuat Warlock dewa itu stun dan ga bisa ngepot. HP Joseph pun mulai turun sedikit-sedikit...

“PRESSURE BOMB” serangan elit Mercen itu berhasil mengenai Joseph dengan telak, akhirnya defense Warlock critical sekaligus badak itu goyah juga, terlihat ia meringis kesakitan saat terjatuh lemas di tanah.

Kesempatan itu ngga disia-siakan babu yang sejak tadi nggak sabar menunggu delay Doomblast nya abis, ditengaknya ODC pot 40% ia mengganti senjata secepat kilat, dan sekali lagi dilancarkannya serangan dewa “DOOMBLAST!!!!!”

Kali ini serangan itu berhasil! Joseph terpental beberapa meter jauhnya, baju Archonnya yang telah compang camping akibat sabetan senjata relic, Kamasoon Sword Knife +6 milik Cerbera sejak tadi, kini tidak bisa lagi menahan seragan Doomblast babu.

Luthien menyaksikan pertempuran para dewa di hadapannya itu dengan takjub, baik Joseph, Cerbera, dan Aizenvalt semuanya berskill tinggi dan dilengkapi equipment dewa. Kalau saja salah satu serangan mereka nyasar dan mengenai dirinya mungkin Luthien udah goler dalam satu kali hit!

Melihat Joseph yang kepeped, seperti itu dalam hati kecilnya Luthien sudah terpikir untuk meraih tele scrool nya dan kembali ke markas Cora saja, tapi.... ditatapnya wajah kk HeN yang terbujur kaku disampingnya, dielusnya lembur rambut pemuda itu sambil berbisik lembut “Mana mungkin gw tinggalin elo di sini...”

Namun tiba-tiba aja HeN membuka mata lebar-lebar sampe jantung Luthien nyaris copot karenanya, belum pulih kekagetan Luthien tiba-tiba HeN udah membuka mulutnya dan berkata “Keadaan aman ya? Ayo cepet scrool!” sambil berkata demikian HeN merogoh tele scrool miliknya dan cepat-cepat menggunakannya lalu menghilang dari hadapan Luthien.

Dalam beberapa detik otak Luthien segera mencerna apa yang baru saja terjadi, rupanya kk HeN tadi nggak beneran mati... cuma Fake Death!!! Ya ampunnnnnn!!!!!!

Di tengah kebingungan itu Luthien segera merogoh scrool nya juga untuk menyusul kk HeN, namun sebelum ia pergi matanya beradu pandang dengan sekaleng Phantom Shadow, yang juga memandanginya dengan kameranya. Hati Luthien kembali hancur melihat sosok sahabatnya dalam wujud kaleng yang sudah nyaris hancur, karena menggantikan dirinya menerima serangan Compound... Sementara kekasihnya yang seharusnya melindunginya malah tergolek tak berdaya di tanah, pura-pura mati pula!!!!!

Sejenak Luthien merasa kegeraman dan kekecewaan yang luar biasa memenuhi dirinya. Kenapa kk HeN membiarkan dirinya nyaris mati tadi?? Padahal sebelum berangkat tadi kk HeN udah janji akan melindunginya??? Kalau saja tadi Paladin atau Bleki tidak mengorbankan dirinya tadi, apakah kk HeN akan diam saja dan membiarkan dirinya mati????

Ucapan Chameleon tadi pagi terngiang di telinga Luthien “pengecut”, ternyata kk HeN yang dibangga-banggakannya selama ini adalah seorang pengecut!!! Air mata Luthien kembali menetes di pipinya, chat party dari kk HeN yang menyuruhnya segera scrool ke markas udah nggak lagi digubrisnya!

Luthien merasa muak sekali, namun tiba-tiba gadis itu tersadar akan sesuatu!!! Ia sendiri juga bersiap kabur menyusul kk HeN sementara di seberang sana sahabatnya sedang menunggu ajalnya menjemput??? Gadis itu menghapus air matanya sambil menyimpan kembali teleport scrool nya ke dalam kantungnya, ia segera berlari menuju ke arah Haytam dan Bleki.

Tidak!!! Ia mungkin lemah tapi ia bukan pengecut seperti kk HeN, Paladinz atau Bleki sudah pernah mengorbankan dirinya untuk Luthien tidak hanya hari ini tapi juga sebelumnya!! Kini giliran Luthien membalas semua pengorbanan sahabatnya itu!!

Sementara itu Joseph walaupun terluka parah sudah mulai bangkit dan melancarkan serangan force ke arah Aizenvalt dan Cerbera. Cerbera menggunakan perisainya untuk memblock serangan itu, sementara babu Aizen dengan hindaran luar biasa menepis force Joseph. Rupanya dalam keadaan terluka parah kekuatan Warlock dewa itu kini berkurang banyak dibandingkan sebelumnya.

Sebagian dari efek serangan Joseph nyaris mengenai Luthien andai saja gadis itu gak berlari secepat kecoa. Terengah-engah ia segera menunduk di samping Haytam dan Bleki.

“Ayo...” ujar gadis itu sambil mengulurkan tangan ke arah Bleki dan Haytam.

“Ayo, Apa??” tanya Haytam galak sambil tangannya siap mencabut VI GunBlade nya. Sementara Bleki hanya menatap Luthien dengan lampu kamera yang menyala makin lemah...

“Ayo bantu gw!!! Temen lu harus cepet dibawa ke Armory buat diperbaiki kan??”

Luthien segera menggengam tangan Bleki dan berusaha mengangkatnya, tentu saja Coro mungil itu gak sanggup menarik kaleng yang ukurannya nyaris dua kali lipat dirinya.

Melihat kesungguhan gadis Coro itu Haytam jadi gak tega juga, walau setengah berharap Babu Aizen terlambat menyelesaikan pertarungan biar Bleki rusak total sekalian. Haytam akhirnya memutuskan membantu Luthien memapah Bleki ke arah Armory 213.

To Be Continued


Don't try to live so wise.
Don't cry 'cause you're so right.
Don't dry with fakes or fears,
'Cause you will hate yourself in the end.

You say, "Dreams are dreams.
"I ain't gonna play the fool anymore."
You say, "'Cause I still got my soul."

Take your time, baby, your blood needs slowing down.
Breach your soul to reach yourself before you gloom.
Reflection of fear makes shadows of nothing, shadows of nothing.

Lyrics for Wind from Naruto by Akeboshi (Ending #1)


Chapter XII: The Brink of Death

Joseph memuntahkan darah dari mulutnya, pemuda itu terduduk lemas diatas tanah, sementara di hadapannya Cerbera sudah mengunuskan pedangnya siap untuk mencabut nyawa Warlock coro itu!

“Minggir Cer, gw mau abisin dia!” ujar babu Aizen dari belakang Cerbera

“Beh! Enak aja lu melulu panen CPt, gw yang TB in gw yang harusnya panen!” balas Cerbera sewot. Babu Aizen cuma tertawa sambil menjawab “Ambil tuh CPt”

Mercenary itu mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, siap menghujamkannya ke leher Joseph ketika tiba-tiba.... “BLAZE PEARL!!!!!!!!” Dari arah kiri Cerbera, seorang lagi Warlock coro tiba tiba muncul dan menghajar Mercenary itu menggunakan force elitnya!

Baik Babu maupun Cerbera tidak menyadari kehadiran Warlock itu, terjadi ledakan yang luar biasa dari tempat Cerbera berdiri, kelihatannya Warlock ini tipenya sama seperti Joseph, tipe kritikal juga!!

Saat asap ledakan itu reda terlihat tubuh Cerbera yang kini lebih mirip ongokan besi siap daur uang itu! Babu segera menscan tubuh Cerbera dengan kamera matanya... namun sia-sia tidak ada aktivitas apapun di tubuh kaleng itu, Cerbera telah benar-benar rusak beyond repairement....

“BRENGSEKKKKKKKK!!!!!!” Babu segera mengarahkan ujung BSK nya ke arah Warlock yang ber name tag Chin itu, namun Warlock itu cuma tersenyum sinis ke arah babu...

“Silahkan aja, lu ga akan bisa bunuh gw dalam satu kali hit! Sebaliknya gw bisa bunuh elu dengan mudah!” ejek Chin

“Apa mau lo?” bentak Babu tanpa melepaskan siege kit nya, entah kenapa kekuatan Warlock-Warlock Coro hari ini mengerikan sekali, berkali kali lipat dari biasanya!!!

“Gw disini untuk ngejemput Joseph, perintah dari Caesar!” balas Chin santai sambil membantu Joseph berdiri. “Kalo lu ga serang kita, gw juga ga akan serang lu... Lagipula, gw biarin elu hidup sebagai saksi kehebatan Cora, di Cora Warlock yg sakti ngga hanya gw, damage Warlock melebihi Striker!!!! Inilah kekuatan Cora yg sesungguhnya!!!”

Mendengar penghinaan itu Aizenvalt menggeretakkan rahang nya dengan kesal sampai mur mur nya berdecit keras, namun saat ini nggak ada yang bisa dilakukannya... Chin dengan mudah menghabisi Cerbera yang badak itu dalam 1 hit, apalah daya sekaleng striker menghadapi damage ngga masuk akal seperti itu???

“Oh iya...” lanjut Chin dengan santai “Ada pesen dari Caesar Cora untuk Archon Prince. Aliansi Cora dan Bellato akan membumihanguskan seluruh Acc!!! Seluruh ras Acc akan punah dari planet Solar!” setelah mengatakan itu Chin dan Joseph pun menggunakan tele scrool mereka dan menghilang dari hadapan babu.

Luthien ama Haytam dengan susah payah membawa Bleki ke arah Amory, tapi belum sampai setengah perjalanan menuju ke Armory, mereka tiba-tiba dikagetkan oleh kehadiran salah satu Warchon Cora, Miauw!!!

“Wah... apa-apa an nih? Coro kok ngebantuin kaleng?” tegur Miauw genit

“Tolong minggir cc, kaleng ini harus dibawa ke Armory sebelum terlambat!!” pinta Luthien putus asa.

“Hah?? Ga salah lo?? Lu yang harusnya minggir supaya gw bisa kill dua kaleng ini dengan leluasa” balas Miauw setengah membentak.

Tapi Luthien sama sekali tidak bergeming, ditatapnya Miauw tajam-tajam dengan kedua matanya.

“Penghianat” desis Miauw kesal “baiklah gw kill elo dan kaleng-kaleng itu sekalian!!!”

Miauw segera mencast force basic area Whirlwind! Haytam dengan reflek maju dan menggunakan perisainya untuk melindungi Luthien dan Bleki di belakangnya. Namun Mercenary tanggung itu tidak sanggup menahan damage Critical Miauw yang luar biasa dahsyat.
Dalam sekejap armor dan perisai Haytam, hancur berkeping-keping. Haytam pun jatuh terpental ke belakang, menimpa Bleki dan Luthien yang berdiri di belakang Haytam.

Miauw tertawa terbahak-bahak bagaikan kesetanan “Nyahahahahahahaahahahaha!!! Makan tuh! Cupu-cupu belagu!”

Luthien sudah nggak bisa lagi menguasai dirinya, gadis itu menelan Chaos Pot dan segera menyerang Miauw dengan force elit terkuatnya “BLAZE PEARLLLL!!!!!” force elit itu dengan telak menyambar tubuh Miauw. Tapi betapa terkejutnya Luthien melihat damage force elit nya ke Miauw cuma 100!!??

Bused gak Joseph gak Miauw, Warlock-Warlock kok jadi badak dan critical gini sih???? Gw juga pengen bisa badak dan criticallll!!! rutuk Luthien dalam hatinya.

Miauw kembali tertawa cekikikan kayak kuntilanak, “Huh jangan kaget ya, inilah kekuatan Cora! Sayangnya sebagai penghianat lu ga akan pernah merasakan kekuatan ini, matilah kamu bersama kaleng-kaleng busuk itu!”

“...cepet.... pergi...” ujar Bleki, “biar... gw ama... haytam yang.. lawan coro.. itu..”

“Gila apa?” bentak Luthien balik “keadaan lu dah kaya nyaris masuk recycle bin gitu, gw yang akan menahan dia selama mungkin, lu cepat ke Armory!!!”

“...tapi....”

“Ga ada tapi-tapi an, toh gw udah di cap penghianat sama dia, satu-satunya pilihan gw adalah ngelawan dia sampe salah satu dari gw atau dia yang mati” jawab Luthien tegas sambil kembali mengarahkan staff nya ke arah Miauw.

“Hahahaha manis sekali kalian... sok mau berkorban segala, kalian bertiga akan gw habisin sekaligus!!! METEOOOO-“

Belum sempat Miauw merapal spell elite nya, sekaleng Acc dari kejauhan tiba-tiba menghajar Miauw dengan SI Bazooka nya. DHUARRRRRRRRRRRR!!!!! Damage yang dihasilkan pun juga luar biasa, Miauw sampe terpental karenanya.!!!!

Ujung bazooka milik kaleng itu pun sampai bergetar getar setelah selesai melakukan serangan dahsyat itu!

“Apaan tuh??? Pasti cheach 10x aspd” maki Miauw sambil berdiri kembali dan menelan sebotol pot HP 5K

Namun kaleng itu ga peduli, ia menyimpan Bazooka nya dan menggantinya dengan SI Spadona, ternyata kaleng itu ber job Punisher dan dari name tag di dadanya terlihat namanya adalah Raxion!

Dengan mantapRaxion berjalan mendekati Miauw, sementara Warlock itu nampak gemetar ketakutan, sekaleng Punisher tadi bisa membuat HP nya kritis hanya dengan serangan Bazooka nya, apalagi dengan SI Spadonanya nanti!!???

Miauw cepat-cepat berdiri dan menengak defense potion, namun Punisher itu segera menggunakan net untuk mengikat Miauw

“Cepat pergi” Perintah Raxion pada Luthien dan yang lain “Gw akan beresin Warlock ini!”

“Hati-hati kk, dia kuat!” ujar Haytam

“Gw jauh lebih kuat dari dia!! Sekarang cepat pergi” jawab Raxion tanpa keraguan sedikitpun

“Jangan harap bisa pergi kamu Luthien!!! Gw akan bunuh punisher ini lalu gw akan laporin pada Caesar penghianatan elo!!!”

Namun Luthien sudah tidak mempedulikan kata-kata Miauw saat ini dia dan Haytam sudah memapah kembali Bleki dan meneruskan perjalanan ke Armory 213.

“Brengsekkk!!!!!!” kesal karena tidak dipedulikan Miauw pun kembali melancarkan serangan kritikalnya kearah Luthien, Bleki dan Haytam “PENTACLEEEEEE!!!”.

Namun Raxion dengan tenang berdiri di jalur serangan itu dan menahannya, serangan itu pun telak mengenai Punisher itu, namun ajaibnya kelihatannya dia tidak goyah sedikitpun!

“Bagaimana mungkin??? Serangan critical gw gak bikin lu roboh, lu pasti pake cheat!!!”

Raxion tersenyum puas, “Kalo gitu kita impas” sambil berkata demikian ia berlari ke arah Miauw dan dalam waktu yang bersamaan dihajarnya Warlock itu dengan skill basic- expert dan elite nya sekaligus tanpa delay!!!!

Damage yang dihasilkan terlalu besar bagi Warlock Coro itu untuk pulih kembali, Miauw pun roboh seketika bersimbah darah....

“...ti...tidak mung-kin...” Miauw menatap Raxion dengan mata terbelalak seolah tak percayaa

“Kenapa tidak mungkin? Gw menggunakan teknik yang sama dengan yang elo gunakan untuk menghasilkan damage ‘critical’ lu! Gimana rasanya makan senjata sendiri he?”

Namun Miauw tidak bisa lagi menjawab Warlock itu sudah menghembuskan nafas terakhirnya sambil menatap Raxion dengan mata yang terbelalak...


Sementara itu Luthien dan Haytam sudah semakin dekat dengan pintu Armory 213, saat itulah Haytam tiba-tiba berhenti...

“Sudah cukup sampe di sini, kalau lebih maju lagi lo bakal disambit tower!”

Sedikit nggak rela Luthien, menghentikan langkahnya dan menyerahkan Bleki pada Haytam

“Tolong rawat sahabat gw ini baik baik”

“Ex sahabat elu!” potong Haytam galak “Mungkin di kehidupan yang lalu dia sahabat elu, namun sekarang dia adalah kaleng, prajurit Empire! Apabila gw atau dia bertemu lagi dengan elo suatu hari nanti kita ga akan segan-segan kill elo!”

Luthien terdiam, kata-kata Haytam seolah menusuk-nusuknya ke lubuk hatinya yang terdalam...

“...benarkah... gw sahabat elo di kehidupan gw sebelomnya?” tanya Bleki lemah

Luthien mengangguk perlahan sambil mengelus wajah kaleng itu, armor Bleki terasa dingin dan keras, beda sekali dengan Paladinz yang selalu lembut dan hangat.

“...sorry... gw ngga ingat apapun....” sambung Bleki lagi

“Ngapapa Pal, biarpun elu lupa sama gw tapi gw ga bakal lupa sama elu, lagian lu udah ngelindungi gw tadi... Itu udah lebih dari cukup buat gw” balas Luthien dengan suara bergetar air mata kembali bercucuran dari kedua mata Luthien. Sementara Bleki hanya menatap Luthien penuh kebingungan dari kamera matanya....

“Udah-udah cukup perpisahannya, sekarang lu harus cepet dibawa ke tempat repair Blek!!” potong Haytam sambil memapah Bleki menjauh dari Luthien. Gadis coro itu terus menatap dua sosok kaleng itu sebelum keduanya menghilang di balik pintu Armory 213.

“Semoga lu baik-baik aja Pal”bisik Luthien lirih sebelum gadis itu berbalik arah, ia segera menuju ke tempat pertarungan Raxion dan Miauw tadi dengan niatan akan membantu Raxion.

Namun rupanya bantuannya sudah tidak dibutuhkan lagi disana, Luthien melihat Raxion sedang duduk di sebuah batu besar sementara jasad Miauw terbaring bersimbah darah di sisinya. Raxion sudah mengangkat Spadonanya ketika melihat ada coro di radarnya, namun saat menyadari bahwa Coro itu adalah Luthien ia segera menurunkannya.

“Tenang aja ia sudah mati” jawabnya singkat “Dia belom sempat wisp atau melaporkan tentang elo pada siapapun!” tambahnya lagi melihat keraguan di mata Luthien.

“...eh...ehm iya thanks kk...” jawab Luthien takut-takut.

Tidak jauh dari mereka tiba-tiba aja datang sosok kaleng beraura babu menyilaukan sedang menggendong Cerbera yang kelihatannya udah rusak parah. Melihat kehadiran babu Raxion pun segera pergi tanpa mengucapkan apa-apa.

Luthien hanya menatap dengan bingung ke punggung Raxion yang makin menghilang di kejauhan...

“...Punisher itu... jangan-jangan dia Raxion??” tanya babu ketika jaraknya udah semakin dekat dengan Luthien

“I—iya, name tag nya begitu tadi” jawab Luthien gugup...

“Pantas” desis Aizen sambil memandang jasad Miauw, “dia dulunya adalah salah satu jendral Acc, sama seperti gw... dia mengabdikan seluruh hidupnya untuk melayani Archon Prince...” kamera Aizen terlihat memerah dan menerawang saat mengucapkan nama Archon Prince.

Moco olo... kaleng HAY!!! Pikir Luthien dalam hatinya sambil berusaha tetap memasang ekspresi tenang di wajahnya.

“Namun karena cintanya bertepuk sebelah tangan, dia menjadi terobsesi pada kekuatan sampai menghalalkan segala cara untuk memperolehnya.... Mungkin dia pikir kalau dia bertambah kuat Archon Prince akan membalas cintanya. Akhirnya ia pergi berpetualang sendiri untuk menemukan kekuatan itu.... Kamu dan Haytam beruntung dia kebetulan lewat, kalau tidak kalian semua udah bernasib sama seperti Cerbera” ujar Aizen lagi sambil menatap sedih ke tubuh Cerbera yang nggak bergerak lagi di gendongannya.

Luthien menutupi mulutnya dengan kedua tangannya, walaupun ia nggak kenal Cebera hatinya serasa miris melihat Mercenary yang tadi bertarung dengan gagah beraninya itu kini telah menjadi ongokan besi tak berdaya dan nyaris gak berbentuk lagi...

“Gw nggak ngerti..... Kenapa cc Baby berubah dalam semalam... kenapa para petinggi-petinggi Cora tiba-tiba mempunyai kekuatan luar biasa seperti ini..... gw bener-bener nggak ngerti” ujar gadis itu sambil terisak.

“Sepertinya mereka menemukan cara untuk meperkuat diri mereka, seperti yang dilakukan oleh Raxion....” Jawab babu singkat, “lu sebaiknya segera kembali ke markas lu, sebelum terjadi hal hal yang lebih buruk lagi.....” tambah Aizen sebelum melanjutkan langkahnya kembali ke Armory 213.

Tinggalah Luthien seorang diri di Poin 213, gadis itu menatap bergantian jasad Miauw yang tergeletak di tanah dan tubuh ringsek Cerbera dalam gendongan babu....

Begitu banyak yang terjadi hari ini... Begitu banyak kematian, kesedihan, dan kekecewaan... Dengan gontai gadis itu merogoh teleport scroolnya sebelum kembali ke Markas Cora....

To be Continued

Forever...
Tears fall, vanish into the night
If I'm a sinner...
Chevalier,show me the way to go
Wandering my crying soul
Only you can wipe away my tears
Wandering my crying soul
Only you can wipe away my tears
Forever...
Tears fall, vanish into the night...
Forever...
Tears fall, vanish into the night...

Lyrics for Over Night from Le Chevalier D'Eon by Aya (Ending #1)


Chapter XIII: So far we are so close

Dalam keadaan masih terluka dan dengan beberapa balutan menghiasi lengannya, Joseph mengetuk perlahan pintu ruangan pribadi Archon Caesar.

“Masuk” terdengar suara tegas Caesar Apprilius dari balik pintu, Joseph pun menarik nafas dalam-dalam sebelum memasuki ruangan tersebut. Ia tahu bahwa ia pasti akan dimaki habis-habisan oleh Archonnya itu, benar juga dugaanya...

“Goblok!!!!! Dodol!!!! Ngapain lu bertindak sendiri nyusul Luthien dan HeN??? Gara-gara tindakan elu gw terpaksa ngutus Chin ama Miauw jemput elu, liat apa akibatnya??? Sekarang kita kehilangan Miauw!!!!” Bentak Caesar dari balik meja kerjanya dengan gusar begitu Joseph menutup pintu ruangannya.

“Sorry Caesar, gw cuma ga ingin misi yg lu tugaskan ke para amatir itu gagal” Joseph mencoba memberi alasan.

“Gebleg lu!!!!” Caesar begitu emosi sampai ia bangkit berdiri dari mejanya, luka-lukanya kemarin sudah sembuh total, tubuhnya terlihat begitu menawan di balik balutan seragam Archon “Tujuan gw emang supaya mereka gagal!!! Mereka itu temen deket Baby... eh maksud gw penentang aliansi!! Gw sengaja kirim mereka supaya dihabisi oleh kaleng-kaleng itu agar semua penentang aliansi melihat sendiri bertapa berbahayanya para kaleng itu!!!!”

“Maaf gw bener-bener ngga tau Caesar” Joseph menundukkan kepalanya dalam-dalam, ia sungguh merasa bodoh sekali.....

“Sekarang liat, mereka malah masih idup gara-gara ulah elu, dan kita malah kehilangan Miauw!!! Salah satu pendukung aliansi yang berpengaruh di Coro!!!!” Caesar menghantamkan tangannya ke dinding sampai dinding itu nyaris retak karenanya, sementara Joseph hanya tertunduk lemas di belakangnya.

