Sabtu, 14 Februari 2009

Telenovusla Seasson I

TELENOVUSLA Seasson I : Holly Alliance of Affair

Chapter I: Luthien


Pagi itu waktu Novus menujukkan pukul 06.00 tepat, keadaan di Pos Cora masih sangat sepi hanya terlihat beberapa Cora level kecil sedang memburu Vafer Ruder untuk Quest mereka.


Luthien melangkah keluar dari Pos Cora saat angin pagi yang segar berhembus dari Daratan Gelap, mempermainkan rambut Luthien yang panjang.

Ia mengambil nafas dalam-dalam, sebenarnya ia masih amat sangat malas membuka matanya sepagi itu. Namun apa boleh buat demi panggilan tugas, rutuknya dalam hati.

Gadis itu terus mendaki hingga di bagian daratan gelap yang agak tinggi, dari sana ia bisa mengamati pemadangan mulai dari Pos Cora hingga kawasan King Tweezer.

Hmm... sepintas keadaan terlihat aman-aman saja, siapa sih yang tadi iseng bilang ada perusuh yang demen ngechaos level kecil, ganggu tidur orang aja.

Ia lalu mengganti seragam Graziernya dengan baju spiritualis level kecil, siapa tahu perusuh tersebut gak berani nongol melihat ada Grazier lagi patroli, pikirnya lagi.

Luthien berputar-putar beberapa saat di daerah itu, sambil melancarkan serangan-serangan kepada Lava dan Block Lunker menggunakan tongkat level rendah yang tadi dibelinya sebelum meninggalkan markas Cora.

Kelihatannya keadaan aman-aman saja. Matahari sudah mulai terlihat lebih tinggi dari posisi saat ia datang tadi, dan sudah banyak Cora level kecil lain yang memenuhi area itu.

Kantuk yang sedari tadi menyerang Luthien terasa makin berat, maklumlah semalaman ia farming dengan kakak Wakil Archon yang disukainya sampe jam 3 subuh di Ether, padahal ia tahu pagi ini gilirannya untuk patroli perusuh di Pos Cora.

Ughhh.... Menyebalkan!!! Kenapa timingnya nggak pas banget gini sih.

Yah, udahlah saatnya untuk kembali ke Markas sarapan dan minum segelas Frapopecinno Latte, toh keadaan aman-aman sa.... DHUARRR

Serangan force air berkekuatan lemah itu seolah seember air dingin disiramkan telak ke wajahnya dan menyadarkan Luthien dari lamunannya.

Dia menoleh terlihat dua Summoner Cora sedang cengengesan, dilihat dari kostumnya badut-badut itu kayaknya masih level 30!

“Iseng amat sih gangguin orang hunt, jangan dong kk!” tegur Luthien halus, dalam hati sih ia ingin segera menghajar cecunguk-cecunguk ini tapi apa boleh buat. Ia harus mematuhi protokol yang udah ditentuin Archon

“Suka-suka gue dong” balas salah satu dari duo badut itu sambil mensummon Hecate abu-abu miliknya, dan memerintahkannya menyerang Luthien. Keliatan banget kalo mereka ini Summoner kemaren sore yang ingin pamer kekuatan doang, cupu banget!

Hecate abu-abu itu kelihatan segan mengikuti perintah majikannya, dengan enggan ia mengibaskan kipasnya ke arah Luthien, cuih serangan apaan nih, bibik yang jual sate di depan markas Cora aja lebih mantep kipasannya!

Luthien bersiap menyerang balik, tanpa mengganti armornya dan tanpa menengak chaos potion ia menyiapkan mantra untuk memanggil summon Isisnya, biar tau rasa lu....

Chapter II: Mati luh!

Dalam satu tarikan nafas Luthien telah mensummon Isis-nya, memang belum gold Isis tapi pedangnya sudah berwarna perak. Untuk beli Isis ini aja dia masih ngutang 12x cicilan bunga 0% di Hypermart Novus.

Duo badut itu nampaknya cukup terkejut ‘spiritualis cupu’ di hadapan mereka bisa mensummon Isis, tapi terlambat mereka terlanjut menyerang Luthien dengan force elemen api. Tanpa banyak bicara (kayak Isis bisa bicara aja) sang Isis menyabetkan pedangnya ke arah badut pertama, tanpa ampun sang badut langsung tersungkur KO.

Melihat partnernya tersungkur badut kedua berusaha kabur, tapi terlambat pedang sang Isis lebih dulu menyabet punggung nya dengan telak, tersungkurlah ia mencium tanah daratan gelap dengan sukses.

“Bagus cc!” “Emang perusuh itu perlu dikasih pelajaran!” “Makan tuh tanah” “Grazier dilawan”. semua Cora level kecil yang dari tadi hanya bisa menonton kini bersorak sorai mengelu-elukan Luthien. Dengan bangga gadis itu mengibaskan rambutnya kebelakang,
“Kalau ada yang rusuh rusuh lagi wisp saya aja kk, ini udah tugas saya” jawabnya ramah.

“Heh, dasar belagu!! Lu ngerasa udah hebat ya, beraninya cuma ama level cupu” bentak salah satu dari badut itu, ternyata dia belum sepenuhnya pingsan.
“Gak salah omong nih? Yang dari tadi ngerusuh siapa?” tantang Luthien balik
“Kalo berani sini by 1 ama gold Isis punya ketua guild gw, dia udah otw, siap mati lu...” belum sempat badut itu menyelesaikan kalimatnya, ujung tongkat Injurer Intense BSB Luthien sudah menyodok wajahnya sampai pingsan. (yang ini cicilannya baru aja lunas)
“Lu yang mati!” balas Luthien.

“Waduh kk gimana nih” Salah satu ranger yang ada di sana mulai cemas
“Ketua guild nya punya gold Isis lho” sahut seorang specialis
“Denger-denger guild itu emang tukang rusuh” tambah seorang warrior.
“Tenang, gw juga punya back up kok. Saat ini gw udah wisp wakil Archon temen baik gw” Jawab Luthien meyakinkan Cora level kecil yang mulai panik itu. Padahal dia sendiri mulai panik, sejak tadi kk wakil Archon tidak menjawab whisper nya. Sial jangan-jangan dia masih ngorok lagi....

Beberapa menit berlalu, tidak ada tanda-tanda kedatangan gold Isis, semua Cora level kecil yang tadi mengelu-elukannya kini telah pergi meninggalkan Luthien sendirian, sialan mereka nggak percaya sama aku rupanya!
Sang wakil Archon pun belum membalas whisper Luthien. Dalam hati ia sedikit cemas sambil berharap kalau badut tadi Cuma gertak sambal aja. Ah ngibul doang kali...bacot doang, ga usah dipikirin. Luthien berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

Sebenarnya dia bisa aja pergi dan ngumpet di terminal Cora, tapi gengsi dong! Gimana kalo keliatan sama cora level cupu yang tadi ditemuinya? Apalagi kalo sampe ketahuan ama badut-badut itu dia kabur, ampunn tengsin lah yaw!

Di saat-saat penuh ketegangan itu Luthien dikagetkan oleh suara yang amat keras
‘PENGUMUMAN PENGUMUMAN PESAWAT DARI ETHER AKAN SEGERA MENDARAT’ Buset dahhh bikin kaget aja, gak tau apa orang lagi jantungan gini!!

Luthien mengatur nafasnya, ok udah setengah jam gw nungguin kayak orang bego di sini, kayaknya dua badut itu bener-bener cuma membual deh. Kalo sekarang gw balik ke markas Cora kayaknya ngga salah juga kan, gila apa disuruh nunggu sampe jamuran gini?

Luthien akhirnya memutuskan untuk kembali ke markas Cora, ia sudah membayangkan sarapan pagi yang hangat dan lezat menantinya di sana. Namun baru saja ia mulai melangkah saat tiba-tiba ia dikejutkan dengan sesosok Grazier yang menghadang jalannya.

Grazier itu memakai seragam warna putih, bused dah level 45++, batin Luthien. Mata Grazier itu menyala merah akibat menenggak Chaos Potion. Aura membunuh dan bau lebus menyebar di sekelilingnya (buset orang ini gak mandi ya) dan sebuah Isis beroda emas bermuka beringas mengiringi Grazier itu.

“Lu ya yang cari gara-gara ama anggota guild gw?? Gara-gara lu gw harus balik dari Ether tauk!!” Bentaknya galak
Oh Decem.... Luthien hanya bisa menelan ludah...


Chapter III: Gw belom mau mati!!

Luthien terus melangkah mundur hingga ia terpojok di depan sebuah batu karang besar. Sementara Grazier itu masih melangkah menuju arahnya, Luthien berusaha melihat name tag Grazier itu, sambil terus menerus mengirimkan whisper bernada panik ke kk Wakil Archon.

Akhirnya jarak diantara mereka cukup dekat sehingga Luthien bisa membaca name tag nya dengan jelas, KeelSr!!!

“Buset!! Gw tau siapa elo, waktu gw kecil dolo lu pernah rusuhin gw kan di tempat ini!!” hardik Luthien.

“Wah, meneketehe Non! cacing kremi yang gw rusuhin ga cuma lo!” Keel menjawab sambil cengar cengir, ih nyebelin banget deh mukanya!

Tiba-tiba saja muka nyebelin itu sudah berada persis di depan mata Luthien, “Kagum gw, lo masih inget ama gw. Jangan-jangan karena gw cakep ya?” bisik Keel menggoda, sambil menempelkan bibir basahnya ke pipi halus Luthien.

“Bangkeee!!! najong jijay bajay , GR amat lo!!!” teriak Luthien histeris, sambil menyarangkan sebuah tamparan panas di pipi Keel.

“Please deh gw inget kejadian itu, karena saat itulah gw ditolongin dan kenalan ama kk Wakil Archon. Bukan karena naksir elo nyaaa!!!” Bersamaan dengan kalimat terakhirnya Luthien menengak sebotol Chaos Pot!

Rasa takut yang tadi menghinggapinya sekarang udah hilang, digantikan amarah dan rasa jijik yang amat sangat pada makhluk yang ada di depannya! Makhluk yang dulu pernah menginjak-injak harga diri nya, makhluk yang bikin ia bertekad untuk jadi Grazier yang kuat dan bergabung dengan guild Justice untuk membela kebenaran dan membasmi pengguna Chaos pot!
Sekarang kesempatannya telah tiba, dirinya bukan Luthien yang dulu lagi, kali ini keadaannya pasti akan berbeda!

“Swarm!!!!” Serangan Force expert berelemen api menyambar ke arah tubuh Keel. Namun di saat terakhir ia bersalto untuk menghindarinya.Ugh!! meleset!! Kutuk Luthien.

Melihat tuannya ditampar dan diserang, Isis beroda emas itu balas menyerang Luthien, dalam dua kali sabetan pisaunya Luthien pun tersungkur. Gadis itu cepat-cepat menengak potion untuk memulihkan kondisinya, tanpa menunda waktu ia memanggil Animus Paimon nya.

“Paimon, serang Isis itu!!” Lumayan perhatian sang Isis teralihkan ke Paimon sekarang. Luthien segera berdiri dan melancarkan serangan balasan ke arah Keel yang nampak sibuk memarahi Isisnya

“Animus geblek!!! Ngapain lu ngurusin Paimon.... ” Belum sempat Keel memerintahkan Isis nya untuk berganti target, Luthien sudah selesai mencasting Blaze Pearl dan mengarahkannya tepat ke tubuh Keel.

Mendapat serangan telak seperti itu Keel terpental juga, kelihatannya ia cukup kepayahan padahal damage serangan Luthien tidak seberapa sebenarnya... Hmm bagus deh artinya PT dia ancur gw ada chance menang!

Luthien mulai tersenyum penuh kemenangan, gadis itu bersiap mencast spell force basic nya yang nggak delay. Namun ternyata Keel lebih cepat bangkit dari dugaan Luthien. Sebelum Luthien sempat menyelesaikan spell nya serangan telak Lightning Chain telah menghantam dirinya.

Lagi-lagi gadis itu tersungkur ke tanah, namun kali ini beda... Potion yang dibawanya udah ga bisa lagi diraihnya. Ia merasa lemas dan gemetar, tubuhnya bagaikan tersetrum listrik.

Samar-samar ia melihat Keel berjalan mendekatinya, di kejauhan ia melihat Isis beroda emas milik Keel sudah mulai mencuekkan jitakan-jitakan dari Paimon miliknya, dan mengikuti majikannya berjalan mendekati dirinya yang terkapar tak berdaya.

Pada saat kritis seperti itu ingatan Luthien melayang ke beberapa tahun yang lalu, saat ia masih spiritualis level cupu yang juga terkapar tak berdaya di daratan gelap karena di chaos oleh Keel. Ia tak percaya setelah bertahun-tahun berlalu keadaan tidak berubah juga, ia terkapar sementara cecunguk di hadapannya tersenyum penuh kemenangan.

Saat itu ia beruntung, ditolong oleh kk Wakil Archon yang kebetulan lewat, tapi kali ini tidak ada yang datang untuk menolongnya...

“Heh cupu! Waktu iu lo beruntung ditolong Warchon! Kali ini tamat riwayat lo... Sampaikan salam gw ke Decem ya!” Ledek Keel sambil menyiapkan serangan terakhir untuk menghabisi Luthien.

Tidak!! Gw belom mau mati!! Gw belom mau mati sebelum menyatakan cinta gw kepada kk Wakil Archon!!!!!


Chapter IV: Kilas balik yang luar biasa

Luthien memejamkan mata, pasrah... “Sudah matilah gw”

Detik selanjutnya terasa bagai saat terlama dalam hidup Luthien, ia seolah melihat kilasan kejadian-kejadian yang pernah dialaminya di masa lalu. Saat pertama kali bergabung dengan militer Cora, menjadi spiritualis, hunt di daratan gelap hingga bertemu dengan kk Wakil Archon. Bener juga kata orang, saat menjelang kematian kita akan melihat kilasan hidup kita dalam sekejap mata....

Saat itu juga Luthien melihat kembali peristiwa beberapa tahun yang lalu, entah dari mana tiba-tiba kk wakil Archon sudah berdiri di hadapannya, dengan aura Archonnnya yang menyilaukan mata. Sampe Luthien berpikiran hmm gw udah di surga ya kok ada malaikat?

Melihat dirinya terkapar tak berdaya sementara Keel siap menghabisinya, segera saja kk Wakil Archon menggunakan skil hold, membuat Kell dan Isis nya tidak dapat bergerak!

“Hoy!! Warchon belagu!! Ga usah ikut campur lo, repel Sette sana!!!” Umpat Keel sambil bersiap mencast force elit ke arah kk Wakil Archon.

Tapi sebelum mulut Keel sempat merapal satu mantera pun kk Wakil Archon lebih cepat bereaksi. Ia menyerang Keel dengan Destructive Shot, hingga menguras habis seluruh FP Grazier itu. Sadar FP nya habis terkuras Keel pun berusaha mengulur-ulur waktu...

“Ampun kk, pemilihan Archon berikutnya gw vote kk deh janji!”

“Gue gak akan maafin pembuat onar macam lo!” jawab kk Wakil Archon.

Tanpa kompromi ia segera menyerang Keel, Precise Shot! Serangan yang tak bisa dihindari itu menembus pertahanan Keel, dan mementalkannya ia pun pingsan seketika dengan sukses.

Karena majikannya pingsan sang Isis beroda emas pun ikut menghilang, dengan satu gerakan berputar ia sudah lenyap dari pandangan Luthien
“Makan tuh panah!” desis kk Wakil Archon sambil menyarungkan kembali busurnya.

Kilas balik yang luar biasa... keluh Luthien dalam hati, tapi sebentar lagi gw akan mati... pertemuan gw dengan kk Wakil Archon pun hanya akan tinggal kenangan.
Luthien kembali memejamkan matanya menanti panggilan dari Sang Decem.

1 detik...

5 detik...

10 detik...

Mana sih utusan Decem, mau mati aja lama banget, nge lag kali yah!!! Luthien kembali membuka mata, dilihatnya kk Wakil Archon berdiri sambil mengulurkan tangan padanya

“Lu gapapa Luth?”

“........”

Busedddddddddddd jadi ini bukan flash back tohhhhh, menyadari ketololannya Luthien segera melompat berdiri sampai ia nyaris jatuh terjungkal kalau saja kk Wakil Archon tidak segera menahan tubuhnya.

“Ati-ati non, HP lu sekarat tuh...Nih minum dulu “ ujar kk Wakil Archon sambil menyerahkan sebotol potion item mall pada Luthien.

“Ahh..ehh terimakasih kk HeN” Luthien meminum potion tu dengan wajah memerah karena malu. Enakkk, apa potion item mall itu rasanya segini enak? Atau karena ini pemberian kk HeN? Luthien tersenyum senyum sendiri, pokoknya botol pot ini ga bakal gw buang selamanya!!

“Lu kok senyum senyum sendiri? Pot itu rasanya pahit lo!” HeN menatap Luthien dengan cemas, khawatir ada yang salah di kepala gadis itu, “Mungkin tadi lu terlalu keras membentur tanah ya?.”

“Ya itu kan gara-gara lu!! “ Luthien berusaha mengalihkan pembicaraan
“Masa dari tadi gw wisp nggak nyaut!! Lu ngorok atau boker heh?”

“Wkwkwkwkw, sorry sorry tadi gw block whisper, soalnya ada kaleng nick verdebuster yg gangguin gue sepanjang pagi kirim pesan @#$^&* ga jelas”

“Ooo, gitu.. Terus dari mana lu tau kalo gw lagi di daratan gelap?”

“Tadi gw cari lu di markas Cora, tapi kata temen lo si Pal, lu lagi patroli ke daratan gelap jadi ya gw susul. Untung gw tepat waktu ya... Jadi inget kejadian di masa lalu” Jawab HeN sambil mengedipkan mata ke Luthien.

Aduh makkkk mana tahannn... Luthien memalingkan mukanya yang memerah bagai tweezer rebus. “Ngapain cari gw kk? Mau farming bareng lagi? “

“Nggak, duid gw udah lebih dari cukup... Gw mau ngajak lu sarapan bareng. Ada sesuatu yang mesti kita bicarain, ini... menyangkut masa depan kita”

Oh Decem.... Jantung Luthien nyaris copot mendengarnya.


Chapter V: Gw belom siap!

Dengan jantung berdebar-debar Luthien melangkah masuk ke dalam portal pos cora, kk HeN berjalan di depannya. Seragam steeler yang licin nampak membalut tubuhnya ramping namun kokoh itu, sedangkan rambut cepaknya seperti biasa disisir dengan rapi . Aduuh , bukan Cuma tampan... kk HeN juga sangat baik, sopan dan rapi, Luthien benar-benar tergila-gila padanya sejak pertemuan pertama.

Mereka kini telah menapakkan kaki ke tengah-tengah portal, kk HeN menyebutkan tujuannya dengan jelas “Markas Cora” yang segera diikuti oleh Luthien. Dalam sekejap mata tubuh mereka telah menghilang dari platform portal, tubuh kedua Cora itu terurai menjadi partikel-partikel kecil seukuran atom dan dikirimkan dengan kecepatan cahaya menuju platform portal di Markas Cora untuk kemudian disusun kembali di sana.

Luthien membuka matanya saat mereka telah tiba di markas Cora, seperti biasa keadaan markas sangat ramai hiruk pikuk seperti pasar. Mulai dari yang jualan voucher item mall, jual rare ore, cari partner DG, sampai yang maki-maki penipu jualan Voucher dan Archon pun ada.

“Yuk” ajak HeN sambil berjalan menuju kantin Cora

Kantin tersebut terletak di bagian ujung Markas, persis di hall yang menuju ke daratan Spire, tempatnya mungil namun tersedia banyak makanan. Sungguh nikmat menyantap makanan sambil merasakan hembusan angin sepoi-sepoi daratan Spire atau nonton pertandingan bola GvG, makanya kantin ini selalu ramai. Hari ini pun Luthien nggak kebagian tempat duduk, ia memutari kantin untuk mencari-cari bangku kosong.

“Silakan dek, es cendolnya” penjual cendol bernama lilsquall menjajakan dagangnya sambil mendorong gerobag bertuliskan Bakul Cendol Online di samping Luthien. Ih, mencurigakan kok kayaknya cendolnya basi gitu ya!?

“Sini Luth” ruapanya kk HeN berhasil mendapatkan kursi di tempat yang agak mojok, asikk bisa berduaan nih hihihi...

“Kok gampang banget dapat kursinya” Luthien menarik bangku dan duduk di hadapan HeN.

“Ya gampang lah, ngeliat aura gw semua otomatis bagi kursi ke gw hehehe”

“Dasar” Luthien ketawa sendiri sambil mengambil buku menu “Yuk pesan”

Tidak sampai setengah jam mereka sudah menghabiskan semua menu yang mereka pesan, Luthien kelaparan karena dari pagi ia belum makan. Ditambah lagi ia penasaran apa sih yang mau dibicarakan kk HeN, duh perutnya melilit membayangkannya nafsu makannya pun jadi mengerikan.

“So..” ujar Luthien setelah menarik nafas dalam-dalam “Yang mau dibicarain apa nih?”

“Ah iya soal itu” HeN meletakan gelas kopinya di meja “Kamu tahu kan akhir-akhir ini aku rajin farming sampe pagi di Ether”

“Ya iyalaah, tiap malem lu ngajakin gw nemenin elo farm jelas gw tau”

“Sebenarnya ada alasan khusus kenapa gw jadi rajin farming Luth” kk HeN mencondongkan badannya maju, jantung Luthien berdegup makin keras. “Gw lagi ngumpulin duid buat masa depan gw, dan gw rasa udah saatnya gw ngomong ke elu” sambil mengatakan demikian kk HeN meremas jemari tangan Luthien ...

Oh Decemmm!!!!! Luthien nyaris menjerit, masa gw udah dilamar sekarang???? gw belom siappppp!!!!

“Sebenarnya, gw mau bilang kalo... gw udah lama ngerencanain...”

Dhueg dhueg dhuerrrr jantung Luthien hampir copot saking cepatnya berdetak.
“Duh kk ini mau ngomong aja susah amattt” sahut Luthien gemas, hihihi malu-malu kali ya.

“Hehehe iya yah, duh gw bingung soalnya gimana mesti ngomong ke elu Luth, lu kan selalu ada buat gw selama ini, selalu setia nemenin gw, waktu gw dicaci maki karena kalah CW pun elu selalu mendukung gw, lu benar-benar berharga buat gw Luth” sambil mengatakan itu HeN menatap Luthien dalam-dalam dengan matanya yang teduh.

Duh duh mau melayang rasanya....

“Akhirnya tiba juga saat gw mengatakan ini ke lu, sebenarnya gw... berencana pindah ke planet Polaris...”

“Iya gw bersedia kk...” tanpa menyadari apa yang dikatakan kk HeN barusan, Luthien sudah menjawab sekenanya... Sedetik kemudian ia menyadari kebegoannya... “Apa...bisa diulang lagi kk?”

“Iya, bulan depan gw akan pindah ke planet Polaris”

DHUERRRRRRRR, badan Luthien serasa disambar Lightning Chain untuk kedua kalinya hari ini. “Ja- jadi maksud kk ngajak gw sarapan hari ini? “ Luthien masih menyimpan harapan,kali aja dia bakal diboyong ke Polaris jadi istri.

“Yah begitulah gw mau pamit, soalnya lu temen baik gw selama ini...bisa dibilang lu udah kayak saudara buat gw hehehehe“

Mati dah gw... mau nyungsep aja rasanya ke rawa kabut, rutuk Luthien dalam hati.

Chapter VI: How to heal a broken heart!


Jam weker di kamar Luthien telah menjerit untuk kesekian kalinya, namun gadis itu hanya melirik sinis ke arah jam tersebut, saat itu waktu menunjukkan pukul 10.30.... “Cih” gerutu Luthien, malas sekali rasanya untuk bangun apalagi memulai harinya seperti biasa.

Sudah genap sebulan kk HeN pindah ke Planet Polaris, planet tersebut terletak di sisi lain galaxy Novus ini sehingga berkirim surat pun tak mungkin. Luthien mendengus malas sambil menyingkirkan selimutnya, ia bangun meraih weker lalu mematikannya. Suaranya yang berisik bikin kepala Luhtien makin sakit. Sebenarnya dalam hatinya Luthien ingin sekali menyusul kk HeN, andainya saja kk HeN tidak mengucapkan kalimat keramat yang membuatnya patah hati waktu itu... “lu udah kayak saudara buat gw hehehehe “

JLEBB, mengingat-ingatnya saja serasa ditusuk pisau... Tanpa sadar air mata menetes di pipinya, Luthien duduk bengong di kasurnya. Seumur hidupnya baru kali ini ia jatuh cinta dan baru kali ini pula ia patah hati sampai seperti ini, ia benar-benar terpuruk bahkan berkali-kali mencoba untuk mengakhiri hidupnya.
Segala daya dan upaya telah dicoba, mengenggelamkan diri di Rawa Kabut...gagal...rawa nya terlalu dangkal. Gantung diri di Hutan Spire... gagal juga pohonnya terlalu pendek. Mau terjun ...takut ketinggian, mau motong nadi...takut liat darah..., minum racun...ewhhh pahittt!! Duh Decemmmm gw udah mau mati aja kok susahhh!!! rutuknya dalam hati.

Pintu kamar Luthien terbuka dengan tiba-tiba membuyarkan lamunan gadis itu. Di ambang pintu berdiri sahabatnya dari kecil yang udah dianggep kayak sodaranya sendiri, Paladinz.
“Swt Luth!!!! Dari tadi lu di wisp ga nyaut kupikir udah mampus!” candanya berusaha menghibur Luthien

“Maunya mampus Pal, apa daya Decem belum mengijinkan” balas Luthien muram

Paladinz menggelengkan kepala, sahabatnya yang satu ini emang ajaib. Kalo udah semangat dia akan menggebu-gebu demi mencapai tujuannya, bahkan jadi Grazierpun dalam hitungan hari. Kebalikannya kalo merana dan putus asa bisa berlarut-larut sampai seperti ini.

“Yuk sini” ujar Paladinz sambil menyeret Luthien keluar dari kamar yang udah bau pengap gak karuan itu.

“Malas ah mau ke mana? Gw belom mandi nih” Luthien berusaha mencari alasan

“Mandi ga mandi ga ada bedanya kalo tampang lu udah kayak kecoa keinjek Hora Boots gitu! Udah lu ikut gw aja!” Tanpa mempedulikan protes Luthien, Paladinz menyeret gadis itu keluar dari kamarnya menuju ke portal Markas Cora.

Dengan ogah-ogahan Luthien ngikut aja saat Paladinz menyebut “Istana Numerus” sebagai tujuan mereka.

“Ngapain sih kita ke Numerus” tanya Luthien saat mereka telah tiba di tujuan

“Refreshing” jawab Paladinz singkat sambil menyerahkan sebotol potion pada Luthien.
“Udah minum aja” tambahnya lagi saat Luthien sudah hendak bertanya potion apa itu.

Glek glek glek...ampunnnn potion apaan nih rasanya ancurrrrr!!!! “Lu beliin gw racun, Pal?“ tanya Luthien sambil memicingkan mata mengamati pot aneh ditangannya.

“Dodol! Itu stealth potion, gw mau ngajak lu nembus Benteng Solus!”

“Heee ngapain!!??” protes Luthien

“Udah ah jangan bawel dari tadi tanya ngapain ngapain, ikut aja ntar lu juga tau sendiri!” balas Paladinz sewot.

Tak lama mereka telah tiba di pintu keluar Benteng Solus, berkat Stealth pot yang mereka minum mereka dapat melalui tower dan beberapa Bellato level tinggi yang berjaga di sana. Setelah agak jauh dan tersembunyi barulah Paladinz menceritakan maksudnya pada Luthien.

“Lu liat cebol kecil yang lagi ngelawan Crawler itu?” Paladinz menunjuk seekor Cebol yang lagi berjuang mati-matian menghadapi seekor Crawler.

“Ho oh, gw liat... Emangnya kenapa?“

“Ok lu siapin Isis lu aja ya, gw bawa tuh cebol ke sini!” Paladinz langsung menyelinap maju tanpa menunggu jawaban dari Luthien. Dalam sekali terkam ia sudah berhasil menangkap cebol malang itu, membungkam mulutnya (supaya ga bisa teriak “ /all HELPPP ADA CORO RUSUH DI SOLUS) dan menyeretnya ke tempat Luthien bersembunyi.

“Buset Palll, ngapain lu bawa tu makhluk ke sini” Luthien terbelalak kaget sampai bola matanya nyaris copot dari tempatnya
“Ini namanya pelampiasan stress!!, Ayo pake Isis lu habisin nih cebol” Paladinz mengangkat cebol itu dengan satu tangan dan menyodorkannya ke arah Luthien. Ampun deh muka tuh cebol udah ga jelas lagi expressinya, marah kaget takut bercampur air mata yang mengucur deras dari matanya....

“Kasihan kan, udah lepasin aja. Masi ucup gitu” Luthien menatap penuh belaskasihan ke arah si cebol.

“Geblek lu, di pintu Solus tadi banyak supir bemo lagi ngetem, kalo dilepas dia bakal laporan ke sana. Kita bisa mampus dilindes...Aduhhh” Kelihatannya cebol itu menggigit tangan Paladinz, karena kaget pegangan Paladinz pun terlepas dan si cebol pun melarikan diri menuju ke arah pintu Solus, masih dibawah level 30 ternyata.

“Luthhh kejarrrr jangan biarin lolosss!!!” teriak Paladinz panik.
Melihat sahabatnya panik Luthien ikut panik, segera di ensnare nya cebol itu hingga ga bisa berlari, lalu ia segera mensummon Isis nya unuk menghabisi cebol itu sebelum menarik perhatian yang lain.
CRATSSSS Darah segar cebol bercipratan membasahi wajah dan baju Luthien....

“Wadohhhh bajuku tercemar cebol sialannn” maki-maki Luthien

“Wakakakakakak gimana rasanya?” Paladinz sudah berdiri di belakang Luthien sambil nyengir.

“Loh tanganmu bukannya tadi digigit?”

“Hehehe gw sengaja pura-pura biar lu mau abisin tuh cebol! Gimana, seger kan rasanya?”

Luthien termenung sesaat... Ia menatap tubuh cebol tak bernyawa yang kini terkapar di tanah. Ia lalu menatap tubuh dan bajunya yang terkena percikan darah. Aneh... tiba-tiba saja rasa merana, putus asa, dan patah hati yang sebelumnya membelenggu dirinya kini telah hilang entah kemana. Ada perasan baru yang menyeruak di dalam tubuh Luthien, rasa puas yang luar biasa, rasa senang karena menindas yang lemah...

“Pal...” bisik Luthien lirih..

“Ya?” tanya Paladinz

“Ayo kita berburu cebol!!!!”


Chapter VII: Come and feel my Golden Isis


Dengan dingin Luthien mencampakkan tubuh cebol tak benryawa itu ke tanah, cebol ke 20 untuk hari ini! Gadis itu memandang CP meter nya sambil tersenyum lebar, belum pernah ia sepuas ini melihat CP nya. Enam bulan telah berlalu sejak pertama kalinya ia merusuh cebol. Kini CP Luthien bahkan hampir menyamai para Archon dan wakil-wakilnya.

Tiba-tiba saja ia dikagetkan dengan suara langkah di belakangnya, hampir saja Luthien mensummon Gold Isis nya (dibeli demi menunjang aktivitas rusuh) dan siap menyerang sosok yang tiba-tiba nongol itu kalau saja sosok tersebut tidak segera berteriak dalam bahasa Cora.

“Woyyyy Luth ini guee!!”

“Ow... elu rupanya Pal” Luthien menyimpan kembali Isisnya.

“Buset dah makin ganas aja lu, gak pagi ga siang ga subuh rusuh melulu!”

“Emang salah?? Lu kan yang ngajarin gw rusuh” balas Luthien sewot.

“Iya sih, tapi kan nggak tiap hari gini non” Paladinz duduk di sebuah batu besar dekat sahabatnya itu. “Udah enam bulan ini lu kayak terobsesi rusuh, urusan guild lu tinggalin, patroli nggak pernah, level ama PT juga ancur ga jelas nyadar dong!”

Luthien terdiam sesaat, bukan karena menyadari bahwa kata-kata Paladinz benar tapi karena sibuk merhatiin radar nya kali aja ada cebol di sekitar situ, lumayan buat genapin CP.

“Wooy lu dengerin ga sih” sadar kalau omongannya ga didengerin Paladinz menyeret Luthien agar duduk di sebelahnya.

Aduhh... Sendi lengan Luthien nyaris copot rasanya, mantep juga tarikan tangan nih cowok, padahal waktu kecil dulu gw biasa ngehajar dia kalo lagi rebutan camilan...

“Non, gw udah kenal lu sejak kita masih ngompol di pampers! Gw tau lu orangnya kayak apa, mau sampe kapan lu patah hati kayak gini heh? Bangsa Cora gak kurang cowok cakep!!”

“Tapi mereka bukan kk HeN...” jawab Luthien sambil mengaduk aduk pasir dengan ujung injurer BSB nya.

“Gw ngerti dengan ngerusuh kayak gini lu bisa alihkan perhatian lu dan ngelupain dia! Tapi mendingan lu lakukan hal hal yang bermanfaat, coba aja gaet tuh wakil Archon yang lain, atau sekalian aja King Archon lu gaet! Biar gay dia lumayan juga kan? “

“Gimana kalo lu aja yg gw gaet, Pal?” kedip Luthien nakal ke arah Paladinz

“Heh tolong ya, non! Gw nggak selera ama lu!”

“Cih dasar gay!” ledek Luthien, yang disambut dengan tawa terkekeh oleh Paladinz.

“Ya udah deh, gw cuma mo nyampein itu ke lu, pikirin baik baik omongan gw barusan!” Paladinz berdiri hendak beranjak pergi.

Luthien mengangguk ogah-ogahan.

“Oh iya satu hal” tiba-tiba Paladinz berbalik
“Gw cukup akrab ama King Archon, gw denger dari salah satu mata-mata nya di Bellato nama lu udah ada di daftar black list Bellato! Hati-hati aja deh, mereka nggak lama lagi bakal ngutus Armor Rider khusus untuk ngabisin lu!”Paladinz menatap Luthien dengan serius.

“Gw tau, gw akan hati-hati” Luthien meloncat berdiri dari tempat duduknya “Lagipula gw udah master rusuh tenang aja, gw belajar dari elu kan!” Ia nyengir ke arah Paladinz

Paladinz menggelengkan kepala “Dasar!! Ok deh, cabut dulu mau CW!”
Setelah mengatakan itu ia langsung menggunakan portal dan menghilang dari hadapan Luthien.

Hmm... jadi gw udah di black list toh ama cebol-cebol keparat itu.. baguslah biar mereka datang Armor Rider kek Cebol Rider kek gw sama sekali nggak takut!! Come and feel my Golden Isis!!!


Chapter VIII: Masa depan finansial gw tergantung pada hal ini!


Pagi itu Luthien bangun dengan segar seperti biasa, ia meloncat dari kasurnya siap untuk berangkat ke Numerus... Biasaa ngapain lagi sih kalo nggak rusuh. Luthien memilih mandi sepulang ngerusuh aja, percuma mandi sekarang ntar juga badannya jadi bau kena darah cebol.

Ia menyabet sepotong sandwich diatas meja yang dibelinya semalam, meraih Injurer intense BSB nya dan siap untuk berangkat. Sambil berjalan menuju portal Cora ia menyempatkan waktu memeriksa whisper yang mungkin diterimanya saat tidur semalam.

Humm .... apa ini..... “Selamat anda memenangkan undian SDSB Cora senilai 500jt , untuk menerima hadiah cukup mentransfer pajak hadiah senilai 15% ke...” BAHHHH hare gene masih ada aja yang nipu pake cara gini !!!

Next... “ kk bagi duit pliss!!!!!!!! Eh .... kk cewe ya? minta nomer hp nya dunks, atau frensternyaaa!!!!! BAH kok ga jawab?? Hode ya??? Anj*ng lu!!!”
Anjret!!! Cupu dari mana sih ini? pengen gw gamparrrr aja rasanya.!!!

Okay next whisper “Pemberitahuan dari Pemimpin Bangsa” Halah ga penting banget!!!

Tanpa Sadar Luthien telah melangkah sampai ke portal Cora, okay saat nya berangkat ke Numerus! Sebelum Luthien masuk ke tengah-tengah portal ia menyempatkan melihat keadaan di sekelilingnya.... aneh Markas Cora hari ini terlihat luar biasa sepi.
Tidak banyak Cora-cora berseliweran, tidak banyak Golden Isis berkeliaran, keadaanya benar-benar beda ama kemarin. Pada kemana nih orang –orang?

Luthien melirik jam kota yang menunjukkan sisa waktu tinggal 2 menit, aaaah iya ampir lupa gw bentar lagi kan CW jam 5 pagi! Paling semua Cora yg bawa gold Isis lagi standby di Crag Mine, yang berarti semua Cebol dan Accretia level tinggi juga akan berada di sana.
Momen yang tepat untuk fresh CP hunting karena biasanya jam CW adalah jam nya para cupu untuk leveling di wilayah netral! Hihihihi dipikirnya aman kali yeee??? Enak aja ga bakal lo aman hunt selama ada gw dasar cebol!

Ok Berangkat ke Numerus!!!!!

***

Di sisi lain planet Novus secebol Bellato muda dengan malas memicingkan mata dan bangun dari tempat tidurnya. Zzzzz masih jam lima rutuknya....

Bellato itu kemudian beringsut malas keluar dari selimut hangatnya. Ia merangkak menuju laci mejanya disana tersimpan dengan rapi surat tugas yang kemarin diterimanya dari kk Archon Simba the Lion Jr King

Dibukanya surat itu dengan harapan isinya akan berubah, karena ia benar benar malas melaksanakan tugas ini! Diintipnya perlahan lalu ia mendengus kesal, dasar Archon bejat, kenapa ngasih tugas macam begini ke gw???!!!

Yth: Armor Rider Shin Avalon

SURAT KEPUTUSAN ARCHON KOLONI BELLATO
PLANET NOVUS
No.: 060/SK-ARC-BELLS/II/2008

Tentang
Penugasan Armor Rider Shin Avalon untuk menjaga keamanan Bukit Bellato


Menimbang :
Bahwa untuk kelancaran proses regenerasi bangsa Bellato, serta pengabdian masyarakat di lingkungan Bellato yang merupakan kewajiban bagi semua Armor Rider

Bahwa sebagai Armor Rider anda memiliki PT, level dan equipment yang sangat bagus!

Bahwa dengan level setinggi anda seharusnya memiliki point CP yang lebih tinggi, menunjukkan anda tidak pernah terlibat dalam kegiatan merepel, merusuh dan CW!

Memutuskan:
Sesuai dengan ketentuan struktural di lingkungan koloni Bellato, melalui SK Archon ini ditetapkan bahwa:
Kepada Armor Rider Shin Avalon telah diberikan tugas dan tanggung jawab untuk menjaga keamanan Bukit Bellato dari seorang perusuh Cora yang telah banyak membunuh dan menyakiti bangsa Bellato.

Dengan tambahan beban lainnya sebagai berikut:
1.Menangkap hidup atau mati Cora perusuh yang bernama Luthien tersebut
2.Tidak diperbolehkan hunting, leveling, PT ing ataupun farming sebelum beban yang disebutkan di nomor pertama selesai dilaksanakan.
3. Pengabdian kepada masyarakat, yaitu WAJIB mengikuti CW setiap harinya minimal 1 kali dalam sehari

Demikian Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan beban yangditugaskan kepada Armor Rider Shin Avalon berhasil dilaksanakan dengan baik, apabila tidak akan mendapatkan sanksi yang seberat-beratnya!


Ditetapkan di: Planet Novus
Archon Bellato Koloni Novus
Simba The Lion Jr King 51 ArmorRider Bellato

Tembusan:
Wakil Archon LeGra 51 ArmorRider Bellato
Tim Penyerang Sparta 50 ShieldMiler Bellato
Tim Defend Daredevi2nd 49 ArmorRider Bellato
Tim Pembantu Ecstasy 50 Berserker Bellato
Wakil Archon Jazcha 51 ShieldMiler Bellato
Tim Penyerang og3bkrenz 50 ArmorRider Bellato
Tim Defend kopenk 50 ShieldMiler Bellato

“BRENGSEEEEEEEKKKK!! ... ARCHON ARCHON BANGKEEEEE” pemuda Bellato yang ternyata bernama Shin Avalon itu memaki maki dengan keras di dalam kamarnya

Apa sih urusan Archon Archon itu?? Kenapa perlu ngatur ngatur gw sampai segininya!?? Equip gw bagus, MAU gw full upgrade., PT gw FULL itu karena gw ga doyan rusuh apalagi repel!!!!! Ikut CW?? ya buat cari HMS ajalaaaaahhhh!!!!! Udah dapat HMS ya mojok sambil berdoa bangsa gw menang supaya bisa nambang dengan tentram!!!!

Duid is number 1 man!!!

Gimana gw bisa kaya raya kalo tiap hari BMAU gw jebol digampar Isis atau dikentutin Accretia???? Bused dah! orang mau hidup makmur kok dilarang ????

Ia menghela nafas dengan kesal, rambutnya yang kecoklatan sampai acak acakan saking emosinya...
Ok deh gw bakal ikut CW di jam yang paling sepiiiii pake MAU coklat yang belom diupgrade aja, jadi kalo meledak masih ga rugi pikirnya.
Nah satu masalah udah selesai, sekarang soal Coro perusuh yang bernama Luthien, ini yang gawat! Gw bisa selamanya ga farming kalo ga berhasil nangkap dia!!!

Ga ada pilihan lain, apa boleh buat!!! Gw harus pake RMAU full upgrade gue buat ngelibes coro ini secepatnya!!!

Masa depan finansial gw tergantung pada hal ini!!!!!!




Chapter IX:@$#%&$%*&#%*!!!!

Bukit Bellato masih sepi pada jam sepagi itu, di mata orang (perusuh) yang tidak ahli keadaan saat itu bukanlah momen ideal untuk mencari fresh CP. Tapi tidak bagi Luthien, berbekal pengalaman serta proses trial and error selama beberapa bulan ia mengetahui dimana spot spot hunting para cebol!

Dalam keadaan masih invisible akibat menengak potion item mall ia mengendap endap menuju salah satu spot yang paling dekat dengan pintu benteng Solus.

Ah itu dia, dua ekor cebol sedang duduk-duduk mojok, pacaran kok di tengah jalan!!!

Luthien mendekati dua cebol itu dengan hati-hati, kelihatannya level cupu satu kali serangan force elit area pasti udah cukup buat ngirim mereka balik ke pangkuan Dece... Hmm kalo Bellato mampus baliknya ke pangkuan siapa ya??? Gak mungkin kan ke Decem juga?? Auk ah gelap!

Kini Luthien telah berdiri tepat di belakang pasangan Bellato itu, kelihatannya mereka lagi tukar-menukar coklat, asem mentang mentang udah mendekati Valentine day!!! Gw aja gak pernah dikasih coklat ama kk HeN!!!

“Mampus lu padaa!!!” bersamaan dengan kata-kata itu Luthien melancarkan serangan force nya!

Sepasang Bellato malang yang tidak tahu apa-apa itu nyaris aja melayang nyawanya kalau saja sebuah RMAU tidak dengan tiba-tiba mendorong mereka dari samping sampai mereka terhindar dari serngan Luthien...

Sial, ganggu aja nih BEMO!! Rutuk Luthien.... Eh tunggu dulu sejak kapan ada BEMO warna merah gini??? Apa di bangsa Bellato sekarang udah ada salon modifikasi BEMO?? Jangan-jangan ntar bakalan ada BEMO dung dung lagi, tau kan kalo sopirnya nyetel house music keras keras sampe kedengeran DUNG DUNG nya dari luar?

Supir bemo itu ngucapin sesuatu kepada sepasang kekasih yang baru ditolongnya, Luthien gak ngerti dia ngomong apaan yang kedengeran dari speaker BEMO itu cuma “#%&@!$$$$”

Bukannya berterimakasih sepasang kekasih itu malah keliatannya gak senang, dan balas memaki-maki sang supir bemo! Luthien tahu itu karena tiba-tiba aja mereka menunjukkan jari tengahnya kepada sang supir bemo merah, lalu secepatnya pergi meninggalkan tempat itu.

Dari bahasa Bellato yang pernah dipelajari oleh Luthien ia bisa menangkap sedikit inti pertengkaran mereka, rupanya supir bemo minta bayaran duid ama sepasang kekasih itu karena udah nyelametin nyawa mereka. Kontan aja pasangan itu ogah membayar dan memaki-maki supir bemo –yang dari name tag nya kelihatannya bernama Shin Avalon- itu.

Buset supir bemo ini matre amat batin Luthien, ndak seperti kk HeN yang selalu tulus kalo nolongin orang!!


Terlihat kesal diperlakukan seperti itu kini Shin Avalon memposisikan bemonya berdiri menghadap Luthien, dengan postur menantang.

“Lu ya yang namanya Luthien?” tiba-tiba dari speaker bemo itu terdengar suara sang supir Shin Avalon, namun dalam bahasa Cora!??

“Iya, lu kok bisa bahasa gw?” hardik Luthien

“Gw pake talk jade spesial Coro gebleg!!” balas Shin Avalon “Tau ga gara-gara ulah lu gw jadi dapat kerjaan tauk!”

“Ooooohhhh eluuu tohhh Armor Rider special yang katanya diurus buat ngeberesin gw??? Halah apanya yang special ??? Cuma bemo di cat merah aja!!!”

“WAKAKAKAKAKAKAKAKAKKAKA” Shin Avalon ketawa keras keras sampai seluruh bemo nya berguncang-guncang “Lu selama ini hidup di gua ya non??? Gak tau apa ada patch RED ARMY yang diberlakukan di 3 bangsa mulai kemaren malam he???”

“Red Army kek, Green Army kek, Yellow Army kek!!! Emang gue pikirin, asal lo tau aja gw udah pernah ngeledakin BEMO BEMO cupu kayak lo sebelumnya tau!!!”

“Ooooo dasar Coro goblog!!!” maki Shin Avalon “Ayo maju sini kalo berani!!”

Muak dengan caci maki Shin Avalon, Luthien pun memutuskan untuk maju dan menyerang terlebih dahulu! Makan nih Gold Isis ku!!!!!

“SUMMON ISIS!!!!!!!!!!!!!!!!”

..................................................

............................................

.....................................

.............................

.......................

..................

............

BUJUBUSET MAK DIKEMPLANG MANA NIH ISIS GWWWWW????? Teriak Luthien dalam hatinya.!!! Luthien berusaha untuk tidak kelihatan panik –walaupun susah banget karena ia berdiri kayak orang bego dengan pose mensummon namun animus
yang disummon gak kunjung tiba-

Tenang, tenang Luth.... Mungkin tadi spell nya salah coba sekali lagi, Luthien mencoba meyakinkan dirinya sendiri

“SUMMON ISIS!!!!!!!!!!!!!!!!”

Lagi-lagi kejadian yang sama terulang kembali, tidak ada tanda-tanda sang Isis akan segera muncul di hadapannya seperti biasa, mampus dah gw mana nihhhh isis gw????

Jangan-jangan disita ama petugas Hypermart karena gw nunggak cicilan dua bulan? Ga mungkin lah kalopun disita gw pasti tau pasti gw diminta ngelepasin Animus Reaver nya dari slot dulu kan!!???

Lha ini Animus Reaver masih nempel dengan cantiknya di slot Animus gw salahnya dimana coba!??!?!?!?!

Luthien udah mulai keliatan panik, Shin Avalon –mungkin karena gak tega ngeliatin coro cakep tapi bego itu- kemudian mencoba menjelaskan

“Mbak-mbak masa sih lu sama sekali ga tau tentang patch Red Army ini? Manager ras lu nggak kasih notice apa-apa kah??“

Notice....pikir Luthien, otaknya berputar secepat kilat.... BUSETTT JANGAN JANGAN NOTICE YANG TADI PAGI GW SKIP????

Melihat tampang Luthien kayaknya Shin Avalon udah menduga kalo cewek itu nggak membaca notice patch.
“Gini ya neng gw kasih tau, mulai sekarang Grazier yang levelnya 2 level dibawah animusnya nggak bisa mensummon animusnya!!!! Makanya cupu jangan belagu, sok pake bawa Isis roda emas pula!”

Oh Decem.... jantung Luthien serasa copot ke tanah mendengarnya!!!


Chapter X: I miss you so much

Luthien lari terbirit-birit di sepanjang bukit Bellato menghindari serangan-serangan ganas dari RMAU milik Shin Avalon yang memburunya tanpa ampun...

Ampun Decem, ampunnnn apa dosa gueee??? Sambil berpikiran seperti itu Luthien bersembunyi di balik sebuah batu besar, berharap agar Shin Avalon tidak melihatnya ia pun cepat-cepat mencoba menghubungi Paladinz.

Hati Luthien serasa mau meledak saat menerima balasan “Maaf karakter yang anda hubungi sedang tidak ingin menerima whisper!”

Paladinz kamprettttttttttt!!!!!!!!! Belagu banget sok pake block whisper segala!!! Di mana elo pada saat-saat seperti ini???? Gue butuh bantuan elooo....

“Gyaaaaaaa!!!!!” Luthien menjerit panik saat sabetan pedang RMAU tipe Goliath itu menghancurkan batu besar tempat nya bersembunyi.

“Udah lu ga bisa kabur ke mana-mana lagi non! Moga-moga polis asuransi ama surat warisan elu sudah beres semua!” Ledek Shin Avalon sebelum mengayunkan kembali pedang Goliathnya.

Luthien nyaris tak bisa menghindari serangan yang ini, kaki kirinya berdarah dan ia terjatuh di atas tanah berbatu yang cukup terjal. Gadis itu terjungkal dan berguling-guling hingga beberapa meter jauhnya. Namun dengan segera RMAU Shin Avalon sudah berada di hadapannya lagi siap untuk menghabisinya!!

Gila, bemo merah ini bener-bener dahsyat, ga cuma speed ama powernya kemampuan nguber nya juga serem!!! Luthien merangkak mundur mencoba menambah jarak antara dirinya dengan RMAU itu tapi kayaknya sia-sia, dengan sekali gerak RMAU itu sudah berada dalam jarak serang lagi dan siap menyabetkan pedangnya tepat ke tubuh Luthien!!!

Gadis Coro itu berguling menghindari serangan, pedang Goliath itu menancap dengan kekuatan mengerikan di atas batu tempat Luthien tadi terduduk!! Batu itu terbelah sampai nyaris hancur dan menebarkan debu dan pasir kemana-mana!! Buhhhh mulut Luthien sampe terasa perih karena kemasukan pasir!!!

Untungnya pasir dan debu itu juga memblokir pandangan Shin Avalon yang berada di dalam kokpit Goliath, kesempatan itu tidak disia-siakan Luthien ia segera mencari posisi yang aman untuk menyerang!!

Ok, cukup sudah kalo menghindar terus gw kaga bakal bisa selamet!! Satu-satunya strategi gw hit n run, serang terus sambil jaga jarak!! Kalo jarak gw sudah jauh gw bisa teleport balik ke markas!! Untung tiap kali ngerusuh Luthien selalu menyediakan teleport scrool, jaga-jaga untuk keadaan bahaya seperti ini!

Secepat kilat Luthien berdiri dan melancarkan serangan forcet elit kearah RMAU itu!

“Blaze Pearl!!!”

Dengan telak force elit itu menyambar RMAU Goliath tersebut, Luthien terlalu panik untuk memperhatikan damage nya berapa, tapi umunya sih damage segini masih ngga cukup untuk merusak BMAU yang biasa, apalagi RMAU ini pasti HP hya aja berkali-kali lipat dibanding BMAU!

Sesuai dugaan Luthien, serangan tersebut hanya merusakkan bagian bemper depan RMAU, plastik pelindungnya leleh dan cat nya terlihat hangus! Tapi selain itu ga ada kerusakan apapun yang berarti!

Namun yang ga sesuai dugaan Luthien, tiba-tiba aja Goliath itu berhenti bergerak dan ia melihat sesosok cebol turun dari BMAU itu!!!!