“Maafin gw...” suara Joseph terdengar lirih

“Udah, keluar!!!! Gw nggak mau liat tampang elu!” potong Caesar gusar

Namun bukannya keluar dari ruangan, Joseph justru menghambur ke arah Caesar dan memeluk gadis itu erat erat dari belakang, sampe Ayas eh Caesar terbelalak karenanya

“Dari dulu lu selalu dingin ama gw.... Rencana sepenting ini pun lu rahasiakan dari gw... segitu... segitu tidak berartinya kah gw bagi elu???” tanya Joseph sambil membalik badan Caesar eh Ayas dan menghimpitnya di dinding.

“Dasar hay...eh... maksud gw dasar ga sopan, ceped lepasin gw!!!” hardik Ayas eh Caesar galak! Walaupun sekarang ini gw ada di dalam tubuh Baby Lunar, tapi gimanapun juga jiwa gw adalah jiwa Ayas, jiwa lelaki Bellato sejati bokk!!!!

Namun Joseph gak bergeming ditatapnya dalam-dalam mata indah Caesar, sampe Ayas eh Caesar tersipu-sipu sendiri ditatap begitu erat oleh pemuda Coro yang sangat rupawan itu...

“Ga akan gw lepasin.... Gw milik elu Caesar, katakan aja semua rencana lu ke gw, gw siap jadi budak elo.....gw siap ngelaksanain apapun keinginan elo”

Wajah Ayas eh Caesar memerah seketika saat mendengar ucapan Joseph tepat ditelinganya, terasa desir-desir aneh dalam diri Ayas ketika Joseph menggeser bibirnya dari sisi telinganya dan mendaratkannya tepat di bibir Ayas eh Caesar.

“Mmmmmhhhh!!!”

Caesar/ Ayas terbelalak, ia nyaris melayangkan tinju sambil berteriak “GAYYYYY LUHHH!!!” tapi Joseph memegangi kedua tangannya erat-erat sampe gadis itu ga bisa berontak.

Nafas Ayas eh Caesar terasa makin sesak karena Joseph terus menciumnya dengan panas dan penuh nafsu, lama kelamaan Ayas eh Caesar pasrah saja dan membiarkan Joseph memeluknya dan menjatuhkan tubuhnya ke arah tempat tidurnya sambil terus melucuti armornya satu per satu.

Kini Joseph berada tepat diatas tubuh Caesar eh Ayas yang sudah tidak mengenakan pakaian sehelaipun untuk menutupi tubuhnya yang mulus. Ditatapnya Ayas eh Caesar penuh rasa cinta dan sayang, sementara Ayas hanya menatap bengong ke arah Joseph. Wajah Ayas memerah, napasnya pun tersengal-sengal.

Joseph pun tersenyum, pemuda itu lalu melucuti pakaiannya sendiri sambil mengarahkan ciumannya ke arah leher dan dada Ayas eh Caesar, yang kini hanya memejamkan mata sambil mengigit bibirnya dan membiarkan Joseph membenamkan ciuman demi ciuman ke seluruh tubuhnya....

***

Semenjak kembali ke Markas Cora Luthien belum sekalipun bertemu dengan HeN, gadis itu sengaja menghindari HeN sejak kemarin. Wisp dan surat-surat dari kk HeN pun sama sekali nggak digubrisnya. Terus terang aja Luthien nggak tau musti ngomong apa seandainya bertatapan muka dengan pemuda itu.

Pemuda yang dulu pernah dipuja-pujanya, yang pernah membuatnya patah hati ketika mendadak pergi ke Polaris dan kini tiba-tiba kembali lalu menyatakan cinta padanya... Pemuda yang dipercayainya dengan segenap hatinya sampai-sampai Luthien sudah menyerahkan segalanya pada kk HeN, namun ternyata...

Luthien kembali teringat bagaimana kemarin dulu ia nyaris mati terkena serangan kompon Aizenvalt, sedangkan kk HeN malah berpura-pura mati di tanah dan membiarkan dirinya begitu saja.

Pagi itu juga sama, sebelum matahari nongol Luthien udah cabut dari markas Cora secepatnya untuk menghindari kk HeN. Ia melangkah keluar dari pos Cora menuju ke portal Hutan Bayangan, tanpa sadar kakinya melangkah membawa dirinya menuju ke Pan Crimson...

Matahari baru mulai mengintip di ujung lautan ketika Luthien menyadari ada Coro lain yang berdiri di belakangnya, gadis itu cepat-cepat menoleh khawatir bahwa itu adalah kk HeN. Namun ternyata Coro itu adalah Chameleon.

“Oh...elu” ujar Luthien datar

“Lu masih hidup rupanya” balas Chameleon “Gw denger dari Joseph ama Chin, katanya HeN pura-pura mate ya?” tambahnya setengah mengejek.

Biasanya sih Luthien akan membalas ejekan semacam itu, tapi kali ini... entahlah ia tidak berselera meladeni ejekan Chameleon. Lutien hanya mengangguk malas.

“Jadi lu udah tau kan orang seperti apa HeN itu sebenarnya?” tanya Chameleon lagi dengan mimik muka yang lebih serius.

“Plis.... gw lagi nggak mood ngomongin dia, bicarain yang lain aja atau gw pergi” jawab Luthien tak senang.

“Ok kita bicarain yang lain... kita bicarain tentang Caesar Aprillius aja gimana?”

“Terserah...” Luthien masih tak bersemangat juga, dua malam ini ia hampir gak bisa tidur memikirkan kemungkinan kebenaran ucapan Chameleon beberapa waktu yang lalu. Baby Lunar eh Caesar Aprilialala mengirimnya dalam misi hanya untuk menghabisinya!

“Bener kan dugaan gw? Dia emang bertujuan buat bunuh elu dan HeN.... Kalau aja Joseph sotoy itu nggak mengacaukan kalian berdua udah mati pasti sekarang”

Luthien tertunduk kelu, air matanya kembali menetes membasahi pelupuk matanya yang masih bengkak, karena kebanyakan menangis.

Bayangin aja, cc Baby Lunar berubah total bahkan berusaha membunuhnya, kk HeN membiarkannya menerima serangan Aizenvalt, dan Bleki atau Paladinz rusak berat melindungi dirinya, sampai kini Luthien tidak tahu bagaimana nasib sahabatnya itu..... Luthien kehilangan begitu banyak hal hanya dalam hitungan hari...

“Sudah sudah jangan nangis” Chameleon berusaha menghibur, tapi kelihatan sekali Grazier berambut jabrik itu nggak ngerti gimana cara menghibur cewe, ia terlihat canggung dan kikuk saat melakukannya. “Gini aja gw kasih tau lu suatu info, mungkin ini akan buat lu merasa lebih baik...”

“Info apa itu?” Luthien bertanya penuh harap.

“Caesar Aprillius bukan lah Baby Lunar! Gw curiga... bangsa Bellato telah menangkap Baby Lunar yang asli, lalu.... mengganti otaknya dengan salah satu dari mereka!”

“APAAA” Luthien menjerit keras-keras.... Chameleon ini sotoi atau gimana sih??? Info kayak gini mana bisa bikin gw merasa lebih baek!!???

“Jah kok lu malah ga seneng, setidaknya sekarang elu tahu kan bahwa yang berusaha membunuh elu itu bukan temen lu yang sesungguhnya, melainkan secendol Bellato yang memakai tubuh temen elu!” balas Chameleon gak mau kalah melihat ekspresi tidak puas di wajah Luthien. “Makanya dia coba bunuh elu dan HeN yang temen deket BabyLunar, dia takut identitasnya ketahuan... ngerti kan?”

“Tapi.... tapi itu artinya cc Baby Lunar yang asli sudah...”

“Iya, sudah nggak ada lagi di dunia ini...” jawan Chameleon santai. Buseddddd dah nih orang gak berperasaan banged!!!!

“Gw tau lu bakal mikir gw nggak berperasaan, tapi percayalah lebih baek begitu bukan, daripada dia bener-bener berubah dan berusaha membunuh elu??? Dengan demikian elu bisa mengenang dia saat dia masih hidup!” lagi-lagi Chameleon berusaha menghibur, tapi kayaknya sia-sia...

Luthien bukannya tenang tapi malah menangis makin deras, Chameleon sampe bingung ngeliatnya dan akhirnya Grazier itu hanya diem aja menemani Luthien menangis sambil memandang matahari terbit perlahan-lahan.



“Sudah mulai terang” ujar Chameleon tiba-tiba beberapa saat kemudian, “Gw masih akan mengumpulkan bukti-bukti sebelum gw beberin ini ke semua Cora agar mereka tau fakta yang sesunggunya.... Sementara gw harap lu bisa jaga rahasia ini, bahaya kalo sampe Caesar tahu apa rencana gw...”

Luthien mengangguk perlahan, sambil melihat sosok Chameleon menjauh....

Cc BabyLunar telah tiada..... fakta itu tidak membuat dirinya merasa makin baik, malah makin terpuruk, ia merasa makin kesepian dan sendirian. Dengan lemas gadis itu terduduk diatas pasir pantai Pan Crimson menghabiskan sepanjang hari hanya melamun disana...

Entah sudah berapa lama Luthien terduduk di Pan Crimson ketika tiba-tiba langit yang semula cerah berubah mendung, dan hujan pun turun dengan derasnya. Luthien sebenarnya nggak peduli dirinya basah kuyup, namun sambaran petir yang begitu dekat dengan tempat dirinya duduk mau tak mau membuat gadis itu keder juga.

Hujan yang mulanya hanya turun dengan deras kini telah berubah menjadi badai, setengah berlari Luthien memasuki gua rahasianya di Pan Crimson...

Begitu sampai disana Luthien segera duduk sambil ngeluarin force api untuk mengeringkan baju dan tubuhnya.

Baru aja Luthien menikmati kehangatan api yang dibuatnya tiba-tiba aja sebuah sosok yang basah kuyup berlari menerobos masuk dalam gua, Luthien terperanjat menyadari bahwa sosok itu adalah secendol AR Bellato! Gadis itu makin terperanjat ketika menyadari siapa Bellato itu, Shin Avalon!!

Pada saat yang bersamaan hujan badai yang lebat itu terjadi juga di Markas Cora rupanya, HeN yang sedari kembali dari misi tidak berhasil menemukan Luthien merasa gemas juga. Kali ini digunakannya radar untuk melocate posisi Luthien, pemuda coro itu nampak lega menemukan posisi Luthien di PanCrimson. Tapi kelegaan itu segera hilang dari wajahnya begitu melihat ada titik berwarna pink tepat di samping Luthien.... Cebol!!!

Avalon yang basah kuyup segera menyadari keberadaan Luthien di dalam goa, pemuda Bellato itu segera menghentikan langkahnya dan bermaksud untuk keluar dari goa lagi, namun Luthien yang tak tega melihatnya akhirnya memanggilnya....

“Mau kemana... duduk sini aja hangat” tawar Luthien singkat

Semula Avalon terlihat ragu-ragu akan menerima tawaran itu atau tidak, namun Luthien meyakinkannya “Sekalian ini buat memperbaiki perpisahan kita di Ether, aku ga mau kalo kita pisah pake bertengkar gitu..... So plis jangan kaku gini, at least we're still friend kan...”

Avalon sedikit terkejut mendengar kta-kata ramah itu meluncur dari bibir Luthien, cebol itu mulanya akan membalas mengucapkan sesuatu yang menghina, namun melihat Luthien yang pucat pasi dengan lingkaran hitam di bawah matanya duduk gemetaran di depan api unggun Cebol itu nggak tega juga ia akhirnya mengambil tempat duduk di seberang Luthien dan menghadap ke arah api unggun.

Untuk beberapa lama mereka sama-sama terdiam, Avalon sendiri nggak tau mau ngomong apa, sedangkan Luthien nggak tau sebaiknya ngomongin apa dulu...

Sementara itu HeN sudah sampai di depan mulut goa dan bersiap menerobos masuk ketika tiba-tiba Luthien buka suara...

“Sorry kata-kata gw waktu itu mungkin keterlaluan.... Gw emang salah... mencium cowok lain waktu status gw masih pacar elu... Elu berhak untuk marah sama gw...”

Avalon kelihatan terkejut mendengarnya, namun cebol itu segera menjawab “Gapapa, gw juga ga sepenuhnya bener.... Gw harusnya dengerin dulu penjelasan elu”

Obrolan Luthien dan Avalon terus berlanjut sementara HeN mendengarkan semuanya dalam status hiding di depan gua.... Tak perlu waktu lama bagi HeN untuk menyadari Avalon ini adalah mantan kekasih Luthien tepat sebelum jadian dengan dirinya beberapa hari yang lalu!

Tiba-tiba aja mata Avalon menangkap sebuah kilauan cahaya dari jari manis Luthien, cebol itu melihat ada sebuah cincin bertengger di sana... “Cincin itu... dari cowo elu? Lu udah jadian ama dia? kk HeN yah namanya?” tanya Avalon iseng-iseng.

“Oh.. iya ini dari dia, udahlah... jangan ngomongin dia...” balas Luthien singkat, mana mungkin gw mau ngakuin di depan Avalon kalo gw udah salah memilih cowok??? Kalo cowok yang gw percayain dan bangga-banggain ternyata cuma seekor petok pengecut??? Tengsin lah yaw!

“Loh kenapa?” tanya Avalon polos “Gw bukan nanya untuk cemburu-cemburuan kok, cuma pengen tau aja” sambungnya lagi.

Bah cebol dodol ini dari dulu nggak peka-peka juga rupanya, Luthien sampai garuk-garuk kepala karenanya. “Yah namanya juga manusia ada baik buruknya, hubungan kita lagi gak lancar akhir-akhir ini, makanya gw males ngomongin dia” jawab Luthien singkat agar Avalon gak terus bertanya-tanya lagi.

“OoO” sahut cebol itu puas, saat itu badai di luar gua mulai reda....

“Kayaknya sudah reda badainya, gw harus segera pergi” ujar Avalon sambil berdiri

“Loh buru-buru amat, gw nggak terganggu kok ama kehadiran elu...” malah terhibur benernya, tambah Luthien dalam hatinya.

“Nggak bukannya gitu, gw ditunggu ama LeGra dan LionJr untuk briefing misi, ini aja gw udah telad” jawab Avalon sambil tersenyum.

Luthien membalas senyuman Avalon dengan tulus, “Ok deh kalo gitu, ati-ati... moga-moga kita bisa ketemuan lagi”

“Yo ah, lu juga....” pamid Avalon sambil melambaikan tangan lalu menghilang dibalik mulut goa.

Setelah Avalon pergi, Luthien cuma bisa merenung..... Semua kenangan-kenangannya saat GB PT bersama Avalon di Pan Crimson, saat merawat Avalon yang waktu itu sekarat di goa ini, saat Avalon selalu menghiburnya kala ia dikucilkan oleh Paladinz dan teman-temen seguildnya dulu.....

Avalon selalu ada di sisi Luthien, selalu siap mendengarkan semua masalah Luthien setiap kali Luthien membutuhkannya.... Entah kenapa kemarin-kemarin Luthien begitu mudah melupakan semua kebaikan Avalon itu, dan begitu mudahnya menyerahkan dirinya ke dalam pelukan HeN.

Luthien mulai bimbang .... Apakah perasaanya bagi kk HeN ini hanya CMBK ? (Cinta Monyed Bersemi Kembali) Atau malah hanya lust sesaat?? Sampai ia mabuk kepayang dan lupa diri? Dalam keadaan bimbang Luthien memandangi cincin di jari manisnya,

Luthien melepas dan menimang-nimang cincin dari kk HeN. Saat itulah Luthien baru menyadari di bagian dalam cincin itu terdapat ukiran yang sangat halus. Didekatkannya Cincin itu ke arah api unggun agar ia bisa membaca tulisannya.

Di dalam cincin itu terukir tulisan tangan yang dikenalinya sebagai tulisan Avalon

I.L.U. from Avalon

I.L.U artinya I Love U..... from Avalon... from Avalon!!!!????

Lalu bagai kilat menghantam dirinya Luthien menyadari, ini adalah isi dari kado yang dibuang dirinya di Ether dulu!!!! Inilah sebabnya Avalon menghabiskan waktu untuk farm terus, inilah sebabnya Avalon selalu terlambat menemui dirinya di Pan Crimson selama sebulan lebih!!! Demi membelikan dirinya cincin ini!!!!!

To be Continue

So close to reaching that famous happy end
Almost believing this one's not pretend
Now you’re beside me and look how far we’ve come
So far we are so close

How could I face the faceless days
If I should lose you now?
We’re so close
To reaching that famous happy end
And almost believing this one's not pretend
Let’s go on dreaming though we know we are
So close .... So close.....
And still so far

Lyrics for So Close from Echanted by Jon McLaughlin


Chapter XIV: Fragment of Love

Caesar eh Ayas membuka matanya perlahan-lahan, rupanya ia tertidur dengan berbantalkan dada Joseph yang bidang. Dielus nya lembut dada Joseph, tak pernah terbayangkan sebelumnya ia bisa begitu menikmati apa yang baru saja terjadi antara dirinya dan Joseph....

Padahal ia datang ke Cora ini dalam tubuh BabyLunar murni dengan tujuan melindungi bangsanya! Tapi... kharisma Joseph yang luar biasa mampu membuat hati pemuda Bellato yang sekeras batu itu luluh juga rupanya...

Selama di Bellato belum pernah sekalipun Ayas jatuh cinta maupun tertarik pada wanita, ia selalu beranggapan hal itu dikarenakan dirinya terlalu sibuk dengan tugas-tugas nya sebagai salah satu anggota tim Archon....

Namun ternyata takdir berkata lain, ia salah duga selama ini, alasan kenapa ia tidak pernah jatuh cinta pada seorang gadis sebelumnya adalah karena....

BIPPPPPPPPP

Suara panggilan dari alat pemancar itu mengejutkan Caesar eh Ayas, secepat kilat ia menyabet selimut untuk membungkus tubuhnya dan bergegas ke arah meja kerjanya, rupanya ada transmisi masuk dari LeGra dan LionJr.

Caesar/Ayas segera menyalakan komputernya, login ke YM dan menyalakan webcam nya. Di layar monitornya wajah LeGra dan LionJr segera terpampang.

Di markas Bellato, Legra dan LionJr menatap dengan takjub ke arah monitor mereka! Gimana gak takjub, terlihat Caesar/ Ayas cuma membungkus diri dengan selimut sementara di belakang Caesar terlihat Joseph tertidur telentang tanpa selembar benangpun di atas ranjang Caesar!!!

LionJr pun buru-buru mengambil tissue untuk menyumbat darah dari hidungnya, sementara LeGra langsung mengusap hidungnya dengan lengan bajunya sendiri.

Ngelihat dua Archonnya menghapus darah mimisan dari hidung mereka, Ayas merasa ada yang aneh, barulah disadarinya hal itu karena Lion dan LeGra ngeliatin tubuh mulus Joseph di atas ranjangnya!!! Dengan cepat Ayas menggeser webcam nya hingga tidak menyorot ranjangnya lagi.

Lion dan Legra yang sebelumnya saling dorong untuk dapat posisi terbaik di depan monitor, terlihat agak kecewa dan siap protes. Namun kedua Archon itu segera berhasil menguasai dirinya kembali.

“OMG apa yg kalian lakukannnn????” LeGra nyaris berteriak

“Ini...bagian dr penyamaran gw!!” Ayas berusaha membantah, namun wajahnya memerah.... Dia sendiri sadar yang baru saja terjadi bukanlah bagian dari penyamaran namun benar-benar sesuatu yang dia inginkan dan dia nikmati....

“Moco olo Ayas, badan lu boleh badan cewe tapi jiwa lu kan masih jiwa cowo, lu ga risih gituan ama cowo???” LionJr sampe geleng geleng kepala, lupa kalo dirinya tadi juga mimisan abis ngeliat tubuh mulus Joseph

“Berisikkkkk!!! Kalian mau gw dicurigai heh???” Ayas kalap wajahnya makin memerah “Cepet katakan ada urusan apa kalian ngehubungin gw mendadak gini!!!!” bentaknya galak. What goes on between me and Joseph no one has to know!! It’s my private show rutuk Ayas dalam hatinya!

LeGra menarik nafas dalam-dalam sebelum ia bisa kembali fokus dan mengingat tujuan awalnya menghubungi Ayas “Well gini, pertama gw dapat info yang cukup mengkhawatirkan”

“Info apa itu?” tanya Ayas penasaran

“Ada satu Coro yang udah menggali-gali info dan kayaknya dia udah curiga lu bukanlah BabyLunar, melainkan Ayas!!!”

“Yang bener? Siapa?? HeN, Luthien??” Ayas makin naik pitam, sial harusnya mereka berdua udah mati kemarin, kalau saja gak gara-gara Joseph..... Mendengar nama Joseph disebut di dalam kepalanya emosi Ayas pun surut, wajahnya memerah tiba-tiba....

“Bukan.... bukan mereka tapi Chameleons, kalo bisa beresin dia secepatnya...” jawab LeGra, setengah kebingungan karena wajah Caesar tiba-tiba blushing gitu.

“Ok itu masalah pertama “ lanjut Lion Jr “Sekarang masalah kedua, kita ngerasa ga aman kalo ngebiarin elu sendirian di sana , jadi kita akan kirimkan beberapa Bellato lv 50 untuk jadi bodyguard elo selama di markas Cora”

“Bellato-Bellato itu sekaligus ngerangkap jadi informan kita, jadi elu gak usah sering-sering hubungin kita agar para Coro itu ndak curiga” imbuh LeGra

Ayas mengernyitkan mata “Mau menempatkan prajurit Bellato di sini?? Apa alasan yang harus gw sampaikan ke rakyat dan petinggi Cora lainnya ntar??”

“Gampang u bilang aja utk mempererat aliansi diadakan pertukaran pelajar eh pertukaran prajurit, nanti u kirim juga beberapa coro untuk di station in di sini biar mereka nda curiga” LeGra menjelaskan.

“...kirim yang di tempat tidurmu....” celetuk LionJr setengah berbisik, tapi rupanya suara Lion cukup keras untuk tertangkap microphone sehingga Ayas bisa mendengarnya

“Apa????” tanya Ayas dengan ekspresi siap protes

“....ah ......oh ndak... gw ga bilang apa-apa kok” LionJr panik ngga nyangka Ayas bisa ngedenger suaranya, “ya pokoknya gitu aja nanti gw hubungi lagi secara resmi di depan petinggi coro lain utk ngomongin masalah ini” kilah Lion Jr gugup

“Sampe ketemu lagi!” LeGra buru-buru matiin transmisi sebelom Ayas bisa protes lebih panjang lagi

Dengan sebal Caesar membanting keyboardnya, namun tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara Joseph dari arah tempat tidurnya, pemuda itu udah bangun rupanya.

“Siapa tu? Kayaknya gw denger suara LionJr ama LeGra barusan?”

“Oh... bukan siapa-siapa kok” jawab Caesar panik sambil menutupi layar monitor dengan tubuhnya lalu menggunakan jari kakinya untuk memencet tombol power PC nya

“Lu... barusan chat ama Archon Bellato?” Joseph mulai bangun, kini ia duduk di tempat tidur Caesar... masih dalam keadaan ngga pake baju!!

Jantung Caesar rasanya seperti disuntik dengan Advance ODC saat ia menyadari betapa sexy nya tubuh Ocep yang mulus dan bersih itu, apalagi ditambahi dengan luka-luka bekas sabetan pedang Cerbera an loncer Aizenvalt kemarin dulu.... Gak heran LeGra ama Lion jadi mupeng gitu tadi, gw aja gak kuku bokkk!!!!!