Yang bener aja? batin Luthien, masak damage segitu udah turun?? Ah peduli amat ini kesempatan gw ngabisin tuh cebol!!! Gadis itu menggenggam erat staff nya, bersiap menghadapi Shin Avalon , satu lawan satu!

Debu-debu serta pasir yang bertebaran dan menghalangi keduanya saling bertatap muka mulai menghilang, sekarang Luthien bisa melihat dengan jelas tampang pilot sialan yang sejak tadi memaki dan memburunya itu, huh pasti tampangnya jelek!!!

Di luar dugaan, untuk ukuran cebol Shin Avalon ga jelek-jelek amat!!! Malah kalo diliat-liat lagi tampangnya agak mirip kk HeN!!!! Selain warna rambut yang berbeda dan tinggi badan yang amit-amit jabang bayi ga usah dibandingin deh! Shin Avalon maupun kk HeN punya mata yang hampir sama, baik warna maupun bentuknya! Sayangnya cebol ini hidungnya ga semancung kk HeN, agak-agak pesek malah!
Trus satu lagi bedanya yang paling utama, caranya memandang orang itu loh!!! Ih sombong banget! Archon aja bukan padahal, tapi tampangnya arogan nya amit-amit, cih yang kayak gini sih jelas ga bisa dibandingkan ama kk HeN!!!

“Kok belum apa-apa lu udah turun?” Luthien penasaran juga kalo ga nanya, habisnya dia pernah liat BMAU dalam keadaan lebih babak belur sampe mirip besi rongsokan tapi masih bisa dipake buat perang! Lha ini baru bemper angus dikit masak udah turun???

“Emang lu pikir biaya repairnya berapa goblok??? Mau tunggu rusak semua baru turun?? Lu kali yg bayarin repairnya”

GUBRAGGG!!!! Ga cuma mata duitan nih cebol juga pelitnya amit-amit!!!!

“Dasar cebol matre pelit!! Makan tuh duit!!!” Luthien segera mencasting Blaze Pearl untuk kedua kalinya, siapa sih yang takut ama Armor Rider tanpa bemo?

Tanpa disangka Shin Avalon menghindari serangan force Luthien dengan mudahnya, merasa tidak terima Luthien terus menghajar Avalon dengan berbagai serangan force nya mulai dari basic-expert-sampe elit pokoknya mana yang nggak delay itu yang dipake. Tapi semua serangan itu berhasil dihindari dengan sempurna, sepertinya si Avalon ini pake baju ranger, kecepatan bergeraknya diatas rata-rata Armor rider biasa.

Setelah kejar-kejaran beberapa saat Luthien baru nyadar kalo yang dipake Shin Avalon itu baju Ranger injurer intense! Dari modelnya kelihatannya baju lv 50 ini bused, satu set pula pake nya!!!

Luthien merasa malu menyadari betapa hancur PT jarak jauhnya dibanding cebol di hadapannya ini (lebih tepatnya PT Jauh Luthien 0) Cebol yang ada di hadapannya ini pasti benar-benar rajin melatih semua PT nya, dia bukan lawan sembarangan! Luthien sudah mulai putus asa dan memutuskan akan meninggalkan Avalon saja dan teleport balik ke markas...

Belum sempat gadis menyomot scrool teleport dari dalam kantung nya, tiba-tiba aja Shin Avalon sudah mensummon RMAU lain, rupanya ia juga punya yang jenis Catapult!!! Ampun Decemmmm pasti ia tadi cuma mengulur waktu supaya punya kesempatan untuk memanggil dan menaiki Catapultnya!!! Dan kini Shin Avalon sudah duduk di atas RMAU, menarget Luthien dengan senapan mesin segede bagong yang terletak di kedua sisi Catapultnya!!

Dengan penuh keputus-asaan gadis itu menyabet sebongkah batu sedikit lebih besar dari kepalan tangannya dilemparnya batu itu ke arah kaca kokpit Catapult. Untunglah karena lemparannya konsentrasi Avalon jadi buyar, peluru-peluru raksasa itu meleset 3 cm dari tubuh Luthien!!!

Kembali terdengar maki-maki campur aduk dari speaker RMAU
“Coro kurang ajar, dasar @#%#$%!!!!! Gak tau apa kaca kokpit ini mahal harganya??? Blom kaca film dan peluru yang terbuang sia-sia!!”

“Mampus aja lo sopir bangkeeee!!! Gw bingung nyawa situ malah bingung duid!! Gak berprike-Coro-an!!!”

RATATATATAATATATATATATAT!!! Belum selesai Luthien maki-maki, Avalon sudah membalas dengan tembakan telak ke tangan dan kaki Luthien.

“ARGHHHHHHH” Gadis itu menjerit sebelum jatuh terjerembab ke tanah bukit Bellato, darah bercucuran deras dari kedua tangan dan kakinya....

Luthien menatap dengan pandangan kosong ke arah Catapult merah yang berdiri tegak di depannya, siap untuk melontarkan tembakan penghabisan!

Udah tamatlah riwayat gw... Surga itu dimana ya letaknya, moga-moga aja dari sana gw masih bisa ngintip keadaan planet Polaris... Oh kk HeN..... I miss you so much .... hiks


Chapter XI a: Avalon’s Side


“Asem kampret bangke, Archon kurang kerjaan! Sok ngurusin orang! “ Makian-demi makian meluncur dengan mulus dari bibir Shin Avalon saat ia mengendarai RMAU nya dan berpatroli di bukit Bellato.
Ia terpaksa mencari perusuh yang namanya Luthien ini dan menangkapnya hidup atau mati kalau ia masih ingin hunting dan farming lagi.

Untunglah hari ini keberuntungan sedang berada di pihaknya, ga sampe 15 menit patroli ia melihat warna pinky2 di radarnya
“Ahaaaaaa, ada Coro!!!” dengan penuh semangat diinjaknya dalam-dalam pedal gas RMAU nya untuk segera meluncur ke lokasi Coro tersebut.

Dalam hatinya Shin Avalon agak ngeri juga, yang bakal dilawannya ini perusuh profesional gitu lo, sampe-sampe para Archon merasa perlu menugasinya. Ia ingin cepat melihat kekuatan lawannya!

Tepat dibalik sebuah belokan ia melihat seekor Coro berdiri di belakang sepasang Bellato yang nggak menyadari kehadirannya, dan siap menghajar mereka dengan serangan force!
Untunglah Avalon tiba tepat pada waktunya untuk menyelamatkan sepasang cebol yang nyaris jadi sate panggang itu! Ia menggunakan RMAU nya untuk mendorong cebol-cebol itu sehingga mereka selamat, tapi akibatnya bagian velg RMAU nya sekarang lecet-lecet!

“Asemmm RMAU ini baru aja tadi pagi gw tebus dari toko!!! Gw udah inden ini berbulan-bulan sebelom Red Army kenapa lecet gini kampretttt!!!!”

Pasangan cebol yang ditolong Avalon segera berdiri dan mengucapkan terimakasih banyak-banyak padanya

“Wah makasih loh kk” ujar si cebol cewe dengan pandangan mata centil

“Kalo ga berkat kk pasti kita sudah nggak disini lagi” tambah sang cowo.

“Makasih-makasih mbah mu!!! Kalo niat makasih itu mbok ya langsung di trans duid nya, gara-gara nolongi kalian velg RMAU ku lecet semua goblog!!!”

“Ooooo duasar matre” bentak cebol cewe yang sekarang pandangan matanya berubah jadi jijik

“Nggak nasionalis!!!!!!” tambah sang cowo sambil mengacungkan jari tengahnya ke arah Avalon.

Sepasang cebol itupun cepat-cepat pergi setelah Avalon balas memaki mereka...
“NASIONALIS NASIONALIS BUATHUK MU!!! Emang nasionalisme bisa buat bayar repair??? Ayo sini tak chaos kamu kalo gak terima!!!!”
Dengan emosi membara Avalon kini menghadapi Coro yang ada di depannya, keliatannya Grazier...cewe (Coro kan cowo ama cewe nya hampir ga ada bedanya, bencong semua!!) kayaknya bener deh ini Luthien yang harus gw tangkap itu!!!

Lagi-lagi Avalon merasa beruntung banget hari itu, kekhawatirannya sebelumnya ternyata nggak terbukti, Coro yang satu ini benar-benar goblog!! Masak patch RA aja nggak tau? Sok-sok mau summon isis pula, kasian banget deh cantik-cantik kok goblog! Decem nya Coro itu maha adil juga kali ye, masak udah tampangnya cantik dikasih otak yang cemerlang juga, kesenjangan sosial itu namanya!!!

Dengan semangat Avalon mengejar Luthien dengan Goliathnya berusaha menghabisinya dalam tiap serangan, tapi gadis Coro ini cukup gesit juga! Nggak heran... coro-coro di kamar mandi juga pada gesit, ga cukup disawat sendal satu kali, musti berkali-kali! Bahkan Luthien sempat membalas serangan Avalon, nggak parah sih tapi cukup untuk bikin bemper Goliathnya gosong.....

“Bangke, emang yang bayar duid repair sapa??” rutuk Shin Avalon sambil turun dari Goliathnya.

Sambil menunggu waktu yang tepat untuk mensummon Catapultnya, Shin Avalon memancing Luthien dalam pertarungan satu lawan satu... Hi hi hi kasian banget nih Coro magic nya miss mulu, larinya juga lelet, ketahuan deh PT nya ancur!!! Tak berapa lama Avalon sudah memanggil dan menaiki Catapult nya, nah saatnya penghabisan!!!

Dalam dua kali serang Avalon sudah berhasil melumpuhkan Luthien,.

“ARGHHHHHHH” Gadis Coro itu menjerit keras-keras sebelum jatuh terjerembab ke tanah bukit Bellato, darah bercucuran deras dari kedua tangan dan kakinya....

Kelihatannya menderita banget tuh coro, salahnya dia sendiri siapa suruh ngerusuh melulu, kutuk Avalon dalam hatinya.

“Ok gw akan akhiri penderitaan elo” Avalon mengucapkan kalimat itu keras-keras via speaker RMAU nya. Dari kaca kokpitnya ia bisa melihat Luthien menutup mata dengan pasrah, jari telunjuk Avalon hanya seinci jauhnya dari pelatuk senjata ketika....

“PENGUMUMAN KEPADA SELURUH BELLATO DARI WARCHON LEGRA, SAAT INI KONDISI BCC TINGGAL 2% SAYA ULANGI...”


“Buangkeeeeeeeeeeeeee Warchon goblogggggg!!!!!!” Secepat kilat Avalon turun meninggalkan Catapultnya!
Kabur man, sebelum Battle Loose trus CP gw berkurang 2500!!!! Avalon mengambil langkah seribu, ketika jaraknya cukup jauh dari Luthien ia menggunakan scroll untuk pulang ke markas Bellato.
Begitu mendarat di platform portal markas tanpa ba bi bu diterobosnya gerombolan Bellato yang juga baru spawn diatas portal tersebut. Secepat kilat ia melesat ke rumahnya, dan menuju ke kamarnya.

Tepat pada saat yang sama Warchon kembali membuat pengumuman... “MAAF BANGSAKU HARI INI KITA BATTLE LOOSE”
Whewwww nyarisssss, sedetik aja terlambat masuk kamar CP nya pasti udah berkurang tadi... Avalon langsung ambruk diatas tempat tidurnya nafasnya tersengal-sengal... benar-benar cara yang luar biasa untuk memulai hari ini!

Setengah jam kemudian Avalon sudah berjalan-jalan di markas Bellato, ia sudah selesai mandi pagi dan sarapan. Saat ini tujuannya adalah ke bengkel MAU untuk melihat dan mereparasikan Goliath dan Catapult nya.

Saat Avalon sampai ke bengkel, kedua RMAU nya udah nyampe ke sana duluan. Ia memang sudah menelepon petugas derek sejak sebelum mandi tadi, jadi pas momennya. Kebetulan sekali petugas derek itu belum meninggalkan bengkel, begitu melihat Shin Avalon ia langsung menyerahkan tagihan ongkos dereknya

“Ini bos, ongkos derek 2 RMAU!” ujarnya sambil memindahtangankan dua lembar bill.

“Bah!! Gak kurang mahal apa?” sungut Avalon

“Ya dimana-mana juga segitu boss, mau bayar atau nggak?”

“Nih nih ambil!” Dengan sebal Shin Avalon merogoh sejumlah Dalant sesuai dengan tagihan tersebut, nggak lebih 1 sen pun!

“Tipnya boss?” si tukang derek masih berusaha nawar

“Tip-tip gundolmu!!! Lu mau cari pekara sama gw?? Gw ini sudah bokek tau, belom lagi bayar repairnya!! Lu ini tukang derek atau perampok he??”

Sejenak suasana bengkel itu jadi ribut karena omelan Shin Avalon, sang pemilik bengkel yang udah hapal dengan langganannya yang satu ini memilih menutup kupingnya rapat-rapat pake earphone dan ngencengin volume i pod nya.

Ditengah keributan itu tidak ada yang menyadari dua sosok Bellato beraura Archon memasuki bengkel tersebut, Lion Jr dan LeGra! Kedua Archon itu rupanya juga kesana untuk memeriksa keadaan RMAU mereka setelah dibuat babak belur akibat CW tadi pagi.

Tanpa menyadari kehadiran dua Archon tersebut Shin Avalon masih meneruskan pidato dan sumpah serapahnya, sampai tiba-tiba seseorang memegang pundaknya.....

“Gimana? Perusuhnya udah ketangkap belum?” suara tegas Lion Jr terdengar tepat di sebelah kupingnya!
Avalon menelan ludah dalam-dalam.... mate dah gw, Coro perusuh tadi gw tinggal kabur gara-gara keburu ngibrit waktu BCC sekarat kan... mau jawab apa neh????


“Ahh... iya gini lo, gw tadi udah hampir menang kk! Coro itu dah sekarat, udah tinggal gerakan terakhir mampus deh tu Coro keparad....sayang gara-gara BCC tinggal dikit makanya gw lebih milih balik untuk def chip! Tapi baru aja nyampe markas, kita udah keburu battle loose...Gimana sih kk Archon ini kok bisa sampe kecolongan?” Avalon tersenyum lega, otaknya memang luar biasa lancar kalau disuruh mikir alasan-alasan macam begini.

Lion Jr bukannya senang mendapat jawaban itu, seluruh ubun-ubun kepalanya udah berurat, kayaknya dia udah siap nerkam idup-idup Shin Avalon. Sudah gagal melaksanakan tugas masih berani nyalahin Archon nya pula... bener-bener!!! Untung tidak terjadi pertumpahan darah karena ada si LeGra yang megangin tangan si Lion.

“Ya udahlah soal Coro itu bisa kapan-kapan, pokoknya ntar malem lu harus CW awas kalo ga!” LeGra berusaha menengahi.

“Yah kk WArchon ini gimana sih? Walau gw ikut CW juga percuma level gw stuck di 50 gini? Itu coro dan kaleng pada leveling sampe 51 lha gw?? Lagian gw kan dilarang leveling, dilarang farm pula, gimana nanti mo bayar biaya repair ama beli ammo? CW kan butuh modal kk, lain ceritanya kalo kk Archon mau modalin saya” Avalon masih berusaha nawar dengan tampang innocent...

Kali ini ga cuma Lion yang ubun-ubun nya udah pada berurat, si LeGra juga udah memancarkan aura pembunuh dari sekujur tubuhnya. entah keajaiban apa yang membuat mereka berdua nggak memakan Avalon hidup-hidup di bengkel itu!

“Haihh ya udah ya udah, soal Cora itu kalo dia emang sekarat kayak yang lu bilang dan nggak ngerusuh lagi lu boleh hunt dulu! Tapi inget begitu ada report dia ngerusuh lu harus segera OTW ke bukit Bellato GPL!! Ngerti ga??” Akhirnya Lion bisa menguasai emosinya dan mengajukan tawaran untuk Avalon.

Mendengar hal itu Avalon hanya cengar cengir sambil berkata “Beres boss”
Padahal di dalam hatinya ia udah loncat-loncat kayak orang gila...Hahahaha hurray hurraay farming farming duid duid here I come....


Chapter XI b: Luthien’s Side


Kesadaran Luthien udah nyaris hilang, rasa sakit di tangan dan kakinya udah nggak bisa di tahan lagi.

Terdengar suara Shin Avalon dari speaker RMAU nya ...
“Ok gw akan akhiri penderitaan elo” Luthien hanya bisa menutup matanya dengan pasrah.

1 detik...

5 detik...

10 detik...

Hmm kok gw belom mate juga ya... Jangan-jangan kk HeN datang dari Polaris buat nyelametin gw seperti dulu lagi!!????

Dengan semangat 45 yang membara Luthien membuka matanya, sampai ia terlihat kayak orang yang bola matanya nyaris melompat keluar dari tempatnya!

Tapi ngga ada siapapun di hadapannya, hanya ada sebuah RMAU Catapult yang pintu nya terbuka lebar-lebar, kelihatannya supirnya udah turun dan kabur entah kemana..
.
Luthien menghela nafas lega sekaligus kecewa... Lega??? kenapa musti lega? apanya sih yang bagus dari hidup ini sampe gw merasa harus merasa lega bisa tetap hidup??
Tanpa sadar air mata menetes dari kedua mata Luthien, ia benar-benar merasa kesepian, ketakutan dan sendirian.

Cukup lama gadis itu termenung begitu saja di bukit Bellato, ia nggak tau mesti ngapain, mau meraih tele scroll aja udah nggak sanggup rasanya. Mau whisp Paladinz.... Paling juga ntar dikuliahin abis-abisan, kenapa sih Shin Avalon tidak menghabisinya saja tadi, daripada ia harus mati pelan-pelan kayak gini!?!?

Suara berisik dari serombongan BMAU yang tiba-tiba lewat membuyarkan lamunan Luhien, kelihatannya sopir-sopir BMAU itu menyadari ada Cora sekarat tergeletak tak berdaya di bukit Bellato. Mereka mulai membanting setir BMAU mereka dan berbalapan menuju ke arah Luthien..

Baguslah, biar aja mereka datang...gw udah capek ama hidup gw!!!
Salah satu dari BMAU itu sudah berdiri tepat di hadapannya, BMAU Goliath itu mengangkat pedangnya tinggi-tinggi siap memanen CP dan menghabisi Luthien! Sekali lagi Luthien memejamkan matanya pasrah...Cabut aja nyawa gw Decem!!!

TRANGGGGGGGGG!!!!

Suara benturan yang keras itu membuat Luthien memicingkan matanya sedikit, kali ini ia melihat seorang Black Knight cewe berdiri membelakanginya, rupanya BK itu lah yang telah menahan serangan BMAU tadi hanya dengan perisainya, buset keras juga nih BK!!

“Dasar cebol keparad! Beraninya cuma sama Grazier lemah! Ayo sini maju semua kalo berani!!!” BK cewek itu menghardik gerombolan BMAU yang ada di depannya

Tanpa dikomando semua BMAU itu kompak menyerang sang BK! Tapi BK ini benar-benar kuat rupanya, dikeroyok BMAU sebanyak itu ia masih bisa bertahan juga sampe akhirnya supir –supir BMAU itu capek sendiri, dan satu persatu mereka memutuskan untuk pergi.

Luthien hanya bisa menyaksikan seluruh kejadian itu sambil melongo... Decem, apa sih dosa gw ama lo? Ge menemukan ketenangan batin dengan ngerusuh eeh dibounty, sekarang gw udah skarad gini mo mate ada aja yang gangguin.

“Gapapa cc?” BK itu membalikkan badan lalu berlutut di sisi Luthien, wajahnya cakep banget rambutnya pucat kayak warna bulan di malam hari...Entah kenapa Luthien kayaknya pernah liat wajahnya.

“Iya thanks” Demi sopan santun Luthien terpaksa berterimakasih “Nama gw Luthien” imbuhnya

“Ohh pantesan, lu dulu sering hunt di Ether ama si HeN kan?”

“Iya...kok cc tau?”

“Ya ampun ini gw Luth, BabyLunar! Masih inget kan ama gw??”

Gubrakkkk BabyLunar itu kan mantan Wakil Archon Cora dulu, pantesan gw rasanya pernah liat!!! Kan dulu pernah dikenalkan ama kk HeN!!!

“Aduh sorry cc, udah lama ga liad cc gw pangling”

BK cewe tersebut terlihat berseri-seri karena Luthien masih mengenalinya, ia merogoh potion dari tas nya lalu menyodorkannya pada Luthien. “Minum ini, gw anter lu sampe tempat aman”


Dengan dipapah BabyLunar, Luthien berjalan tertatih-tatih menuju ke lokasi yang aman.

“So.. what happened to you Luth? Kok bisa babak belur gini?” Baby Lunar mencoba memulai pembicaraan.

“Gw dibounty ama cebol-cebol keparad itu! Gara-gara gw demen rusuhin mereka” jawab Luthien singkat
“Eswete, ngapain juga lu rusuh melulu! Kalo rusuh lu nggak parah lu ga bakal di bounty non!”

“Hahaha...ya gini lah ce, pelampiasan cewe yang patah hati!” Luthien mencoba ketawa tapi air mata hampir menetes di pipinya.

“Patah hati!!?? Ohh!! Ya sudah gw duga... Si HeN dudud itu nggak nyadar pasti kalo lu ada hati ama dia!”

Luthien hanya menganggukkan kepala perlahan...

“Sorry ya Luth, menurut gw lu cewe goblog kalo lu sia-sia in hiduplu kayak gini!”

“cc tau apa??? Emang cewek perkasa kayak cc tau rasanya patah hati kayak apa?” tukas Luthien sewot!

BabyLunar menatap Luthien dalam-dalam dengan matanya yang teduh “Trust me, Luth! Gw tau gimana sakitnya perasaan lu itu”

Luthien udah mau membantah lagi, tapi BabyLunar udah melanjutkan...
“Gw juga tau, emang melarikan itu lebih gampang daripada menghadapi masalah, dengan bertindak kayak gini lu cuma mempermalukan diri lu sendiri! Kalau HeN ngeliat lu kayak gini dia juga pasti sedih!! Bagi dia lu itu berharga banged tau!”

“Biarin!! kk HeN toh tidak di sini lagi!! Percuma kan?? Gw mo berbuat apa dia ga bakal tau!! Perasaanku gw bakal nyampe ke dia!!!” setengah histeris Luthien menumpahkan kekesalan yang selama ini menggumpal di dalam hatinya!

Air matanya kini deras mengalir di kedua pipinya, namun Baby Lunar hanya tersenyum dan menghapus air mata Luthien dengan tissue yang dibawanya.

“Kalo lu menyerah, perasaan lu ga bakalan nyampe Luth! Pertama-tama pertama-tama perbaiki dulu hidupmu! Berhentilah jadi Grazier perusuh! Lu harus jadi cora yg anggun dan pantas buat kk HeN, kalo kalian emang jodoh pasti akan ada jalan buat ketemu lagi!”

Tangis Luthien makin menjadi-jadi mendengar semua nasihat BabyLunar, ia semakin malu dengan dirinya... Betapa ia sudah melupakan semua pesan-pesan dan ajaran kk HeN, betapa ia telah menjadi orang yang sangat buruk beberapa bulan terakhir ini...Kalopun kk HeN balik ke Solar pasti ia akan dibencinya habis-habisan! BabyLunar hanya tersenyum sambil meminjamkan pundaknya untuk tempat Luthien menangis...

“....Tenkyu cc, cc udah membuka mata gw atas kesalahan gw selama ini. Gw janji akan memperbaiki hidup gw! ccBaby Lunar emang hebat! Udah kuat, cantik, baik lagi”


“Ah ga juga Luth, sebenernya gw juga sama seperti lu gw juga sebenarnya menyukai seseorang...tapi rupanya cinta gw bertepuk sebelah tangan”

“Yang bener?? Ada cowok waras yang menolak cinta cc??” Luthien terbelalak tak percaya! “Pasti cowok itu GAY!”

BabyLunar cuma tertawa kecil “Entahlah, mungkin benar dia gay...tapi gw tetap suka dia... Rasanya sakit bangetketemu dia tiap hari, tapi gw ga pernah bisa menyatakan cinta gw, karena gw tau nggak bakalan ada tempat buat cewe manapun di hati dia... Makanya gw mengundurkan diri sebagai Wakil Archon sejak beberapa waktu yang lalu, tapi rupanya itu juga nggak cukup.... Hati gw serasa ditusuk tiap kali mendengar suara dia mimpin war di chat bangsa, gw hampir saja memutuskan untuk melakukan hal yang sama seperti elu Luth”

“...ngerusuh?” Luthien bertanya dengan ekspresi bloon

“Bukan, gw hampir aja melarikan diri kayak elu!”

“ow” muka Luthien memerah kayak kepiting saking malunya.

“Sebenernya gw mau pindah ke planet Venus, tapi sebelum pindah gw memutuskan berjalan-jalan terakhir kalinya mengelilingi Solar mengenang lokasi-lokasi nostalgia orang yg gw cintai itu...”

Setelah mengatakan itu pandangan mata BabyLunar terlihat sangat sedih, namun ia segera melanjutkan lagi

“Tapi hari ini gw bertemu dengan elu, berkat menolong diri lu gw ngerasa makin tegar Luth! Gw berterimakasih ama lu berkat menolong lu ternyata membuat gw sendiri makin tegar menghadapi kenyataan. Gw nggak akan lari, gw akan mendampingi orang yg gw cintai sampai kapanpun walau cinta gw tak terbalas...”

“Waaah cc yang semangat dong, nyatakan cinta cc!! Jangan diem aja!”

“Yah, keadaan gw beda ama lu Luth... sayangnya I fall in love with the wrong gay eh guy hahahaha”

“Jangan jangan yg disukai cc itu kk Arch....”

“Hush-hush jangan bikin gossip!!” muka BabyLunar memerah dan ia cepat-cepat mengalihkan topik pembicaraan. “Ok de lu dah sembuh kan, sono cepet portal gw masih mau patroli nih”

Luthien mengangguk sambil menahan tawa. Ia tidak ingin mengusik cc BabyLunar lagi, ia sangat berterimakasih atas semua nasihat cc BabyLunar, mulai besok...keadaanya akan berbeda!


Chapter XII: A new begining

Luthien berlari dengan semangat mencari monster di dalam battle dungeon, waktu yang tersisa tinggal dikit sementara monster yang perlu diburu masih kurang 4 ekor lagi. Angka 4 monster kini berubah jadi 3, dan waktu sisa pun bertambah beberapa detik kayaknya teman separty nya baru ngebunuh 1 momon lagi.

“Awas Luth belakang lu!” suara Paladinz menyadarkan Luthien ia segera memutar badan menghindari serangan monster yang ternyata ngumpet di balik batu besar yang ada di belakangnya tadi.

“Lightning Chain!” Luthien segera mencast force elit untuk menghajar momon itu, tpi karena PT force nya masih ketinggalan jauh serangan itu nggak terlalu fatal akibatnya buat momon tadi, yang segera menerjang Luthien untuk kedua kalinya dan kali ini Luthien terlambat menghindarinya lengannya terluka cukup dalam!

Untung Paladinz cepat bereaksi, ia segera maju diantara Luthien dan si momon, menggunakan persai untuk menahan serangan si momon sampe terdengar suara BLOCK keras-keras, belum sempat si momon menyadari apa yang terjadi Paladinz segera membabatnya menggunakan skill shinning cut yang udah GM. Sambil melakukan itu ia juga mememerintahkan inananya untuk menyembuhkan Luthien. Buset dah anak ini dari dulu emang canggih kalo soal multitasking, pikir Luthien. Sambil meeting aja bisa ngetik cerita ck ck ck luar biasa emang!!!

Tepat pada saat monster yang dihajar Paladinz itu roboh ke tanah, berakhir pula misi Battle Dungeon mereka, semua monster telah berhasil dibabat sampai bersih. Luthien berdiri dengan puas dan tersenyum lega saat mereka diteleport otomatis menuju dungeon gate

“Nice party kk, saya pamid dulu ya mau farm” seorang BK mengundurkan diri dari party
disusul oleh seorang Grazier yang juga pamid karena billingnya abis.

“Wah partynya rontok nih, break dulu deh gw juga mau siap siap CW” Paladinz merebahkan diri di lantai markas Cora.

“Hahaha gw cuma mengganggu kalian ya” Luthien menyusul merebahkan diri di samping Paladinz.

“Nggak juga lu cukup hebat tadi, cuma sayang PT lu masih kedodoran, apalagi elo blom biasa jadi Warlock masih kaku dikit lah hehehe”Paladinz berusaha menghibur hati Luthien.

“Ah iya nih kayaknya gw harus GB PT dulu deh minimal biar selisihnya nggak jauh, ntar malem kita CW ya Pal?” Luthien segera melompat berdiri dengan semangat

“Ok jangan maksain diri, inget lu udah ga punya paijo ama inana buat nemenin elo GBT PT sekarang!”

“Beres bro, gw bawa pot 2 tas deh!” Paladinz tersenyum lega sambil mengacungkan jari jempolnya pada Luthien. Ia senang sekali melihat perubahan sikap Luthien akhir-akhir ini.

Luthien segera berlari menuju portal markas, tujuannya Istana Haram untuk beli pot HP 2000. Untunglah poin pvp nya selama rusuh ini bisa ditukar dengan gold! Semua duid itu sekarang digunakan Luthien untuk memodali dirinya!

Mulai dari ganti job menjadi Warlock, karena animusnya ngga bisa dipake, membeli banyak potion dan kunci DG, sampe Luthien rela membeli voucher premium agar bisa bisa menyusul ketinggalannya selama ini! Paladinz udah level 48, Luthien udah sejak enam bulan lalu stuck di level 40 buru-buru leveling sampe 43 agar bisa party bareng Paladinz. Akibatnya PT dan skill force nya yang sejak level 39 belom di GB pun makin ketinggalan.

Luthien punya banyak sekali PR untuk dikerjakan, ia juga sudah lama nggak mengikuti ajang CW, fokusnya adalah leveling dan PT ing! Makanya Luthien semangat menaikkan level dan PT nya hari ini supaya nanti malam bisa ikut CW dengan baik...

Pertemuannya dengan Shin Avalon, armor rider yang PT nya mentog serta BabyLunar BK cantik yang juga mantan Wakil Archon yang telah menasihatinya benar-benar membawa perubahan yang luar biasa besar untuk Luthien!


*******************


Avalon berjalan dengan malas ke arah bengkel MAU, ia memeriksakan MAU coklatnya untuk CW nanti malam. Si perusuh coro waktu itu sudah nggak pernah terlihat lagi batang hidungnya di bukit Bellato, baguslah mungkin ia sudah kapok rutuk Avalon! Tapi sialnya para Archon masih mewajibkannya ikut CW!

Jelas aja Avalon nggak rela menggunakan RMAU nya untuk ikut CW, sekali kena Nuke berapa itu biaya repairnya??? Cukup pake MAU coklat no upgrade aja! Untuk bayar biaya repair MAU coklat aja Avalon udah merasa sebal.

Dalam perjalanan menuju bengkel beberapa cewek Bellato terlihat mengedip-ngedipkan matanya kepada Avalon dengan mesra.

“Hih jijik” desis Avalon keras-keras! Ia sama sekali nggak takut menyinggung perasaan cewek cewek yang sekarang terlihat sebal itu!

Avalon emang paling benci ama cewe-cewe genit macam mereka! Satu-satunya alasan cewe-cewe itu bersikap genit padanya adalah karena mereka tau Avalon punya 2 buah RMAU merah! Biasaaa cewe matre mana sih yang nggak kudu nempel ama cowo yang punya shiny ride!?

Percuma cewe itu makhluk yang ngabisin duid!!! Apalagi cewe cewe mata duitan kayak mereka, keburu duit gw diporot ntar!!! Pokoknya ga bakal ada cewe dalam hidup gw, cewe itu Cuma tukang makan duit, sama kayak RMAU minum bensin!!! Bedanya RMAU masih berguna kepake buat farm kalo cewe sama sekali ga berguna!!

Akhirnya Avalon nyampe juga di bengkel MAU, ia segera masuk dan membayar biaya reapair MAU nya sambil bersungut-sungut seperti biasa. Nanti malam ia harus pergi CW lagi dengan MAU ini, yah... nanti malam...lagi-lagi duit hasil kerja kerasnya bakal dipertaruhkan lagi di dalam ajang CW, benar-benar menyebalkan!!!


*******************

CW malam itu sangat ramai! Luthien dan Paladinz bersama pasukan Cora lainnya udah sejak tadi stand by di chip Cora menunggu sisa waktu sebelum gong CW ditabuh!

“Gila ini chip atau pasar” Luthien takjub sudah lama ia nggak ikut CW soalnya

“Ya ginilah Luth, apalagi sejak Red Army aliansi kaleng dan cebol makin erat. Kita dipaksa bertahan abis-abisan akhir-akhir ini, jarang banget bisa win bisa failure aja udah bagus”

“Bused” ujar Luthien, “pantes gw sering dapat status disgrace”

“Yah begitulah, kita harus bersyukur punya Archon kita yang sekarang, kalau nggak berkat command nya mungkin bangsa ini udah habis kalah war melulu!” sambil mengucapkan hal itu sorot mata Paladinz terlihat menerawang, Luthien mengikuti pandangan mata Paladinz ternyata tertuju kepada sosok yang sedang berdiri di baris depan pasukan! Melihat aura diatas kepalanya kelihatannya itu sosok King Archo-


“BATTLE START” suara penanda dimulainya CW itu membuyarkan lamunan Luthien, ia harus fokus pada war ini atau ia bisa kehilangan nyawanya sia-sia!

“Jangan jauh-jauh dari gw ya Luth, lu cover gw pake force dari belakang biar gw yang maju kalo ada musuh!” Paladinz segera mengambil posisi di depan Luthien, Paimon nya yang keperakan berdiri dengan kokoh disamping Paladinz.

Duh, Pal.... lu itu benernya cakep keren pinter...sayang kok gejala-gejala gay, kasian cewe-cewe yang kesambit elu!!! Sesal Luthien dalam hatinya.

Rombongan RMAU yang tiba-tiba muncul di sisi kiri chip kembali membuat Luthien fokus pada war yang sedang terjadi ini, seumur-umur ikut CW saat jaman kepempimpinan kk HeN sebagai Wakil Archon dulu belum pernah ia melihat keadaan chip Cora sekacau ini!

Pasukan Cora benar-benar dibuat bertahan mati-matian, apalagi karena Cora kebanyakan Graziernya, udah krupuk damagenya Red Isisnya ucup ucup lagi! Luthien sedikit bersyukur ia mengganti profesinya menjadi Warlock, damagenya lebih maknyus bok, kalo aja Elemental damage nggak ngebug gini pasti lebih maknyus lagi!!!


“Ayo BK Templar dan Champion, majuuu lindungi para Grazier!!!” suara cewe itu terdengar sangat berwibawa dan tak asing bagi Luthien, ia menoleh ke arah sumber suara...ternyata itu cc BabyLunar!!! Ia benar-benar kembali ke Solar dan nggak jadi pergi ke Venus, walaupun tanpa aura Wakil Archon ia masih terlihat begitu berwibawa dan command nya pun disegani oleh semua pejuang Cora yang mendengarnya!!!

BabyLunar kayaknya menyadari kehadiran Luthien ia mengedipkan mata sebelum kemudian menerobos maju ke barisan Berserker Bellato yang mulai merapat ke arah Chip!

Ok, gue juga harus semangad!!! “Pal, MAJU!!! kita support para BK yang ada di depan!!!” Teriak Luthien, sambil memberikan force support ke Paladinz!

“OK, kita maju!!! Demi Coraaaaaaa!!!”

“MAJUUUUUU!!!”


Chapter XIII : Elu lagi!!!???


Suara benturan keras antara pedang, perisai, dan body RMAU terdengar di mana-mana
ditengah-tengah hiruk pikuk itu Luthien berusaha tetap fokus ke arah Paladinz sambil memperhatikan sekelilingnya. Sekaleng Dementer tiba-tiba aja nongol di belakang punggung Paladinz yang masih sibuk bergamparan dengan secebol Fighter, untunglah Luthien segera menyadari kehadiran Dementer itu sebelum ia sempat meledakkan dirinya!

“Blaze Pearl!!!!”

Dementer itupun terpental cukup jauh akibat serangan Luthien, Paladinz menoleh mendengar suara Luthien... “Thanks Luth” ujarnya sambil mengacungkan jempol. Luthien balas mengacungkan jempol sambil mengulang paket force nya ke Paladinz. Setelah kehadiran Dementer itu wave pertama bangsa Accretia pun tiba, bangsa Cora benar-benar dikepung dari dua arah, Luthienharus benar-benar fokus agar tidak sampai kehilangan Paladinz di antara kerumunan massa yang kacau balau ini!!!

“PURGE PLISSSSSSSSSSSS” teriakan itu mau gak mau bikin Luthien noleh juga, rupanya ada seorang Templar yang kena iket net nya Punisher, kasian banget...
Luthien segera membantu Templar itu agar ia bisa bergerak lagi.

Tanpa buang waktu Luthien kembali mencari-cari Paladinz, ah... itu dia cuma 4 meter jauhnya dari hadapan Luthien kali ini ia sedang berhadapan dengan sebuah RMAU! Baru aja Luthien mau maju untuk mensupport Paladinz, lagi-lagi dia dikagetkan dengan suara keras yang lain

Seorang diantara bangsa Cora tiba-tiba berlari menerobos baris depan sambil teriak-teriak "Ayo pilih Guardiannnn!!Templar terlalu banyakkkk!!" Cora yang bernama AhoiZ itu terus berteriak-teriak sampe ia menghilang dikerumunan baris depan.... Gubraks deh tu orang, lagi keadaan gawat gini kok sempat-sempatnya promosi job Guardian!?!?!?!

Luthien kembali memalingkan pandangannya ke arah Paladinz tadi berada......lha bused kok udah ngilang!!??

“Pal.... dimana eluu???” Jeritan panik Luthien tenggelam diantara keributan CW, setiap Coro, Kaleng, Cebol sibuk dengan musuh yang ada di hadapannya masing-masing!

Dengan bersusah payah Luthien menyelip-nyelipkan dirinya diantara kerumunan massa yang sedang bertarung itu, terus terang aja ia nggak PeDe ikut CW sendirian. Lewat radarnya ia berusaha mencari posisi Paladinz, harusnya sih party member kelihatan lewat warna yang beda di radar, tapi ini radar udah penuhnya bukan maen!! Warna pink, ijo, abu-abu nyampur jadi satu semburat ga karuan. Belum lagi keadaan di sekelilingnya, bau oli, bensin , keringet, kaos ga dicuci satu minggu bersatu padu di udara yang udah pengap bikin Luthien makin sesak napas aja.

DHUARRRRRRRRRR!!!!!!!!!

Sebuah RMAU meledak tepat di samping Luthien, gadis Cora itu menjerit saking kagetnya, potongan lengan RMAU tiba-tiba mendarat tepat di sisi tubuhnya. Belum pulih Luthien dari kekagetannya seorang Adventurer cewe yang berdiri di sebelahnya tiba-tiba menyeretnya

“Nunduk cc!!!!!”

Luthien dan Adventurer itu terjerembab di tanah, bersamaan dengan lewatnya sebuah peluru launcher diatas kepala mereka, nyaris aja!!!!

“Trims” Luthien mengucapkan terimakasihnya sambil memberikan support dan speed kepada Adventurer cewe yang langsung melesat pergi setelah mengucapkan “sama-sama,cc”.

Adventurer itu kelihatannya masih level 40, masih muda banget! Luthien jadi malu anak semuda itu aja berani bertempur sendiri, malah bisa menolong dirinya pula...Lha gw? bukannya bertempur tapi ribut nyariin Paladinz!!

OK, ini bukan saatnya untuk manja Luth, ada ataupun nggak ada Pal gw harus berjuang! Dengan tekad membara Luthien memberanikan diri untuk bertempur!

Setelah beberapa menit terjun ke pertarungan Luthien akhirnya menemukan ritme pertempuran yang sesuai untuk dirinya, ia bergabung dengan satu grup BK yang tadi dikoordinir oleh cc BabyLunar, sesekali membantu mereka dengan force suportif atau purge dan menggunakan force elit area untuk menyerang musuh di hadapan mereka.

Diantara kerumunan RMAU yang tinggi menjulang dan terus menerjang pertahanan Cora, Luthien melihat pemandangan yang amat ganjil. Sebuah MAU coklat pendek jelek berada di tengah-tengah pasukan RMAU! Buset ga salah nih level 30 kok udah turun CW pikir Luthien, paling sebentar juga udah meleduk tuh MAU coklat. Sambil meneruskan supportnya kepada para BK Luthien sesekali menyempatkan diri mengintip nasib MAU coklat itu.... heran ga meledug-meledug juga dari tadi, kayaknya pilotnya lumayan gesit!

Hari itu pasukan Cora benar-benar dibuat kewalahan, barisan BK yang berdiri kokoh dihadapan Luthien satu persatu berjatuhan dan terpencar-pencar. Luthien berusaha bertahan dengan beberapa BK terakhir ketika tiba-tiba seorang SpellCaster Bellato melontarkan serangan area ke arah mereka. Luthien tidak ada pilihan kecuali melompat untuk menghindar!

Suara ledakan dan kilatan api menggelegar menyilaukan mata Luthien ia melindungi kepalanya dengan kedua tangannya, saat ia membuka mata ia melihat MAU coklat tadi berdiri tepat di hadapannya. Keliatannya pengemudi MAU itu juga melihat dirinya, karena tiba-tiba aja dari speaker MAU itu terdengar suara yang cukup familiar bagi Luthien

“Wahhh ketemu lagi sama coro perusuh!!!”

“Elo lagi!?!?” bentak Luthien gak percaya!

Pengemudi MAU coklat itu nggak lain dan nggak bukan adalah Shin Avalon!!!!! Gila nih orang udah level 50, udah punya RMAU kok turun CW pake MAU coklat sih???!!?? Tapi Luthien tidak bisa lama-lama merasa keheranan, karena Shin Avalon sudah menerjang maju dengan MAU nya!


“Kali ini gw akan selesaikan tugas gw yang waktu itu! Siap mati lu dasar coro”

“Kali ini gw udah nggak sama dengan yang dulu, ayo maju!!” Luthien menggengam erat tongkatnya, siap menyambut kedatangan Shin Avalon!

DHUAAAAARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!!!!!!!!!

Lagi-lagi terjadi ledakan yang sangat keras dan memekakkan telinga, baik Luthien maupun Avalon terkena efek ledakan itu!!! MAU coklat milik Avalon hancur berkeping-keping, sementara Luthien sendiri terjerembab dengan keras ke atas tanah!!

Busettt, apaan tu??? Ada kaleng ngedoomblast gw kah? Luthien bertanya-tanya dalam hati, tapi kayaknya bukan deh rasanya lebih sakit daripada serangan biasa, jangan-jangan......

"WOYY DASAR ALLY GUOOOOOBLOGGG #$%^&!!! NJATUHIN NUKE PAKE MATA DIKIT KENAPA!!!!” suara makian Shin Avalon terdengar keras dari antara reruntuhan MAU coklat, semakin meyakinkan Luthien bahwa yang tadi itu emang serangan nuklir dari bangsa Accretia!

Sedetik setelah itu terdengar pengumuman dari King Archon di chat bangsa “KITA BATTLE LOOSE! CEPAT KE TENGAH TAMBANG JANGAN BIARIN ACC NGANTER CHIP!!!” Bangsa Cora telah kalah pada CW hari itu, serangan nuklir bangsa Accretia dilancarkan pada momen yang tepat, mereka telah berhasil memecahkan Chip Cora!!!

Luthien dan Avalon saling pandang, bused kok si Avalon berubah jadi ijo-ijo gitu tubuhnya!? Sedetik kemudian Luthien baru menyadari dirinya sendiri juga berwarna ijo-ijo!!! Asemmm ini pasti efek samping radiasi nuklir sialan itu!!!

Luthien udah berpikir untuk mengakhiri aja pertempuran mereka, toh 2-2 nya udah kena radiasi gitu! CW juga sudah selesai, tapi kayaknya si Avalon udah ga peduli dengan semua itu ia terus maju menyerang Luthien dengan tangan kosong!!

Luthien berhasil menghindari serangan dan balas menjegal kaki Avalon sampe cebol itu terjatuh menggelinding di tanah!! Kapok lu, pikir Luthien

“Oyyyy!!! CW udah selesai om! Badan udah ijo-ijo gini masih aja mau berantem??” hardik Luthien

“Ga ada urusan ama CW, gw ditugasin ama Archon untuk beresin elo! Kapan lagi ada kesempatan sebagus ini!”

Asem!!! Gw kan udah ga ngerusuh lagi kenapa masih di bounty!!??? Luthien tidak sempat menanyakan itu karena Avalon udah menerjang lagi kearahnya, kali ini Luthien ga sempat menghindar!!

Sepasang Coro dan Cebol itu pun bertarung dengan tangan kosong...tampar-tamparan, cakar-cakaran, jambak-jambakan, gigit-gigitan... Pokoknya bener-bener kacau, sampe Luthien gak bisa mbedain mana kepala mana kaki saking kacaunya!

Akhirnya Luthien berhasil menyarangkan tinju telak ke arah Avalon, cebol kecil itu kembali terguling di tanah...hi hi hi kacian deh sapa suruh jadi cebol. Pada saat yang bersamaan Luthien melihat sepasukan Cora yang nggak terkena efek nuklir, mereka melewati chip untuk menuju ke tengah tambang rupanya!!!

Luthien baru hendak memanggil coro-coro itu untuk membantunya ketika tiba-tiba Shin Avalon udah menubruk Luthien sampe gadis itu terjatuh dan segera menindih tubuhnya. Asemmm berat juga cebol ini!!!

Tanpa buang waktu Avalon membekap mulut Luthien dengan satu tangan, sementara tangan satunya memungut pecahan kaca MAU, siap menghujamkannya ke arah Luthien

“Kali ini abis lu coro!!!!!!!!!!!!!!”

Chapter XIV: Sharmans boots +5

CW hari ini bener-bener sial buat Avalon, gimana nggak udah bangsanya cuma dapat Battle Failure, MAU coklatnya nya hancur berkeping-keping pula terkena serangan nuklir Accretia!!

Nggak cuma itu ia juga terpaksa berhadapan lagi dengan Cora perusuh yang udah ditugaskan kepadanya oleh para Archon!

Lha gimana lagi... mending gw beresin masalah ini sekarang daripada ntar gw udah enak-enak farm di Ether trus dipanggil balik bukit Bellato untuk repel, udah rugi uang tiketnya, bisa-bisa spot farm gw diambil orang nanti!!!! Pikir Avalon saat menantang Luthien bertarung.

Tapi dalam keadaan terkontaminasi nuklir begini nggak banyak yang bisa dilakukan oleh Avalon, ia terpaksa melawan coro itu dengan tangan kosong!

Hasilnya .... kacau balau, daripada dibilang pertarungan ini sih lebih mirip anak play grup berusaha melawan gurunya yang tinggi jangkung!!!!!

Mau nonjok tangannya nggak nyampe, mo nendang juga kakinya ngga nyampe!!! Avalon mengumpat-ngumpat dalam hati, seumur hidupnya baru kali ini ia merasa begitu dipermalukan!!!

Puncaknya ketika Luthien berhasil menyarangkan tinju telak ke mata kiri Avalon!! Kontan aja badan Avalon yang cuma setengah nya Luthien itu membal berguling-guling kena efek tinju tersebut!!

Susah payah Avalon berdiri kembali, saat berdiri dilihatnya sepasukan Coro yang nggak terkena nuke melewati chip Cora, buseedd kayak masalah gw nggak kurang aja!!! Sebelom Luthien sempat memanggil coro-coro itu ia segera bertindak! Ditabraknya badan coro yang ramping itu sampai terguling di tanah!

Avalon segera mengambil posisi diatas tubuh Luthien dan membekap mulutnya dengan satu tangan, sementara tangan satunya menggapai-gapai apa aja yang bisa dijadiin senjata.
Beruntung ada pecahan kaca MAU yang cukup besar jatuh tak jauh dari tempatnya, diraihnya pecahan kaca itu , dan dihujamkannya ke arah dada Luthien

“Kali ini abis lu coro!!!!!!!!!!!!!!”

DHUAGGGGGG!!!!!!!

Avalon melotot sambil meringis menahan sakit.... Coro brengsekkkkkk!!!! umpatnya dalam hati.

Rupanya Luthien telah menyarangkan tendangan maut menggunakan Sharmans boots +5 nya tepat ke arah ‘benda pusaka’ milik Shin Avalon!!! Saking sakitnya ia sampai menjatuhkan pecahan kaca MAU nya dan memegangi barangnya yang terasa cenut cenut kayak hampir pecah itu.

Sambil menahan diri agar tidak menjerit kesakitan, Avalon masih membekap mulut Luthien menggunakan tangan yang satunya, tapi rupanya gadis Cora itu nggak mau menyerah begitu aja! Digigit nya telapak tangan Avalon sekuat tenaga, seolah menggigit steak Flem ½ matang yang dijual di kantin Cora!!!

“AAAaa-“

Kali ini Avalon harus melepaskan tangannya dari bibir Luthien untuk membekap diri nya sendiri yang nyaris aja berteriak keras-keras. Luthien ga nyia-nyiain kesempatan emas itu ia segera berteriak memanggil Coro-Coro yang seharusnya masih berada dalam jarak jangkauan suara itu!

“Tolo.......mmmmhhhhh”

Avalon gak membiarin Luthien menyelesaikan teriakannya, dibekapnya bibir Luthien dengan satu-satunya anggota tubunya yang masih bebas bergerak, bibirnya sendiri!!!

Ampunnnn, aneh banget rasanya ngecium corooooo, umpat Avalon dalam hatinya!! Gw merasa jadi pedopil!!!!!! Tapi kebalik nih, masak gw yang ngecium tante-tante ARGGGGGHHHH JIJIKKKKKK!!!!!


Luthien mendelikkkkkkkkkkkkkk sampe matanya nyaris copot!!!!! Gadis Coro itu rupanya nggak terima dicium paksa oleh Avalon! Digigitnya bibir Avalon keras-keras, lebih keras daripada ia mengigit telapak tangan Avalon tadi, gadis itu juga berusaha mendorong Avalon lepas darinya, tapi sia-sia Avalon segera megangin tangan nya erat-erat sampe ia ga bisa berontak lagi.

Cukup lama Avalon menahan Luthien dalam keadaan begitu, sampe ia sendiri sesak nafas rasanya, mulutnya udah berdarah-darah karena bibirnya digigit ama Luthien.
Duhh ini sih bloody french kiss namanya, kutuk avalon dalam hati.

Avalon mengawasi keadaan dengan menggerak-gerakkan bola matanya, hmm aman no more coro in sight. Dilepasnya bibir Luthien dan tangan Luthien. Ga sampe sedetik Luthien udah ngedorong dia keras-keras sampe ia jatuh terjengkang lagi.

KAMPREDDD, ini udah diskriminasi ras namanya!!! Mentang-mentang badannya tinggi!!! Seenaknya aja main dorong-dorong orang!!

Setelah mendorong Avalon Luthien berteriak-teriak histeris

“AAAAAAAAAAAAAARGGGGG Dasar cebol mesummm, pervert!!!!!! Nggak sadar species ya looo!?!?!?! “

“Heh sadar mbak, sapa yang mesum??? Lu pikir gw ada minad apa ama tante-tante bodi papan setrika kayak elo?? Gue itu terpaksa tauk!!! “ Cibir avalon sambil meringis, ampun dah ini coro atau kucing, gigitannya mantep banget, bibir ama tangan gw jadi hancur gini!

“WOYYYY yang ga sudi itu benernya gw cebol bloon!!!!! Ciuman pertamaku yang berharga yang kusimpan buat kk HeN elo embat gitu aja!!!!!”


“Apa hen?? Ayam betina??” Sambil meringis sakit Avalon bertanya.
Nggak ngerti gw pemikiran coro-coro ini, masak ayam betina mo dicium?? Hen itu bahasa inggrisnya ayam betina kan!!??

“Cebol goblogggg nggak tau apa-apa norakkkkkk!!!!!” Jerit Luthien makin histeris

“UDAH-UDAH!!!!” Bentak Avalon. Gila bisa budeg gue diteriakin melulu ama ini tante!
“Hari ini kita anggep impas aja, gue butuh dikompres dan dijahit, lu juga butuh diperiksa kesehatan mentalnya!!! Pokoknya awas aja sampe lu berani rusuh lagi ya!! Sampe gw dipaksa kembali dari Ether buat ngerepel elo, gw mampusin elu!!!”