“...Oh eh...enggak kok” Jawab Caesar gelagapan, bikin Joseph menatapnya dengan ekspresi makin curiga. Duuuuh gw susah disuruh berbohong kalo melihat pemandangan begitu indah di depan mata, rutuk Ayas dalam hati.

“Lu ga kedinginan say?” Caesar berusaha mengalihkan pembicaraan, dengan manja gadis itu membuka selimut yg membungkus tubuhnya dan duduk di pangkuan Joseph, lalu membungkuskan selimutnya diatas tubuh nya dan tubuh sexy Joseph itu.

Kaget karena ulah berani Caesar wajah Joseph pun memerah padam, pemuda coro itu menundukkan kepalanya dalam-dalam

“Loh kok malu-malu, kemarin lu agresif gitu” goda Caesar dengan nakal, aiiiih muka Ocep kalo malu-malu gini imud sich!

“......sorry kalo gw kemarin bersikap seperti itu......” jawab Joseph dengan suara pelan, nyaaaaa imutttt Ayas makin ga tahan rasanya, didekapnya erat tubuh Joseph lalu disandarkannya kepalanya di pundak Joseph.

“Udah sejak lama gw memendam perasaan ke elu” lanjut Joseph lagi, “Walaupun gw tau lu hanya mencintai King Archon..... Kemarin saat lu marahin gw seperti itu, gw ngga tahan lagi... semua emosi gw meledak.... gw jadi kalap dan gelap mata.....maafin gw yah”

OMG, pekik Ayas dalam hatinya.... si BabyLunar udah buta ya???? Dicintai ama cowok ganteng, cakep, sexy dan setia seperti ini, bisa-bisanya dia malah lebih memilih mencintai KingArchon yang hay!!??

Dengan penuh sayang ditatapnya mata Ocep dalam-dalam... “Sorry, gw dulu memang buta... Tapi sekarang, sejak nama gw berubah menjadi Caesar Aprilius, hati dan jiwa gw pun berubah.... Gw baru kemarin juga menyadari betapa luar biasanya kharisma lu Cep...”

Joseph tersenyum lembut mendengar jawaban Caesar yang cantik itu, diciumnya lembut bibir mungil Caesar. Akhirnya setelah bertahun-tahun ia berhasil juga meluluhkan hati gadis pujaannya itu. Dibaringkannya Caesar kembali di tempat tidurnya, dan mereka pun mengulangi kembali aktivitas mereka semalam....

Caesar tertawa geli saat Joseph mendaratkan ciuman di pusarnya, dia nggak peduli walaupun setelah ini dirinya dan Ocep akan terlambat menghadiri rapat rutin Archon....

Thank you loh BabyLunar, berkat tubuh elu, gw malah mendapatkan pria yang luar biasa ini!!!!! Yah memang, ternyata alasan kenapa gw nggak pernah berminad ama cewe sebelumnya, karena memang gw ini ditakdirkan sebagai gay..... eh bukan, sebagai wanita sejati!!!!!



***



Terkejut menyadari cincin yang selama ini dikiranya sebagai pemberian kk HeN, teryata adalah pemberian Avalon, Luthien pun segera melesat keluar gua berharap menemukan sosok Avalon masih berada tak jauh dari sana.

Namun betapa kecewanya Luthien saat menyadari tidak ada seorangpun disana, rupanya cebol itu udah menggunakan scrool untuk pulang ke markas Bellato, duh tumben tumbenan tuh anak modal, biasanya mana pernah pake scroll??? Jalan kaki all the time bok!!!

Luthien nggak salah benernya, Avalon emang nggak pake scroll. Pemuda itu berniat jalan kaki seperti biasa, namun baru tiga langkah keluar dari gua ia merasa tubuhnya ditarik oleh seseorang. Orang yang menariknya pun segera menggunakan scroll Elan dan membawa serta Avalon bersamanya....

Kejadian itu berlangsung begitu cepat ketika tiba-tiba Avalon menyadari dirinya udah di teleport ke Dermaga Pantai Elan, dan pelaku yang menteleport dirinya itu kini mulai menampakkan diri di hadapannya ketika skill invisible nya abis!!!

Pemuda Coro yang tempohari dilihatnya sedang mencium panas Luthien di CragMine, kini berdiri di hadapannya , lengkap dengan kostum badut eh seragam Archon dan aura Archon di kepalanya, HeN!!!!!!

“Woy munyuk!!!! Ngapain lu bawa gw ke sini?????” bentak Avalon galak sampe semua Coro, Cendol dan Kaleng di pos Elan menatap mereka dengan kaget

“Gw mau ngomong, tapi nggak disini...ayo ikut” balas HeN kalem sambil melangkah keluar dari area aman ke Motu Ora.

Avalon dengan sebal terpaksa mengikuti HeN, sial makin telad aja gw menemui Archon-Archon Bellato, si LionJr bisa mengaum-ngaum nih ntar!!!

“Dah di sini cukup sepi, cepet ngomong lu mau apa sama gw!!” hardik Avalon lagi ketika mereka mulai jauh dari kerumunan.

“Gw denger semua pembicaraan lo ama Luthien tadi” jawab HeN kalem

“So??” tanya Avalon santai, “emangnya kenapa??”

“Gw tau lu mantan pacarnya Luthien sampe beberapa hari lalu, sampe lu nyaksiin gw ama dia ciuman di CragMine!” lanjut HeN mulai agak emosi

“Jahhh telad amat luh, itu mah gw juga udah tau” balas Avalon dengan santainya

“Denger ya cebol!!!!” HeN mulai naik pitam rupanya diperlakuin begitu ama Avalon “Gw ga peduli elo mikir kaya apa tentang gw.... Walau elo mikir penyebab putusnya elo ama Luthien itu gw, Gw ga akan minta maaf ke elo!! Gw suka ama Luthien!!!”

“Terus maksud elo ngomong ini ke gw apa?”

“Gw mau elu jauh-jauh dari Luthien, mulai dari hari ini!!! Dia itu milik gw!!” balas HeN setengah menghardik Avalon sambil berkacak pinggang

Kesal dengan perlakuan HeN yang mulai menyebalkan itu, Avalon pun nggak mau kalah, ia segera berdiri di atas sebuah batu yang tepat ada di sampingnya menjadikan tingginya sejajar dengan HeN!

“Emang lo pikir cuma elo aja yang suka ama Luthien?? Dia itu orang paling penting bagi gw!!! Lagian Luthien sendiri barusan bilang ke gw dia masih mau bertemen ama gw, apa hak elo ngelarang????” jawab Avalon sambil berkacak pinggang.

“Asal tau aja ya cebol, dia udah jelas-jelas lebih milih gw dibanding elo!!! Coba gw tanya berapa lama lu dah jadian ama dia??? Udah ngapain aja??”

“Bukan urusan lu gw dah jadian ama dia berapa lama en ngapain aja, ngapain nanya-nanya!!??”

HeN tersenyum puas mendapat jawaban itu, lalu memamerkan dengan bangganya “Luthien udah menyerahkan dirinya ke gw di hari pertama kita jadian!!!”

Avalon terbelalak kaget mendengar pernyataan seperti itu “Apa???!!!”

“HAH!! Kenapa tampang lo begitu??? kaget? shok ? patah hati? cemburu?? Makanya jadi cebol tau diri sadar status! Mana mungkin ada cewek yg berminad ama elo! Paling dia jadian ama elu cuma buat main-main aja!” cibir HeN penuh kemenangan

“Gw ga peduli semua itu!!!!!!!!! Cuma heran gw kok ada cowok macem elu?? Masalah begitu aja sampe perlu lu bangga-banggain segala. Lu beneran cinta ama dia ngga sih? Kayak gini sama aja lu ga ngejaga nama baek cewe lo sendiri tau!!!” bentak Avalon penuh rasa jijik dan muak pada coro di hadapannya itu.

“Gw bukan mau bangga-bangga in, tapi mau ngasih tau, itu fakta Luthien lebih cinta gw daripada elo!!!!!!” kilah HeN gelagapan.


Avalon tersenyum mengejek melihat tampang HeN yang udah kayak petok siap direbus itu “Halah, wong barusan gw ketemu dia kayaknya dia udah ga selera lagi tuh sama elu... baru jadian berapa hari juga padahal... payah lu!”

“Lu ngajak berantem?” dengan emosi HeN mulai mencabut Leon Hora Bow nya.

Melihat HeN mencabut senjatanya, Avalon pun nggak mau kalah. dipanggilnya Teal MAU nya yang udah full upgrade! “Ayo aja, maju sene!!!” balas AR itu gak mau kalah.

Melihat cebol dihadapannya ini ternyata adalah AR level 55 dan memiliki Teal MAU full upgrade HeN pun hanya berdiri terpaku dengan ekspresi shock O_o;;

“Lha ayo tadi nantangin bertempur, udah gw fur ini cuma yg Goli!” tantang Avalon sambil cengengesan dari dalam kokpit MAU nya.

HeN pun menyarungkan kembali Hora Bow nya ... “Huh gw ngga akan terpancing ... instruksi dari Archon udah jelas gw ga akan mulai duluan cari masalah dengan bangsa aliansi” kilahnya. Buset hindaran mau segede apa ketowel itu sekali juga jadi ayam penyed gw, pikirnya dalam hati.

“HALAH pengecut!!!! Gak heran Luthien sebel sama lu!!! Tau nggak gossip bahwa ada Archon Coro yang play dead waktu dikompon ama si babu Aizenvalt udah kesebar sampe bangsa gw!!!! Jadi bahan ketawaan lu dimana-mana!!! Punya malu ga sih lu??!!” cibir Avalon penuh kemenangan

“Terserah lu mau bilang apa gw ga akan kepancing” HeN berusaha tampil tenang walaupun wajahnya sudah merah padam entah karena malu atau marah.

“Ga usah sok berlindung di balik nama aliansi deh, ayo sini by one gw ga akan lapor ke Archon gw kok kalo kalah! Ayo maju aja!!!” tantang Avalon lagi, namun HeN hanya terdiam dan tidak menanggapinya.

“Cih udah kuduga lu bener-bener pengecut!!!!” Avalon pun turun dari Teal MAU nya dan bersiap mengeluarkan tele scroolnya untuk kembali ke markas. Whisper berisi auman murka dari LionJr sudah mulai memflooding layar chat nya.

Namun cebol itu terhenti sesaat sebelum menggunakan tele scrool nya “You know... awalnya gw rela Luthien jadian sama cowo lain...selama dia bahagia buat gw nggak masalah, mungkin dia emang bukan jodoh gw” ucapan Avalon terhenti, lalu sambil menatap ke arah mata HeN dalam-dalam dan penuh kebencian ia melanjutkan lagi...

“Tapi.... gw ngga rela kalo dia harus jadian ama cowo pengecut macem elo!!!!!!! Liat aja dengan segala cara gw akan bikin kalian putus! Biarpun ngga jadian sama gw selama dia ngga jalan sama elu gw rela!!!!!”

Sambil mengatakan itu, Avalon mengacungkan jari tengahnya ke arah HeN lalu mengibaskan tele scroll nya dan menghilang....

To be Continued

We all carry a fragment of love,
Even if we feel hatred,
Nothing will be born of it.
That's something we don't need

Within the limits of time,
Setting out for a paradise we've yet to see,
As far as it takes us, we'll continue on walking.

Don't turn back, only look ahead.
Until your body wastes away,
Live on to the future

Lyrics for Rakuen by Do As Infinity


Chapter XV: Come and Feel my Trap!

Siang itu para petinggi Accretia mengadakan meeting darurat di 213, Archon Prince memimpin rapat membicarakan nasib bangsa itu....

“Seperti yang elu semua udah ketahui, baru aja kita kehilangan salah seorang patriot kita, Cerbera...” ujarnya berwibawa membuka rapat itu.

“Gua masih nggak percaya!!!” sahut DaveLic sekaleng Assaulter yang juga wakil Archon “Mercenary sebadak Cerbera bisa di bunuh hanya dalam satu hit oleh Warlock Coro!!??”

“Para coro itu pasti pake cara-cara magic buat ningkatin damage mereka! Setahu gw dulu damage si Ocep itu cuma 7-9 k aja.... There are no damage such as 23k apalagi force basic!?!?” ujar Leord naik pitam

“Sabar bro, sabar...” Archon Prince berusaha menenangkan kabinetnya.

“Tapi apa bener itu Warlock Coro damage nya sekareng bisa segede itu?” tanya Bamz masih agak sangsi.

“Itu bener” sahut babu Aizenvalt yang sejak awal meeting terdiam di pojok ruangan “Gw lihat sendiri dengan mata kamera gw...” tambahnya tak bersemangat. Semenjak menyaksikan kematian Cerbera, babu menjadi lebih pendiam.... Apalagi saat ini Bleki masih dalam perawatan intensif di ICU Accretia, nasib kaleng kecil itu masih belum jelas apakah dia bisa kembali seperti sediakala ataukah berakhir sebagai ongokan kaleng bekas??!!

“Kalau benar para coro itu menjadi kuat dan mereka mempertahankan alliansi dengan Bellato, nasib bangsa ini diambang kehancuran, gw cemas ama generasi muda Accretia kalau begini...” DaveLic terlihat khawatir sekali, kamera matanya meredup penuh keprihatinan..

“But yesterday gw denger si Raxion bisa menahan damage Miauw yang luar biasa dahysat itu, bahkan able to beat Miauw! Kalau kita bisa melacak keeradaan Raxion, kita bisa memintanya membagi his secret kan??” usul Leord tiba-tiba.

“No!” tolak Archon Prince tegas, campur ngeri - rupanya dia masih trauma dengan cara-cara pdkt Raxion yang terlalu agresif di masa lalu- “Kalian tau sendiri kaleng seperti apa Raxion itu!! Demi mendapatkan kekuatan dia rela menghalalkan segala cara!!! Makanya dia jadi terbuang dari keluarga besar Accretia ini! Kita nggak akan pake cara-cara seperti itu untuk menang!!”

“Terus saran boss kita sebaiknya gimana?” DaveLic menatap penuh rasa percaya ke arah Archon Prince, diikuti oleh para petinggi Acc yang lain, kecuali babu yang terlihat masih tenggelam dalam pikirannya sendiri.

“Untuk saat ini yang gw rasa bisa dilakukan adalah terus mengamati perkembangan di Cora dan Bellato... Terus terang gw merasa ada sesuatu di balik semua ini, Baby Lunar yang tiba-tiba mengganti nama, memfitnah Accretia, dan mempererat aliansi dengan cebol.... Kita harus selidiki ini lebih jauh sampai kita menemukan titik terang!” jawab Archon Prince sambil membalas tatapan segenap kabinetnya. “Rapat gw bubarkan sampai pemberitahuan lebih lanjut, lakukan yang menurut kalian terbaik untuk Empire!”

“Kalau gitu untuk sementara sebagai tim Archon kita perketat keamanan di 213 dan 117, sambil menunggu instruksi Prince Archon lebih lanjut” Sambil mengatakan demikian DaveLic berdiri, diikuti para petinggi Acc lainnya dan mereka meninggalkan ruang rapat.

Aizenvalt masih saja berdiri di pojok ruangan saat semua petinggi Acc melewati dirinya dan meninggalkan ruang. Archon Prince mendekati babunya itu dan menepuk pundak kalengnya “Kematian Cerbera bukan salah lu bu! Demikian juga dengan kejadian yang menimpa Bleki! Berhenti nyalahin diri elu sendiri!”

“Cerbera mati gara-gara gw gak sanggup melawan Ocep sendirian, Blekih terluka terkena serangan kompon gw... Bagian mananya yang bukan salah gw??” jawab Aizenvalt seolah tidak mempedulikan Archon yang biasanya dipuja-pujanya itu.

GUBRAGGGGGG!!!! Dengan satu gerakan cepat Archon Prince telah menyarangkan tinju telak ke kamera mata babu, hingga lensa kamera Aizenvalt retak dan striker itu jatuh terhuyung-huyung.

“SADAR BRO!!!! MAU SAMPE KAPAN LU BERSIKAP KAYAK GINI!!” Bentak Archon Prince galak sampe Aizenvalt terperanjat.

“LU ITU PETINGGI ACC BRO! KALO LU BERSIKAP KAYAK ORANG TOLOL YANG UDAH PUTUS ASA GITU APA YANG BAKAL DIPIKIRIN RAKYAT NTAR???!!!!!”

“....sorry.....” jawab Aizenvalt dengan terkejut dan malu sambil menundukkan kamera matanya.

“Ayo bangun!” balas Archon Prince dengan galak namun volume suaranya sudah nggak stereo seperti tadi, Aizenvalt pun segera bangun tanpa membuang waktu dan berdiri tegap tepat di samping Archonnya itu.

“Gini dong ini baru babu gw! Sekarang ayo kita ke ICU sama-sama, gw denger dari Schein hari ini proses terakhir perbaikan Bleki selesai, kalo sukses dia akan kembali normal seperti sediakala. Gw yakin kalo dia bisa berfungsi normal, kaleng pertama yang pengen dilihatnya pasti elu”

“Gw agak gak yakin bro...” jawab Aizen ragu-ragu “Secara gw yang bikin dia jadi nyaris jadi kaleng recycle gitu” hampir aja babu Aizen menunjukkan kembali sisi emo nya, namun lirikan sadis Archon Prince mampu membuat babu kembali ke sisi normalnya.

“Ayo jalan!” ajak Archon Prince setengah memerintah.

Sesampainya di pintu depan ruang ICU udah banyak kaleng-kaleng yang menunggu di sana, antara lain si Haytam yang terlihat harap-harap cemas. Pandangan kamera mata Haytam dan bahasa tubuhnya seolah mengatakan bahwa dia bingung apakah ingin Bleki rusak selamanya atau pulih kembali.

Selain Haytam ada juga si DaveLic dan Dextron sekaleng Phantom Shadow level 50.... Sejak kapan mereka kenal ama Bleki ku, pikir Aizen panas.

“Bleki itu temen chat gw di YM, napa sirik ya??” jawab DaveLic galak.

Sementara Dextron ngejawab, “Dia kan junior gw sebagai sesama PS, lagian dia pernah bantuin gw ngisi dan ngedarin kuesioner buat skripsi” waktu diinterogasi Aizen ngapain mereka berdua ikut nungguin Bleki.

Saat itu tiba-tiba Scheinhay, eh Scheinwolf keluar dari ruang ICU, dengan lagak kayak dokter-dokter di TV kaleng medic itu berdehem-dehem dahulu sebelum mengumumkan kondisi Bleki.

“Setelah gw ganti motherboard dan prosesornya serta format ulang HDD nya, sekarang si Bleki udah balik ke kondisi normal. Untungnya semua memorynya ngga ada yang rusak terkena serangan kemaren, saat ini dia udah aktif kembali dan bisa berfungsi seperti biasa!” jelas Schein bangga.

Aizen terlihat lega sampe kamera matanya berkaca-kaca, Haytam terlihat lega sekaligus sebal, Archon Prince menepuk-nepuk pundak babu sambil berkata “Sana masuk temui tuh Bleki luh!”

Babu Aizen udah bersiap memasuki pintu ruang ICU saat Schein tiba-tiba menghentikan langkahnya, jelas aja ulah Schein itu bikin babu menatap dia dengan galak pake kameranya seolah berkata ‘minggir lo spec ucup!’

“Sorry tapi pasien kaleng di dalam udah pesan dia nggak mau ketemu siapa-siapa dulu sebelom bicara ama Archon Prince” terang Schein.

Kontan aja semua kaleng yang di sana kebingungan, Bleki yang biasanya kayak parasit nempel ke babu tiba-tiba menolak ketemu babu nya malah minta bicara ama Archon Prince.

“Mau ketemu gw?” tanya Archon Prince dengan rahang menganga karena kebingungan sampe mur nya kendor sedikit, untung babu reflek mengencangkannya.

Namun akhirnya Archon kaleng itu memasuki ruang ICU juga, di dalem Bleki yang udah pulih kelihatan lagi berdiri nungguin kedatangan Archon Prince.

“Wah lu bener-bener dah pulih rupanya Blek! Baguslah, moga-moga lu terus akan berjuang untuk Accretia” ujar Archon Prince memberi semangat ke PS ucup itu.

“Justru itu boss... gw takut nggak bisa lagi berjuang untuk Accretia...”

“Kenapa begitu?” tanya Archon Prince sambil menarik sebuah kursi besi dan duduk santai diatasnya.

“Mungkin boss udah denger dari babu.... Kemaren badan gw reflek bergerak dan melindungi seekor Coro dari serangan kompon.... Dan sesaat sebelum gw kehilangan kesadaran Coro itu berkata bahwa gw adalah sahabat baiknya di kehidupan gw yang sebelomnya...”

“So?” tanya Archon Prince “Bukannya sejak awal lo udah tau kalo bangsa Acc ini dibuat memanfaatin jasad bangsa lain? Harusnya ngga ada masalah kan buat elu?”

“Memang hal itu harusnya nggak masalah, Haytam saja ingat seluruh masa lalunya namun dia bisa berfungsi dengan baik sebagai prajurit Empire... Gw juga heran kenapa cuma gw yang korslet begini, apalagi selama nggak sadarkan diri kemarin prosesor gw banyak berpikir dan gw ngerasa takut sendiri...”

Bleki terhenti sesaat, seolah menarik nafas dalam dan menghembuskannya lagi, kaleng itu pun melanjutkan...

“Gw takut boss, kalo kejadian seperti kemaren terulang lagi, gw takut kalo badan gw bergerak lagi secara reflek... Mungkin lain kali gw nggak cuma melindungi Coro, bisa-bisa gw menyakiti sesama Acc atau lebih parah, menyakiti babu Aizen...” kamera mata Bleki merah padam saat mengatakan nama babu.

“Jadi mau lu gimana?”

“Apa bisa gw di non aktifkan saja? Soalnya memory-memory Coro gw kadang suka muncul dan mengganggu fokus gw...Daripada gw ngerugiin kalian semua mendingan gw ngga usah ada sekalian” Bleki setengah ragu-ragu mengutarakan keinginannya itu.

Archon Prince terdiam sesaat mendengar ucapan PS ucup itu, lalu dengan tenang dia menjawab “Wah bro....Disaat bangsa Accretia lagi kepepet gini kita butuh semua kaleng yang ada untuk bertempur! Kalo lu minta di non aktifin itu sama aja desersi, hukumannya berat loh! Pertama hukum gantung di lelang 213, setelah itu iris organ tubuh, dan dijadiin aksesoris Sundries 117.” ujarnya sambil menatap Bleki dengan kalem pake kamera matanya, sementara yang ditatap udah kayak mau jatuh pingsan ngedengerin anceman itu.

“Masih ada lagi,” lanjut Archon Prince “bagian mekanik kepala dijadiin pembersih ornamen, dan sebelum semua hukuman diatas dijalankan, kaleng tersebut digilir oleh kaleng-kaleng lainnya untuk kepuasan tersendiri” +_+

Bleki nyaris aja jatuh gedubrag ngedenger jawaban Archon Prince, ini serius apa becanda sih pikirnya!!?? Namun Archon Prince segera tertawa terbahak-bahak sampe mur rahangnya kembali kendor “WAHAHAHAHAHAHAAHAHAHAHAHAHAHAHA”

“Gw serius boss, kok malah dibecandain gini” protes Bleki

Namun Archon Prince hanya menepuk-nepuk kepala kaleng ucup itu kalem “Dengan ngobrol ama elu aja gw tau, hati elu ada di Empire! Dan gw yakin kalo tiba saatnya untuk memilih antara memory lu sebagai Coro atau hidup lu sebagai kaleng, tanpa ragu elu akan memilih Accretia Empire!”