“Cihhh sorry yaaa, gue udah nggak sudi lagi ngerusuhin situ tauk!!!!”

“Terserah, pokoknya awas!” ancam Avalon sambil mengacungkan jari tengahnya.

Setelah mengucapkan ancaman terakhirnya, Avalon segera merogoh scrool dan pergi,
meninggalkan Luthien yang masih memaki-maki dalam segala bahasa!!!


Chapter XV: Halo Patriot RF

Sementara itu Paladinz kebingungan mencari Luthien yang hilang waktu keributan di CW tadi, apalagi setelah bangsa accretia ngejatohin Nuke di chip cora dan mecahin chip
semua pasukan cora pada semburat ngga jelas.

Digunakannya map untuk melihat di mana lokasi temennya yg dudud itu saat ini.

Gubraggg!!! anak dudul itu masih di Chip Cora, apa gak denger peringatan Nuke tadi!!???

Sambil berharap-harap cemas agar Luthien ga kenapa2 selain berubah warna jadi ijo doang, Paladinz segera memasang booster nya dan meluncur ke arah chip Cora....

Untunglah sesampe nya di sana ia melihat Luthien baek-baek aja, walaupun kondisinya aneh banged, bukan karena badannya yang berwarna ijo-ijo tapi karena dari tadi Luthien teriak-teriak marah-marah ngga karuan dan membanting segala barang yang ada di sana!

“BUANGKEEEE CEBOLLL KEPUARADDDDD, GA TAU DIRIII!!!!!!!! MAMMPOS LO SEMUAAAAAA MAMPOSSSS POSSSSS POSSSSS!!!!!#$^*%@$%&!!!!”

“eswete, kalem dong Luth.... lu kayak orang nggak pernah kalah CW aja..? lagian kita kalahnya ama kaleng non!”

Menyadari kehadiran Paladinz, Luthien bukannya tambah tenang tapi makin histeris. Segera ditubruknya sahabatnya itu dan dipukulinya pundak dan dada Paladin keras-leras

“GUE BENCI CEBOLLLL POKOKNYA BENCIII AMA SEMUA CEBOLLLL!!!!!!!! TERUTAMA CEBOL BUANGSAD KEPUARAT YANG PAKE NICK SHIN AVALONNNNNNNN!!!!!!!! LU HARUS BALASIN DENDAM GUE PALLLLLL!!!!”

“Aduh-aduh!!!!! WOYYYY sakid mbak!!!! Ada apa sih cerita dong!?” Paladinz menggoncang-goncangkan Luthien sampe gadis itu agak tenang.

“Dia......dia.... dia nyuri ciuman pertama gueeee!!!!!!! Ciuman pertama yg gw simpen-simpen buat kk HeN.....WUAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!” Tangis Luthien makin menjadi-jadi, Paladinz sampe bingung musti ngapain, armor nya udah basah kuyup kena ciprat bensin acc dan oli RMAU, sekarang ditambah basah kena air mata Luthien.

“Udah, udah...... Psycho juga tuh cebols, untung cuma ciuman aja.... untung elu nggak diapa-apain lagi kan? Bibir lu penuh darah tuh...lu luka??” Paladinz berusaha menenangkan Luthien dengan menepuk-nepuk punggungnya

“Oh ga kok, ini darah cebol kefarad itu!!!!! Gw gigit bibir nya dalam-dalam!!!! sayang bukan lidahnya yang kegigit biar putusssssssss sekalian!!!” tambah Luthien berapi-api

“Yah bagus deh paling ngga dia udah dapat pelajaran, yuk pulang markas...”

“Huhhh awas ya itu cebol!!!!! Kalo ketemu lagi gw bakar tuh bibir!!!!! Gw jadiin sup bibir cebol trus gw kasih makan ke Caliana di White Hole biar dia tau rasaaaaaa!!!!!!!!”

Paladinz cuma bisa geleng-geleng kepala ngeliad tingkah Luthien....
Yang jelas gw bersyukur gw bukan cebol itu, dijamin tuh cebol ga bakal panjang umurnya!!!! pikir Paladinz sambil ngeloyor menuju ke portal CM Cora.


*****

Hari ini Luthien bangun dengan sebal, masih terasa di bibir nya ciuman dan darah cebol kemarin..... Yuckkkkkk!!!!! Gadis itu segera berlari ke wastafel dan menyikat giginya keras-keras ditambah kumur pake antiseptik!!!! Entah udah keberapakalinya dia gosok gigi sejak kemarin malam, tapi rasanya nggak steril-steril juga nih bibir!

Setelah gosok gigi dan mandi Luthien memeriksa whisper nya sebelom berangkat ke Ether, hari ini dia mau coba farming di sana. Duid nya udah mulai tipis, sekalian GB PT pikirnya.

Lha apa nih ada patch notice baru lagi???
Update SoHS????
Luthien membacanya dengan seksama kali ini, dia udah kapok dengan kejadian waktu update patch RA kemaren!

Halo Patriot RF,

Kini Update Secret of Holystone sudah dapat dimainkan dengan Nyaman. Seluruh masalah yang terjadi sebelumnya seperti Server Down, Chat, Armor, Premium Servis, Item Mall dan peta sudah diperbaiki semua.

Silahkan menikmati pengalaman baru di Secret of Holystone dan ikuti pula event PVP MASTER dan Socket LOVER

Bagi kalian yang menemukan masalah baru, silahkan telpon ke 021-71090649

Terima Kasih

Oh untung dah, patch ini ga terlalu pengaruh buat gw pikirnya lega....

Luthien segera menyadari kekeliruan pemikirannya itu saat ia sampai di pusat markas Cora. Bayangin aja hampir semua coro yang ada di sana sedang marah-marah, kayaknya lagi demo mereka!

“Woyyyyy Quest gue ilangggg!!!!!!”

“Level gw naik dua woyyyyyyyyyyyyyyy PT gw ancur nih!!!!”

“Sapa yg mo tanggung jawab???!!!!!!!”

Saat itulah Luthien baru nyadar kalo quest nya juga ilang dan dia sendiri ikutan naek 2 level, menjadi level 45 !!!!!!
MAKNYUSSSSSSSSS makin hancur aja PT gw!!!!!!!!!!!!!

Luthien udah mau ngebanting dan ngehajar pemimpin bangsa aja dan ikutan demo ama coro-coro itu aja rasanya!! Tapi dipikir-pikir lagi, ga ada gunanya ngomel... mendingan gw ke lelang Haram beli baju lv 45 dulu trus berangkat ke Ether.....


Menjelang tengah hari pesawat yang ditumpangi Luthien nyampe juga ke Terminal Cora Ether. Dibukanya sebuah GPS yang menampilkan peta Ether, lalu disimaknya dengan teliti...

Tujuan gw White Hole pikirnya sambil mencet icon White Hole di layar GPS.
“Your route has been calculated” terdengar suara elektronis dari GPS nya.

Bused dah kayak iklan HPnokia aja!!
Mengikuti panduan dari GPS nya Luthien sampe di White Hole dengan selamat, dicopotnya booster pinjaman Paladinz sebelom ia mengatur ulang macro dan hotkey nya untuk tujuan farming.

Baruuuuu aja Luthien mau menukar pot di macro nya, ia mendengar suara mesin....suara RMAU.... Busedddd, ada cebol lagi farming di sini!?!?!?
Dicarinya asal suara itu, ternyata nggak terlalu jauh darinya, untung bagi Luthien pengemudi RMAU itu sedang asik dengan tante Caliana dan membelakangi dirinya jadi nggak menyadari kehadiran Luthien.

Sejenak Luthien ragu, kalo dilawan sendiri apa gw sanggup? Apa share spot aja? Iya kalo pilot RMAU nya mau, lha kalo nyolot??? Minta tolong temen sebangsa? Jelas ngga mungkin ...semua lagi pada demo gini!!!
Saat mikir-mikir itulah Luthien baru nyadar, yang ada di depannya ini nggak lain en nggak bukan adalah RMAU milik Shin Avalon!!!! Luthien mengenali dari bekas hangus di bempernya, nggak salah lagi!!!! Ini cebol pasti pelitnya keterlaluan sampe bemper hangus ngga dicat ulang!!!!

Tanpa banyak mikir Luthien langsung nge cast Swarm ke arah RMAU itu, dendamnya dari kemarin malam masih belom ilang dari benaknya!!

“SWARMMMMMM!!!!!!!!!!!”

Serangan force mendadak itu cukup mengejutkan Shin Avalon, ia memutar balik RMAU nya tiba-tba untuk melihat siapa yang menyerangnya.

“ELUUU!?!?!?!” Suara teriakan Avalon terdengar keras dari speaker RMAU, “Masih mau cari pekara mbak????”

“HOY, Elu yang cari pekara!!!!!! Gw ngga terima diperlakuin kayak kemaren!!!! Gw bikin lo bangkrut hari ini!!!! Gw ringsekin tuh RMAU!!!!!!!!”

Rupanya ancaman Luthien manjur, terbutki Shin Avalon segera turun dari RMAU nya segera setelah mendengar kata ‘bangkrut’ dan ‘ringsek’

Kali ini ia turun sambil membawa sebuah magic staff....

SWTTTTT pikir Luthien, mbok paling ngga pake gun atau bow ??? Dasar pelit, ngga mau modal beli ammo kale!!!

“Buat coro cupu kayak elo, gw cukup pake tongkat ga perlu modal" sindir Avalon seolah bisa membaca pemikiran Luthien.

“Hoy menghina, gw udah ga secupu dulu!!!” Emang bener sih, dibanding kemaren level Luthien udah nambah 2, tapi kalo PT nya ngga naek gini mah sama aja boong >.<;;;;


Chapter XVI: Lebih seram dari Tweezer Rex!!!!


Kedua orang pengguna force itu saling bertukar serangan, tapi berhubung PT Luthien ancur en Avalon sendiri bukan jalur spirit, jadi ngga ada yang damage nya bener-bener berarti buat lawannya! Paling luka-luka dikit or lecet di sini sana, bukan sesuatu yang serius dan bisa diobatin pake pot HP 500 aja.

Luthien yang awalnya udah ngeri en pasang pot HP 2000 sekarang mengganti macro-nya menjadi yang HP500. Biar ngirit, pikir Luthien....

Cukup lama mereka saling serang, matahari yang asalnya tepat diatas kepala udah nggeser sedikit, kalo diantara Luthien ama Shin Avalon ada yang semped lirik jam tangannya masing-masing, mungkin mereka nyadar bahwa mereka sudah saling hajar sekitar ½ jam an!

SPLASHHHHHHHHHHHH

Serangan force elemen air Luthien telak mengenai Avalon, membuat cebol itu terjatuh, namun dengan sigap ia segera berdiri lagi, seperti serangan-serangan sebelomnya, yang ini pun damage nya ngga seberapa.
Namun tiba-tiba aja Avalon terdiam cukup lama, kayak lagi memeriksa sesuatu... Luthien segera membentaknya

“HOY ngapain lu!?!?!? Nggak usah pake wisp-wisp an panggil beking ya?! Ayo by one sini!!!”

“Bentar dudud!!!!” Bentak Avalon ga kalah judes, “gw lagi ngeliatin PT gw!”

Gubragggggggggggggggg, sempad-sempad nya sihhhhh pikir Luthien gemas, namun gara-gara Shin Avalon akhirnya ia sendiri tergoda ngintip PT nya. Udah gebug-gebugan cukup lama gini PT gw ada yang naek kaga ya?

Diluar dugaan Luthien, PT Def ama PT Force nya naek cukup banyak, hampir 10%!!!!
Melongo melihat kenaikan PT nya yang cukup banyak Luthien memeriksa Force nya, ternyata semua force yang dari tadi dipake nya pada naek juga persentasenya, bused mayan juga nih pikir Luthien. Mana PT gw ketinggalan cukup jaoh pula!!!

“PT lu naek ga?” tiba tiba Avalon bertanya ama Luthien, dengan nada yang ngga terlalu galak. Tapi tetep aja suaranya nyebelin gitu!

“Naik sih!” Luthien menjawab setidak ramah mungkin.

“PT gw masih kurang banyak nih, mau dilanjutin aja?” tanya Avalon lagi

Sejenak Luthien bingung, dalam hati tentu aja ia masih dendam dan bernafsu membuat sup bibir cebol.... Tapi di sisi lain.... ini PT naeknya banyak banged gitu loooh!!!

“Mumpung semua pada ribut demo SoHS” tambah Avalon lagi “Kalo udah rame susah ntar”

Hmm, rupanya di cebol juga kena bug SoHS juga ya.... Yah.... gimana lagi, gw juga butuh banget GB PT >.<

“Ok deh” jawab Luthien singkat.

Sampai matahari tenggelam di Ether sepasang Cebol dan Coro itu masih asyik GB PT, kebetulan Luthien harus mengejar banyak ketinggalan, sedangkan Shin Avalon sendiri karena udah level 50 lebih kayaknya PT nya jadi makin sered.

Sambil GB PT supaya ngga bosan mereka ngobrol-ngobrol juga ahirnya. Ternyata si Avalon ini biar pendek dan tampang kayak anak SD gitu umurnya lebih tua 5 tahun dari Luthien! Wah seumur ama kk HeN dong pikir Luthien.

Luthien juga jadi tau banyak tentang kehidupan para cebol dari Avalon, sebaliknya Luthien sendiri juga dikit-dikit menceritakan tentang kehidupan Cora padanya, yah pertukaran budaya ngga ada salahnya pikir Luthien. Ternyata keidupan Cebol itu ngga jauh beda ya ama Coro!

Tapi ia tetap berhati-hati untuk nggak menyingggung masalah strategi Chip War, dan Politik Archon (kalo yang ini sih karena Luthien emang dudud dan ga tau apa-apa soal politik Cora) Sepertinya Avalon juga sama, mereka lebih banyak ngebandingin skill, equipment, dan share lokasi untuk hunt dan farming.

Tidak lama matahari mulai tenggelam, Luthien udah harus balik markas Cora karena ia udah di wisp ama Paladinz yang minta boosternya dibalikin buat CW ntar malam... Lumayan lah PT Def dan Force Luthien naek 1 poin lebih beberapa persen.

“Gw balik dulu yah” pamid Luthien kepada Avalon sebelom ia pergi meninggalkan White Hole

“Oh, oke gw juga mesti ikud CW”

“Gw juga” Luthien diam sesaat...
Apa ini artinya kalo mereka bertemu di CW harus saling bantai lagi kayak kemarin? Padahal jarang-jarang bisa dapet partner GB PT asik kayak gini!

“Kalo kita ketemu di CW, saling skip aja ya” Lagi-lagi seolah bisa membaca isi hati Luthien, Avalon langsung memberi saran “Bukannya apa, gw ikut CW juga karena disuruh Archon, lagian gw masih butuh partner GB PT” tambah pemuda Bellato itu lagi.

“Samaaa, gw ikut CW biar ga malu-malu in diri sendiri aja.” balas Luthien bersemangat
“Kapan mau GB PT lagi? gw ketinggalan cukup banyak nih?”

Sejenak Avalon berpikir... “Susah juga gw ama elo ga bisa saling wisp...hmm gini aja besok same time kita ketemu di Pan Crimson, agak basah dikit gapapa ya? Kita ketemu di daerah lepas pantai. Emang basah kuyup, tapi aman jarang ada yg lewat”

“OK” jawab Luthien lagi, setelah itu ia langsung melompat berdiri “Sampe ketemu besok ya om!”

“Om-om buathukmu!!! Dasar tante!!”

“Hihihihi” Luthien ketawa cekikikan sambil ngeloyor pergi.


Hari ini seperti biasanya Luthien menyabet booster milik Paladinz buat dibawa ke Pan Crimson. Udah 2 minggu lebih sejak GB PT pertamanya dengan Shin Avalon, dan sampe hari ini mereka masih rutin janjian GB PT.
Walau mereka ngga bisa lama-lama GB PT, paling mentog 1 jam, sukur-sukur bisa 2 jam susah sih GB PT tanpa ketahuan bangsa sendiri, belom lagi kalo ada kaleng lewat buru-buru ngumpet deh...

Kalo ada bangsa cebol lain yang lewat mereka langsung pura-pura serius gebug-gebugan trus Luthien akan memasang booster dan kaburrrr, sedangkan Avalon pura-pura ngejar pake RMAU. Demikian pula sebaliknya kalo yang lewat bangsa Coro, Avalon akan pura-pura kabur pake RMAU dan Luthien akan pura-pura ngejar.

Begitu Luthien nyampe di lokasi janjian mereka di Pan Crimson, Shin Avalon rupanya udah lama nungguin, tiap kali ngeliat Avalon nungguin dia di daerah lepas pantai, Luthien pengen ngakak aja bawaanya.... Lha gimana ngga ngakak? Air laut yang dalem nya cuma sedengkul Luthien ini, bisa nenggelemin Avalon sampe hampir ke pinggangnya woakakakakakakaakak.... Kasian banged ga sih bangsa cebol itu!?

Tanpa basa-basi mereka langsung mulai GB PT sperti biasa, hari ini Luhtien nargetin PT Force nya harus penuh! Saat asik saling serang dengan force masing-masing itulah kejadian yang nggak diduga Luthien terjadi!!!
Tiba-tiba aja entah dari mana muncul seekor Animus Isis warna merah yang segera menyerang Avalon dengan ganasnya!!! Untung aja Avalon sempat menghindar di detik terakhir, kalo nggak bisa berabe deh!

Seolah kejadian itu belom cukup untuk bikin Luthien sakit jantung karena kagetnya, ditambah lagi dengan kejutan kedua. Coro pemilik Animus yang nyerang Avalon tuh ngga lain dan ngga bukan adalah Paladinz!!! Mateeee lah gw, pikir Luthien.

“Elu ngga apa-apa Luth!?” Paladinz bertanya sambil berlari menuju ke arah Luthien

“Ngga, gw ngga apa apa Pal” Jawab Luthien panik, mate lah, mate!! mate!!! mateee!!!! Kalo Coro lain bisa dibodohin kalo Paladinz??? Cepet lambat gw pasti ketahuan lagi GB PT ama bangsa lain! Perbuatan yang diharamin ama Decem!!!!

“Kok ngga wisp gw sih!!??? Kan gw dah bilang kalo dirusuh cebol, kaleng atau cendol langsung wisp gw ama koordinatnya sekalian GPL!!! Untung gw lagi mau PB Brutal Rex kebetulan liat elo, coba kalo ga????!!!!” bentak Paladinz galak, hiyyy Luthien tambah ngeri!

“Ahh... gini Pal...” Luthien berusaha ngejelasin, mendingan gw jujur ama Paladinz, gw paling ngga bisa kalo disuruh ngebohongin best friend gw yang satu ini. Paladinz udah terlalu kenal ama gw, pasti ketahuan!

“Udah-udah, lu minggir sana, gw beresin dulu nih cebol! Pake Animus Isis juga udah cukup!!!” Paladinz segera pake segala macem buff dan ambil posisi siap menerjang, demikian pula dengan Isis merah miliknya!

“STOPPP PALLLLLLLL!!!!!!!” Teriak Luthien, sedetik sebelum Isis milik Paladin mengayunkan pedangnya. Paladinz dengan kaget menoleh ke arah Luthien...

“Kenapa musti stop??!!??” Paladinz bertanya-tanya dengan bengong.

“Cebol ini..... cebol ini ..... temen gw Pal,” jawab Luthien takut-takut “Udah 2 minggu ini gw ama dia GB PT bareng tiap hari disini....”

Segera setelah Luthien mengatakan hal itu, raut muka Paladinz berubah drastis!!!

Luthien inget bener dulu dia pernah diuber PB Twezer Rex waktu masih cupu, dia ga bakal lupa gimana seremnya tampang tuh Tweezer!!! Tapi sumpah..... tampang Twezeer waktu itu nggak ada apa-apanya dibanding wajah galak Paladinz saat ini!!!!


Chapter XVII: It's not that the sadness is cured...


“BERTEMAN AMA CEBOL!?!?!??!?!?! LU UDAH GILA YA LUTH??? LU MAU JADI PENGHIANAT BANGSA???? LU TAU ARCHON KITA PALING BENCI SAMA BANGSA SATU INI , ELU MALAH TEMENAN AMA MEREKAAA?????”
Bagaikan petir turun dari langit, suara Paladinz menggelegar memenuhi Pan Crimson!!! Gila bener nih anak kalo udah ngamuk!!! Para Brutal Ace yang ada di tepi pantai aja sampe ngabur ngedenger suara dia!!!

Seumur hidup Luthien belum pernah ia ngeliat Paladinz ngamuk sampe kayak gini!!! Waktu masih level cupu dan dichaos ama orang di Daratan Gelap aja tuh anak cuma mewek trus ngelapor ke King Archon!!!!!

“Kalem dong Pal, dengerin dulu penjelasan gw...” Luthien berusaha nenangin Paladinz, tapi kayaknya sia-sia anak itu udah kalap rasanya.

“PENJELASAN APA LAGI???? DIA ITU CEBOL, KITA INI CORO!!! BEGITU LIHAT DIA, LU HARUSNYA LANGSUNG BUNUH DITEMPAT!! BUKAN MALAH JANJIAN GB PT TIAP HARI!!!!!”

Ampun Decemmm, serasa ada petir disamberin tepat ke kuping gw.

“Gw niatnya juga gitu Pal, sampe kita pada nyadar kalo PT kita naeknya banyak!!!! Kalo sama-sama untung kan ga dosa toh?” Luthien berusaha membela diri

“GA ADA YANG NAMANYA SAMA SAMA UNTUNG NON!!!!!!!! LU ITU NGERTI NGGA SIH, KITA INI LAGI WAR AMA BANGSA MEREKA??? NGAPAIN KITA NGUNTUNGIN BANGSA LAWAN?????”

Kali ini Luthien harus menutup sedikit lubang telinganya, kalo ngga ia bisa bener-bener budeg!!!

Ngeliat keributan itu Shin Avalon kayaknya ngerasa ngga enak juga, tanpa dikomando dia pun pamid...

“Luth, kalo lu masih ada urusan ama temen elo gw pamid dulu aja ya, mau farming...keburu sore”
Gubraggg deh cebol satu iniiiiiii!!!! Ngga ngerti apa sumber permasalahannya itu dia???? Sempat-sempatnya pamid, pamidnya mau farming pulak!!??

Luthien udah menatap Avalon dengan pandangan mata sadis, namun yang ditatap kayaknya ngga ngerasa ... buktinya Shin Avalon tetep aja berlagak bloon...

“Haizzzzz!!!! Iya deh kayaknya lu mendingan pergi aja deh Shin, kita ketemu lagi besok same time ya!” balas Luthien singkat, berantem ama Paladinz aja udah bikin gw pusing, gw ga butuh cebol dudut ini memperkeruh keadaan di sini

“WOEYYY LU DENGER GA SIH GW NGOMONG APA DARITADI?? SEMPAT SEMPATNYA BIKIN JANJIAN BESOK, SAME TIME PULA!!??? APA PERLU GW BAWAIN ARCHON-ARCHON CORA KE SINI BESOK BUAT GREBEG ELO???”

“Ya ampun Pallll, elu jangan sewot-sewot amat napa sih???” balas Luthien sambil ngasih kode ke Shin Avalon pake tangannya supaya cepet-cepet minggat. Untung kali ini yang dikasih kode langsung tanggap dan segera pergi pake return scrool.

Setelah si Avalon pergi kayaknya Paladinz udah agak tenangan sedikit, terbukti dari volume suaranya yang udah ngga sekeras tadi.

“Coba kasih gw penjelasan yang bagus kenapa elo lebih ngebelain cebol tadi dibanding gw???”

“Aduh gw ini ngga ngebela sapa-sapa, gw justru ngga pengen kalian saling bantai dan saling bunuh! Lu temen gw sejak kecil, sedang dia... Yah anggep aja dia temen baru gw”

“Luth, lu itu nggak seharusnya bertemen ama cebol!!!! Inget siapa diri elu!!! Kita ini bangsa Cora, kita ditakdirkan menguasai planet ini, bukan bangsa mereka yang pendek dan jelek itu, apalagi kaleng-kaleng ga berotak itu!!! Jangan bilang ama gw lu juga piara satu temen kaleng!!??“ Hardik Paladinz galak.

“Kalo emang kita bisa bertemen ngapain musti berantem sih? Toh gw ngga ngerugiin siapa-siapa dengan GB PT ama dia, malah gw nguntungin bangsa Cora, dengan PT yang maknyus tentunya gw bisa CW dengan lebih baek dong?” Luthien masih berusaha mencari argumen, tapi kayaknya Paladinz ngga mau kalah begitu aja.

“Ok anggep aja itu bener, trus kalo lu ketemu dia di CW gimana??”

“Kita udah janjian saling skip” Balas Luthien ngga mau kalah juga!

“Trus kalo lu liad dia hampir ngebunuh temen sebangsa elo, lu gimana???”

Kali ini Luthien terdiam 1001 bahasa, gw nggak pernah mikir segitunya sih....

Ngeliat Luthien mulai kalah, Paladinz melanjutkan argumennya.

“Nggak ngertikah elo, setiap hari elo biarin dia idup, setiap hari pula ada sodara sebangsa elu yang jadi korban dia waktu CW!!??? Jangan lupa orang tua gw meninggal di tangan cebol-cebol keparad itu Luth!!!! Ngertikah elo seberapa bencinya gw ama mereka??”

Luthien bener-bener terdiam, kata-kata terakhir Paladinz benar-benar mengusik perasaanya....

“Nah kalo lu diem gw anggep lu dah ngerti!!” tambah Paladinz lagi,
“Besok di waktu yang sama dia akan datang ke sini, gw bantu elo ambush dia! Bunuh selagi lengah!! Paham ga?!!???”

Luthien masih terdiam beberapa saat lamanya, emang sih yang dikatakan ama Paladinz semuanya masuk akal...

Tapi ngebayangin dirinya menjebak Shin Avalon, cebol yang telah dikenalnya selama dua minggu ini...

Cebol yang diluar dugaannya ternyata sangat ramah walau pelit, sangat perhatian walau kadang-kadang galak...