“Tapi.... tapi gimana kalo gw malah ngerugiin Empire? Gimana kalo itu terjadi dan gw sampe nyakitin temen-temen gw di Empire ini?” tanya Bleki dengan suara bergetar.

“Bro... kalo itu sampe terjadi, gw bakal di sana untuk ngelindungin temen-temen elu dan ngeberesin elu pake tangan gw sendiri!” jawab Archon Prince tegas.”Namun gw nggak akan biarkan elu menyerah mundur sebagai prajurit Empire hanya karena ketakutan yang nggak beralasan!”

Bleki tercekat, kaleng ucup itu nggak mampu berkata apa-apa lagi, kharisma Archon Prince dan pengabdiannya serta kecintaanya pada seluruh bangsa Accretia benar-benar luar biasa.

“Gw percaya lu akan membuat pilihan yang tepat, sekarang ini di luar ruangan temen-temen lu udah nggak sabar pengen ketemu ama elo, jangan kecewain mereka!”tambah Archon Prince sebelum ia meninggalkan ruangan.

Sedetik setelah Archon Prince menghilang di balik pintu ICU, Bleki melihat wajah-wajah yang dikenalnya menghambur masuk ke dalam ruangan. Didahului oleh Aizenvalt dan DaveLic yang terlihat berebutan masuk, Dextron yang menyusul dengan ceria di belakang mereka, dan Haytam yang kelihatannya gondok banget ngeliat Bleki masih idup ditambah ngeliat babu begitu antusias ingin menemui Bleki. Hihihihi, makan tuh cemburu pikir Bleki dalam hatinya.

Sejenak semua kekhawatiran Bleki yang sebelumnya menghantuinya dalam sekejap sirna, dia tahu... tidak peduli bagaimanapun kehidupannya di masa lalu, di sinilah tempatnya berada, bersama kaleng-kaleng yang disayanginya dan menyayanginya... Sekelebat bayangan wajah Luthien muncul di benak Bleki, wajah sedih Luthien saat melepasnya di depan Armory 213...

Dalam hati kecilnya Bleki juga merasa sedih melihat wajah Coro itu... Namun tidak ada pilihan, Archon Prince dan semua teman-temannya mempercayainya dengan segenap nyawa mereka. Dan kali ini Bleki tidak mau menyia-nyiakan kepercayaan itu, apabila ia bertemu lagi dengan Coro itu, ia tidak akan lagi berbuat ketololan yang sama seperti sebelumnya!

Lain kali akan gw hadapi dia sebagai prajurit Empire sejati!!! Mungkin di masa lalu dia orang yang berarti buat gw, namun kini kaleng-kaleng ini lah yang paling berarti buat gw!!!! Kalo gadis Coro itu berani menampakkan kuping panjangnya di 213 lagi akan gw habisin dia! Come and Feel my Trap!!!

To be Continued












Chapter XVI: My beautiful treasure that I pray I never lose


Pagi itu di markas Cora, Luthien melangkah keluar dari rumahnya dan berjalan dengan mantap ke arah alun-alun markas, hari ini gadis udah berniat akan bicara empat mata dengan kk HeN, ia sudah bertekad akan bertanya tentang cincin hadiahnya dan tentang kk HeN yang berpura-pura mati dan menelantarkan dirinya di 213!!!

Saat itu tiba-tiba seseorang menepuk pundak Luthien dari belakang,

“Morning, kayaknya pagi ini lu segeran”

“Oh... morning juga kk Chameleon” jawab Luthien kaget, dia udah mikir kalo yang tadi menyapanya itu HeN, ternyata gw blom sepenuhnya siap mental rupanya...

Chameleon ngelirik ke kanan dan kiri, setelah memastikan semua aman dia membisikkan sesuatu pada Luthien “Tentang yang gw bicarain kemarin kayaknya hari ini gw bakal dapat bukti solid”

“Oh ya, bukti apaan?” balas Luthien dengan berbisik pula.

“Gw belom bisa bilang sekarang, tapi informan gw di Bellato akan menemui gw besok jam 10 di Anacadee”

“kk punya informan di Bellato??” Luthien nyaris terbelalak mendengarnya

“Sttttt!! Sebenarnya bukan informan gw, dia udah jadi informan sejak jaman King Archon, waktu terjadi kudeta kemarin dia menghilang namun dia tetep keep contact ama gw dan dia uda janji mau nunjukin sesuatu ke gw”

“Apa yg mau ditunjukkin?”

“Nggak tau dia ga berani bilang via chat, dia mau langsung nunjukin ke gw..” ucapan Chameleon terhenti saat menyadari sesosok coro beraura Archon berlari ke arahnya dan Luthien dengan buru-buru, HeN!

“Luth di sini lu rupanya, sejak berhari hari yang lalu gw mau bicara sama elu...” HeN terlihat terengah-engah

Chameleon kelihatannya hendak pamit tapi Luthien secara reflek menahannya, kelihatan banget kalo gadis itu belom sepenuhnya siap menghadapi kk HeN...

“Luth, apakah lu ngehindarin gw karena marah? Gw bisa jelasin semua...”

“Ok, pertama coba jelasin ini!” Luthien memotong ucapan HeN sambil ngacungin cincin elemental pemberian HeN.

HeN kelihatan bingung, “Kenapa dengan cincin ini?”

“Lu bilang lu dapat ini dari hasil farm di Ether, tapi kemaren gw baru aja tau kalo lu cuma mungut cincin ini di Ether!!! Teganya lu ngasih gw barang hasil mungutttt!!!!!”

“Gini Luth soal itu gw bisa jelasin...... Bener..... gw gak salah, semua salah KingHay... lu tau kan gara-gara KingHay gw sampe pindah ke Polaris!!!!” HeN mulai kelihatan agak emosional.

Luthien mengernyitkan mata “Apa hubungannya pindah Polaris ama mungut???”

“Lu ga tau ya di Polaris gw diporot abis-abisan ama rakyat gw???? Gaji gw cuma 2 juta disena, modal beli nuke 10 juta sementara rakyat teriak-teriak NUKE NUKE NUKE NUKE!!!!”

“So????” Luthien masih nggak nangkep hubungannya apa, jangankan Luthien yang dudut Chameleon yang pinter aja kayaknya juga pasang tampang melongo gitu ndengerin penjelasan HeN...

“Sewaktu balik ke Solar ini gw kere, bangkrut abis!!! Tapi gw bener-bener pengen kasih sesuatu buat elo, sampe gw jaoh jaoh ke Ether untuk farm! Baru aja mau mulai farm gw nemuin nih mentod ngegeletak tanpa pemilik di Lures, ga salah kan kalo gw pungut??? Lagian waktu gw kasih itu ke elo gw udah mau jelasin, tapi kamu dah keburu nyerocos dan kelihatan bahagia banget, masa gw tega bilang kalo itu mungut?!”

Otak Luthien melakukan flash back dalam sekejap... iya sih emang waktu itu kk HeN udah mau ngejelasin sesuatu, tapi gw nya udah keburu teriak-teriak kesenengan O_o;;

“Ya udah anggep aja soal itu elo nggak salah” Luthien buru-buru mengganti topik pembicaraan, “Tapi masa waktu gw nyaris mampus lu malah asik-asikan goler di tanah pura-pura mate!!????”

HeN menghela nafas frustasi... seolah menduga akan mendapatkan pertanyaan ini sebelum akhirnya menjawab “Yah gimana lagi hidup itu keras Luth, u must survive on your own”

Luthien terbelalak sampai bola matanya nyaris copot dan menggelinding keluar “Maksud elo!!???? Bukannya elu dah janji mau ngelindungi gw sebelum kita berangkat kemaren???? Apa omongan elu gombal semua??????”

“Gw cinta elo Luth.... Lagian hubungan kita udah sejauh ini... Masa elu mau akhirin semua karena masalah di 213 itu?”

"Meskipun ga ada cinta lu, gw ga bakal hancur!! Tapi kalo kena kompon 1 x gw pasti hancur!!!!” balas Luthien sebal

Chameleon yang mendengarnya langsung menutupi mulut dan memegangi perutnya, Grazier itu menahan ketawa seolah berkata ‘nice one Luth’

Digituin sama Chameleon, si HeN sebel juga, dengan kesal digandengnya Luthien agar menjauh dari Chameleon...

“Lepasin gw” Luthien membentak sambil meronta.

“Please Luth... apakah lu udah ga cinta ama gw!?” pinta HeN penuh harap...

“Iya dulu gw cinta matiiii ama elo, sampe-sampe gw nyaris jadi gila karena cinta gw, tapi semenjak lu kembali dari Polaris gw pelan-pelan sadar lu udah berubah!!! Lu bukan kk HeN yang dulu!!! kk HeN yg dulu nggak pengecut nggak takut membela apa yg benar!!!”

“HeN yg dulu udah mati!!!!” bantah HeN setengah berteriak

Luthien shock melihat HeN yang biasanya kalem itu tiba-tiba menjadi emosional seperti ini....

“Ya dulu gw emang idealis, berani... tapi semua itu berubah semenjak gw ditugasin di Polaris. Lu gak tau betapa parahnya kondisi Cora di sana Luth!!! Gw gak bakal bertahan hidup kalo gw dengan gagah berani menerima setiap serangan kompon yg ditujuin ke gw!! Gw harus belajar gimana bertahan hidup!!!”

“Ohhh jadi kemaren itu lu bertahan hidup dengan ngorbanin gw????” bantah Luthien nggak mau kalah.

“Bukan maksud gw seperti itu, gw berharap saat Aizenvalt ngerasa dia udah berhasil bunuh gw, dia jadi lengah dan lu bisa manfaatin celah itu utk kabur dr tempat itu. Mana gw sangka lu malah bengong nungguin gw...” HeN berusaha menjelaskan dengan kalem, tapi rupanya penjelasannya itu malah bikin Luthien meledak...

“BENGONG??? LU KATA GW BENGONG??? SAAT GW NGELIAT LU MATE GW SERASA IKUT MATI!!!!!!!” Luthien berhenti sesaat, air matanya udah merembes kayak genteng bocor “GW UDAH PASRAH SAAT AKAN DIBUNUH JUGA SAMPAI-SAMPAI... TEMEN GW... YANG UDAH DIUBAH JADI KALENG, YANG UDAH NGGAK INGET SIAPA GW..... NGORBANIN DIRINYA UNTUK NGELINDUNGI GW!!!! LU GAK TAU BETAPA HANCURNYA PERASAAN GW!!!!”

HeN memeluk Luthien yg kelihatannya udah kayak porselen nyaris pecah berkeping-keping itu, lalu mengelus-elus rambutnya. “Sorry gw janji lain kali gw ga akan berbuat begitu lagi, semua Cora di Polaris udah terbiasa bertahan hidup dengan taktik-taktik seperti itu, gw lupa saat ini gw di Solar... lu pasti kaget ya sorry... sorry....”

Luthien udah mau mendorong HeN agar pergi darinya tapi dirasakannya badan pemuda itu bergetar hebat, dan sesuatu yang panas menetes membasahi punggung seragam Warlocknya.... Masa sih...kk HeN .... menangis???

“Please... Luth.... please.... gw ngga rela kehilangan elo....” pemuda itu berbisik di telinga Luthien dengan suara serak dan terputus-putus akibat air mata yang mengalir di hidungnya...

Melihat HeN menangis sampe gemetar gitu Luthien jadi nggak tega juga, ia membiarkan saja kk HeN memeluknya dan kemudian mengecup bibirnya lembut...

“Gw ga rela ngelepas elu Luth, nggak setelah apa yang pernah terjadi diantara kita.... Lu boleh benci gw, karena gw bukanlah pahlawan pemberani kayak yang lo idam-idamin tapi gw tetap sayang elu, saat ini hanya elo lah yang gw miliki...” HeN mengucapkan semua itu sambil menatap Luthien dengan mata merah berkaca-kaca dan suara sengau ...

Dengan kelu Luthien mengangguk lemah dan membiarkan HeN kembali memeluknya, udah nggak mungkin bagi dirinya untuk putus dengan HeN.... Walau sekarang pemuda itu telah berubah, bukan lagi kk Hen yg dulu yg selalu menjunjung tinggi prinsip-prinsipnya, kk Hen yang sekarang adalah seorang pengecut dan oportunis, tapi saat ini hanya dirinyalah yang dimiliki oleh kk HeN!!!

Demikian pula dengan dirinya..... saat ini hanya kk HeN yang dimiliki oleh Luthien.....


****


BRUUUTTTTT!!!!!!

Aizenvalt dengan sigap mengambil pel-pel an untuk membersihkan teh bensin yang baru saja disemburkan oleh Archon Prince.

“Kenapa bos? Teh Pertamax nya basi??” tanya babu sambil terus mengepel.

“Teh nya gak basi, tapi ucapan lu barusan bikin gw nyembur bro!!!!” bentak Archon Prince sambil mengelap rahang besinya pake saputangan.

“Ada yang salah ama ucapan gw barusan?” babu Aizen bertanya dengan expresi sotoy abis.

“PAKE NANYA ADA YANG SALAH PULA!!!!!”Archon Prince berteriak dengan gusar sampe murnya kendor lagi

“Ati-ati nanti lepas” dengan lembut Aizen membenarkan mur rahang Archonnya itu.

“Zen.... Lu sadar ga sih permintaan lu barusan??? Saat ini kita belom tau kekuatan Bellato dan Cora seperti apa, dan gimana bentuk aliansi baru mereka ini... Lu justru meminta gw untuk ditugasin mengintai ke Anacadee pada saat seperti ini???”

“Justru itu dari laporan satelit pengintai kita gw menangkap transmisi rahasia dari markas Cora ke markas Bells, sebagian transmisi itu nggak terbaca tapi kita berhasil menangkap kata ‘Anacadee’ dan ‘besok jam 10’. Makanya gw harus menyelidiki ke sana, setelah kita tahu apa yang sesungguhnya terjadi kita bisa nyusun rencana!!!” balas babu Aizen tegas.

“Nggak!!!! Itu terlalu berbahaya!!!! Kalo terjadi apa-apa pada lu siapa yang mungutin baut gw kalo copot ntar???? Ga akan gw ijinkan!!!”

“Jangan lupa bos...... sebelum jadi babu lo, gw adalah salah satu Jendral Accretia... Udah jadi kewajiban gw untuk melayani seluruh bangsa ini, lagipula babu-babu gini gw striker legendaris lo!!!” babu menjawab sambil nyengir dan kamera matanya bersinar penuh semangat.

Archon Prince menghembuskan nafas, kamera matanya melirik ke arah lantai tempat pel-pel an babu masih bergerak-gerak untuk membersihkan tumpahan teh.

“Lu tahu... misi kali ini sangat berbahaya... gw lebih tenang kalo lu ngajak si Dave atau lainnya untuk back up lo”

“zzzzz, boss ini gimana namanya juga misi pengintaian mana bisa gw mengintai kalo bawa party!?” babu menyimpan pel-pelannya di dalam lemari.

Archon Prince menghela nafas sebal, semua yang dikatakan babu adalah benar... Saat ini bangsa Acc sangat membutuhkan informasi apapun untuk mengetahui ada apa dibalik aliansi Cora Bellato ini sebelum mereka bisa mengambil tindakan apapun.... Untuk sejenak Archon Prince hanya terdiam dan berpikir panjang.

“Gw kasih lu waktu sampe jam 10 besok!!!”Ujar Archon Prince tiba-tiba setelah cukup lama berpikir “Lu pergi ke Anacadee lakukan pengintaian sebentar, dapat atau nggak dapat info lu cepet kembali ke markas! Ngerti??!!”

“Beres! Gw berangkat besok pagi” Babu menjawab dengan penuh semangat, dan segera meninggalkan ruang Archon Prince.

“Oy bu....” panggil Archon Prince tiba-tiba sejenak sebelum Aizenvalt menutup pintu ruangannya.

“Ya bos??” kepala babu melongok dari pintu.

“Haytam ama Bleki tahu soal ini?”

“Jelas nggak! Mereka bisa ngotot ikut kalo tahu, gw udah bookingin mereka tiket untuk wisata ke Ether seharian besok.”

“Oh good good” Archon Prince mangut mangut lalu segera menambahkan “Dua kaleng itu sangat menyayangi elo bro, lu harus kembali dengan selamat, ngerti??”

Aizenvalt membuat gerakan yang menyerupai senyum manis dengan rahang kalengnya sebelum menjawab “Gw tau boss.... lagian kalo ga ada gw siapa yang ngeladenin elo nanti?” setelah mengatakan demikian, Aizen pun menutup pintu dan meninggalkan Prince Archon sendirian.

To be Continued

Whenever you meet a sorrow so deep
That you find beyond it you cannot see
All I ask is that you'll share it all with me
If I can do anything for you
Whatever it takes, I'm ready to do
My beautiful treasure that I pray I never lose
My beautiful treasure that I pray I never lose.

Words for Jewel by Ayumi Hamasaki

























Chapter XVII : The Crimson Stained Sun

Aizenvalt melangkah keluar dari gerbang Anacadee, cukup mudah baginya menghindari dua tower yang menjaga gerbang itu. Saat itu kondisi di Anacadee masih sepi, level ucup yang sedang hunting di sana tidak memperhatikan kehadiran sekaleng striker itu.

Wakakakakaakaka, jelaslah gw ga kedetect pake pot ngilang gitu loooo..... Aizen tertawa ngakak dalam hatinya. Namun tawa kaleng itu terhenti tiba-tiba ketika dilihatnya sesosok specialist Bellato ucup sedang bertarung mati-matian melawan seekor Naiad Heler. Entah kenapa sosok itu memancing memori masa lalu Aizenvalt dari tumpukan filenya yang sudah lama nggak diaksesnya....

Aizenvalt ingat betul, waktu itu ia hari pertamanya menjabat di kabinet Archon sebagai Tim pembantu, dan ia menghabiskan waktunya untuk patroli di Gua Haus. Lumayan siapa tahu ada Cora atau Bellato ucup lagi kuest, kan lumayan CPt recehan!

Bener juga dugaan Aizen, baru saja dia melangkah masuk ke Gua Haus diliatnya ada seekor Bellato kecil sedang Quest TurnCoat!!!

Nyahahahaha CPt gratissss!!! Pikir Aizen senang sambil menarik Hora Bow nya siap menghabisi nyawa cebol malang itu. Baru saja Aizen hendak memanah si cebol, tiba-tiba cebol itu udah jatuh sendiri karena ditabok ama TC, barulah pada saat itu Aizen menyadari cebol di dihadapannya ini melassss banget!!! Udah hindaran madesu, def ecek-ecek, attack apalagi!! Itu TC baru bakal mate 10 tahun lagi kaleee!!!!

Gak butuh waktu lama bagi kaleng itu untuk menyadari bahwa ternyata cebol kecil yang ada di hadapannya itu adalah specialist.Ooooh calon sopir bemo toh rupanya...bagus deh bunuh dulu sebelum belajar nyupir, ntar kalo udah bisa pasti tabrak lari sembarangan!!!!

Aizenvalt sudah siap menembak untuk kedua kalinya ketika tiba-tiba Bellato kecil itu jatuh lagi untuk kedua kalinya karena ditabok keras-keras ama TC, kali ini cebol itu sampe mulai meneteskan air mata... Haduh yang mau nge kill aja sampe ngerasa swt banged ngeliatnya!!!

Entah sirkuit apa yang tiba-tiba korslet, tau-tau aja babu udah mulai menyerang TC yang sedang menghajar spec ucup itu. Menyadari TC di depannya sedang diserang orang lain, bells kecil itu terlihat kaget, apalagi saat menyadari bahwa yang menyerang TC itu gak lain en ga bukan adalah sekaleng striker Accretia dengan armor level 50 lengkap dengan aura Archon dan aura babu yang bersinar!!!

Si Bellato semakin jantungan ketika Aizen berjalan mendekati dirinya, namun ga diduga-duga, tiba-tiba dengan bahasa tubuhnya Aizenvalt malah mengisyaratkan agar si Bellato kecil segera LH ke TC yang udah diserangnya sampe sekarat itu.

Dengan bantuan Aizenvalt, specialis ucup itu menyelesaikan Quest TC nya dalam sekejap, melihat wajah cebol itu berseri-seri Aizenvalt memberi isyarat lagi dengan bahasa tubuh agar si Bellato segera meninggalkan Gua Haus. Sementara Aizen sendiri hendak pergi ke arah yang berlawanan.

Namun belum sampe 5 langkah berjalan tiba-tiba aja.... DHUARRRRRRRRRRRRRRRRRRR!!!!

Ledakan dahsyat itu terjadi tepat diatas tanah yang sedang diinjak oleh Aizenvalt. Striker itu pun terjatuh kehilangan keseimbangan sedetik setelah ledakan dahsyat itu terjadi. Rupanya ia menginjak trap yang dipasang oleh ranger bangsa lain, trap yang diinjaknya pun kelihatannya bukan level ucup!!! Kekuatan ledakannya cukup untuk menghancurkan armor kaki kanan kaleng itu hingga nyaris ga berbentuk!!!

“!@$#@%$^%$#@#@” Aizen mengumpat umpat dalam bahasa Accretia. Sementara Spec Bellato itu cuma bisa melongo mendegar kalimat gak jelas itu meluncur dari mulut kaleng Aizenvalt. Namun melihat kaki kanan Aizenvalt hancur spec ucup itu gak tega juga, dengan takut-takut didekatinya Aizenvalt dan disentuhnya kaki kanan kaleng itu.

Awalnya tentu aja Aizen ogah banget kakinya disentuh-sentuh ama cebol, ia mati-matian menyeret kakinya menjauh tiap kali cebol itu hendak menyentuhnya, plus memandang super galak ke arah si cebol pake kamera matanya.

Tapi rupanya spec ucup itu gak mau menyerah, ditatapnya mata kamera Aizen lekat-lekat seolah berkata ‘Please....’ Ditatap ama puppy eyes kayak gitu Aizen nggak tega juga, dibiarkannya spec itu melihat kakinya. Diluar dugaan spec ucup itu cekatan sekali, dalam sekejap ia sudah mengeluarkan kotak peralatan dari tas pinggangnya dan mulai mengerjakan kaki kanan Aizenvalt. Matahari belum tenggelam ketika spec Bellato itu menyelesaikan pekerjaanya, kaki Aizenvalt kini bisa digerakkan lagi, walaupun lapisan luarnya hancur tapi fungsinya telah kembali seperti semula.

Spec Bellato itu terlihat berseri-seri, ia tersenyum puas melihat Aizen sudah bisa berdiri dan berjalan lagi....Wajah spec itu terlihat memerah tertimpa sinar matahari senja, entah karena efek sinar matahari yang merah atau apa Aizen juga merasa lampu kameranya ikutan menyala merah......

Buru-buru kaleng itu segera pergi dari Gua Haus, namun sesaat sebelum pergi Aizenvalt menyempatkan diri untuk mengintip name tag specialist ucup itu, nama yang tertera di sana adalah LeGra....

Berbulan-bulan telah berlalu sejak kejadian itu, Aizenvalt sudah tidak pernah bertemu lagi dengan specialist ucup yang pernah memperbaikinya di Goa Haus. Ia juga tidak pernah memikirkannya, pekerjaan sebagai kabinet Archon dan babu Archon Prince telah sangat menyita waktunya.

Namun suatu malam di CragMine, betapa terkejutnya Aizen ketika ia melihat lagi Bellato kecil itu, berada di garis depan pasukan Bellato, di dalem kokpit sebuah BMAU!!! Dia sudah jadi sopir rupanya bahkan sudah dipercaya untuk turun CW!!!

LeGra kelihatannya juga menyadari kehadiran Aizenvalt di garis depan Accretia, mereka saling memberi salam dengan gestur tubuh. Semenjak saat itu mereka saling memberi salam setiap bertemu di CW, bahkan kadang-kadang mereka mengadu kekuatan. Walaupun tanpa nafsu saling bunuh tentunya, kelihatannya mereka menikmati hubungan persahabatan yang aneh itu...

Sampe suatu hari Aizen menyadari, LeGra udah selevel dengan dirinya sekarang! Bahkan sudah menjadi kabinet Archon juga. Walaupun demikian ‘hubungan’ diantara mereka tetap terpelihara dengan baik, kadang-kadang di luar jam-jam CW LeGra akan mengajak Aizen ketemuan di parkiran CM dan mentraktirnya segelas oli atau seporsi bensin....

Aizenvalt menghela nafas, mengakses file kenangan masa lalu barusan membuat dirinya berpikir....

Posisi LeGra saat ini sebagai Archon Bellato, tentu membuatnya berkewajiban untuk melindungi bangsanya sama seperti dirinya melindungi Accretia! LeGra tentu punya kepentingan untuk mempertahankan aliansi dengan Cora untuk menyerang Accretia!! Aizen merasa sedih sekali membayangkan ia suatu hari mungkin harus benar-benar bertarung hidup mati melawan LeGra....

Saat itulah tiba-tiba Aizen melihat sekelebat coro berambut jabrik melintas menggunakan booster tak jauh dari tempatnya, kelihatannya coro itu sedang buru-buru sekali. Merasa telah menemukan apa yang dicarinya Aizenvalt pun menggunakan boosternya untuk mengikuti coro itu.


****


Chameleon memacu boosternya secepat kilat, saat ini informan Bellato tengah menunggunya untuk menyampaikan informasi-informasi penting, sebentar lagi semua kecurigaanya akan terbukti!!!

Sesampainya di koordinat yang sudah disepakati, Chamelon melihat secendol AR Bellato level 50 dengan RMAU nya telah menunggunya di sana, Susanoo!

“Ah lu udah datang, ga ada yang ngikutin elo sampe sini kan?” tanya Susanoo cepat

“Tenang aja, gw udah pastikan aman” jawab Chameleon menenangkan.

“Enak aja lu ngomong, lu ga tau resiko yang gw tempuh demi mendapatkan info ini!”

“Beuh dasar gay!! Jaman King Hay masih Archon lu dengan senang hati suka rela berbagi info ke kita, sekarang dia dah ga ada lu jadi pelid gini!!”

Wajah Susanoo memerah seketika mendengarnya, namun AR itu buru-buru mengalihkan topik pembicaraan.”Ini rekaman video yang gw dapet dari temen gw” Setelah mengatakan itu Susanoo mengeluarkan sebuah kepingan BlueRay mungil dari kantong seragamnya dan memasukkannya pada player yang terdapat di dalam RMAU nya.

Dalam sekejap layar monitor di dalam RMAU Susanoo menayangkan rekaman adegan saat BabyLunar dijebak oleh para Archon Bellato, ditangkap lalu dibedah untuk dikeluarkan otaknya, dan otak Ayas dimasukkan dalam kepalanya.

Chameleon menyaksikan seluruh rekaman itu dengan muak, demikian pula Aizenvalt yang mengintai menggunakan lensa zoom in dari kejauhan. HDD Aizenvalt otomatis merekam semua yang disaksikannya itu. Akhirnya, ia mengetahui konspirasi dibalik semua tuduhan terhadap bangsanya, dan alasan dibalik aliansi Cora Bellato!!! Aizenvalt telah mendapatkan tujuan dari misinya kali ini! Dibackupnya potongan memory itu dalam sebuah memory card kecil yang udah disisipkannya di slot badan kalengnya sejak sebelum berangkat!

Ok udah jam 10.30, kalo pulang sekarang gw masih sempat nyiapin lunch untuk ArchonPrince, lampu kamera Aizenvalt terlihat berbinar saat memikirkan hal itu. Aizenvalt udah bersiap untuk memacu boosternya ketika tiba-tiba terdengar suara raungan mesin yang sangat keras

Seiring dengan suara itu tiba-tiba terlihat sebuah sabetan asimetris yang segera mengucurkan darah segar di tubuh Susanoo!!! AR itupun roboh tanpa menyadari apa yang terjadi pada dirinya! Tepat dibelakang Susanoo sebuah Teal MAU high upgrade berdiri dengan kokoh, ujung pisaunya meneteskan darah!!! Rupanya TealMAU itulah yang telah menewaskan Susanoo!!

Aizenvalt terkejut melihat kejadian yang tiba-tiba terjadi di depan mata kameranya, apalagi ia sangat mengenal Teal MAU itu.... Yang tak lain adalah milik LeGra!!!!

“Menyedihkan menjual bangsa sendiri kepada bangsa lain!!!” suara mengejek LeGra terdengar dari speaker Teal MAU nya

“Dasar Archon busuk!!!! Lu membunuh Archon bangsa gw dan menggantikannya dengan boneka elu!!!” hardik Chameleon sambil mencabut SI Hora Staff nya

“Gw melakukan apa yang perlu gw lakukan sebagai Archon untuk melindungi bangsa gw!!!”

Aizenvalt merasa dirinya disengat listrik dalam voltase besar ketika melihat sendiri LeGra tenryata terlibat bahkan ikut merencanakan konspirasi sadis ini, tak disangka LeGra yang dulu manis, yang seminggu lalu masih main capsa dengan dirinya ternyata merencanakan plot sekejam ini!!!!

Chameleons terdesak , Grazier itu tidak mampu melawan Teal MAU seorang diri! Aizenvalt bisa aja kabur, toh dia udah dapat semua yang dibutuhkannya tapi...... lagi-lagi entah sirkuit apa dalam tubuhnya yang korslet dia memutuskan untuk tidak pergi, bahkan Aizenvalt menggunakan launchernya untuk menyerang Goliath milik LeGra dan mengalihkan perhatian AR itu dari Chameleon.

Baik LeGra maupun Chameleon sama-sama terkejut ketika menyadari kehadiran Aizenvalt disana, namun Aizen tidak membiarkan Chamaleon bengong terlalu lama...

“Cepat pulang ke markas lu beberkan masalah ini ke semua orang!!!!” bentaknya kepada Chameleon.

Tanpa buang waktu lagi Chameleon menyalakan boosternya dan melaju menjauhi area serang Goliath. Melihat Chameleons hendak kabur, LeGra berniat mengejar, namun...

DOOMBLASTTTTTTT!!!!!

Aizenvalt telah menggunakan siege kit dan menembakkan skill Doomblast ke arah kaki kanan Golitah LeGra membuat benda itu tak dapat bergerak normal!

“Jangan ganggu” hardik LeGra dari speakernya, namun Aizen tak peduli ia terus menembaki Golitah LeGra, yang akhirnya berbalik arah menuju ke dirinya!!!

“Kayaknya kali ini lu serius ya!!!” ujar LeGra saat jaraknya dengan Aizen makin sempit

“Menurut elo?” balas Aizen sambil menembakkan launcher nya ke arah kokpit LeGra nyaris memecahkannya apabila LeGra nggak buru-buru banting setir!!!

LeGra tersenyum getir, dia tahu apabila dia tidak sungguh-sungguh Aizenvalt akan membunuhnya!!! Kali ini adalah pertarungan hidup mati!!!!

Goliath itu mulai mencapai jarak serang dan segera mengangkat pisaunya tinggi-tinggi lalu menyabetkannya berkali-kali ke arah Aizen, namun dengan hindaran dewa nya Aizen mampu menghindari sebagian besar dari serangan itu sambil terus melancarkan serangan-serangan menggunakan SI Akeron +7 nya

Sekali-kali serangan LeGra mengenai tubuh kaleng itu, namun Aizen cepat-cepat menengak pot 5K untuk memulihkan diri. Lama-kelamaan stok potion Aizen pun menipis, namun demikian pula dengan HP Goliath LeGra yang makin menipis, sedikit lagi benda itu akan meledak!

Lampu kamera Aizen bersinar redup, kaleng itu terlihat agak ragu untuk mengakhiri pertempuran ini, untuk menghabisi sahabatnya!!! Ketika itulah tiba-tiba sebuah sabetan kencang dari Goliah LeGra menghujam tepat ke dirinya!!!

Aizen terlambat menghindari serangan itu, pisau besar itu mengenai lengan kanan kaleng itu hingga nyaris terputus!!! Namun serangan itu membuyarkan lamunan Aizen, ia segera focus kembali dan menyadari bahwa delay Doomblastnya juga sudah habis, secepat kilat ia menggunakan lengan kirinya untuk mengaktifkan siege kitnya dan....

DOOMBLASTTTTTTT!!!!!

Untuk keduakalinya, Aizenvalt melancarkan doomblast ke Goliath milik LeGra, kali ini makhluk hijau besar itu tidak dapat lagi menerima damagenya. Benda itu meledak dengan suara mengerikan dan mengepulkan api dahsyat.

Aizenvalt terengah-engah dan mencabut siege nya, kamera matanya buram dan berpasir. Sabetan LeGra tadi pasti mengenai salah satu kabel optik visualnya. Untunglah ia masih bisa mengarahkan Doomblastnya dengan tepat ke Goliath LeGra...

Aizenvalt terduduk lemas, ditengaknya sebotol pot nya untuk memulihkan kondisi, tapi percuma luka di lengannya terlalu parah. Pot HP 5K itu tidak mampu berbuat banyak untuk memulihkan kondisinya. Mata kamera Aizen mengamati kepulan asap dari Goliath milik LeGra. Saat ini LeGra pasti sudah terbakar bersamaan dengan benda itu.... Sebersit kesedihan menyeruak di sirkuit Aizen, namun kaleng itu segera mengacuhkannya. Aizenvalt berdiri siap untuk kembali ke markas Accretia ketika tiba tiba dilihatnya sosok biru besar menyeruak dari balik kepulan asap, sebuah BLUE MAU!!!!!!

LeGra ternyata sempat kabur sebelum kokpitnya terbakar, walaupun ia menderita luka bakar yang cukup serius, AR itu telah berganti kendaraan menggunakan Catapultnya ia segera memuntahkan peluru ke arah Aizenvalt.

Dengan optik visual yang rusak, Aizenvalt nyaris tidak mampu menghindari peluru-peluru raksasa yang melaju ke arahnya. Sebagian peluru itu melubangi badannya dan kedua kakinya, membuat striker itu hampir tidak mampu lagi berdiri.

Melihat keadaan Aizen menggenaskan seperti itu LeGra nyaris tidak dapat menahan air matanya, “...kenapa lu harus ikut campur.... seandainya lu nggak ganggu gw, keadaannya nggak harus seperti ini...” suara LeGra yang sengau terdengar dari speaker Catapultnya.

“Gila apa.... lo pikir gw bakal melewatkan kesempatan untuk bertarung serius lawan elo??” Aizen balas mencibir, walaupun kondisinya udah nyaris babak belur kaleng itu masih menyimpan semangat berapi-api.

Tanpa menunggu LeGra menyerang lagi Aizenvalt segera menghajar LeGra dengan kombo serangan Dread fire, disambung dengan Fix, Striker itu lalu segera berganti senjata menggunakan SI Hora Bow nya ia membonuskan Fast Shot, Multi Shot, dan Destructive Shoot ke bagian depan Cataputlt biru itu.

Serangan bertubi-tubi Aizenvalt membuat LeGra kesulitan mengarahkan senapan Catapultnya ke arah kaleng itu. Blue MAU LeGra pun rusak parah karenanya!!
Aizenvalt mengulang terus kombonya sambil menunggu cooldown doomblastnya, beberapa peluru Catapult LjeGra menerjang tubuhnya dan meninggalkan banyak sekali lubang-lubang menganga yang mengucurkan oli dan bensin, namun kaleng itu seolah tidak merasakan apa-apa, ia terus menghajar Catapult LeGra.

Saat delay doomblastnya habis secepat kilat Aizen mengganti senjatanya dan langsung siege kit. Di DOOMBLASTNYA senapan mesin raksasa di Catapult milik LeGra sampai meledak!! Benda itu kini rusak parah dan tak dapat lagi menyerangnya...

Catapult LeGra kini sudah nyaris ga berbentuk lagi, namun demikian pula dengan Aizenvalt, badan kalengnya penuh lubang peluru belum lagi bekas-bekas sabetan goliath, tangan kanannya yang tadi disabet udah nyaris putus dan terlepas hanya ditahan oleh beberapa kabel saja.

LeGra turun dari Catapult-nya yang udah ga berbentuk lagi , Aizen berusaha berdiri dan dengan gemetar ia mengarahkan Hora Bow nya ke arah LeGra, hanya dengan 1 tembakan maka matilah Armor Rider itu!!! Tapi jari kaleng Aizen serasa kaku, untuk beberapa detik ia berusaha menekan pelatuk Hora Bow nya, namun kaleng itu menyerah... ia tahu ia ga akan bisa menembak ‘sahabat’nya

“Pergilah dr hadapan gw.....” ujar Aizen sambil menurunkan senjatanya.

LeGra tersenyum tipis, kemudian menjawab “...itu lah yg bedain lo dari gw Zen...” Mata Archon Bellato itu terlihat bekaca-kaca sebelum ia melanjutkan,

“Seandainya lu bunuh gw di Goa Haus beberapa tahun yang lalu, saat pertemuan pertama kita, lu ga perlu mati di tangan gw hari ini...”

Setelah mengatakan demikian LeGra segera menggunakan kunci nya, AR itu ternyata masih mempunyai sebuah Goliath hijau besar!!!! Tanpa buang waktu LeGra langsung menaiki Goliathnya dan menyabetkan pisau besar Golitah itu menembus tubuh Aizenvalt!!!

Aizenvalt berusaha bergerak, namun tidak bisa... Ia merasakan seluruh bagian tubuhnya kehilangan tenaga dan menjadi berat.... Lengan kanannya kini terjatuh meninggalkan tubuhnya, lampu kameranya mulai meredup hingga menjadi gelap... LeGra melemparkan kaleng yang sudah tidak berfungsi lagi itu ke tanah tanpa belas kasihan.

Shit... gw mate??? Pikir Aizenvalt saat kamera matanya udah gelap gulita dan badannya udah terasa kaku seperti batu.... LeGra sial!! Anak itu tajir juga rupanya bisa punya 3 mobil gitu, gw terlalu ngeremehin dia, pikir Aizenvalt lagi....

Ah gw udah gagal.... Prince Archon pasti murka, udah nggak dapat info apa-apa tentang aliansi Cora Bellato... Dia juga harus kehilangan seorang babu, sekarang siapa yang akan bikinin dia teh bensin coba???

Terbayang di memory babu, bagaimana kecewanya wajah Archon Prince mengetahui dia gagal dan mati konyol di tangan LeGra begini.... Belum lagi Haytam dan Bleki, dua kaleng itu bisa histeris kalo balik dari Ether dan dapat kabar kematian gw.... Akankah gw dikenang? Ataukah diketawain sama mereka??? Tulisan apa yang akan mereka pahatin di nisan gw yah ntar??

Here lies Aizenvalt, babu sotoy gak berguna!!!

NGGAK!!! Gw nggak mau mati konyol kayak gini!!!! Kalopun harus mati setidaknya gw harus mati dengan keren!!!!!

LeGra udah menyetir Goliathnya menjauhi jasad babu, ketika tiba-tiba lampu kamera Aizenvalt menyala kembali. Dengan sisa tenaganya babu tiba-tiba bangkit dan langsung mencabut memory card dalam slot di badannya dan menggunakan siege kit nya untuk menembakkan peluru yg udah diisi memory card itu ke udara.

Terkejut melihat Aizen yang udah disangkanya mati tiba-tiba bangkit, LeGra cepat-cepat berbalik arah, berusaha mencegah babu menembakkan siege kit dengan menyabetkan pisau goli-nya, tapi terlambat!!! Tepat sedetik setelah peluru itu berhasil ditembakkan barulah Goliath LeGra menyabet badan Aizenvalt hingga terputus...

Sesaat sebelum seluruh sistemnya berhenti berfungsi total, kamera babu menangkap gambar matahari senja di bukit Anacadee yg indah... Terbayang di memorynya wajah LeGra kecil.... yang berseri-seri setelah memperbaiki kakinya di Gua Haus...

Lalu satu persatu terbayang wajah Bleki, Haytam, dan terakhir.... Archon Prince yang sangat dicintainya....

Aizenvalt pun tersenyum puas mengetahui bahwa sebelum mati setidaknya ia sudah memberikan yang terbaik untuk bangsanya! Walaupun ia cemas juga... siapa yang nanti bantuin cari baut ArchonPrince kalo lepas? Siapa yang bikinin teh utk ArchonPrince?

Sambil terus berpikir demikian lampu kamera mata babu pun mulai meredup hingga akhirnya padam total dan prosesornya berhenti berfungsi....

Pada saat yang bersamaan ArchonPrince sedang menyeruput Teh Pertamax dari cangkir yang tadi pagi disiapkan oleh babu sebelum berangkat, tiba-tiba saja cangkir teh itu terbelah dua dan jatuh pecah ke tanah..... Kamera mata Archon Prince memancarkan sinar pucat... Cahaya kemerahan matahari senja yang menerobos masuk ke ruangannya membuatnya makin merasa tidak nyaman, kaleng itu mendadak merasakan prosesornya berputar dengan kacau... Ada sesuatu yang salah, ada sesuatu yang terjadi pada Aizenvalt!!!!

To be Continued

the crimson-stained sun
has illuminated everything; now and the past
is what I have imagined within this twilight
more than my own hands can accomplish?

please teach me how to live
a little more vulnerably than I do now
won't you taint me just a little?
that way, even if I get hurt
and lose everything around me
this song of truth will flow through my heart

Words for Shinjitsu no Uta - Song of Truth – by: Do As Infinity (Inu Yasha)



























Chapter XVIII: A Piece of Remains


LeGra merasakan bulir bulir panas mengalir di pipinya sesaat setelah ia menancapkan pisau Goliathnya ke badan Aizenvalt. Dari jendela kokpitnya ia bisa melihat lampu kamera yang menjadi penanda kehidupan Aizenvalt padam total.

Dengan perasaan tercabik-cabik dilemparnya tubuh tak bernyawa sahabatnya itu ke tanah sebelum LeGra memegangi kepalanya sambil menjerit keras-keras di dalam kokpit Teal MAU nya...

“UWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRGGGGGGGGHHHH!!!!!!!”

Air mata LeGra deras bercucuran, perutnya terasa mual... LeGra sampai memuntahkan sarapannya pagi tadi di jok kokpit Goliathnya. Ia baru saja menghabisi sahabatnya sendiri!!!!

Tubuh LeGra bergetar hebat, keringat dingin mengucur membasahi kening dan tengkuknya, ia tahu... sudah takdir baginya dan Aizenvalt untuk saling bunuh suatu hari nanti, tapi ia tidak pernah menduga hari itu akan tiba secepat ini.

LeGra berusaha mengatur nafasnya, pelan-pelan ia berhasil menguasai dirinya dan mengemudikan bemonya kembali ke arah Anacadee ketika tiba-tiba ia melihat sesuatu yang mengejutkan dari kaca spion nya. Aizenvalt yang tadi udah jelas-jelas mampus kini sedang menyiapkan siege kitnya dan hendak menembakkan sebuah peluru yang sudah diselipi sebuah memory card!!! Luar biasa, pasti Aizenvalt telah menggunakan seluruh sisa cadangan energi dalam tubuhnya untuk membangkitkan dirinya sendiri dari kematian!!!

Cepat-cepat LeGra membalik arah Goliathnya dengan pedang terhunus siap menghabisi nyawa sahabatnya itu untuk kedua kalinya. “Kenapa lu nggak tetep mati ajaaaaa!!!!!!!!” teriak LeGra sambil menyabetkan pedang Goliathnya sekuat tenaga, namun terlambat sebelum ia berhasil membelah tubuh Aizenvalt menjadi dua kaleng itu sudah berhasil menembakkan pesan terakhirnya ke udara. LeGra hanya menatap dengan pandangan kosong saat melihat peluru itu meluncur ke udara sebelum berhenti kemudian roket pendorong otomatisnya menyala dan melaju ke arah markas Accretia...

AR itu kemudian turun dari Goliathnya, didekatinya potongan tubuh bagian atas Aizenvalt, mata LeGra semakin panas saat ia berlutut di samping jasad sahabatnya itu. LeGra tertunduk kelu, digenggamnya erat tangan besi kaleng yang kini terasa berat dan dingin itu.....

Teringat jelas dibenaknya pandangan sedih Aizen saat menodongkan Hora Bow padanya tadi, terlihat sekali kaleng itu tidak tega membunuhnya.... “...kenapa Zen... kenapa lu gak bunuh gw aja tadi??? Lu tahu salah satu diantara kita harus mati kan???” bisik nya sambil terisak

“Woy Gra, lu gapapa?” suara berat Lion Jr dari speaker Catapultnya mengejutkan LeGra.

Archon cebol itu segera berdiri dan menghapus air matanya, sebelum menjawab

“Gw gapapa, tapi penyusup Cora itu berhasil kabur membawa data-data penting!”

“Ok gw akan segera kontak Ayas supaya dia waspada!!” sahut LionJr sebelum membalik arah Catapultnya


***


Chameleon terjatuh lemas di pintu markas Cora... Dia terpaksa berjalan balik dari Anacadee sampai ke markas Cora. Entah kenapa teleport scrool yang udah dibawanya nggak bisa digunakan. Ia mati-matian menghindari kejaran pasukan Bellato yang memburunya tanpa ampun sejak dari Anacadee, tubuh Grazier itu penuh luka, dan seragamnya basah oleh darah.

Hari sudah menjelang subuh saat Chameleon menginjakkan kaki ke dalam bangunan Markas yang kini sudah sepi itu.... Pasti semua sudah tertidur pikirnya.

Tapi masalah ini udah ga bisa ditunda lagi sampe pagi, gw harus menunjukkan rekaman video ini pada semua petinggi Cora!!! Gw yakin, seyakin-yakinnya walaupun mereka mendukung aliansi dengan Bellato, tapi mereka gak akan mau dipimpin seekor cebol dalam tubuh Baby Lunar!!! Kalo mereka melihat file yg gw bawa ini mereka pasti akan menurunkan dan menghabisi Caesar palsu itu!!!

Chameleon menggunakan sisa tenaganya untuk berjalan sampai ke tempat pemimpin bangsa! Ia akan terlebih dahulu menyerahkan kepingan Blue Ray ini padanya. Karena hanya pemimpin bangsa yang bisa memanggil semua pimpinan Cora untuk rapat darurat saat itu juga!!!! Namun sebelum menuju ke sana Grazier itu menghentikan langkahnya sesaat dan berbelok menuju ke bank markas.... Ada sesuatu yang harus dilakukannya sebelum menemui pemimpin bangsa...

Baru saja Chameleon sampai di gerbang masuk menuju tempat peristirahatan pemimpin Bangsa, ia sudah dikagetkan oleh sesosok Coro yang ternyata sudah menunggunya dari tadi, Caesar!!!!

“Lu rupanya!!! Percuma aja memohon ke gw, akan gw beberin semua rahasia lu Ayas!!!” ancam Chameleon

“Mau beberin rahasia gw?” tanya Caesar kalem “LANGKAHI DULU MAYAT GW!!!” sambil mengatakan demikian Caesar segera menerjang ke arah Chameleon dan PRESSURE BOMB!!!!