Entah kenapa dia ngga tega ngelakuinnya!!!

“Sorry Pal...” Luthien menatap Paladinz dengan sedih, “gw nggak bisa.... gw mohon lu jangan cerita soal ini ke siapapun juga..... gw janji nggak akan ketemu ama dia lagi...Tapi plis jangan gunakan gw buat ngejebak dia, gw ngga tega ngehianatin dia...”

“swt Luth....jangan bilang ma gw kalo lu naksir ama tu cebol!!??”

Wajah Luthien memerah seketika itu juga.... Jantungnya langsung berdebar nggak karuan, lebih parah daripada waktu ia ketahuan GB PT bareng Avalon ama Pal tadi!!!!

“Ngaco lu Pal, jangan ngegossip yang engga-engga dong!” tukasnya cepat.

“Ngegossip gimana, jelas-jelas tiap hari lu pergi kencan ama tu cebol di sini!!!” semprot Paladinz.

“GB PT, cuma GB PT!!! Ngga lebih! Lagian gw masih setia kok ama kk HeN” Luthien pura-pura ketawa. Ia berusaha meyakinkan Paladinz, sambil meyakinkan dirinya sendiri...

Iya lah...gw masih setia ama kk HeN kok, masa engga???
Emang sih gue udah ngga stress kayak dulu lagi sih... Tapi itu bukan berarti rasa sedih gw udah ilang , bukan berarti juga gw udah ngga ada feeling ke kk HeN kan???
Apalagi sampe harus naksir cebol!! Ih amit-amit deh masa sih... Ngga mungkin kan???

***

It's not that the sadness is cured
After the tears fall
I just feel that there's a coward settled in my heart

But I want to go on believing
The beginning of my small dream
My spirit is starting to walk little by little
While it drags even the pain along

Even if can't see tomorrow because I'm confused,
My love will probably search for the future
Tired of crying, I am at the end of the rainbow, newly born

(Lyrics for Born from Le Chevalier D'Eon by Miwako Okuda (Opening #1))

Chapter XVIII: Menyesal untuk selamanya....

Luthien sedang duduk bengong di bingkai jendela kamarnya. Ia menarik nafas dalam-dalam, hari ini gerimis di luar.....

Jam-jam segini sih ia biasanya udah di Pan Crimson sama Shin Avalon.... Tapi sejak ketahuan ama Paladinz kemaren, keluar dari kamarnya aja ia nggak berani.

Setelah setengah mati merayu-rayu akhirnya Paladinz janji ngga akan menyergap Avalon di tempat perjanjiannya ama Luthien. Luthien ngerasa legaaa banget, tapi sebagai gantinya ia harus berjanji ama Paladinz nggak akan menemui cebol itu lagi.
Ia juga berjanji kalo ketemu sama Avalon di CW, mau nggak mau Luthien harus nyerang dia, nggak boleh di skip lagi.

Hari ini mau ngapain ya... rasanya ngga ada semangat gitu, mau GB PT....males kalo ama momon, ngga bisa digodain hihihi....
Luthien teringat tampang gondok Shin Avalon tiap kali Luthien mengolok-olok tinggi (pendek) badannya wokwowkowkowkwo. Tanpa sadar Luthien ketawa-ketawa sendiri.

Hmm... Si Avalon sekarang ngapain ya? Apa mungkin udah kisut kerendem air nungguin gw di Pan Crimson, kalo ga gitu udah pergi sambil muring-muring kali.
Duh andai aja gw bisa wisp dia untuk kasih tau jangan datang ke sana lagi, sesal Luthien dalam hatinya.

“Gilaaaaa!!!” teriak Luthien tiba-tiba. Gw kok jadi kepikiran si cebol terus gini sih!?!?!?!?!??! Paladinz sialan gara-gara dia ngomong yang nggak karuan gw jadi kepikiran gini!!!!
Ampun gila bener-bener gila, gw masih waras!!!

Masa gara-gara patah hati ama kk HeN trus cebol pun gw embat???? NO WAY MANNNNN!!!!!!!

Dengan gusar Luthien meloncat turun dari jendela kamarnya, dilihatnya keadaan sekitar... hmm aman, diperiksanya daftar temannya. Si Paladinz lagi asik di Ether rupanya, kalo gw cepet balik dia ga bakal sadar!

Dengan pertimbangan itu Luthien memutuskan untuk pergi ke Pan Crimson sekali lagi, tujuannya mengucapkan selamat tinggal ke Shin Avalon!! Sekaligus untuk ngasih tau si Shin kalo gw sampe ketemu lagi ama dia di laen kesempatan, dia kembali jadi musuh gw, akan gw buktikan gw ngga ada perasaan apa-apa sama cebol!!!

***

Sementara itu di lepas pantai Pan Crimson, Shin Avalon udah nyaris ketiduran rasanya...
Kemana sih si coro dudut ini????? Udah 40 menit lebih gw nunggu di sini!!!!! Apa dia dirusuh bangsa laen di perjalanan?? Tapi ga mungkin lah dia pake booster gitu ngaburnya cepet kan!? Atau gara-gara berantem ma temennya kemaren itu??Avalon bertanya-tanya dalam hatinya.

Ahhh!!!!! Udahlah bisa gila gw nungguin di sini, pikirnya sambil meloncat berdiri. Besok aja gw datang lagi, kali aja hari ini dia murus atau kenapa. Namun begitu menoleh dan siap untuk pergi Avalon dikejutkan dengan pemandangan yang nggak ngenakin.

Tiga buah kaleng telah berdiri dalam posisi siap menghajarnya!!! Sesaat Avalon kaget, namun ia segera tenang lagi, ngapain takut!? Cebol ma kaleng kan ally!!!

“Woy, gw ally lo dudud, gw bukan Coro!”

“Lu yang dudud!!” balas salah satu dari tiga kaleng itu, kayaknya job nya striker. Striker yang name tag nya bertuliskan YuLong itu udah ngeluarin Siege Kit nya.

“Aliansi kita udah pecah!!!” Tambah sekaleng Punisher gak ber nick, sambil ngomong demikian dia nyiapin segala macem buff untuk dirinya.

“Sejak kapan?” Tanya Avalon polos, “perasaan gw nggak tau tuh kalo aliansi dah pecah!?”

“Sejak bangsa lo nuduh kita nutupin chip nya coro... jadi kalian para cebol ga bisa nembak!!!!” Bentak sekaleng Dementer dengan name tag BlazeofDeath yang juga udah siap menghajar Avalon.

Bused dah 3 lawan 1! Diliad dari arah mana juga gw rugi nih!!! Kalopun bisa lolos minimal RMAU gw rusak parah dihajar pake DoomBlast!!!!

Yah udah nasib kayaknya hari ini gw kudu rela rogoh kocek agak dalem kalo masih mau idup!!! Setelah mutusin demikian Avalon segera manggil RMAU Catapultnya!

Melihat Avalon siap memanggil RMAU nya, Sang Punisher pun segera memberi komando pada rekannya si Striker!

“Hajar dia YuLong!!!!!!”

Ga pake buang waktu YuLong menggunakan jurus mautnya dan mengarahkannya tepat ke ShinAvalon!!!!

DOOM BLASTTTTT!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Sebuah peluru launcher meluncur dengan cepat ke arah Avalon, bertepatan dengan ia menaiki RMAU nya, tanpa ampun peluru itu melubangi bagian depan RMAU Avalon dan mementalkannya beberapa meter ke belakang sampe benda itu bener-bener ringsek dan MELEDUG!!!

Buseddddd!!!!!!!!!!!! pikir Avalon sambil memanjat keluar dari kokpit Catapultnya yang sekarang ngga bisa dikenalin lagi!!!!
Apa-apa an nih!?!?!? Masak one hit udah kayak gini!?!?!?!?!?!?!??! Tuh kaleng dodol pasti pake cheat!!!!!

Bener juga dugaan Avalon, dari ujung belakang Siege Kit milik YuLong keluar asep-asep ijo kuning-kuning ga jelas! Kayaknya baunya busuk banget, terbukti temen-temen YuLong, si Punisher ama BlazeofDeath pada ngomel-ngomel

“Striker guoblogggg!!!!! Sok pake ngecheat!!!!!!!! SiegeKit elu campurin cairan apa tuh???”

“Dicampurin doping kali!!!! Kapok lu sekarang jebol tuh barang!!!!”

Si striker hanya bisa meringis pasrah, sementara Avalon udah mau menjerit murka aja rasanya!!!! Namun dia juga ngga bego, ngeliat musuh-musuhnya lagi teralhikan perhatiannya karena efek ‘kentut’ YuLong, Avalon segera bersiap untuk ambil langkah 10000 dan kabur!!!

Jelas dia ngga mau manggil Goliathnya, lha kalo diancurin juga gimana????

Tapi langkah Avalon itu rupanya udah diantisipasi oleh si Punisher yang segera menggunakan skill net dan bikin cebol satu itu ga bisa bergerak. Dalam keadaan demikian tiba-tiba aja si Dementer, Blazeof Death udah menerjang maju ke arah Shin Avalon, memeluknya erat-erat dan,

DHUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!!!!!!

Dementer itu meledugin dirinya sendiri!!!!! Sampe Avalon terluka cukup parah dan terjatuh lemas bersimbah darah.

Tindakan si Dementer itu kayaknya ngga diduga-duga oleh teman-temannya si Punisher dan Striker dudut itu, mereka dibuat terpana karenanya. Kayaknya ada yang ga beres di prosesor tuh Dementer, mungkin akibat korslet efek terkena kentut Striker tadi??

Tapi Avalon dah ga bisa mikir lagi, ia udah bener-bener sekarad.... Namun sebelum ajangnya menjemput ada satu hal tersisa yang ingin dilakukannya.... Hal yang kalo nggak dia lakukan sekarang ia pasti akan menyesal untuk selamanya....

“Oy..... kaleng!” panggilnya dengan suara nyaris abis kepada si Punisher.

“Apa cebol???”

“MAKAN NIH!!!!!!!” Ujarnya sambil mengacungkan jari tengah ke arah para kaleng itu, setelah itu Avalon pun ambruk, dan tak bergerak lagi......


Chapter XIX: Look at the sky ....and then I feel love flies


Luthien berjalan jauh menebus kerimbunan hutan bayangan dan akhirnya tiba di Pan Crimson hanya untuk menyaksikan kejadian yang sangat mengerikan, sekaleng Dementer berlari ke arah Shin Avalon kemudian meledakkan dirinya!!!!!

Suara ledakan yang memekakkan dan kilatan cahaya memenuhi pantai Pan Crimson, menyilaukan mata Luthien! Gadis itu ngga bisa melihat apa yang terjadi selanjutnya karena asap ledakan masih memenuhi pandangannya. Setelah asap ledakan itu reda, Luthien masih sempat melihat Avalon mengacungkan jari tengah ke pada dua kaleng yang masih tersisa sebelum ia ambruk ke atas pantai dan tak bergerak lagi.

Luthien segera merasa udara di sekitarnya menjadi sesak sampai ga bisa bernafas. Entah karena menghirup asap ledakan tadi, atau bau hangus dari RMAU Catapult milik Avalon yang sudah hampir ga berbentuk lagi, atau malah karena kecapekan habis berjalan jauh?? Yang jelas saat ini ia merasa seluruh oksigen dari sekitarnya telah dihisap sampe abis, dan ia harus berjuang hanya untuk menjaga dirinya tetap sadar.

Di tengah kekacauan itu didengarnya dua kaleng yang tersisa tertawa keras-keras, kayanya mereka puas banged bisa mengeroyok seekor cebol!! Huh, dasar pengecut!!!!!

“DASAR KALENG KALENG BRENGSEKKKKKKKKKKKKK!!!!!!” jerit Luthien histeris, sambil mencast skill ensnare ke kaleng yang kelihatannya ber job Punisher!

Si Punisher langsung panik dan segera kasih command pada YuLong si striker, yang terdengar di telinga Luthien seperti ini “@$#%^&**%^#$!!!”

Luthien nggak mau ambil pusing apa arti command itu, segera di hajarnya pula si Striker pake Entangle!!! Biar dia ga bisa pake skill apa-apa!!!!

Luthien bener-bener berserk!!! Tanpa ampun dihajarnya dua kaleng itu dengan skill demi skill!!!! Seolah ngga kenal delay dilancarkannya bergantian semua force area yang dimilikinya!!! Ngga sia-sia gw GB PT tiap hari!!!!

Si striker cupu YuLong cuma bisa mlongo karena tiba-tiba dihajar abis-abisan ama Warlock Coro yang tiba-tiba ngamuk itu, adalah yang pertama jadi korban Luthien!!!

Sedangkan temennya si Punisher masih bertahan beberapa saat dan balas menyerang Luthien pake pedangnya sampe coro itu terluka, tapi Luthien kayaknya udah ga bisa ngerasain sakit lagi! Ia terus menyerang sampe Punisher itu ngga berkutik lagi!!

Terengah-engah, kehabisan tenaga dan terluka Luthien terduduk lemas.... Seumur hidupnya belom pernah ia bertarung segila itu! Sekarang luka sayatan di paha yang tadi dibuat oleh Punisher itu baru terasa sakitnya bukan main.... Segera dirogohnya potion dan diminumnya untuk memulihkan diri.

Luthien mencoba berdiri perlahan-lahan, seluruh badannya bener-bener terasa sakit sekarang. Dengan tertatih-tatih ia berjalan menuju ke arah Shin Avalon yang pasti udah terbaring ga bernyawa itu....

Sesosok cebol itu terbaring diatas pasir, seluruh tubuhnya dipenuhi luka dan pecahan Dementer yang menancap dalam dimana-mana.... Darah kini membasahi baju Armor Ridernya yang biasanya selalu terlihat bersih itu. Luthien menatap sosok itu dalam-dalam...ia nggak percaya rasanya, orang yang biasanya begitu hidup, yang kemarin masih olok-olokan dengan dia, yang masih tertawa terbahak-bahak.... Sekarang tergeletak gak bernyawa di tempat seperti ini!!! Dan semua itu gara-gara Luthien nggak menepati janjinya sendiri untuk menemui Avalon hari ini!!!

Mata Luthien terasa panas, pandangannya mulai kabur. Gadis itu mulai menangis tersedu-sedu.... Tanpa disadarinya kehadiran Shin Avalon selama dua minggu ini telah begitu berarti baginya, ia berlutut di sebelah tubuh Avalon.. menatap langit dengan mata kosong. Langit Pan Crimson yang biasanya terlihat begitu indah dan berwarna kecoklatan itu, kini terlihat begitu suram dan menakutkan! Hujan pun turun mengiringi tangis Luthien, gadis itu merasa seolah ada sesuatu yang hilang dari dirinya....

Namun tiba-tiba aja gadis itu disadarkan oleh sesuatu, suara nafas yang amat perlahan dan tersendat-sendat. Dicarinya sumber suara itu, ternyata suara itu berasal dari Shin Avalon!!! Cebol itu masih hidup rupanya!!!!

Luthien merasa lega dan panik pada saat yang bersamaan, lega karena Avalon belom mokad, sekaligus panik ngelihat betapa parah kondisi cebol itu saat ini. Dengan penuh kehati-hatian dibaliknya posisi Shin Avalon supaya terlentang, bused dah lukanya dimana-mana!!! Ngeri bener tuh Dementer ngeledugnya!!!

Dirogohnya tas pingang Avalon untuk mencari-cari potion Bellato yang bisa dipake.... Gubragggg yang dibawa pot Hp125 semua mana cukup?!?!?!?!?!? Pelid amat sih ni orang!?!?! Tapi ga ada pilihan lain diminumkannya dengan paksa semua potion itu ke Avalon!

Botol potion terakhir telah habis dijejalkan oleh Luthien kepada Avalon, tapi kayaknya nggak ngefek. Luka dia terlalu parah untuk disembuhin pake potion-potion cupu ini. Luthien sendiri udah kehabisan stock pot, lagian dia ngga yakin potion Cora bisa diminumin ke Cebol! Salah-salah malah keracunan tuh...

Duuuh... Kalo gini mah sama aja boong!!! Dia selamet tapi sekarad dan gw ngga bisa apa-apa untuk nolongin dia!!!! Luthien kembali menangis terisak-isak, harapan yang tadi memenuhi dirinya mulai menguap kembali, sampai tiba-tiba...

“Ngapain elo disini Luth??” suara Paladinz terdengar keras dari belakang Luthien...

“Pal!?!?!”Luthien hampir nggak percaya sama apa yang dilihatnya, tanpa buang waktu dia segera memohon bantuan ke Paladinz “Pal... tolong Pal, dia sekarad gw nggak tau musti gimana!!??? Pot gw abis, pot dia juga abis, pliss Palll tolongin diaaa!!!!!” pinta Luthien histeris sambil mengguncang-guncangkan badan Paladin

“Elu gila ya??? Kalo dia sekarad biarin aja mampus!!! Malah bingung mau nyelametin lagi!!”

“Masalahnya dia sekarad karena salah gw Pal, karena nungguin gw dia di mob ama kaleng-kaleng itu!!!”

“Ya itu udah nasib dia non!!!! Kita semua mesti waspada kalo di daerah ini, bangsa lain bisa nyosor kapan aja!!!”

“Please Pal, please.... masa lu tega biarin orang sekarad mati gitu aja...”

“Tega aja!!!! Kenapa ga??? Cebol-cebol itu juga tega bunuh sodara-sodara kita!!!”

“Tapi dia lain Pal.... Dia ngga kayak cebol-cebol lain.... Kalo lu kenal dia lu pasti berubah pikiran juga!!!”

“Bedanya gw sama elo Luth, begitu liat cebol gw kill di tempat, ga buang waktu pake acara kenalan!!!”

“Masa sih elo tega ama gw Pal!!!??!?!?!” Luthien menjerit nyaris histeris, air mata makin deras mengalir dari kedua matanya. Gadis coro itu bener-bener enggak mau menyerah, sampe akhirnya Paladin yang cape sendiri...

“Haizzzzzzzz!!!! Apa boleh buat daripada gw musti ngeliatin lu mewek!!!! Nih potion yang gw beli di item mall, kabarnya sih cocok buat semua bangsa!!! Kasih minum ke tuh cebol”

“Tenkyu Pallll, tenkyuuuu” Luthien segera menyabet botol demi botol potion itu dan meminumkannya ke Avalon.... Berhasil luka-luka nya mulai menutup!!! Emang ajaib nih potion item mall!!!! Setelah botol potion terakhir diminumkan Luthien ke Avalon, Paladinz segera menyeret nya pergi...

“Udah biarin aja dia sadar sendiri, ayo pulang!!!” bentaknya galak.

“Ngga bisa gitu dong” Luthien meronta hingga Paladinz melepaskan tangannya, “Masak dibiarin gitu aja di sini??? Kita harus bawa ke tempat aman, belom lagi serpihan-serpihan kaleng di badannya! Kalo ngga diambilin bisa bikin infeksi tuh!!!”

“SEKALIAN AJA TUH CEBOL ELO BAWA PULANG TERUS MANDIIN, KASIH SELIMUT , AMA SUAPIN MAKAN!!!!!” Semprot Paladinz gusar, tapi lagi-lagi Luthien nggak bergeming

“Lu bantu atau ga, gw akan ngerawat ini cebol!” Tanpa meduliin protes Paladinz, Luthien langsung kembali ke arah Shin Avalon dan berusaha menggendongnya.

Aduh mak berattttttt, cebol kecil begini berat juga yah!?!?!? Setengah mati Luthien berusaha mengangkat Avalon dari atas pasir.

Paladinz cuma bisa geleng-geleng kepala ngeliatnya, tapi apa boleh buat kalo Luthien sendirian yang ngangkat si Avalon bisa-bisa keburu mate mereka kepergok bangsa lain! Paladinz ngga ada pilihan selain mendorong Luthien supaya minggir dan mengangkat Avalon dengan kasar lalu menyampirkan cebol kecil itu ke pundaknya.

“Mau ditaruh mana?” tanyanya ketus.

“Thank You Pal.... Elu emang best fren gw!!!”

“Mantan best fren!!!!” Tukas Paladinz “Setelah hari ini gw ga mau ada urusan lagi ama elo!!!! Sekarang cepet bilang mau taruh di mana supaya gw bisa pergi!!!!!” Nada suara Paladinz kali ini bener-bener ga enak.... Dia bahkan ngga mau repot-repot melihat ke arah Luthien. Kayaknya kali ini dia bener-bener marah... Luthien sampe merasa serba salah, oh Decem gw musti gimana nih??


Chapter XX: I’m sorry....


Paladinz ama Luthien akhirnya nyampe juga ke sebuah goa kecil yang tersembunyi di tepian Pan Crimson. (Ngga usah dicari pasti ngga ketemu, lokasinya bener-bener tersembunyi soalnya ^^;)

Dengan kasar Paladinz menaruh Avalon di bagian dalam gua itu, tanpa memberi kesempatan Luthien buat ngucapin terimakasih pemuda coro itu langsung aja ngeloyor keluar gua.

Luthien juga sebenernya engga enak banget harus berantem ama Paladinz kayak gini, tapi apa boleh buat. Sekarang ini yang lebih penting adalah kondisi Shin Avalon yang masih belom sepenuhnya pulih! Soal Paladinz bisa dibicarain lagi nanti-nanti pikir gadis coro

Berjam-jam lamanya Luthien tingga di dalam gua itu untuk njagain Avalon. Untung aja ia bisa pake force air nya untuk menciptakan air jernih di dalam gua itu, jadi ia ngga usah cape cape lagi cari air bersih. Hujan yang tadinya gerimis udah berubah jadi deras dan sekarang udah reda lagi, matahari juga udah tenggelam saat Luthien selesai membersihkan semua serpihan kaleng yang menancap di tubuh Avalon.

Saat itulah Luthien menyadari bahwa Avalon udah siuman!! Nggak tau sejak kapan, nyadar-nyadar Luthien ngeliat matanya si Avalon udah setengah kebuka gitu, kayaknya dari tadi tu cebol ngeliatin dia terussssss.....

“Lu udah sadar dari tadi??” tanya Luthien

“He-eh.... udah agak lama gw ngeliatin elu.... kayaknya lu panik banget” jawab Avalon lemas.

Ditanya demikian Luthien bukannya mewek terharu tapi malah meledug emosinya “JELAS AJA GW PANIK DASAR CEBOL DODOL GEBLEG PELIDDD!!!!! Gimana ga panik kondisi elo sekarad gitu, malah elonya cuma bawa pot 125!?!?!??!?!?!?! Nyadar level sedikit dong dudutttttttttt!!!!!!!!”

“Yaaa gimana lagi potion kan mahal!” jawab Avalon nggak mau kalah

“Ga ada alasan!!!!! Udah tau dimob tiga kaleng kenapa ngga panggil Goliath???? Apa gunanya itu nabung buat upgrade kalo ga pernah dipake!?!?!?!”

“HEH itu kaleng dudut pake cheat tau!!!! Masak ga liat kondisi Catapult gw!?!?!?!? Gw ogah kalo Goliath gw juga diledugin kayak gitu!!!!” Avalon udah mulai pulih rupanya, nada bicaranya udah kembali kayak biasanya

Luthien tambah emosiiiii aja rasanya, nih cebol satu bener-bener dudud pelit dan ga tau diriii!!!! “Asliiii deh loe itu keterlaluan!!!!! Dah sekarad, ditolongin masih berani mbantah pula!!!!???? Apa sih susahnya keluar duid dikit asal nyawa elo selamat????”

“Pokoknya emoh!!!! Mendingan gw mate daripada RMAU gw ajur semua!!!”

“Oy begoooo!!! Gw kasih tau ya, yg namanya ArmorRider tuh kalo MAUnya belum ancur itu belum bisa disebut AR!!!!.. Meskipun RMAU elo ancur... ga abis pikir gw kalo ada orang yg lebih milih mate!!!!!!” Luthien ngerasa matanya mulai panas saat mengucapkan kalimat tersebut kepada Avalon.

Asli deh ini cebol bikin gw nyesek aja!!!! Masak gw dari tadi udah bingung gimana supaya dia ga mate...eh dia malah milih mate daripada ngancurin Goliathnya!!!??? Nyesekkkkkkk ga sih?????? Pengen gw gamparrr aja rasanya!!!!

Ga tau saking emosinya atau gimana tau-tau aja Luthien udah bener-bener ngegamparin Avalon sampe cebol kecil itu menjerit-jerit saking sakitnya

“Wadawwwwww!!!!!!! Awwwwww, sakid woeyyy!!!!!” setengah mati Avalon berusaha megangin Luthien supaya ngga mukulin dia lagi, tapi saat megangin itulah Avalon ngga sengaja ngeliat air mata di pipi Luthien.

“Lha kok elu yang nangis sih?”tanya Avalon bloon “yang mau nangis ini gw tau!!!Catapult gw diancurin!!!”

Tangis Luthien makin menjadi-jadi, sampe Avalon tambah bengong. Apalagi tiba-tiba aja gadis coro itu memeluk Avalon erat-erat dan menangis di pundaknya.

“Gw ini kuatirsekali ama elo tauuuuu!!!!!!!!!!!!! Gw sempat berpikiran elo udah mampus tadi!!!!!!!! Lu tau gak sih dada gw rasanya sesek!!!!! Gw ga bisa bayangin kalo elo bener-bener ngga ada!!!! Lu jangan ngomongin duid-duid-duid melulu kenapa sih????? Dasar cebol dodol!!!!!” Luthien udah ngga tahan lagi ditumpahkannya semua kekesalannya, biar aja si cebol kikir itu denger!!!!

Ngelihat Luthien emosional kayak gitu Avalon shock juga, dia nggak tau musti gimana. Jadi agak ngerasa bersalah juga tadi masih ngeributin soal Catapultnya sementara di hadapannya ada seorang gadis yang bener-bener mengkhawatirkan dirinya, sampe segitunya pula!!! Shin Avalon jadi luluh juga akhirnya, dielus-elusnya rambut Luthien yang panjang dan halus

“Sorry” ujar Avalon setengah berbisik di telinga Luthien “Lain kali gw akan lebih hati-hati....” Setelah itu dibiarkannya Luthien nangis di pundaknya sampe gadis itu bener-bener lega.

Nggak lama, Avalon pake return scrool untuk pulang ke markasnya. Sebenernya mereka masih ingin bersma-sama lebih, lama tapi hari udah malem sementara Luthien sendiri ngga bawa scrool jadi harus jalan kaki balik ke arah Hutan Bayangan. Sebelom terlalu gelap dan bahaya buat Luthien mereka mutusin untuk pulang dulu ke markas masing-masing. Tapi mereka udah janjian lagi untuk ketemu besok, banyak banget yang harus mereka bicarakan. Apalagi setelah kejadian barusan... hubungan diantara mereka udah nggak lagi sekedar GB PT antar bangsa.

Baru aja Luthien menapakkan kakinya keluar dari gua, gadis itu kaget banget karena kehadiran sesosok coro yang kelihatannya udah menunggui dia dari tadi, Paladinz!!
Rupanya daritadi dia nggak kemana-mana dan tetap berjaga-jaga di luar gua walau kehujanan sampe seluruh tubuhnya basah kuyup gitu.

“Ya ampun Pal.... gw kira elu udah pergi dari tadi!!!” Luthien mencoba menyapa dengan ramah, kali aja si Pal udah ga ngambeg.

“Mana mungkin gw ninggalin elo sendirian ama cebol itu!”jawab Paladinz ketus, euhh masih ngambeg rupanya!

“Tenkyu banged Pal...” tanpa mempedulikan jawaban ketus Paladinz, Luthien berusaha bersikap semanis mungkin. Tapi yang diajak ngomong masih aja pasang tampang galak dan diam 1001 bahasa sambil memberikan sebuah return scrool kepada Luthien.

Akhirnya kedua coro itu sampai juga ke portal markas Cora, Paladinz berjalan dengan cepat menuju arah rumahnya Luthien mengikuti dari belakang. Lha emang mereka tetanggaan, mau gimana lagi coba!? Di depan rumah Luthien, Paladinz tiba-tiba aja diemmmmmmm sampe Luthien udah ngeri-ngeri aja siap-siap dibentak abis-abisan babak dua, tapi ternyata engga....

“Masih mau menyangkal elo ngga ada perasaan apa apa sama cebol itu?”

Dhuegggg!!! Jantung Luthien kayak mau lepas dari tempatnya, pipinya memerah dan panas.... Duhh gw musti jawab apa nih????

Kayaknya Paladinz merhatiin juga perubahan ekspresi Luthien itu, dia langsung menyimpulan sendiri.

“Bused dah Luth.... Yang bener aja deh elo!! Cowok Cora yang ganteng ngga kurang non!! Yang tampangnya mirip si HeN tuh banyak!! Template muka Coro kan cuma disediain 6 ama GM!!!”

Luthien hanya bisa menundukkan kepalanya dalem-dalem...dia nggak tau musti ngomong apa lagi, jelas ngga mungkin dia membantah. Paladinz kan berjaga diluar gua itu, dia pasti denger dan liad semua! Lebih baik gw ngaku aja deh....

“Gw juga nggak pernah berencana suka ama dia Pal.... Emang lo pikir gw bangun pagi dengan niat cari cebol buat jadi pacar? Semua ini terjadi begitu aja...gw musti gimana dong?”

“Ya lu kudu ngerem perasaan lu dikit!!! Jangan cuma nurutin perasaan elo aja!!Emang lu bisa hidup hanya dengan cinta?? Emang cinta bisa dimakan? Pikir dong baek baek!!!”

Diomongin gitu Luthien gondok juga rasanya, ga pake ngerasa bersalah lagi dia langsung menyemprot Paladinz balik! “Lha elo sendiri gimana???? Apa lu nggak nurutin perasaan lu juga??? Lu pikir gw ga tau kalo dari dulu lu sama kk Archo.-“

“CUKUP!!!” Bentak Paladinz sebelom Luthien nyelesaiin kalimatnya, wajah Paladinz bener-bener merah padam.... Entah karena marah atau malu tuh! “Cukup Luth, jangan elo terusin lagi!!!! Gw ngga mau berantem ama elu, kalo lu masih anggep gw temen jangan ketemu lagi ama cebol keparad itu!!!”

Sesaat terjadi keheningan yang luar biasa di lokasi tempat Paladinz dan Luthien berdiri, tidak ada satupun yang bersuara. Paladinz terus menatap tajam ke Luthien, sedangkan Luthien masih memundukkan kepalanya dalam-dalam.....

“Sorry Pal....” tiba-tiba terdengar suara lirih dari bibir Luthien “gw emang temen lu, tapi gw ga bisa ngebohongin perasaan gw sendiri... gw harap suatu hari lu bisa ngertiin gw en ngedukung gw.” dengan takut-takut Luthien mendongakkan wajahnya dan menatap ke arah Paladinz.

“Baik kalo gitu jawaban elo... mulai sekarang kita putus hubungan teman!” Tanpa menoleh Paladinz pergi ninggalin Luthien, ia masuk ke dalem rumahnya dan ngebanting pintunya keras-keras.

Sorry Pal... gw udah pernah kehilangan orang yg gw sukai sekali waktu kk HeN ninggalin gw, dan tadi siang....gw pikir gw juga udah kehilangan Shin Avalon untuk selamanya!!! Saat itulah gw sadar, gw ngga bisa ngebayangin kayak apa hidup gw tanpa dia di dalamnya, perasaan sayang gw buat dia ternyata lebih dalam daripada perasaan gw buat kk HeN. Mungkin lu dan bahkan seluruh bangsa Coro dan Cebol akan menentang hubungan gw dengan Avalon. Tapi gw ga akan berhenti begitu aja, gw akan berjuang!!!


Chapter XXI: Can’t go home again...


Paladinz dan Luthien udah ngga saling sapa selama dua minggu sejak kejadian itu!
Luthien sih udah berusaha menyapa duluan tiap kali ketemu, boro-boro disapa balik adanya si Pal pura-pura ngga ngeliat dia malah! Hal itu tentu aja bikin Luthien stress, tapi bentuk ketidak setujuan Paladinz terhadap hubungan Luthien dengan Shin Avalon nggak berhenti sampe disitu saja!!!

Pertama-tama Luthien sampe dibikin kaget waktu nama Paladinz ilang dari daftar temennya!!! Rupanya Luthien udah dihapus ama Paladinz dari daftar temennya! Luthien sih udah mencoba untuk whisper Paladinz dan menanyakan, eh malah dia dapat pesan kalo dirinya udah di block ama Paladinz, jadi nggak bisa kirim-kiriman whisp lagi!!

Paladinz juga berhasil mempengaruhi temen-temen satu guild untuk ngucilin Luthien. Bayangin aja Luth mau ikut CW mereka nggak mau ngajakin dia party! Gila apa ikut CW tanpa party bisa mate sendirian gw pikir Luthien. Jangankan CW, Luthien mau ikut join party untuk BD dan hunt aja nda boleh!!!

Puncaknya suatu hari Luthien nyadar bahwa dia nggak menerima sama sekali chat dari guildnya, setelah diperiksa ternyata entah gimana Paladinz berhasil meyakinkan komite guild mereka untuk nge kick Luthien! Bahkan para komite itu pun ikutan menghapus nama Luthien dari daftar temen mereka, Luthien mencoba wisp aja kagak bisa karena dia juga di block wisp ama mereka!!!

Bused dah gw kok diperlakuin kayak tukang tipu voucher gini batin Luthien. Apa gw ini bawa penyakit menular sampe dikucilkan segitunya ama mereka!!???

Luthien berjalan di markas Cora dengan perasaan dongkol saat diliatnya Paladinz di area gerbang BD. Dengan penuh emosi dibentaknya Paladinz di depan semua orang

“PALLL MAKSUD ELO APA SIH????? GW TAU LU MARAH MA GW TAPI APA PERLU LU PERLAKUIN GW KAYAK GINI???? APA SIH HASUTAN YANG ELO SEBARIN KE ORANG-ORANG???? GW INI MANUSIA PAL! BUKAN VIRUS PENYAKIT!!!!”

Semua Cora yang ada di situ (sebagian gede bekas temen-temen seguild Luthien juga) menatap Luthien dengan pandangan aneh. Biar aja, gw ngga peduli lagi toh mereka udah ngucilin gw kayak gini!!! pikir Luthien...

Dibentak gitu Paladinz kalem-kalem aja, nggak nunjukin tampang bersalah, malah dengan tenangnya dia berbisik ke Luthien “...udah untung gw ngga bilang ke mereka tentang affair lu ama cendol sialan itu!!! percaya deh yg gw sampein ke mereka masih lebih baek daripada fakta sesungguhnya!!!dasar cw murahan!!!”

Hati Luthien terasa diiris-iris pake Strong Intense knife +5 saat mendengar ucapan itu dari bibir sahabat baiknya sendiri, tanpa bisa menahan emosinya lagi Luthien langsung berlari meninggalkan Paladinz sambil menangis terisak-isak.....


Untung bagi Luthien walaupun di markas Cora dia diperlakukan kayak sampah gitu, setidaknya dia punya pelarian.... Setiap hari dia bakal datang ke Pan Crimson untuk menemuin Avalon. Kadang mereka nggak ngapa-ngapain cuma jalan jalan menikmati ombak Pan Crimson atau duduk-duduk menikmati matahari terbenam di sana. Tapi keberadaan Avalon udah jadi obat penenang bagi pikiran Luthien.... Dia tau bahwa di sinilah tempatnya, tempat dimana nggak ada yang ngejudge dia, tempat dimana dia diterima apa-adanya dengan segala kedudutannya.
Shin Avalon yang pelit dan galak itu ternyata sabar juga ndengerin curhat Luthien yang hampir sama isinya tiap harinya...
“Kenapa gw diperlakuin kayak gini?” atau “Dia kan temen gw, kenapa dia nggak ngertiin gw?”.

Tiap kali juga cebol itu akan selalu nyuruh Luthien untuk mencuekkan atau sabar-sabar aja, “Gimanapun juga temenmu itu dendam ama bangsa gw makanya dia nggak bisa nerima kalo temen baiknya jadian ama cebol...Suatu hari dia pasti akan berubah pikiran” begitu selalu Avalon menghibur hati Luthien.

Tapi hari ini kayaknya semua penghiburan itu udah ngga mempan lagi, setelah kata-kata sadis yang diucapkan Paladinz tepat di depan wajah Luthien.... Udah dua jam Luthien ga berhenti mewek sampe Avalon udah keabisan stock tissue.

“Lama-lama gw cape juga ama temen lo itu....” ujar Avalon akhirnya “Gw bukan ngajarin elo musuhin dia, tapi kayaknya kalo diantara lu berdua udah ngga bisa sejalan lagi dan ngga bisa diperbaikin lagi... Lu jangan maksain diri lu deh Luth, bisa gila sendiri ntar loe jadinya”

“....tapi gw nggak mau hubungan pertemanan gw ama dia jadi gini....”

“Yang penting lu dah berusaha kan? Kalo dia ngga mau ya diapain lagi, relain aja...” hibur Avalon sambil mengelus rambut panjang Luthien.

Luthien memejamkan mata dan menyandarkan kepalanya di bahu mungil Shin Avalon.... Rasanya tenang dan damai sekali, “Andai gw nggak perlu pulang ke markas lagi” keluh Luthien “Gw kayaknya pindah ke Istana Haram aja kali ya... jauh dari bekas temen-temen gw, deket ke Pan Crimson pula”

Setelah memutuskan demikian Luthien pun benar-benar mengemasi barang-barangnya dan pindah ke Istana Haram, dia udah bener-bener putus kontak dengan temen-temen lamanya. Dengan Cora lain yang ada di Istana Haram juga dia ngga banyak bicara, seperlunya aja.... Luthien udah nggak mau ambil pusing dengan masalah bangsa Cora, sedapat mungkin ia berusaha nggak mencolok supaya bekas-bekas temennya nggak mengetahui keberadaanya.

Sejak pindah Luthien pun udah nggak pernah ngerasa stress dan nangis lagi kayak sebelomnya, tiap hari jadwal harian Luthien nyaris sama... hunt untuk kebutuhan hidup dan bertemu dengan Avalon di Pan Crimson.

Hari itu genap sebulan kepindahan Luthien ke Istana Haram, di suatu pagi yang cerah, seperti biasa Luthien menghabiskan waktu berduaan di Pan Crimson. Namun ketenangan mereka tiba-tiba diusik oleh keributan yang luar biasa. Segerombolan Coro yang dalam keadaan Chaos mengejar-ngejar seorang Coro yang kelihatannya udah luka parah dan kewalahan.
Dengan sigap Avalon mengeluarkan Goliathnya dan mengajak Luthien masuk ke dalam, supaya kalo ada apa-apa mereka bisa kabur bersama dengan cepat!

Tapi rupanya coro-coro itu sama sekali nggak peduli dengan keberadaan RMAU di bibir pantai Pan Crimson dan tetap memfokuskan perhatian mereka pada satu orang Cora yang mereka kejar-kejar itu!!!

Aneh sekali, belum pernah Luthien melihat keadaan kayak gini sebelumnya!

Gerombolan coro yang mengejar itu semakin memperpendek jarak dengan sasaran mereka di depannya, sedikit lagi pasti cora yang malang itu sudah ditangkap dan dihajar massa!!! Tapi entah karena beruntung atau karena sudah tau, cora yang dikejar itu menemukan gua kecil tempat Luthien merawat Avalon dulu dan masuk ke dalamnya.

Luthien bisa ngeliat coro-coro yang lain kini kebingungan mencari keberadaan buronan mereka. Malah salah satu coro yang pake talk jade dengan santainya berjalan ke arah RMAU Avalon bertanya apakah ia melihat coro yang kabur ke arah sini.

“Nggak liat tuh” jawab Avalon santai.

Saat para coro pengejar itu menyebar ke berbagai tempat, dengan penasaran Luthien mengajak Avalon untuk mengintip siapa yang bersembunyi di gua itu.

“Haiyah ngapain sih ikut-ikut?” protes Avalon ketika Luthien mengutarakan keinginannya.

“Nggak tau kenapa, gw ngerasa kita perlu nolongin coro itu...” balas Luthien

“Udah lu ngga usah ikut campur, daripada nanti jadi berabe”

“Plisss Shin.... gw ngerasa ngga enak nih... pokoknya gw harus ngeliat keadaan coro itu!” desak Luthien pantang menyerah.

Akhirnya Avalon nggak ada pilihan selain mengemudikan RMAU nya ke arah gua itu dan menyembunyikannya di semak-semak sebelum ia dan Luthien memasuki gua tersebut dengan diam-diam.....

Di dalam gua tersebut tergeletak sesosok pemuda Cora dalam keadaan tak sadar, armornya rusak dimana-mana, darah menodai seluruh bajunya dan membasahi sebagian permukaan tanah gua. Tapi sosok cora itu masih hidup, Luthien dapat melihat tubuhnya bergerak, pemuda itu berusaha bernafas walaupun luka-lukanya sangat parah!

Shin Avalon yang lebih dulu maju dan memeriksa keadaan pemuda itu, dibaliknya sedikit posisi cora itu agar Luthien bisa melihat wajahnya. Saat Luthien melihat wajah pemuda itu, gadis itu nyaris aja menjerit keras-keras kalau saja ia tidak segera membekap mulutnya sendiri dengan kedua belah tangannya!!!!


Chapter XXII: Keep on going strong


Luthien nyaris aja menjerit keras-keras kalo ia nggak ingat para Cora itu masih berkeliaran di luar gua. Untung gadis itu masih sempat untuk membekap mulutnya erat-erat. Nggak salah lagi baju grazier itu, model rambut itu, model dandanan itu... walaupun wajah pemuda itu dipenuhi pasir dan darah, Luthien yakin sekali itu adalah King Archon!!!

“Lu kenal luth??” tanya Avalon setengah berbisik

Luthien menjawab dengan anggukan kepala yang cepat lalu ia mendekat untuk ikut memeriksa keadaan Archon nya itu “ Dia Archon bangsa gw... or tepatnya mantan Archon, gw denger pemilihan minggu lalu dia cuma kepilih jadi wakil”

“Trus kenapa dia bisa diuber massa gitu??” tanya Avalon lagi

“Entahlah...” jawab Luthien ragu-ragu “Lu tau sendiri gw udah ngga ambil pusing ama hal begituan sejak gw pindah ke Istana Haram”

“Kayaknya kita kudu bersihin dan rawat luka dia” Avalon mengingatkan

“Ok, lu cari kain yang bisa dipake sementara gw buatin air bersih pake force gw!” Berbekal pengalamannya merawat Avalon dulu, Luthien dengan sigap menyediakan stock air bersih di dalam sebuah cekungan yang ada di gua itu.

Luthien masih sibuk memenuhi cekungan dengan air bersih, sementara Shin Avalon menggunakan sobekan jubah grazier milik sang Archon untuk membasuh darah dan pasir di wajahnya.

“Luth!!” seru Avalon tiba-tiba setengah terpekik

“Stt... jangan keras-keras, apaan sih?” jawab Luthien tanpa menoleh, gadis itu masih berkonsentrasi. Memenuhi ceruk ceruk kosong dengan air tawar bukan pekerjaan gampang walaupun untuk Warlock seperti dia. Apalagi di sekitarnya ngga ada persediaan air tawar!

“Gw rasa lu mesti lihat ini” balas Avalon sambil menarik tangan Luthien.

Dengan sebal Luthien menuruti ajakan Avalon, dia menoleh untuk melihat apa sih hal yang ingin ditunjukkan sama Avalon. Kali ini Luthien udah pasti akan menjerit dan lupa menutup mulutnya sendiri kalau saja Avalon nggak bersiap dulu sebelumnya.

Sedetik sebelum Luthien menjerit Avalon udah menutup bibir Luthien dengan kedua belah telapak tangannya *dalem hati Avalon berdoa supaya nggak digigit lagi seperti dulu* kayaknya cebol itu sudah mengantisipasi reaksi Luthien sejak menyuruhnya melihat wajah sang Archon yang udah dibersihkan dari darah dan pasir.

Walaupun baru pernah ketemu sekali Avalon nggak akan lupa wajah itu! Wajah Warrior Summoner yang pernah memandangnya penuh kebencian dan menyerangnya dengan Isis merah menyala di Pan Crimson beberapa bulan yang lalu!! Wajah Paladinz dalam balutan busana grazier dan dandanan seperti Archon Cora!!!

“Pallll” desis Luthien setelah mengatasi kekagetannya “Kenapa dia berpakaian kayak gini??? Dan kenapa dia dikejar-kejar ama mereka” tanyanya pada Avalon seolah pacarnya itu lebih tahu dari dia. Dan tentu aja dijawab dengan gerakan mengangkat bahu oleh cebol itu.

“Pokoknya kita rawat dulu dia” ujar Avalon akhirnya “Kalau sudah sadar dia pasti akan cerita sendiri penyebabnya”

Lebih bersemangat dan sungguh-sungguh dari sebelumnya Luthien kembali ke pekerjaanya semula, menyediakan stock air bersih dan air panas. Setelah menciptakan air pake force, gadis itu menggunakan force api untuk memanaskan air tersebut. Sementara Avalon dengan cekatan membersihkan seluruh luka di sekujur tubuh Paladinz.

Kondisinya bener-bener parah, di perutnya ada luka menganga kelihatannya bekas sabetan Isis!!! Luthien dan Avalon harus berimprovisasi untuk menutup dan menjahit luka itu agar nggak terus mengucurkan darah.

Saat hari menjelang siang semua luka Paladinz udah diobati, dan pemuda itu berangsur-angsur memperoleh kesadarannya kembali. Ia nyaris melompat bangun dari tempatnya berbaring kalau saja Avalon nggak memeganginya.

“Tenang aja lo aman di sini kok” terangnya kepada Paladinz, lalu ia ngelirik Luthien “Gw rasa banyak yang ingin kalian berdua bicarain” setelah itu Avalon pun mundur ke bagian pinggir gua itu, mengamati sementara Luthien duduk berlutut dengan ragu-ragu di samping Paladinz.

Untuk sedetik Avalon merasakan ada sensasi aneh di perutnya saat melihat pemandangan itu, Luthien ama Paladinz kelihatan serasi banget! Bener-bener kayak sepasang kekasih, nggak seperti kalau ia melihat pantulan dirinya dan Luthien di laut Pan Crimson. Kayak cc yg baek ama dd kecil nya yg nakal lagi jalan-jalan ke pantai....

“Apa yang terjadi” Luthien dengan takut-takut bertanya, ia masih ingat semua perlakuan buruk Paladinz padanya bulan lalu. Bukannya dendam, cuma takut aja kalo Paladinz akan menanggapinya dengan buruk pula kali ini.

“Kudeta...” desis Paladinz lirih

“Kudeta??” Luthien setengah nggak percaya, matanya nyaris terbelalak saat mengulang jawaban Paladinz itu “siapa yang mengkudeta siapa???” tanya gadis itu lagi. Maklum ia udah bener-bener nggak ngerti urusan dalam negrinya sendiri selama ini.

“Kudeta terhadap King Archon, yang ngelakuin... salah satu Warchon nya sendiri....” Paladinz menarik nafas dalam-dalam lalu melanjutkan dengan emosional “Warchon satu itu memang gayyy!!! Ular!!! silumaann! Gw udah curiga ama dia, gw ngerasa pasti dia ada hati ama King Archon... UNTUNG nya Archon kita udah punya tambatan hati laen..."

Melihat arah pembicaraan Paladinz mulai ngelantur ke masalah per hay an, Luthien segera berdehem-dehem supaya Paladinz berhenti. “Warchon yg mana?” tanya Luthien mencoba membimbing sahabatnya itu kembali ke cerita utama.

Untuk Sepersekian detik Luthien sempat kepikiran cc BabyLunar sih, apalagi cc Lunar kan naksir kk Archon... Tapi dugaan itu segera musnah dengan sendirinya, cc Lunar rela mendampingi King Archon walau cintanya nggak berbalas... Apalagi tadi Paladinz sebut-sebut kata gay!!! Artinya pria, jadi nggak mungkin cc BabyLunar pelakunya!

Dengan muka merah padam Paladinz melanjutkan “Udahlah gw males sebut nama daripada jadi flame! Pokoknya Warchon satu itu itu bener-bener kurang ajar!!
Kita semua udah lama curiga ama dia..... Gw curiganya sih dia merasa sakit ati dan dikhianati... cintanya ga dianggep ama King Archon...!”

Luthien kembali berdehem-dehem tapi Paladinz terus aja nyerocos, kayaknya masalah per hay an kali ini masih ada hubungan dengan topik utamanya.

“.....Warchon itu sakit ati karena diam diam dia merintahin beberapa guild supaya ngga ikut CW!!! Akibatnya lu pasti nyadar kan beberapa waktu lalu kita kalah CW melulu???”

Sedikit-sedikit Luthien teringat, waktu itu di Haram sempat ribut-ribut karena King Archon kalah mimpin war melulu tapi Luthien nggak terlalu ambil pusing waktu itu.

“Yah begitulah” sambung Paladinz lagi “Akibat kalah war melulu itu rakyat ngga puas lagi dengan kinerja Archon kita... Tapi kelicikan Warchon nggak berhenti sampe disitu!!! Diam diam di belakang semua orang dia menjalin hubungan dengan Archon bangsa cebol!!!” Ujar Paladinz emosi sambil menatap tajam ke arah Avalon, yang ditatap sih balas pasang tampang sebal “Dia juga ngehasut rakyat untuk mendukung aliansinya itu!”

“Oooh iya gw inget pernah lihat di chat bangsa” kata Luthien tiba-tiba “Gw pernah liat ada ada Warchon yang cara ngomong nya kayak si Cinta Laura ‘kalo want menang war kicha haruch ally’ Warchon yang itu yang elo maksud kan Pal???”

“Iya bener! Yang bicaranya dibuat-buat monyong monyong kayak bule kesasar itu!!!” sahut Paladinz dengan emosi! “Rakyat sih....jelas aja karena mereka ngerasa batle loose terus-terusan akhirnya mereka mendesak minta ally, padahal mereka ga tau kita battle loose itu semua ulahnya si monyong sialan itu!!! King Archon akibatnya terpaksa menuruti aliansi bells cora supaya semua puas!”


“Trus apa hubungan ally dengan bangsa gw ama kudeta bangsa elo???” tanya Avalon tiba-tiba, nada suaranya nunjukin kalo dia bener-bener dongkol.

“Si monyong itu tau, kalo King Archon paling benci sama bangsa elo! Sesuai dugaan si monyong King Archon akhirnya ngga tahan lagi dan mutusin aliansi dengan cebol!!! Ngerasa King Archon udah makan jebakan.. akhirnya dia melaksanakan rencana ke dua dia perintahin dua guild kehormatan peringkat teratas utk menchaos King Archon!!”

“Ohhh iya gw tau kejadian itu!” seru Luthien lagi “tempohari gw pernah denger di chat bangsa Warchon yang itu bilang ‘ archhon chelah memyuchuchkan ally, archhon penipu and menghianachi bangcha!!!‘ “ Setengah mati Luthien memonyong-monyongin bibirnya berusaha menirukan gaya ngomong Warchon yang ajaib itu, susah ternyata!!!

Paladinz ampir aja ketawa ngeliatnya, tapi nggak demikian dengan Avalon yang makin gondok ngeliat keakraban Luthien dengan Paladinz “Iya bener yang itu Luth! Setelah kejadian itu citra King Archon makin buruk di mata rakyat, dan sesuai rencana si monyong itu dialah yang terpilih jadi Archon baru pada pemilihan minggu lalu!”

“Oh gitu toh ceritanya sampe King Archon cuma jadi Warchon periode ini!” Luthien mangut mangut mengerti, walau di kepalanya masih tersisa banyak pertanyaan. Tapi gadis itu menikmati banged momen ini... Udah lama dia nggak ngobrol seperti ini dengan Paladinz, ada kerinduan luar biasa yang memancar dari raut wajah dan mata gadis itu.....

Bahkan Luthien udah nggak takut-takut lagi untuk duduk makin nempel dengan Paladinz dan menggenggam erat tangannya, menambahkan segallon bensin di api kekesalan Shin Avalon.

“Begitulah setelah si monyong itu jadi Archon... dia wisp ke Archon bangsa elo” Ujar Paladinz sambil ngeliat ke arah Avalon “Dia wisp buat tanya command Archon... Dasar Archon bangsa lo sableng dikasinya command bounty...”