Grazier itu tidak sempat menghindari serangan Caesar bahu dan lengan kirinya terluka parah. Ia segera mensummon Inanna nya untuk memulihkan diri, namun Caesar tidak memberi Chameleon kesempatan untuk bernafas. Dengan segera diterjangnya lagi Grazier itu menggunakan pedangnya, Chameleon yang belum sepenuhnya pulih hanya memandang dengan kaget saat pedang Caesar nyaris menembus tubuhnya. Namun tiba-tiba saja sudah ada yang menghalangi laju pedang itu dan menerima serangan maut itu menggantikan dirinya, Animus Paimon nya!!!

Untunglah reflek Chameleon masih baik, ia sempat mengganti animus di saat-saat yang genting. Paimon itu menahan pedang Caesar dengan kedua tangannya, membuat Caesar tidak bisa bergerak.

“Hah lu dah putus asa rupanya sampe mau coba bunuh gw!!” ejek Chameleon sambil berusaha berdiri... Lukanya belum pulih benar saat ia menyimpan Inana nya, tambah lagi kondisinya yang udah nggak fit karena seharian bertempur dengan pasukan Bellato.

“Yang harusnya putus asa itu elu” balas Caesar “udah nggak ada jalan keluar bagi lu! Lu udah kelelahan, sampe berapa lama lu kuat nahan gw??? Lu juga ga bisa teleport dan wisp atau chat all dari tadi kan??? Itu karena gw udah memblokir semua saluran komunikasi lu!!!”

Chameleon terlihat agak pucat mendengar ancaman yang dilontarkan Caesar barusan, emang bener dari tadi ia tidak bisa menggunakan teleport, tidak bisa whisper atau mengirimkan pesan dalam bentuk apapun. Sialan LeGra pasti udah memperingatkan Ayas tadi!!!!

Caesar melepaskan gengamannya dari pedang yang menancap badan Paimon, ia kini mengeluarkan Hora Spearnya!!! “Saatnya untuk mengakhiri semua ini!!!!!!!”
Chameleon tidak tinggal diam, ia mencabut Staff nya dan menyiapkan buff-buff untuk dirinya, inilah saatnya... inilah saatnya untuk bertarung mempertaruhkan hidup dan mati!!!


***


Bleki dan Haytam baru saja menginjakkan kaki mereka ke terminal pesawat di samping Markas Accretia ketika mereka menyadari ada sesuatu yang aneh, gimana nggak Archon Prince sendiri berdiri di sana menyambut kedatangan mereka.

“Tumben boss?” tanya Haytam “Nunggu pesawat balik ke Ether?”

“Blek...Tam... Ada sesuatu yang mesti kalian lihat” Setelah mengatakan demikian Archon Prince memberi isyarat pada salah satu kaleng yang menemaninya punisher dengan nick DiaMoNt.

Bleki tiba-tiba aja merasa seluruh komponen isi perutnya dibalik ketika si DiaMoNt menyodorkan sebuah Video Player mini kepadanya dan Haytam. Dengan gemetar PS itu menerima benda tersebut dan menyalakannya.... Insting kalengnya mengatakan padanya bahwa ada sesuatu yang nggak beres!

“Yang akan kalian lihat adalah back up memory yang kemarin direkam oleh Aizenvalt” terang Prince Archon “kemarin ia mengirimkannya kemari dengan sebuah roket...”

“Kenapa boss apa isinya?” tanya Haytam polos, kelihatannya Mercen itu belom dapat bad feeling seperti Bleki....

“Kalian lihat saja...” PrinceArchon hampir nggak sanggup meneruskan kalimatnya, mata kameranya berembun. Saat itulah Haytam mulai merasa ada sesuatu yang aneh menyodok di bagian dalam perut mekaniknya, seolah besi seberat 20 kilogram baru aja ditaruh di sana.

Bersama-sama dengan Haytam, Bleki menyaksikan rekaman terakhir Aizenvalt. Rekaman dimulai semenjak Aizen mengikuti Chameleon menemui Susanoo, menyaksikan video pertukaran otak Baby Lunar dengan Ayas, dan terakhir pertempuran Aizenvalt melawan LeGra.... Makin kebelakang gambar rekaman itu makin buram dan berpasir, pastilah karena seluruh sistem dalam tubuh Aizenvalt mulai tidak berfungsi dengan baik akibat menerima serangan-serangan LeGra...

Baik Bleki, Haytam, Archon Prince, maupun DiaMoNt yang menyaksikan rekaman itu nggak sanggup berkata apa-apa, kamera mata mereka tampak meredup seolah ikut merasakan kesakitan yang dialami oleh Aizenvalt.

Tidak lama sesudah itu terlihat gambar TealMAU LeGra menyerbu ke arah kamera dengan pedang terhunus dan ...........krzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz...... Video Player itu kini hanya menyajikan gambar pasir dengan suara statik yang menyakitkan telinga...

“TIDAKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK” Bleki menjerit sejadi-jadinya

“YANG BENER SAJA MASA BABU YANG HEBAT ITU SUDAH MATI??? GW NGGAK PERCAYAAA” jeritan murka Haytam menggelegar memenuhi Gurun Crater.

“Calm yourself Bro!!!” potong Archon Prince dengan suara berwibawa, namun terasa sekali ada getaran aneh pada suara Archon Accretia itu. Jelas sekali ia mati-matian menahan keinginan untuk menjerit histeris seperti Haytam dan Bleki.

“Di akhir rekaman ini... Babu menyisipkan pesan untuk kalian... kelihatannya pesan terakhir yang direkam saat tubuhnya udah sekarat...” tambahnya kemudian setelah berhasil menenangkan diri. Benar juga kata Archon Prince beberapa detik kemudian terdengar pesan Aizen dari video player itu, voice only tentunya....

“Bleki, Haytam, Boss.... Saat kalian ngedenger pesan ini artinya gw udah nggak ada lagi di dunia ini! Wakakakakakaka gila... keren ya gw pake ninggalin dying message gini buat kalian.” Tawa renyah Aizenvalt terdengar dari dalam Player, meremukkan perasaan ketiga kaleng yang namanya disebut dalam rekaman itu.

”Eniwei... buat boss, sorry gw gak bisa ngelayanin elo lebih lama lagi... Gw merasa bangga sekali bisa bekerja sebagai Jendral dan babu kepercayaan Archon terbaik yang pernah dimiliki oleh bangsa Accretia... Gw berharap gw bisa ngelakuin lebih buat lu bro, tapi kayaknya gw cuma bisa sampe disini aja.... Resep takeran teh dan kopi kesukaan elo gw simpen di lemari dapur lu di rak paling kiri, pastikan pengganti gw ntar mempelajari resep itu biar lu tetep bisa menikmati kopi dan teh kesukaan elu...”

Air karburator mengalir deras dari sela-sela kamera Bleki dan Haytam, sementara Archon Prince yang lebih bisa mengendalikan emosinya hanya bisa berbisik lirih “...dodol... malah ngeributin soal kopi...”

”Buat Bleki dan Haytam, sorry gw nggak bisa membimbing kalian lebih lama lagi... Mulai sekarang kalian harus mandiri, nggak boleh manja! Gw titipkan Archon Prince ke kalian, layani dan lindungi dia sebaik mungkin sepeninggal gw.... Tiap pagi mur rahangnya harus dikencengin, kalo dia ngakak ingetin jangan keras-keras ntar copot lagi tuh rahang! Kayaknya cukup segitu aja pesen-pesen gw... batere gw udah sisa sedikit, gw masih harus mengirimkan pesan ini sebelum badan kaleng gw bener-bener berhenti berfungsi... Maafin gw kalo ada kesalahan, good bye all... PS: buatin gw nisan yang keren yah!!”

Seiring dengan kalimat perpisahan itu maka berakhirlah rekaman pesan Aizenvalt, Bleki dan Haytam udah benar-benar nggak bisa menahan diri lagi dua kaleng itu menjerit meraung dan berteriak keras-keras!!! Archon Prince udah nggak berdaya lagi buat menenangkan mereka, karena ia sendiri mati-matian menahan dirinya agar tidak terbawa emosi, gimanapun ia adalah Archon. Disaat-saat sulit seperti ini ia harus bisa tetap tegar di hadapan seluruh rakyatnya.....

Selamat tinggal bro..... sekeping peninggalan elo ini... yang harus lu dapatkan dengan ngobranin nyawa elo ga akan kita sia-siakan!!!!!

Siang itu juga Archon Prince mengadakan konferensi pers, seluruh Accretia menjadi gempar karena berita konspirasi mengerikan di balik alliansi Cora dan Bellato itu, ditambah lagi dengan berita kematian striker legendaris mereka.

Sayangnya hal itu justru membuat mental bangsa Accretia semakin jatuh, bukannya bersemangat untuk maju perang dan membalaskan dendam babu serta menghancurkan alliansi.... Banyak rakyat Accretia yang justru memilih kabur atau sembunyi karena ketakutan akan dihabisi oleh Coro dan Bellato.

Hanya sedikit sekali Accretia dengan mental kaleng sejati yang masih memilih untuk tinggal di markas...

“Pengecut!!” desis DaveLic melihat iring-iringan Accretia yang menaiki pesawat antar planet untuk melarikan diri ke Polaris.

“Kalau begini pengorbanan babu akan jadi sia-sia” tambah Haytam dengan sedih, sementara Bleki hanya terdiam... Semenjak mendengar pesan terakhir babu tadi pagi kaleng itu nggak bicara sepatah katapun, kelihatannya kematian babu begitu mengguncang dirinya. Berbeda dengan Haytam yang justru menyibukkan diri mengambil alih tugas babu seharian ini, bersih-bersih kantor Archon, bikin teh, bahkan ngencengin baut Prince.

“Tidak apa-apa...” sahut Archon Prince bijaksana “biarkan mereka pergi.... walaupun hanya sedikit prajurit yang tersisa, gw akan tetap pertahankan bangsa ini dari gempuran 2 bangsa sampai tetes bensin terakhir gw!”

Haytam dan DaveLic memandang kagum ke sosok Archon Prince mereka, tubuh Mercenary yang gagah itu terlihat mengkilat dan berkharisma walau banyak sekali goresan goresan dan bekas luka yang tersisa dari pertempuran yang telah dijalaninya selama bertahun-tahun. Mereka siap berjuang mempertaruhkan nyawa bersama Archon yang mereka hormati dan sayangi itu!


***

Luthien baru aja bangun tidur, ia sudah mandi pagi dan kini tengah menikmati sarapan paginya. Cereal dan susu flem, nyammmm.

Dengan jemarinya Luthien menyalakan televisi melalui remote control, saatnya berita pagi Novus News rupanya.... Ga sampe 10 detik menonton berita itu Luthien udah nyaris menyemburkan cereal nya, gimana nggak berita itu menampilkan potongan wawancara dengan Caesar Cora yang mengumumkan kematian Chameleon yang dicurigai sebagai mata-mata Accretia!!!!

Jantung Luthien nyaris berhenti berdegub kencang mendengar kebohongan demi kebohongan meluncur dari bibir wanita yang dulu dikenalnya sebagai BabyLunar itu

“Udah lama kita curiga dia itu mata-mata acc, makanya dia getol menentang alliansi!! Apalagi dia punya sodara kembar yg udah membelot ke ACC sebelumnya, ber nick Chameleons (pake s) Namun untunglah saat kemarin ia bertemu dengan jendral Accretia Aizenvalt, Archon bangsa teman baik kita, Bellato (LeGra) memergokinya dan menghabisi mereka berdua!”

Luthien udah nggak sudi lagi mendengar kebohongan Caesar lebih lanjut, dimatikannya televisi dengan remote control, ia tahu pasti bahwa Chameleon bukanlah mata-mata Accretia, ia tahu sendiri bahwa kemarin Chameleon pergi menemui informan Bellato untuk mencari bukti tentang jati diri Caesar!! Pastilah LeGra dan Caesar yang telah menghabisi chameleon dan menimpakannya kepada bangsa Accretia untuk memperkuat aliansi mereka!!!

Luthien terjatuh lemas, ia terisak-isak sendirian di rumahnya.... Sampai kapankah ini akan berlanjut??? Pertama Paladinz, lalu Baby Lunar, dan sekarang Chameleon yang baru aja dikenalnya.... Berapa banyak lagi ia harus kehilangan???


***


Malam itu di markas Accretia terlihat Bleki sedang berdiri mematung di depan nisan yang telah dibangun untuk mengenang Aizenvalt...

Here lies Aizenvalt... Friend, patriot, and brother!

Kaleng itu menatap sedih ke arah nisan dingin tersebut, sebelum kemudian berbalik arah siap menuju ke portal. Namun langkah Bleki terhenti tiba-tiba saat sekaleng Mercenary menghadang jalannya, Haytam...

“Mau kemana Blek malem malem gini?” tanya Haytam kalem

Bleki terdiam cukup lama, seolah tidak tahu harus menjawab apa sebelum kaleng itu mulai bersuara... “Gw harus pergi Tam.... gw nggak tahan lagi berada di markas yang penuh dengan kenangan ini, gw merasa kematian babu adalah salah gw juga.... Andai gw nggak selemah ini babu pasti akan ngajak gw ke misi berbahaya itu, dan mungkin... dia nggak perlu mati”

Haytam pun emosi ngedenger jawaban Bleki, indikator panas mesinnya langsung menujuk ke arah maksimal “Egois lu Blek!!!! Saat Acc lagi kepepet gini lu mau pergi???? Ga cuma lu yg merasa begitu Blek!!!! Jangan lupa sebelum lu hadir di kehidupan babu gw udah lebih dulu!!!!! Lu pikir gw ga merasa kehilangan!!!!!????”

Bleki cuma terdiam sambil menatap ke arah Haytam, “Sekarang apa pun yang gw ucapin gw ga yakin lo bakal bisa ngerti.... Gw tau Acc lagi kepepet , tapi gw yang sekarang ini nggak akan bisa berbuat banyak untuk Empire, Tam ... Makanya gw putuskan untuk pergi”

“Apa lu udah lupa pesan terakhir babu??? Kita harus ngejaga dan ngelindungin Archon Prince!!!!” bentak Haytam

“Gw nggak lupa Tam, justru itu gw harus pergi....” Bleki segera bersiap melangkah menuju portal, namun Haytam mencabut VI Gunblade nya dan menghadang langkah Bleki tersebut

“Ga akan gw biarin elo melarikan diri Blek!!!!”

Bleki hanya tertunduk lemas, tapi dalam sekejap PS itu udah menggunakan skill menghilangnya membuat Haytam kaget, cepat-cepat Haytam meng equip amulet detect nya namun terlambat, Bleki telah ada di sampingnya dan melancarkan serangan “Illusion Attack!”

Serangan itu cukup untuk bikin Haytam stun sesaat, Bleki memanfaatkan kesempatan itu untuk mencabut satu kabel penggerak Haytam di punggungnya, sehingga Mercenary itu tergolek lemas di lantai Markas

“Sorry... gw harap lu mengerti” bisik Bleki kepada sahabat sekaligus rivalnya itu sebelum berjalan menuju tengah portal.

“Pengecutttt!!!!!!!!!!!!! Kalo lu pergi ga usah kembali sekalian” teriak Haytam keras-keras sesaat sebelum Bleki memilih tujuannya di portal.

“Gw tau, sebenarnya lu juga nggak tahan dan pengen pergi Tam, gw nggak akan benci sama lo walaupun lu mau ngejudge gw kayak apapun juga.... Mungkin emang kita harus memilih jalan kita masing-masing... ” Setelah mengatakan demikian Bleki pun menghilang dari portal Accretia....

To be Continued

If there is nothing more to do
Than to only see sadness
If there is nothing more to do
Than to wait for what is coming
And for what will happen to us

We waited so much for the party to end
And our history keeps on fading
And leaves us
With nothing to hope for

Words from Somnia Memorias by: Shani Rigsbee (Parasite Eve Original Soundtrack)










Chapter XIX : First Time that I said I Love You

Luthien udah nggak inget lagi berapa lama dia menangis pagi itu, wisp dari kk HeN yang mengajaknya farming bareng di Ether pun tidak dibalasnya dari tadi. Matanya sembab menangisi kematian Chamelon, Grazier yang baru aja dikenalnya beberapa hari ini....

Namun ketenangan Luthien akhirnya terganggu karena suara ribut-ribut dari arah markas Cora, kuping panjang Luthien segera mengenali penyebab suara ribut itu.... Ya nggak salah lagi, suara ini nggak lain adalah suara mesin BEMO!!!!!!

Luthien melompat bangkit dan menyabet staff nya, gadis itu udah mikirin yang terburuk kayak penyerbuan Bellato ke markas Cora untuk mengganti otak semua Cora yang ada di sini!!! Buru-buru Luthien berlari ke tengah Markas, tempat suara mesin-mesin itu berasal, benar juga dugaannya di sana udah ada beberapa Teal dan Blue MAU serta beberapa prajurit Bellato lainnya. Banyak sekali Cora lain seperti Luthien yang juga mengerumuni para Bellato itu, tapi kelihatannya mereka semua nggak sedang berantem, lagi mode damai malah....

“Luth... lu di sini rupanya, kok wisp gw nggak dibales? Lu masih marah?” sapaan tiba-tiba kk HeN bikin Luthien kaget, dia lupa sama sekali sejak pagi tadi udah nyuekin kk HeN.

“Eh...nggak kok kk, gw tadi masih banyak pekerjaan” Luthien terpaksa berbohong ketika dilihatnya wajah kk HeN begitu sedih “Ngapain para Bellato itu di sin?” Luthien mengalihkan topik pembicaraan.

“Oh ini... salah satu bagian dari program para Archon Cora dan Bellato untuk memperkuat aliansi, pertukaran prajurit. Jadi sebagian prajurit Bellato akan di poskan di sini, demikian pula sebagian prajurit kita akan di poskan di Markas Bellato” terang HeN.

Luthien baru saja mau menyahuti dengan jawaban ‘OoO’ ketika tiba-tiba seseorang udah menepuk pundaknya dan memanggil namanya

“Wah Luthien.... apa kabar??”

Luthien menoleh dengan kaget, dia hapal betul ama suara ini, suara Shin Avalon!!!!! Cebol itu tau-tau aja udah berdiri di sampingnya dengan tampang nyengir, dia termasuk salah satu prajurit Bellato yang ditugaskan di Markas Cora rupanya!

Matilahhh gw musti jawab apa???? Emang sih beberapa hari lalu gw sendiri bilang ke Avalon kalo we’re still friend, tapi ini kan di depan kk HeN!?!?!?!?!?!? Gw musti bilang apa coba kalo nanti kk HeN nanya kok bisa kenal ama cebol??? Luthien hanya menatap Avalon dengan tatapan bloon....

Luthien nggak menyadari bahwa saat ini HeN juga sedang memandang Avalon kayak seekor anak ayam memandang elang yang siap memangsanya, HeN masih ingat betul perdebatannya dengan Avalon beberapa waktu yang lalu, juga ancaman Avalon untuk bikin dirinya putus ama Luthien!!! HeN sama sekali nggak menduga kalo Avalon akan ikut ditugaskan di markas Cora!!!

“Tampang kalian kok kayak lihat mayat idup aja sih” tambah Avalon dengan santainya.

“Shin, kumpul dulu di sini!!” seorang spiritualis Bellato cewe ber name tag Cassie berlari-lari ke arah Avalon dan memanggilnya untuk kumpul dulu dan didata oleh salah satu petugas Cora.

“OK!” balas Avalon sambil melambai balik ke arah spiritualis itu “Wah gw dipanggil nih, kita lanjutin nanti ya!” pamid Avalon nyantai sambil ngeloyor ke arah prajurit Bellato yang lain, sementara Luthien dan HeN masih berdiri di tempat masing-masing kayak orang bego...

Luthien ngerasa gak enak juga sama kk HeN... Walaupun gw dudut gini, gw bisa menebak kalo saat ini kk HeN pasti bertanya-tanya dalam hatinya gimana gw bisa kenal sama cebol itu!!! Pikir Luthien, tanpa menyadari bahwa kk HeN sebenernya udah tau siapa itu Avalon.

Akhinya dengam mengumpulkan segenap keberanian Luthien mulai buka suara duluan.. “Kk HeN... Ada sesuatu yang gw musti ceritain sama elu.... Mengenai cebol tadi..”

“Nggak.... lu ga usah cerita” potong HeN tiba-tiba, sampe Luthien terbelalak kaget

“Maksud kk??”

“Gw udah tau semuanya....” jawab HeN sambil tersenyum getir dan memandang ke arah Luthien.

Gubraggggg, kok dia udah tau sihhh? Tau darimana coba!?!?!?!? Tapi Luthien nggak sempat bertanya apa-apa lagi karena kk HeN udah buru-buru mengecup keningnya lalu berkata “Gw pergi dulu ya...” melangkah ke arah bank

“Kk mau kemana??” Luthien setengah berteriak

“Gw mau leveling dulu” jawab HeN sambil tersenyum lalu melambaikan tangan, ninggalin Luthien yang masih berdiri kayak orang bengong...


Sementara itu di dalam kantornya Caesar sedang menghubungi LeGra via komputernya

“Prajurit pertukaran udah sampai di sini, trus soal Chameleon udah gw beresin juga bahkan gw berhasil membentuk opini publik kalo dia mata-mata Accretia!” lapor Caesar pada Archonnya itu

“Bagus” jawab LeGra tegas, namun wajah Archon Bellato itu terlihat pucat, matanya juga agak sembap sepertinya dia habis nangis semaleman. “Yang perlu kita khawatirin sekarang adalah bangsa Accretia juga mengetahui fakta sesungguhnya yang terjadi, mereka juga punya bukti hard copy! Kalau sampe bukti itu nyampe di tangan petinggi Cora atau Archon lainnya...”

“Soal itu udah gw atasin juga” potong Caesar menenangkan LeGra “Gw udah memutuskan saluran komunikasi semua tim Archon dengan bangsa Accretia! Barang siapa terbukti menerima atau mengirimkan informasi apapun dengan Accretia akan dianggap melakukan penghianatan!” tambahnya lagi.

LeGra menghela nafas lega, “Yah emang sudah selayaknya lu yang bertanggung jawab atas semua ini... lagipula semua ini nggak perlu terjadi kalo aja lu langsung ngeberesin Chameleon begitu kita kasih warning ke elu!!! Sibuk ngapain aja sih elu??”

“Eh.. iya , ada urusan kabinet yang nggak bisa gw telantarin” Kilah Caesar, wajahnya memerah. Boro-boro ngeberesin Chameleon, pagi itu setelah menerima transmisi dari LeGRa, gw dan Joseph kan ‘sibuk’ seharian penuh hihihihi maklum masih anget-angetnya.

“Ya udah, mulai sekarang ini transmisi rahasia terakhir kita supaya lu nggak dicurigain, kalo ada pesen buat elu gw akan sampaikan lewat para prajurit Bellato yang ada di sana, mereka semua udah di brief!” ujar LeGra.

“Ok gw mengerti, demi Bellato union!“ jawab Caesar tegas.

LeGra mengangguk seraya mematikan jalur komunikasi.


***


Semenjak hari itu hubungan Luthien dan HeN yang awalnya udah rentan jadi semakin kacau saja rasanya. Gimana nggak kacau kalau hampir setiap hari mereka selalu dijahilin dan diteror oleh Avalon!

Pernah suatu hari Luthien dan HeN lagi jalan-jalan di daratan Spire, tau-tau aja Avalon nongol dengan Goliath ijonya, dan membuat gerakan seolah-olah hendak menyabet badan tipis HeN pake piso besar itu, sebelum tiba-tiba dia ngerem piso Goli beberapa inci di depan muka HeN nya trus berkata “Waaahhh....Sorry-sorry gak sengaja, salah pencet tombol” sambil ngakak-ngakak tentunya ngeliat tampang HeN udah kayak ayam mau disembelih.