Avalon udah hendak memprotes, bukan karena dia cinta sama Archon nya tapi makin sebel aja rasanya dengan kehadiran Paladinz! Untung Paladinz udah lebih dulu ngelanjutin “Archon lu dah bilang sih kalo itu bercanda, itu command buat bounty... tapi berhubung si monyong itu udah bener-bener dibakar cemburu dipake lah itu command untuk membounty King Archon!!”

“Busedddd” Luthien bener-bener nggak percaya mendengar cerita gila ini “Seumur-umur gw baru tau ada Archon membounty Warchon nya sendiri!!!”

“King Archon akhirnya terkena bounty , gw ama beberapa guild yg masih setia berusaha melindungi King Archon dan menyelundupkannya keluar dari markas Cora dengan selamet. Karena markas Coro dijaga ketat ama kroni-kroninya si monyong itu, kita akhirnya ngatur strategi, beberapa dari kita pada nyamar pake armor dan dandanan yang sama dengan King Archon untuk mengalihkan perhatian mereka... supaya King Archon yang asli bisa lolos...” sejenak Paladinz berhenti. Luthien melihat ada kesedihan dan rasa sayang luar biasa yang nggak wajar tersirat dimatanya....

Kayaknya Shin Avalon juga menyadari hal itu, cebol itu bergidik ngeri dan meminta Paladinz melanjutkan “Trus apa yg terjadi??”

“Selanjutnya kalian tau sendiri, gw terdesak dan dikejar sampe Pan Crimson ini, untung gw ingat gua tempat lu dirawat ama Luthien ini.... Dan akhirnya gw malah ditolong ama elu Luth...” kali ini wajah Paladinz terlihat amat menyesal saat mengucapkannya

“Anytime lu butuh gw, gw pasti akan ada buat elo Pal” sahut Luthien penuh kelembutan, kuping Avalon sampai memerah saking kesalnya!

Paladinz balas menatap Luthien “Gw ga tau gimana nasib gw sekarang kalo lu ga nolongin gw....”

“Sekarang lu rest dulu aja “ kata Luthien “Sementara Avalon bisa bawain lu makanan en baju ganti” Luthien menatap ke Avalon dengan pandangan yang seolah memohon agar Avalon segera pergi dan nyariin makanan dan baju ganti yang disebutnya tadi.

Avalon mendengus kesal, tapi ia berdiri juga. Namun sesaat sebelum meninggalkan gua dia mendengar suara lirih Paladinz...

“Tenkyu ...........” suara itu lalu terdiam cukup lama... “Tenkyu Shin..... Tenkyu juga Luth, setelah semua tindakan ama ucapan gw ke elo... Gw ga pantas diperlakuin sebaik ini ama kalian”

Sebenarnya ucapan Paladinz tadi udah cukup buat memadamkan api di dalam hati Avalon andai saja Luthien tidak segera menubruk dan memeluk tubuh Paladinz erat-erat. Shin Avalon cuma menelan ludah saat melihat tubuh kekasihnya itu bergelayut manja di tubuh pemuda Coro itu...

“Lu jangan ngomong gitu Pal!!!!! Lu itu berharga banged buat gw!!!” Luthien berkata-kata dengan suara yang sengau akibat air mata yang memenuhi lubang hidungnya.

Rasa terbakar dalam dada Avalon semakin menjadi-jadi ngeliat pasangan coro itu berpelukan.... Dia sendiri sebenernya heran kenapa kok dia ngerasa kayak gitu, padahal selama ini walau berkali-kali Luthien curhat sama dia tentang sahabatnya yg bernama Paladinz, dia nggak pernah mikir apa apa!!!

Tapi begitu melihat sendiri mereka pelukan kayak gitu, dan ngeliat betapa care nya Luthien sama Paladinz, Avalon panas juga.... Apalagi Paladinz sangat tinggi, lebih tinggi dari Luthien badannya juga tegap. Beda banget dengan dirinya yang cebol ini. Dia merasa jadi anak kecil yg nyaksiin kakaknya ama pacarnya lagi pelukan.

Sebelum rasa panas yg aneh itu terus menghantuinya Avalon memutuskan buru-buru keluar gua supaya nggak usah melihat pemandangan menyebalkan itu lebih lama lagi.

Walau dia sendiri ngerasa kalau si Paladinz ini rada-rada hay dan ga mungkin ada rasa sama Luthien.... tapi hati kecilnya mengalahkan logikanya...saat ini dia bener-bener ngerasa cemburu!!!!

Apakah gw ke ge er an dengan perhatian Luthien selama ini??? Masa iya ada cewek Coro yang tinggi cakep gitu bener-bener menyukai gw yang cebol pendek dan nggak ada setengah tinggi badannya Coro ini???

Dengan ribuan pikiran jelek menggelayut di benaknya Shin Avalon mengemudikan RMAU nya menyusuri pantai Pan Crimson...

***

Reality leans heavy on me
And it's torturing me
Nothing comes easy
I know that well enough

Everyone makes mistakes at times
It's not something embarrassing
Don't waste these scars
Keep on going laughing, and it'll all be good
With all the regrets I've gone through
I'll be a person with taste
Even turn sadness into a wind
Keep on going strong, and it'll all be good

Lyrics for Alive from NARUTO by Raiko (Ending #4)


Final Chapter: The Distance


Luthien ama Paladinz baru menyadari Avalon udah nggak ada di dalam gua beberapa menit sesudahnya, Luthien terlihat agak kesal karena kekasihnya itu pergi tanpa pamid lebih dulu padanya

“Gw kan cemas kalo dia tiba-tiba ngilang gini!” jawab Luthien saat ditanya Paladinz apa yang bikin dia gusar sampe muter muter keliling gua kayak ayam mau bertelor. “Lagian apa susahnya sih pergi bilang dulu, nggak asal maen ngabur aja gini!”

“Jangan-jangan dia cemburu Luth” Paladinz mencoba berteori, yang langsung dibantah Luthien

“Mana mungkin!!! Lu kan udah kayak sodara sendiri buat gw!!”

“Ya siapa tau....” jawab Paladinz berusaha ketawa, tapi tawanya berubah jadi ringisan masam saat merasa jahitannya di perut terasa sakit akibat percobaan tertawanya itu

“Udah2 lu tidur gih!!!” bentak Luthien galak sambil membaringkan paksa Paladinz di lantai gua

“...gw ngga bisa Luth.... masih ada hal yang mengganggu pikiran gw”

“Soal apa?”

Sejenak Paladinz tampak ragu-ragu antara mau menceritakan masalahnya pada Luthien atau nggak, tapi Luthien terus menatapnya dengan pandangan menyelidiki. Mau nggak mau Paladinz cerita juga.

“Gw mengkhawatirkan kondisi King Archon...sejak berpisah dari temen-temen di markas gw belom denger satu kabarpun dari mereka, untuk wisp pun ga bisa karena semua jalur komunikasi kita udah dipantau..... gw...gw butuh bantuan lu untuk cari tahu keberadaan dia Luth”

“Gw???” mata Luthien terbelalak ga percaya, emang apa yang bisa gw lakuin ngelawan coro ganas sekampung gitu !?!? pikir gadis itu “Kalo gw keluar dan ditangkap ama mereka bisa berabe Pal!!”

“Kalo ketemu gerombolan mereka, lu bilang aja lu pro Archon baru! Tenang aja lu dah lama keluar dari guild kita kan, data-data lu juga udah lama dihapus dari daftar teman kita.... mereka nggak akan bisa ngaitin elu dengan kita-kita yang pro King Archon ini” jelas Paladinz tenang.

Tapi kelihatan sekali ada perasaan bersalah yang mendalam di mata Paladinz saat ia mengingat ulang tentang peristiwa pengucilan terhadap Luthien beberapa waktu yang lalu...

Sejenak Luthien masih terlihat ragu-ragu, Paladinz menambahkan lagi...

“Gw tau, gw udah banyak ngerepotin elu...tapi gw perlu tau apa dia baik-baik aja Luth” Paladinz memandang dengan penuh harap ke arah Luthien...bikin gadis itu jadi makin ga tega menolaknya

“ok ok gw scrool aja ke markas trus cari temen-temen lama”

“Ngga bisa Luth, mereka udah nutup portal markas! Satu-satunya jalan keluar masuk markas adalah lewat pintu depan! Itulah cara mereka menjebak kita tadi dan gw ga yakin mereka udah membuka portal sebelom berhasil membunuh kita semua”

Luthien menelan ludah, keringat dingin bercucuran “jadi maksud elo...”

“Iya lu harus berjalan masuk pintu markas dengan tampang meyakinkan seolah ngga terjadi apa-apa dan ngga tau apa-apa”

Nyali Luthien menciut mendengarnya, tapi cewe itu berusaha nggak nunjukin di depan Paladinz. Setelah menarik nafas dalam-dalam dia menjawab

“Ok gw akan usahakan demi elu!”

“Thanks Luth” terlihat senyum lega sekaligus berat menghiasi wajah Paladinz

“Pokoknya gw mau lu janji satu hal, jangan berbuat nekad dan jangan ninggalin goa ini sampe gw atau Shin balik!! Ngerti??

“Ok gw janji”

Tanpa buang waktu lagi Luthien bergegas keluar dari gua kecil tempat ia dan Paladinz bersembunyi. Setelah memastikan sekitarnya aman ia berjalan cepat-cepat menuju ke arah Hutan Bayangan.

Perlu waktu cukup lama bagi Luthien hanya untuk nyampe ke Pos Cora! Seluruh Hutan Bayangan dipenuhi Cora-Cora bermuka garang, ada yang dalam keadaan chaos ada pula yang luka parah, ngga sedikit pula yang terbengong-bengong karena ngga tau apa-apa. Beruntung bagi Luthien mudah baginya untuk membaur dengan kelompok yang bengong-bengong itu.

Sialnya portal Pos Cora ternyata juga sudah di non aktifkan, Luthien ngga bisa menggunakannya untuk balik ke markas, ia harus jalan memutar jauh melewati area Bulky Lunker ace.

Setelah perjalanan 30 menit yang rasanya hampir seabad itu Luthien sampe juga di wilayah markas Cora. Tempat yang udah sebulan lebih nggak diinjaknya itu. Keadaan markas coro saat ini udah kayak sedang terjadi perang dunia aja disana!

Di daratan Spire tempat yang biasanya tenang dan damai masih terdapat banyak sekali Coro-Coro yang berantem, dari teriakan-teriakan yang dilontarkan kelihatan jelas kalau mereka terbagi dua kubu, pro Archon lama dan pro Archon baru!

Di lokasi dimana biasanya dilangsungkan pertandingan GvG terjadi pekelahian besar-besaran antar dua kubu tersebut! Luthien bergidik ngeri saat melihat banyak sekali mayat-mayat bergelimpangan, ia sendiri harus menunduk-nunduk saat melewati area itu menghindari kemungkinan tersabet peluru nyasar atau serangan force.

Keadaan di depan pintu markas Cora terlihat lebih tenang, tapi bukan berarti damai. Keadaan terlihat tenang hanya karena puluhan bahkan hampir ratusan anggota guild tertentu berjaga-jaga dalam keadaan Chaos, memeriksa dengan curiga semua orang yang hendak keluar masuk.

Semua orang tidak terkecuali, dari yang level cupu sampe yang udah pake armor level 50 diinterogasi satu per satu dengan seksama. Seorang Templar cewe kelihatannya udah mau marah aja dengan perlakuan semena-mena para penjaga pintu markas itu, tapi ia nggak bisa apa-apa begitu diancam akan di chaos rame-rame oleh mereka.

“Phokoknya khalo dhi chini adha kroni archhon lama achau membel guildh yang machih chechia ama King Archhon, kill dhi chempach!!!” Suara yang ganjil itu terdengar khas buat Luthien, bener aja sang Archon baru sedang membriefing anak buahnya yang berjaga-jaga di sana.

Dengan bergidik ngeri Luthien berjalan mendekati pintu markas menuju ke arah para penjaga itu. Luthien berusaha pasang tampang se bloon mungkin *ngga susah mengingat tampangnya udah bloon dari sononya* sebelom ia menyapa coro yang berdiri paling dekat dengannya

“Siang kk”

“Siang-siang gundulmu!!! Apa mau lo he??”

“Mau restock pot kk, stock saya di bank... Ada apa ya koq ribut-ribut? ” tanya Luthien polos.

“Bukan urusan lo!!! Nah sekarang jawab pertanyaan gw, siapa nama elo???!!!”

Sambil nyebut nama Decem 100x kali dalam hatinya Luthien menyebutkan namanya. Ia bersyukur lega karena para penjaga pintu itu akhirnya membiarkan Luthien masuk setelah mereka yakin bahwa nama Luthien ngga ada di daftar nama buronan mereka!

Rupanya semua anggota guild yang pro archon lama dan teman-temannya kini telah didaftarkan untuk dijadikan buronan!!!

Sambil mengucapkan terimakasih pada cora galak yang menjaga pintu depan tadi, Luthien mengucap syukur dalam hatinya atas pengucilan dirinya beberapa bulan lalu. tidak disangka hal itu telah menghindarkannya dari malapetaka luar biasa hari ini!

Keadaan di dalam markas ngga kalah kacau dengan di luarnya. Banyak yg terluka, banyak juga yang panik karena nggak tahu apa-apa. Sementara beberapa anggota guild yang pro Archon baru, terlihat berpatroli dengan wajah garang menginterogasi siapa aja yang terlihat mencurigakan.

Luthien jadi bingung sendiri sekarang, gimana caranya mencari teman-temannya yang dulu? Kalopun mereka masih bersembunyi di markas ini, sebelum ia menemukannya pasti para coro pro archon baru itu bisa nemu in mereka lebih dulu daripada dia.

Di tengah-tengah kekacauan itu tiba-tiba aja Luthien ngerasa mulutnya dibekap kuat-kuat dan diseret ke dalam sebuah kedai yang sedang tutup!!

Setengah mati Luthien berusaha ngeronta dan ngelepasin diri dari siapapun yang membekapnya itu, tapi sia-sia tangan lembut yang menariknya itu ternyata lebih kuat dari kelihatannya. Merasa-sia-sia Luthien nurut aja saat dipaksa masuk ke sebuah ruangan gelap.

Di kegelapan tersebut, tiba-tiba cahaya dari sebuah lampu kecil diarahkan tepat ke mata Luthien membuat gadis itu jadi pusing. Orang yang memeganginya pun melepasnya dan dengan agak kasar memaksanya duduk.

Luthien sekarang bisa melihat ruangan itu, ngga terlalu besar... kayaknya sehari-hari dipake buat ruang pendingin makanan. Terbukti dengan banyaknya tumpukan makanan en minuman disana dan karena udara dingin yang nggak wajar ini!

Di dalem ruangan itu ada kira-kira enam sampe tujuh coro ngamatin dia dari segala sisi. Luthien ngga bisa melihat wajah mereka karena cahaya lampu yang diarahin tepat ke matanya itu, tapi ia bisa mendengar mereka berbisik-bisik

“Lu yakin dia bisa dipercaya?” suara coro pria yang berat terdengar paling keras diantara yang lainnya

“Gw harap begitu” yang menjawab adalah suara Coro cewe yang ngga asing lagi bagi Luthien.... Benar juga dugaan Luthien saat Coro pemilik suara itu mendekatkan diri pada Luthien, itu suara cc BabyLunar!!!

“cc Baby-“ sebelom Luthien ngelanjutin BabyLunar menekankan telunjuknya ke bibir Luthien mengisyaratkannya untuk diam

“Jawab dengan jujur Luth, lu di pihak siapa?” tanya BabyLunar dengan suara tegas.

“Tentu saja di pihak KingArchon!” jawab Luthien tanpa ragu-ragu

“Lu ada kontak dengan coro yang di pihak King Archon selain elo?”

“Ada, temen gw Paladinz dia sekarang terluka di Pan Crimson setelah menyamar supaya King Archon bisa ngelolosin diri” jawab Luthien semakin mantap. cc Baby Lunar pasti berada di pihak yang sama dengannya Luthien yakin sekali itu. “Dia ngirim gw kesini untuk mencari info tentang keadaan King Archon sekarang...”

BabyLunar tersenyum lega “udah gw duga lu bakal jawab begitu” dengan isyarat jari ia memerintahkan coro yang lain untuk mematikan lampu kecil itu dan menyalakan lampu besar yang ada di ruang pendingin itu...Fiuh mendingan... gw udah ngga ngerasa kayak tahanan yang lagi diinterogasi, pikir Luthien.

“Lu yakin dia di pihak kita?” tanya seorang coro wanita yang kelihatannya masih ragu-ragu

“Tenang, gw dah kenal lama ama dia” jawab BabyLunar lagi.

“cc tau apa yang terjadi ama King Archon sekarang” Luthien tidak melupakan tujuan utamanya mempertaruhkan nyawa datang ke markas coro hari itu.

“Berkat pengorbanan banyak orang seperti temen lo, King Archon sekarang udah nyampe dengan selamet di tempat persembunyian bersama anggota guild-guild yang masih setia ama dia”

“cc tau itu karena?”

“Karena gw lah yang menyusun rencana pelarian King Archon ini!” ada kegetiran tersirat di suara BabyLunar, pasti dia sedih sekali telah mengorbankan begitu banyak sodara sebangsanya untuk menyelamatkan nyawa seseorang yang ia cintai... “dan gw udah menerima sandi dari anak buah gw yang mengisyaratkan mereka udah nyampe tujuan dengan selamat!”

“Keadaan di luar bener-bener kaco cc, menurut gw mending kalian semua pindah dolo aja ke planet lain, sampe keadaan di sini udah adem” Luthien mencoba memberi saran.

“Sayangnya ngga segampang itu Luth” Baby Lunar kembali ke nada suaranya yang biasa, lembut namun berwibawa”Elu lupa ya,untuk pergi ke planet lain kita mesti ngurus paspor dan lain lain, yang artinya kita mesti berurusan dengan pejabat-pejabat tinggi coro! Selaen itu setiap bandara luar angkasa pasti dijaga ketat oleh kroni Archon yang baru. Jadi satu-satunya pilihan mereka harus terus bersembunyi menghindari pengejar mereka!”

Jantung Luthien serasa copot ke tanah mendengarnya, itu artinya selamanya Paladinz akan hidup dalam persembunyian? Terkurung dalam gua kecil itu seumur hidupnya?? Atau malah bergabung dengan para buronan lain dan hidup berpindah-pindah sementara rezim baru akan terus memburu mereka tanpa ampun?

“Tapi bukan itu yg gw takutin Luth” kata BabyLunar lagi

“Apa?” Tanya Luthien ga percaya, emang ada nasib yang lebih mengerikan daripada itu pikir coro itu dalam hatinya!?!?!

“Lu inget kan ...waktu kecil kita semua pernah diinjeksi?”

“Ya” Luthien inget samar-samar... Paladinz harus menyeretnya yang menangis meraung-raung untuk ke dokter dan mendapatkan injeksi itu, “iya gw inget kalo ga salah itu vaksinasi anti virus yg wajib untuk semua coro kan?”

“Bukan Luth, gw baru aja tau ada konspirasi mengerikan di balik injeksi itu!!” Yang mereka suntikkan bukan vaksin tapi microchip!!!”

“Chip!?!?” Luthien langsung kebayang CCC yang segede bagong di Crag Mine, segede itu disuntikin ke badan gw??? pikirnya lugu....

“Microchip itu adalah alat pengontrol yg diciptakan oleh para pemimpin bangsa Coro terdahulu!!! lu harus inget sejak dulu planet ini dalam keadaan perang antar 3 bangsa! Dalam keadaan demikian, tidak ada yang ditakutkan para pemimpin bangsa kita selain penghianatan dari dalam! Maka dari itu mereka memasangi kita semua dengan chip!!!! Apabila ada coro yg udah ditetapkan sebagai ancaman or penghianat bangsa mereka bisa mengaktifkan chip chip di dalam tubuh coro tersebut, ngga peduli sejauh apapun coro itu sembunyi chip itu akan aktif!!!”

“Lalu...apa yg akan terjadi pada cora yg chip nya diaktifkan???” tanya Luthien dengan suara bergetar...

“Mereka berubah menjadi...” Baby Lunar tak sanggup melanjutkan...

“Jadi apa cc???” desak Luthien

“Turn....coat” suara Baby Lunar seolah tercekik saat melafalkan dua kata itu.

Luthien membelalak tak percaya... jawaban itu serasa menyambar kesadarannya, mengusik kewarasannya... “Turn..coat itu maksud cc makhluk mirip bangsa cora yang bertingkah seperti zombie itu?????”

“Mereka bukan makhluk mirip cora Luth...mereka dulunya juga cora seperti kita ...sampai mereka menghianati bangsa ini, lalu dengan chip itu mereka diubah menjadi seperti itu!!!”

Luthien bener-bener shock mendengarnya, di kepalanya muncul bayangan mengerikan... Paladinz, King Archon, wajah wajah temen satu guildnya dulu berubah jadi kayak zombie bergentayangan mencari mangsa di gurun Sette bersama turncoat lainnya

“Kita harus mencegahnya!!!!” seru Luthien berusaha melawan bayangan buruk yang mulai menghantui kepalanya.

“Sayangnya itu ga mungkin” sahut BabyLunar... “Kita kalah jumlah, archon baru dan kroni nya saat ini sedang meyakinkan pemimpin bangsa untuk mengaktifkan chip yang ada di tubuh buronan mereka, dan gw yakin ini cuma masalah waktu sebelom pemimpin bangsa kita termakan provokasinya”

“Tapi... kita...kita ga bisa diam aja kan??? cc rela King Archon yg cc cintai itu diubah jadi turncoat????” Luthien nyaris histeris saat mengucapkan ini.

“Tentu aja gw ga rela!!!!!” Air mata baby lunar sampai hampir menetes saat mengatakan itu. Cewe satu ini bener bener tegar, dalam keadaan beginipun dia ngga menangis sementara Luthien udah kayak kran bocor aja, air mata mengalir deras dari mata dan idungnya.

BabyLunar segera melanjutkan “Tapi ada option lain Luth..... barusan gw di wisp ama Archon bangsa Accretia, rupanya bangsa mereka juga ngga menyukai Archon baru ini! Karena si Archon monyong ini ternyata hobby banged ngatain acc pake cheat lah, bug lah, mereka jauh lebih respect ama King Archon”

Sejilat api harapan memenuhi perut Luthien yang sebelumnya terasa dingin dan hampa.

“Bangsa Accretia bersedia menerima para buronan Cora ini di tempat mereka, mereka bahkan punya teknologi yg bisa menghilangkan efek chip itu... Tapi hanya ada satu cara untuk melakukannya...”

“Cara apa itu cc?” tanya Luthien ngga sabar

“Cara itu...” Baby Lunar menarik nafas dalam-dalam berusaha sekuat tenaga agar nggak menangis, berusaha tampil setegar mungkin di hadapan Luthien dan semua anak buahnya yang udah mulai putus asa itu ...

“King Archon dan lainnya harus diubah tubuhnya jadi kaleng, dan dalam proses itu 90% kemungkinan memori mereka akan terhapus ... Memang mereka masih akan hidup Luth, dengan kepribadian yang sama, sifat yang sama...tapi mereka akan melupakan semuanya.... Siapa nama mereka, teman, keluarga...dan orang orang yg menyayangi mereka” Kali ini cc Baby Lunar yang tegar itupun ngga bisa lagi untuk menahan diri, ia menjatuhkan setetes air mata dari bola matanya yang bening.

Luthien bener-bener shock... option ini hampir sama buruknya dengan pilihan satunya!!! Berubah jadi turncoat atau jadi mesin!!??? Ngga adakah jalan lain... pikir Luthien di tengah keputusasaannya

“No other option Luth” ujar BabyLunar segera saat ia melihat keraguan dimata Luthien. “Lu pikir mereka bisa sembunyi sampe kapan? Lu lebih rela temen-temen lu berubah jadi turncoat gitu?”

“Gw ngga rela cc, tapi gw juga ngga rela kalo mereka diubah jadi mesin!!!!!”

“Denger Luth, gw cerita ini ama elu bukan tanpa maksud!! Biarpun utk saat ini nama gw dan guild gw ngga ada di daftar buronan, tapi mata-mata Archon baru terus mengawasi kita! Gw ngga bisa lagi menyampaikan info ini utk King Archon. Gw butuh bantuan lu untuk melakukannya Luth!!”

“Tapi gw juga nggak tau gimana menghubungi King Archon!!” bentak Luthien sebal...

Gadis itu masih ngga setuju dengan ide gila dari cc BabyLunar, eeeh malah sekarang dia disuruh nyampein nya ke King Archon lagi!!! Bukannya tadi malah gw yang nanya kondisi King Archon ke cc Baby Lunar??? Pikir Luthien

“Lu bilang ada temen lu yg terluka di Pan Crimson kan? Ini bawa pesan ini ke dia,” Baby Lunar memberikan secarik kertas berisi gambar anak TK. “Tenang ini kode rahasia yang hanya akan dimengerti oleh kelompok kita, gw menyiapkan kode ini beberapa minggu lalu, sejak kita semua mulai curiga dengan gelagat nggak beres wakil archon keparad itu!” terang BabyLuthien saat ia melihat Luthien akan segera protes.

“Berikan kertas ini ke temen lu, dia akan tau mesti nemuin King Archon kita dimana, tolong sampe in ke temen lo itu tentang chip ini dan tawaran bangsa Accretia! Inget lu harus cepet!!! Tawaran ini limited sebelum keadaan tambah gawat dan Archon baru tau tentang kontak diantara kita dan bangsa Accretia!”

“Berapa waktu yang mereka punya?” Luthien berarap jawaban seminggu supaya setidaknya dia bisa mengucapkan selamat tinggal dengan layak pada temen-temen nya atau siapa tau ada keajaiban yang akan membalik keadaan cora saat ini...

“Tawaran bangsa Acc terbatas sampe nanti sore, siapa aja yang memilih berubah jadi kaleng ditunggu di pintu armory 213, mereka akan matiin towernya untuk mbiarin cora yg mau pindah ras masuk ke dalem!”

“Sore ini???” Luthien merasa tubuhnya disambar ratusan LighningChain tak terlihat saat mendengarnya!!!

“Iya karena gw dan juga Archon Acc khawatir chip itu akan diaktifkan