Luthien tentu aja cuma melongo sampe bola matanya nyaris copot, dikiranya Avalon udah serius mau ngebacok HeN tadi!

“Tumben ya... nggak play dead” tambah Avalon lagi sebelum nyetir bemo nya menjauhi sepasang Coro itu, menuju ke arah temen-temen Bellatonya.

Gangguan Avalon gak berhenti sampe disitu aja, pernah suatu hari Luthien dan HeN lagi mau foto bareng di air terjun markas tau-tau aja Avalon dan Cassie nongol dan menutupi jalur kamera mereka, otomatis yang kefoto cuma muka Avalon yang nyengir kayak kuda itu! Gubrag deh!

Ngerasa kesel foto barengnya dirusak, HeN akhirnya negur Avalon“Oy... kenapa sih kok lu sengaja gangguin kita?”

Yang ditegur cuma senyum-senyum trus berjalan ke arah HeN dan berbisik “...kan gw udah bilang akan gw putusin kalian berdua, kebetulan sekali gw dikasih misi ama Archon gw untuk stay di markas ini...” setelah ngomong gitu Avalon nepuk-nepuk punggung HeN terus langsung ngeloyor bareng Cassie kayak gak berbuat salah, sementara HeN cuma berdiri mematung memandang sosok cebol itu menjauh...

Udah sebulan lebih keadaan nggak mengenakkan itu berlangsung, kk HeN sekarang makin sering meninggalkan markas untuk leveling sendirian. Kayaknya sih menghindari Avalon, tapi anehnya dia selalu menolak kalo Luthien meminta ikut... Luthien sendiri berusaha nggak teralu deket Avalon supaya keadaan nggak semakin runyam, juga untuk ngejaga perasaan kk HeN.

Namun suatu hari saat kk HeN sedang pergi, dilihatnya Avalon lagi duduk-duduk sendirian di kantin markas Cora. Tumben nih cebol makan sendirian biasanya selalu bareng temen-temen Bellatonya, terutama spiritualis yang namanya Cassie itu! Entah keberanian apa yang merasuki Luthien sampe akhirnya cewek itu memutuskan untuk menegur Avalon...

“Halo..” sapa Luthien sambil menarik bangku kosong di sebelah Avalon yang sedang menyeruput jus jeruk.

“Halo juga” balas Avalon ramah. Beuhh sengaja bener nih cebol kalo pas ga ada kk HeN aja dia bisa jadi ramah gini...

“Gw mau ngomong terang-terangan aja yah Shin” Luthien langsung to the point “Gw nggak tau ada masalah apa diantara elu ama kk HeN, tapi sikap elo tiap kali ketemu dia jelas nunjukin kalo lu ga suka ama dia”

“Iya emang gw ga suka sama pengecut itu, emang kenapa?” jawab Avalon tanpa nunjukin ekspresi bersalah.

“Dia nggak seburuk yang lu duga, ada sisi baiknya juga kok, seperti...”

“Luth... Gw ngomong ini sebagai teman ya...” potong Avalon tiba-tiba “Terus terang aja gw nggak ngerti kenapa elo mau jadian ama cowo banci kayak gitu!!!”

“Masalahnya saat ini dia nggak punya apa-apa lagi selain gw, demikian pula halnya dengan gw, lagian.... “ Luthien berusaha ngejelasin tapi lagi-lagi dipotong ama Avalon

“Lu pantes untuk ngedapetan cowok yang lebih baek selain HeN!”

Luthien sampe emosi rasanya ngedenger cebol satu ini, “Lu itu dari dulu masih aja nggak peka ya dodol??”

“Gak peka apanya?” Avalon nggak mau kalah “Gw kan cuma bilang lu berhak untuk dapat cowok yang lebih baik!”

“Masalahnya nggak sesederhana itu Shin!!! Lagian gw ama dia udah terlanjur.....”

“Halah peduli amat masalah itu!! Gw sih tetep suka elo apa adanya Luth!!!” kata-kata itu meluncur begitu aja dari bibir Avalon yang kayaknya juga mulai emosi itu

Luthien sampe kaget nggak pernah menduga akan mendenger hal semacam itu dari Avalon, cebol pelit super gak peka dan gak romantis! “Maksud elo??” Tanya gadis itu setengah bengong O_O

Avalon kayaknya kaget sendiri menyadari ucapannya barusan, gelagapan cebol itu segera menjawab “No... nevermind” Setelah mengatakan demikian Avalon pun pergi ninggalin Luthien di bangku kantin Cora...

Selama selang waktu itu, ga cuma HeN aja yang ngerasain stress nya diteror oleh Avalon.
Bangsa Accretia yang udah ditinggalin oleh sebagian besar rakyatnya pun ikut merasakan teror akibat dijajah 2 bangsa sekaligus!

Setiap hari mereka menderita kekalahan, sudah banyak patriot Accretia yang berguguran di medan perang, bangsa Accretia bisa dikata nyaris punah dari planet Solar ini, kalau saja nggak berkat kecintaan rakyat yang luar biasa pada Archonnya mereka mungkin juga udah melarikan diri seperti saudara-saudara mereka yang lainnya.

“Gw akan terus bertahan di planet ini, sampai gw menjadi kaleng terakhir yang hidup di Solar!” begitu selalu kata Archon Prince membesarkan hati rakyatnya, sebagai Archon dia juga sedih melihat rakyatnya harus menderita kekalahan dan merasakan stigma setiap hari. Namun sebagaimana layaknya Archon yang baik, dia selalu tersenyum dan menunjukkan sikap optimis di hadapan rakyatnya

“Segala sesuatu ada masanya, bro... Kemarin kita diatas, kini giliran kita di bawah” jawab Archon Prince ketika Haytam bertanya sampai kapan bangsa ini akan terus begini...

Hal itu bertolak belakang sekali dengan keadaan dua bangsa yang sedang jaya, Bellato dan Cora. Berkat aliansi selama hampir tiga bulan ini mereka hampir tidak pernah kalah perang, namun ternyata ada satu masalah mengganjal yang mengancam menggoyang aliansi tersebut...

“BELLATO SAMPAHHHHHHHHHHHHHHHHH”

“CAESAR BUDAK BELLATO!!!” sahut yang lain.

Teriakan-teriakan semacam itu seringkali terdengar menggelegar di chat all setiap kali Cora kalah LH chip Accretia dari Bellato.

Caesar yang dituduh seperti itu tentu aja panas, dan menanggapi balik via Chat race “Saat sebelum gw jabat Archon kalian lebih sering di suguhkan lose dari pada menang , dan saat gw naek Archon kemenangan lebih gampang di raih , tapi giliran failure apa yang gw dapat? Apa kalian tidak berpikir kalau sebelumnya jauh lebih parah dan jauh dari kemenangan!!??”

Namun setiap hari masih ada aja rakyat Cora yang nggak terima dan terus berteriak-teriak

“ARCHON TOLONG INI BELS RUSUH, UDAH LEPAS ALLY AJA!!!!"

Suara-suara yang menolak aliansi semakin keras terdengar, rakyat Cora yang merasa bangsanya lebih kuat dan besar dari Bellato tentu aja merasa nggak rela harus menerima Battle Failure!

“Kita yang push Accretia nya mereka tinggal LH aja!!!”

“Kalo Bells pengen Win, usaha donggg!!!!”

Caesar semakin pusing menghadapi tekanan semacam itu, di satu sisi ia adalah Archon Cora, dan ia sendiri merasa terpanggil untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa ini. Setelah dua bulan lebih menjabat Archon Cora ia mulai menyukai bangsa itu, dan udah merasa jadi bagian dari rakyat Cora... Tapi di sisi lain ia adalah Bellato sejati, ia adalah Ayas! Sudah merupakan misinya untuk memberikan kemenangan sebanyak mungkin kepada Bellato. Namun, yang tidak diduga Caesar, ia akan segera mengalami masalah baru yang tak kalah gawatnya...


***

Siang itu wajah Joseph terlihat pucat, ia sedang menunggu Caesar di sebuah kuil kecil di hutan Spire. Pagi tadi ia baru saja menerima sesuatu yang mengejutkan. Ditengah kerasnya protes terhadap aliansi dan tuduhan bahwa Caesar adalah budak Bellato. Ia menerima dari NPC penjaga bank sebuah kepingan DVD Blue Ray yang merekam kejadian yang amat mengerikan.

Udah menjadi peraturan Bank di Solar ini untuk mengosongkan storage yang sudah ditinggal mati oleh pemiliknya lebih dari tiga bulan, karena banyak Cora lain yang membutuhkan storage tersebut. Pagi ini genap 90 hari kematian Chameleon. Pengurus bank pun memutuskan untuk mengosongkan storage milik Chameleon, apalagi tidak ada kerabat Chameleon yang datang untuk mengklaim isi storage tersebut.

Namun saat ngosongin storage Chameleon, petugas bank menemukan sebuah kepingan Blue Ray, karena file di dalam Blue Ray itu dirasa aneh petugas bank pun segera melaporkan dan menyerahkannya kepada Joseph yang Wakil Archon. Rupanya, sebelum menemui pemimpin bangsa Chameleon mampir ke Bank untuk membuat kopian video yang didapatkannya dari Susanoo dan menyimpan kopian tersebut di bank.

Pagi tadi Joseph telah melihat video itu, ia merasa mual sampai muntah-muntah sepanjang pagi... Ia terus memikirkan apakah video itu benar??? Caesar yang dikiranya Baby Lunar ternyata adalah Ayas!!?? Seorang pria di dalam tubuh wanita.!?!?! Artinya selama tiga bulan lebih ini gw bercinta dengan pria????

“HUEKKKKKKK” Joseph kembali muntah, memikirkannya saja ia udah ngerasa mual

“Cep.. lu sakit?” suara Caesar tiba-tiba terdengar dari samping Ocep. Dengan jemarinya yang lembut ‘gadis’ itu mengelus-elus punggung Joseph. Hal itu tentunya bikin Joseph makin muak dan marah!

“Dasar gay bangs**ddd!!” hardiknya sambil menepis tangan Caesar “Gw udah tahu semuanya!! Gw udah lihat Blue Ray milik Chameleon!!! Lu bukan Baby Lunar, lu Ayas kan!!!!”

Ayas terlihat shock mendengar semua ucapan itu meluncur dari bibir pria yang dicintainya, satu-satunya orang di dunia ini yang ia tidak ingin rahasianya terbongkar “Dengerin dulu Cep, emang bener gw adalah Ayas....”

Namun Joseph yang udah kalap memotong penjelasan Caesar “Jadi bener kan lu Ayas!!! DEMI PENYAMARAN LU TEGA MERENGGUT KEPERJAKAAN GW?!!?”

“Please denger dulu gw sampe selesai, keberadaan gw di badan Baby Lunar ini emang cuma penyamaran, tapi cinta gw buat elu tulus Cepppp!!!!” jerit Caesar nyaris histeris.

“DASAR BELLATO PENIPU BUSUKKKKK!!!!!!!!” Joseph menjerit tak kalah histeris “Lu masih berani permainin perasaan gw??? Gw akan bunuh elu karena telah membunuh wanita yang gw cintai!!!!” Joseph udah kalap siap mencabut Critical Hora Staff +6 nya namun Caesar Ayas menggenggam lembut tangan Joseph...

“Percayalah... selama menjadi Ayas gw tidak pernh jatuh cinta, belum pernah gw ngerasain kayak yang gw rasain ama elo, apa yg terjadi diantara kita itu begitu indah buat gw.... Gw sungguh-sungguh mencintai elo Cep” Mata Caesar berkaca-kaca menatap ocep lembut

“Tapi... tapi lu ...lu kan cowo?? lu Ayas!!! lu bukan Baby Lunar yg gw cintai!!!!” Joseph memandang Caesar dengan campuran antara jijik dan iba...

Caesar yang udah nggak bisa lagi menahan emosinya tiba-tiba aja mundur selangkah dari hadapan Joseph. Lalu dalam satu gerakan cepat ‘gadis’ itu melucuti seluruh seragamnya menunjukkan seluruh tubuhnya yang indah itu pada Ocep...

“What the hell are u doing???? Tutupin badan lu woy gimana kalo ada orang lewat” Joseph panik dan berusaha mungutin pakaian milik Caesar yang terjatuh di tanah. Wilayah Spire ini kan banyak Coro level kecil, berabe kalo mereka dipergokin dalam keadaan gini!!!!

Namun Caesar menghentikan Ocep memunguti pakaiannya, dan berkata “Liat baik-baik tubuh ini Cep!!!! .... gw dulu mungkin adalah cowo... tapi sekarang gw adalah cewe tulen!! Dan perasaan gw adalah tulus mencintai elo!!! Lu mau bilang gw gay atau apa terserah, tapi gw ragu lu bisa menyangkal ketulusan cinta kita selama ini!!!”

Air mata Caesar mengalir deras saat mengatakan semua itu, ‘gadis’ itu memandang Ocep dengan tulus, sama sekali tidak ada kebohongan dalam ucapannya.... Joseph jelas aja shock melihat Caesar menangis seperti itu karena mengharapkan cintanya.

“Gw... nggak tau musti bilang apa...”

“Cukup bilang lu cinta gw dan mau terima gw apa adanya” sambil mengatakan demikian Caesar mendekati Ocep, menyentuh pipi Ocep lembut sambil menempelkan tubuh mulusnya ke badan Ocep...

Joseph memejamkan mata, diingatnya kembali semua kenangan indah bersama Caesar selama tiga bulan ini... Memang benar sejak sejak Baby Lunar yang asli telah berubah jiwa menjadi Ayas, sifatnya jauh berubah. Kalau dulu dingin dan tegas sekarang menjadi lebih ramah dan lebih perhatian pada dirinya....

Baby Lunar yang asli tidak pernah membalas cintanya tidak pernah mempedulikan dirinya... tapi di sini di hadapannya di dalam tubuh Baby Lunar ada jiwa baru, jiwa yang sangat mencintai diriya dan meminta untuk dicintai apa adanya....

“....gw....” Joseph hendak menjawab, namun Caesar meletakkan telunjukknya di bibir Ocep.

“Shhhh.... gw udah tau apa jawaban elu, gw bisa ngeliat dari mata elu .....” Caesar tersenyum lembut menatap wajah Joseph “Pejamin mata lo” tambah ‘gadis’ itu lagi.

Ocep pun memejamkan matanya, Caesar segera berjinjit dan menangkap bibir Ocep dengan bibirnya, Ocep membalas ciuman Caesar dengan panas.

Maka... dua insan yang telah dimabukkan dan dibutakan oleh cinta itu menghabiskan sepanjang sore untuk bercinta di sebuah kuil kecil di Hutan Spire......Mereka nggak peduli walaupun beberapa Coro level kecil yang sedang hunt di sana sampe terkaget-kaget memergoki dua Archonnya sedang begituan di tengah hutan O_o;;;

Joseph dan Caesar terus memadu kasih hingga matahari sore yang tadi menerangi tubuh mereka kini telah tenggelam sepenuhnya. Kelelahan, Ocep berbaring telentang sementara Caesar menyandarkan kepalanya di pundak Ocep dan mengelus elus lengan pemuda itu.

“Cep...” ujar Caesar tiba-tiba

“Ya sayang?” tanya Ocep lembut sambil mencium kening gadisnya itu

“Ada sesuatu yg gw perlu bilang sama elo....”

“What is it sweet heart?”

“Gw..... “

“Ya?”

“Sebenarnya...saat ini gw udah telat 2 bulan Cep...”

“Maksudnya??” Joseph segera terduduk dan menatap Caesar dengan bengong

“...kayaknya... di perut gw ada anak elo Cep....” Caesar menjawab dengan wajah bersemu merah.

To be Continued

Oh the first time that I said I love you
I couldn’t breathe and my heart couldn’t stop trembling
Oh the first time I held your two hands
I lost my direction and didn’t know where to go
That’s the reason for us to be in love
That’s us caring for each other

Oh the first time I kissed your dimples
I wanted to be clear headed but was light headed instead
Oh the first time you lay on my chest
We didn’t part for the 24 hours
That was the first time I knew
What everlasting and unchanging meant

Words from: First Time that I said I Love You (Di Yi Ci) a love duet by: Caesar Aprilius and Joseph
Chapter XX: Silence before the Storm


Joseph terbangun diatas tempat tidur Caesar, ia memicingkan mata perlahan-lahan dan kaget menyadari bahwa Caesar udah nggak ada di sisinya. Buru-buru pemuda itu bangun, menyabet mantelnya dan mencari Caesar. Ternyata gadis itu sedang di balkon. Caesar bersandar di balkon sambil memandang ke arah markas Cora yang ramai, ia mengenakan gaun tidur sutera putih yang tipis membuat dirinya terlihat semakin cantik. Namun di wajah Caesar terlihat kesedihan yang mendalam.

Joseph mendekati gadisnya itu dan memeluknya dari belakang seraya mengecup tengkuknya lembut.

“Apa yang bikin lu sedih sayang” tanya joseph lembut sambil membalik badan Caesar agar menghadap dirinya.

“Semalam gw berpikir banyak Cep....”

“Tentang?”

“Gw emang mantan Archon Bellato, tapi sekarang setelah gw jadi Archon Cora terus terang gw jadi punya rasa memiliki yang amat besar pada bangsa ini...” Caesar memandang dengan lembut ke seluruh rakyat Cora yang sibuk beraktivitas di markas.“Apalagi sekarang di perut gw udah tumbuh benih cinta gw dengan elu Cep”

Joseph tersenyum lembut sambil mengelus perut Caesar yang belum nampak membuncit itu.

“Memang sebelomnya gw adalah boneka Bellato” lanjut Caesar lagi, “semua yang gw lakukan di sini adalah untuk kemajuan bangsa gw Bellato tapi semalam gw menyadari sesuatu yang membuat pemikiran gw berubah.....”

“Berubah bagaimana sayang? “

“Semua yang gw lakuin selama ini adalah untuk orang lain!!!! Sedangkan buat gw?? Buat elu?? Buat anak di perut gw?? Apa untungnya semua ini bagi kita??? Apa yang gw dapet kalau mempertahankan aliansi ini lebih lama lagi dan Bellato lebih banyak memperoleh kemenangan??” Caesar berhenti sesaat, ia nampak emosional sekali “Sekarang yang dipikiran gw hanya masa depan kita dan anak di perut gw ini!! Gw udah nggak mau lagi bekerja untuk Bellato!!! Gw sudah memilih jalan hidup gw Cep, gw akan menjadi Cora sejati !!!”

Wajah Joseph terlihat berseri-seri mendengar hal itu meluncur dari bibir Caesar “Jadi... maksud elo...”

“Iya!! Sudah gw putuskan sejak gw membuka mata gw pagi ini!!! Semenjak hari ini tidak ada lagi aliansi, tidak ada lagi kemenangan bagi Bellato, semuanya yang gw lakukan adalah untuk bangsa ini! Untuk kita!!! Gw akan hancurkan aliansi dengan tangan gw sendiri!!!” Ujar Caesar berapi-api.

Joseph memeluk Caesar erat-erat “Gw tahu lu pasti akan membuat keputusan yang benar, gw akan pastikan tim Archon dan petinggi yang lain mendukung elo, sekarang apa langkah pertama kita?”

“Pertama kumpulin semua tim Archon untuk rapat, gw akan cari alasan yang tepat untuk penyebab putusnya aliansi, keadaan bisa runyam kalo mereka tahu siapa gw dan apa alasan yang sesungguhnya ...” Caesar tersipu-sipu begitu pula dengan Joseph.

“Lalu bagaimana dengan para pengawal elo dari Bellato itu?” tanya Joseph

“Tangkap semua, dan eksekusi! Kita kirimin kepala mereka ke Lion dan LeGra sebagai cinderamata berakhirnya aliansi!” jawab Caesar penuh wibawa.

Joseph mengangguk tegas, perang tiga bangsa yang sesungguhnya akan segera dimulai!!!


***

Luthien terbangun karena wisp bertubi-tubi dari kk HeN, awalnya gadis itu malas membuka mata. Tapi ia segera meloncat jatuh dari tempat tidurnya saat membaca apa isi wisp itu

’Rapat darurat Archon baru aja dilaksanakan, aliansi dengan Bellato udah pecah! Semua prajurit pertukaran akan ditangkap untuk dieksekusi, tetep di rumah jangan keluar-keluar keadaan di markas bisa jadi agak rusuh! PS: kunci pintu jangan buka sebelum gw beritahu. With love, HeN”

Begitu menerima berita ini Luthien langsung terperanjat, hanya ada satu orang yang ada di pikirannya pada waktu itu, Shin Avalon!!! Luthien segera berganti dari piyama ke baju Warlock nya, dicuekkannya isi wisp kk HeN dan ia segera keluar rumahnya. Bener juga kata kk HeN keadaan markas Cora kacau balau udah kayak perang aja!!!

Pasukan Bellato yang jumlahnya emang gak banyak itu kelihatan terdesak dan kewalahan menghadapi serbuan warga Cora yang bertubi-tubi, beberapa bangkai MAU terlihat berserakan, dengan tubuh tak bernyata pilotnya masih terkurung di dalam kokpitnya, Luthien berharap-harap dengan cemas setiap kali melewati bangkai MAU terbakar dan memastikan apakah pilotnya bukan Avalon.

Untunglah sejauh ini gadis itu tidak menemukan Avalon diantara mayat-mayat Bellato tersebut, ia melihat ke arah prajurit-prajurit Bellato yang sedang digempur oleh pasukan Cora dan mengamati wajah mereka satu persatu. Fiuhhh, rupanya Cendol itu nggak ada di situ juga!!

Luthien segera membeli radar dari item mall, cepat-cepat digunakannya item itu agar ia segera menemukan Avalon dan memperingatinya supaya cepetan kabur ke Markas Bellato. Ah itu dia, cebol itu sedang berada di Rawa kabut rupanya!!!!!

Dalam sekejap Luthien menyabet boosternya dan segera menuju ke Rawa Kabut dari arah Hutan Spire! Gak perlu waktu lama bagi Luthien untuk mencapai Rawa Kabut dengan booster, ia juga nggak perlu waktu lama untuk menemukan Avalon. Si cebol itu lagi duduk-duduk di tepian rawa yang cukup mojok rupanya, makanya dia nggak ketangkep.

Kelihatannya cendol itu nggak menyadari apa yang terjadi di markas, buktinya ia masih asik memancing ikan sambil ngobrol dengan si Cassie.

ZLEB!

Perut Luthien yang awalnya kosong karena belom sarapan sekarang serasa diisi dengan barbel 20 kilo saat ia melihat Avalon ngobrol begitu santainya ama Spiritualis cewe itu. Tapi ini bukan waktunya untuk mikirn hal itu, sebentara lagi para Cora di markas akan menyelesaikan pembantaian dan menghitung jumlah mayatnya!!! Mereka akan sadar kalau kurang dua cebol, mereka akan segera mencari dan menemukan Avalon semudah dirinya menemukan Avalon barusan!!!!

“Shin....” panggil Luthien setengah berlari ke arah Avalon

“Oy Luth, tumben ada apa nih?” Avalon terlihat kaget karena Luthien tiba-tiba memanggilnya, sejak kejadian di kantin Cora beberapa waktu lalu mereka berdua udah nggak saling menyapa.

“Masih pake nanya ada apa” Luthien terengah-engah “Lu gak tau apa ally Cora Bellato udah putus??? Sekarang di markas temen-temen elo lagi pada dibante!!! Lu harus kabur secepetnya!!!!”

“Apa!?!?” baik Avalon maupun Cassie nampak kaget mendengar berita ini

“Nggak ada waktu buat kaget ayo cepet sekarang kalian lari lewat portal di Daratan Gelap, dari sana nembus ke area Istana Haram trus ke Pan Crimson, kalo kalian cepat mungkin area itu belom dijaga!!!” Luthien secepat kilat memberi solusi dan rute kabur bagi Avalon dan Cassie, gila tumben-tumbenan otak gw nggak lemot pikir Luthien kagum.

“Ok, thanks buat info nya Luth! Ayo Cass, kita segera pergi!!” jawab Avalon sambil memberi isyarat pada Cassie

“Sebaiknya kita mencar supaya kalo salah satu ditangkap yang lain masih bisa balik markas, gw jalan duluan untuk lihat keadaan” tanpa dikomando Cassie langsung mencast buff-buff dan menggunakan boosternya untuk melaju.

“Thanks Luth, udah jauh-jauh kesini untuk ngasih tau gw dan Cassie...” Avalon menggaruk-garuk rambutnya saat mengatakan itu.

“... kalian cukup deket ya?” tanpa sadar Luthien nanya gitu sambil ketawa garing.

Avalon sedikit kaget mendapat pertanyaan kayak gitu, namun cebol itu segera ngejawab “Ho oh... ampir tiap hari gw mesti bareng terus ama dia sejak kita masih di markas Bellato. Cemburu ya?” tanyanya sambil nyengir usil.

Luthien nggak mengatakan apa-apa, gadis itu cuma diem aja trus memaksakan diri ketawa ringan. Padahal barbel di perutnya yang tadi beratnya 20 kilo sekarang serasa jadi 40 kilo. Luthien sendiri nggak tahu kenapa dia bisa ngerasa kayak gitu, apakah karena dia masih menaruh harapan Avalon masih menginginkan dirinya kembali? Apalagi sejak pembicaraan mereka di kantin Cora waktu itu... terus terang aja Luthien.....

Ngeliat Luthien jadi salting gitu, Avalon jadi kasian juga. Dia memanjat sebuah batu besar di samping Luthien lalu diucek-uceknya rambut Coro itu “Azzzzz, gw ama dia cuma temen BD kok, anak itu pro makanya gw seneng BD bareng ama dia ga lebih!”
Walau dalam hatinya Avalon juga mikir, ngapain gw repot-repot jelasin kayak gini...

Luthien sendiri garuk-garuk kepala ngedenger penjelasan cebol itu, cewe itu bingung kenapa setelah tau diantara Cassie dan Avalon ga ada apa-apa barbel berat di perutnya tadi ilang....

“Yuk gw pergi dulu sebelum terlambat” pamid Avalon sambil nepuk pundak Luthien dan melompat turun dari batu besar yang dinaikinya.

Luthien menyaksikan sosok cendol itu menjauh dan ditelan kabut tebal yang selalu memenuhi rawa itu, namun Luthien tiba-tiba menyadari sesuatu dan segera berteriak keras-keras

“SHINNNN.... GW BELOM SEMPAT BILANG... TAPI... THANKS FOR THE RING...” Sambil mengatakan demikian Luthien melambaikan jarinya untuk menunjukkan cincin yang sebenarnya pemberian Avalon itu.

Avalon menoleh mendengar suara Luthien, cebol itu kayaknya ngerti apa maksud Luthien ia tersenyum dan melambaikan tangannya pada Luthien sebelum benar-benar menghilang diantara kabut tebal.

Seiring dengan hilangnya sosok Avalon, Luthien merasa begitu lega. Ia tahu bahwa Avalon juga akan move on seperti dirinya ... tidak terikat lagi oleh masa lalu. Hubungannya dengan Avalon, akan selalu dikenangnya sebagai memory yang manis dan indah, mulai sekarang Luthien bertekad akan melangkah ke depan... Menjalani kehidupan yang sudah menantinya...

Tidak lama Luthien sudah nyampe kembali ke markas coro, pertempuran yang tadi terjadi di sana sudah selesai rupanya. Keadaan markas pun udah kembali ke normal, walau masih banyak Cora yang kasak kusuk di sana sini. Umumnya topik pembicaraan mereka tentang putusnya aliansi, namun ada juga yang membocarakan tentang lolosnya dua prajurit Bellato dari eksekusi, seorang Spiritualis dan seorang AR.
Luthien ngerasa lega mendengarnya, artinya Avalon dan Cassie udah selamat sampai markas mereka.

Saat itulah Luthien melihat sosok kk HeN di dekat NPC Pahlawan, entah kenapa ada rasa rindu yang mendalam menyeruak dan mendorong Luthien untuk berlari ke arah HeN lalu memeluk pemuda itu dari belakang.

Tindakan Luthien itu rupanya nggak diduga-duga oleh HeN yang nampak terkejut menyadari dirinya dipeluk oleh Luthien. Luthien yang selama dua bulan ini acuh tak acuh, nyaut ga nyaut....

“Tumben nih... ada apa?” tanya HeN lembut sambil membalik badannya agar bisa melihat wajah Luthien

“Nggak.... cuma tiba-tiba aja gw merasa kangen sama elu...” jawab Luthien sambil tersenyum pahit.

Tepat pada saat itu dua orang Cora, Guardian dan Adventurer melewati mereka sambil berbicara keras-keras

“Eh tau nggak kabarnya dua Bellato yang lolos itu mendapat bocoran soal eksekusi!!” kata Guardian dengan nick AhoiZ

“Maksud elo??” tanya si Adventurer Leefa

“Ye pake nanya lagi, jelas lah ada seseorang yang memperingati mereka makanya bisa kabur! Tapi susah nyelidikinya kalo udah gini” jawab Ahoiz sebelum ia dan Leefa menghilang di balik sebuah belokan.

HeN segera menyadari keanehan pada wajah Luthien, gadis itu pucat pasi. Pemuda itu segera membuka surat dari Caesar yang berisi daftar nama Bellato yang lolos. Melihat nama Shin Avalon sebagai salah satu dari dua Bellato yang lolos, HeN segera menyadari apa yang terjadi...

“Luth...” ujarnya lembut

Tapi Luthien hanya menunjukkan wajah sambil berkata “..sorry..” dengan suara lirih.

HeN segera memeluk cewek itu erat-erat sampe Luthien kaget, padahal ia sudah mengira HeN akan memarahinya karena membantu Avalon kabur.

“Nggak apa-apa” ujar HeN lagi “gw ngerti.... kalo gw di posisi elu mungkin udah ngelakuin hal yang sama... lu gak usah jelasin apa-apa ke gw”

Air mata Luthien menetes mendengarnya, ia jadi teringat kembali betapa baiknya orang ini... Inilah kk HeN yang dulu dicintainya, kk HeN yang dikiranya sudah hilang, ternyata orang ini masih sebaik dulu, sepengertian dulu... kk HeN sudah kembali ke sifatnya yang lama! Luthien balas memeluk HeN erat-erat, gadis itu menangis sejadi-jadinya...

Luthien merasa bersalah sekali atas sikap acuh tak acuhnya selama tiga bulan ini kepada kk HeN, memang sejak kejadian HeN play dead itu hubungan mereka jadi kacau, Luthien dan HeN jadi jarang ketemu, jarang kencan, apalagi sejak Avalon ditempatkan di markas Cora... Luthien jadi merasa bersalah karena selama ini kurang memperhatikan kk HeN, ternyatal kk HeN udah berusaha keras untuk berubah demi dirinya... Tapi ia baru menyadari semua itu hari ini!!! Ia benar-benar berjanji mulai sekarang ia tidak akan menyia-nyiakan kk HeN lagi!!!


***

Avalon dan Cassie berhasil kembali ke Markas Bellato dengan selamat. Mereka segera memberitahu LeGra dan LionJr tentang aliansi yang udah hancur. Ayas telah menghianati Union dan memilih untuk menjadi bagian dari Holly Aliance!!!

Setelah Avalon dan Cassie meninggalkan ruang Archon, Lion dan LeGra pun segera memanggil kabinetnya dan mengadakan rapat darurat.

“Jadi sudah dimulai.... War tiga bangsa!” desis LeGra

“Apa tindakan kita?” Lion mulai membuka diskusi

“Gw rasa mereka juga tidak akan langsung turun war hari ini! Mungkin selama beberapa hari ke depan CM akan kosong, mereka akan mempersiapkan pasukan sebelum turun war lagi!” jawab LeGra

“Iya gw sependapat ama elo, pasukan Cora pasti perlu waktu adaptasi mereka udah terbiasa perang cuma melawan satu bangsa” sahut kopenk secendol Shield Miller.

“Kita bisa manfaatin kesempatan ini untuk menyerang di waktu CW!” tambah Lynalin yang berjob Holy Chandra

“Sayangnya pasukan kita juga belum siap untuk turun CW sendirian!” sesal LeGra “Apalagi banyak patriot kita terbunuh di markas Cora hari ini, kita harus menyusun kekuatan dulu sebelum bisa turun war!”

“Saat kita siap turun war nanti... Chip siapa yang akan kita incar? Cora? Accretia?” tanya kopenk

LeGra terdiam sesaat sebelum memutuskan “Chip Accretia! Gimanapun dendamnya kita sama Ayas, gw rasa sebaiknya kita jangan mengusik harimau yang sedang tidur... Saat ini Accretia udah kayak anjing terluka! Ras mereka udah hampir punah, harapan kita Cora juga tidak mengusik Chip kita dengan demikian kita bisa adu damage dan adu nuke di Chip Accretia nanti!”

“Gw setuju ama lu, Accretia merupakan lawan yang empuk!” jawab Ravitz yang berjob Armsman.

“Bagus kalau gitu udah diputuskan, seminggu ini kita libur war, perintahkan semua prajurit untuk leveling dan farming. Kalian sebagai tim Archon bertugas mengawal mereka!”

“Baik boss” jawab tim Archon Bellato serempak.

Para tim Archon Bellato pun meninggalkan ruangan LeGra, bersiap untuk menghadapi perang tiga bangsa seminggu lagi...

***

Berita pecahnya aliansi itu ternyata sampe juga ke telinga microphone para petinggi Accretia. Siang itu Archon Prince dan kabinetnya mengadakan rapat bersama. Mereka memutuskan inilah saatnya Accretia bangkit kembali setelah dijajah dua bangsa selama 3 bulan.

“Dengan break up nya ally kita tentu bisa bertahan lebih mudah, bahkan mungkin win” cetus Leord penuh semangat.

“Lu pikir segampang itu apa?” potong DaveLic “Biarpun ally putus mereka nggak goblok bro, saat ini keadaan Accretia lah yang paling lemah, mereka pasti akan menyerang Accretia dan adu damage LH Chip kita!”

“Dave benar, walaupun ally pecah bukan berarti keadaan kita langsung membaik.” sahut Kuuga

“Terus sebaiknya apa yang harus kita lakukan” tanya Bamz

“Tenang bro” Suara bijaksana Archon Prince memecah ketegangan diantara kabinetnya “Gw rasa untuk seminggu ini kita bisa tarik nafas, mereka belum akan turun war dulu sebelum prajurtinya siap. Momen ini harus kita manfaatin untuk membangun prajurit Empire lagi!”

“Gimana kita akan melakukannya bos?” tanya Dave Lic.

“ Pertama kita harus menjaga Acc level kecil yang sedang leveling, supaya minggu depan mereka siap War. Dave, Kuuga tugas ini gw percayain ke elo!” ujar Archon Prince sambil menatap ke arah dua kabinetnya itu

“Siap bos” jawab DaveLic dan Kuuga serempak.

“Leord dan Bamz” ujarnya lagi sambil melirik ke dua striker itu “Tugas kalian adalah mengontak sebanyak mungkin patriot kita yang melarikan diri ke planet Polaris. Kalau mereka masih mencintai Accretia Solar inilah saatnya bagi mereka untuk membuktikannya!”

“Beres bos!” sahut dua kaleng itu bersamaan.

“Lalu strategi perang kita apa boss?” Haytam yang bertugas menuangkan teh ke gelas para Archon nggak bisa nahan diri juga untuk ga nanya.

“Kita defend!” jawab Archon Prince tegas “Nggak usah mimpi dulu untuk win!”

“Kalo cuma defend bedanya what dong sama sewaktu kita dijajah?” protes Leord

“Kita diuntungkan satu hal… Diantara Cora dan Bellato sudah tidak ada aliansi jadi pasti akan terjadi peperangan diantara prajurit mereka! Itu akan merusak fokus mereka, dan meringankan tugas tim defend kita” Archon Prince berhenti sejenak dan memandang lekat-lekat mata kamera para kabinetnya “Kalo ada chanche yang tepat kita serang balik mereka sampe chipnya! Kita buktikan ras Accretia di planet Solar ini belum punah!!!” tambahnya lagi.

“Setuju!!!” sahut Kuuga

“Gw rela kehilangan nyawa gw demi Empire!!!” tambah Dave Lic

“DEMI EMPIRE!!!” Sahut tim Archon yang lain berbarengan.


Selama seminggu ketiga bangsa itu mempersiapkan prajuritnya baik-baik untuk menghadapi perang besar yang akan terjadi. Semua prajurit Cora, Bellato dan Accretia sama-sama fokus untuk leveling dan PT ing. Sementara para Archonnya sibuk memastikan keamanan para prajurit mereka dari kerusuhan bangsa lain. Namun hampir seminggu itu tidak terjadi kerusuhan baik di Ether, gurun Sette maupun peta kependudukan masing-masing ras. Semua prajurit benar-benar konsentrasi meningkatkan kemampuannya!

Walaupun demikian, karena diuntungkan dengan jumlah massa yang besar pihak Cora masih mengirimkan pasukan untuk menghajar chip Accretia tiap kali gong CW ditabuh. Sehingga selama seminggu itu pula bangsa Accretia masih belum terbebas dari Stigma yang menghantui mereka selama sebulan.

“Stigma itu breakfast, lunch dan dinner kita!” begitu selalu jawaban Haytam membesarkan Accretia level kecil yang ditemuinya sedang mengeluh karena Stigma di markas.

Walaupun bukan tim Archon, Haytam melakukan yang terbaik yang bisa dilakukannya. Ia selalu menjalankan pesan terakhir babu. Melindungi dan melayani Archon Prince artinya juga melindungi dan melayani Empire!!! Gw bukan pengecut kayak Bleki, walaupun sendirian gw akan bekerja keras!!!!


Hari itu genap enam hari telah berlalu semenjak putusnya aliansi Cora dan Bellato. Subuh esok hari perang besar tiga bangsa akan dimulai di Crag Mine. Selama enam hari ini banyak patriot Accretia yang berbondong-bondong kembali ke markas Accretia Solar. Kelihatannya Leord dan Bamz menjalankan tugasnya dengan baik , Archon Prince dari ruang kerjanya yang tinggi terlihat puas menyaksikan iring-iringan prajurit Accretia yang turun dari pesawat transportasi antar Planet.

Keadaan markas Accretia hari ini ramai sekali, walaupun tidak seramai masa jayanya dulu tapi jauh lebih ramai dibandingkan ketika mereka dijajah habis-habisan. Archon Prince mengalihkan pandangannya ke arah Pos Accretia. Menggunakan fungsi zoom pada kamera matanya ia bisa melihat Kuuga, Dave, dan Haytam membrief prajurit junior Accretia yang udah mereka bimbing semingguan ini. Mereka juga sudah bekerja dengan sangat baik, pikirnya haru…

“Ok dengar” DaveLic mengulang briefnya “Kalian level kecil, jadi jangan pilih menyerang musuh sendirian!!! Kalian harus mengeroyok musuh bersama-sama baru kalian punya chance untuk menang!”

“Jangan lupa utamakan hit GRAZIER!” tambah Kuuga “Banyak sekali senior senior kalian yang suka nabokin BK lama-lama, padahal waktu yang mereka gunakan untuk kill 1 BK itu bisa digunakan untuk kill 10 Grazier!!!”

“Jangan lupa kekuatan serangan Cora adalah Spiritualis dan Grazier nya!!!!! Merekalah yang harus kalian habiskan!!” Haytam ikutan memberi masukan.

Tiba-tiba aja Dave dikagetkan dengan kehadiran sekaleng Accretia berbaju ranger level 50 agak jauh dari mereka. Ia segera meninggalkan pasukan yang di briefnya untuk mendatangi kaleng itu. Kaleng itupun rupanya menyadari kehadiran Dave, ia melambaikan tangannya sambil menyapa “Lama gak jumpa Dave!”

“Tammmmm, cepet sini deh tammm. Ada yang mesti lu temui!!!” Dave Lic memanggil Haytam keras-keras agar segera menemui kaleng itu.

Haytam pun segera menuju tempat Dave untuk melihat siapa kaleng yang mesti ditemuinya itu. Betapa kagetnya saat menyadari ternyata yang berdiri di hadapannya adalah Bleki, yang sekarang udah level 50 rupanya!

“Halo Tam..Dave… Gw denger di markas kalian sedang di sini.. Banyak wajah baru ya rupanya” sapa Bleki ramah

“Ngapain lu pulang?” tanya Haytam dengan tampang tanpa ekspresi.

“Gw dengar besok adalah perang besar bagi Empire, gw merasa terpanggil untuk membela Empire…. Wah lu juga udah level 50 ya Tam…”

Bleki nggak sempat menyelesaikan kalimatnya karena Haytam segera berlari cepat ke arah Bleki dan DUAGGGGGGGG!!!!! Sebuah tinju dilayangkannya ke wajah Bleki hingga PS itu terjatuh di tanah

“Ngapain lo di sini pengecutt!!??? Baru setelah alliansi pecah lu pulang??? Bukankah gw udah bilang kalo lu pergi ga usah kembali sekalian!!!”

“Haytam calm yourself bro!!” tiba-tiba aja suara Archon Prince terdengar di samping Haytam. Ia melihat kedatangan Bleki dan langsung turun ke sana rupanya.

“Dia pengecut Prince!!! Sama kayak kaleng-kaleng pengecut lainnya yang pergi saat Accretia sedang dijajah, baru sekarang saat mendengar ally hancur aja dia kembali!!” bantah Haytam nggak terima.

“Gw nggak peduli semua itu Tam, selama dia bersedia kembali dan berjuang untuk Empire gw akan terima setiap kaleng dgn tangan terbuka” jawab Archon Prince kalem, lalu sambil menoleh ke arah Bleki ia berkata “Welcome back Blek…”

Bleki hanya menunduk memberi hormat pada Archon Prince

Haytam terlihat tak puas, namun akhirnya ia menjawab “Baiklah kalo itu perintah Prince..“ lalu ia kembali menatap tajam ke arah Bleki “Tapi gw ga akan pernah maafin elo Blek!” setelah mengatakan demikian Haytam pun pergi.

Bleki kelihatan sedih, menerima sambutan seperti itu dari rival dan partner in crime nya …

“Kenapa dia nggak bisa mengerti” bisik Bleki lirih….

DaveLic menepuk pundak PS itu, berusaha menghiburnya “Suatu hari dia pasti ngerti Blek… Nggak semua kaleng bisa recover secepat dia… Lu cuma butuh waktu buat ngilangin bayang-bayang Aizen dari benak lu, gw ngerti kok, Archon juga ngerti itu… Kalian berdua kan paling dekat dengan babu…”

Bleki mengangguk “Iya… gw yang sekarang udah siap untuk berjuang lagi buat Empire… Dave, Archon Prince… Maafin kepergian gw selama tiga bulan ini! Gw akan menebus semuanya besok!”

Archon Prince menjawab dengan anggukan puas, kamera matanya agak berembun. Rupanya melihat Bleki dan Haytam berkumpul kembali ia merasa kesedihan yang udah lama dikubur dalam hatinya terkuak kembali… Kesedihannya kehilangan Jendral kepercayaannya, Jendral terbaiknya, sekaligus teman sejatinya… Aizenvalt!!!

Besok pagi akan gw balasin dendam lu bro!!! LeGra akan membayar atas semua yang dilakukannya pada elo!


***

Di markas Cora, Caesar sudah terbangun sejak pukul 3 dini hari… Dua jam lagi waktunya CW… Dari info-info yang dikumpulkannya ia tahu CW kali ini akan menjadi CW terbesar yang pernah dialami oleh ketiga bangsa! Baik Accretia maupun Bellato semuanya akan all out! Dan itu artinya Cora juga harus all out menghadapi mereka.

Caesar menimang-nimang perisainya, namun tanpa sengaja ia menjatuhkan benda itu sehingga menimbulkan suara berkelontangan yang keras dan membangunkan Joseph dari tidurnya. Joseph melompat bangun dengan kaget…

“Sorry” kata Caesar “Tidurlah lagi… gw bagunin elo jam 4 nanti”

Tentu aja Joseph yang udah terlanjur bangun kaget ngeliad Caesar udah full equip siap tempur begitu!

“Lu mau turun war?” tanya Jospeh, yang dijawab oleh Caesar dengan anggukan mantap.

“Nggak…gw gak setuju!” protes Joseph seketika “Lu udah denger sendiri kan info-info yang beredar… CW kali ini bakal berbahaya sekali! Sebaiknya lu kasih command dari markas aja!”

“Mana bisa begitu… Gw kan Archon!” balas Caesar.

“Sebelom jadi Archon lu adalah calon Ibu dari anak gw!!! Apalagi kehamilan lu dah jalan hampir tiga bulan gini, gw ga setuju lu turun CW!!!”

“Justru itu gw harus turun Cep!” potong Caesar “Gw ngelakukan ini bukan demi orang lain, tapi demi masa depan anak kita!!! Demi masa depan bangsa kita, gw akan bertempur!!”

“Tapi…” Joseph masih nggak rela mengijinkan Caesar pergi berperang

“Lagian gw BK gitu lohhh, lu nda usah takut” Caesar berusaha bersikap manis, untuk menenangkan Joseph.

Joseph hanya bisa menghela nafas pasrah…”Kalo lu dah ngotot gini, kayaknya susah dicegah… Apa boleh buat, tapi jangan jauh-jauh dari gw, gw akan back up elo!”

Caesar mengangguk sambil tersenyum manis, ketika tiba-tiba aja Joseph udah berlutut di hadapannya, sampe Caesar melongo..

“Ngapain lu Cep?”

“Gw sebenernya mau nunggu selesai war besar subuh nanti… Tapi gw ga bisa menunggu lagi kayaknya” lalu Joseph merogoh sesuatu dari kantongnya dan menyodorkannya ke arah gadis itu “Caesar my love... Would u marry me???”

Caesar merasa sesak nafas saat mendapat lamaran Joseph itu, gadis itu menutup bibirnya dengan kedua belah tangannya, matanya nampak berkaca-kaca…Gadis itu kemudian tersenyum sambil meneteskan air mata keharuan sebelum kemudian mengangguk perlahan…

Joseph membalas senyuman Caesar sebelum menyelipkan cincin ke jari manis gadis itu, Caesar kemudian ikut berlutut di hadapan Joseph. Mereka pun berpelukan erat, Jospeh kemudian membisikkan sesuatu di telinga panjang Caesar “Setelah Battle Win, kita akan segera menikah di pemimpin bangsa”

Yang disambut dengan tawa kecil penuh kebahagiaan dari Caesar, sepasang Coro itu pun kemudian berpelukan dan saling bertukar ciuman dengan mesra…

To be Concluded

Sometimes I catch and hold
love and pain, tightly in my arms.
It will fade away, but
I will remember it... Always....

It has been echoing in my chest
For who knows how long.
Although it's a whisper tinier
Than a drop of the evening fog.

Towards the darkness of the frozen stars
A spinning prayer
May it reach your distant sky....

Words from Radical Dreamer Without Stealing the Jewel (OST Chrono Cross)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar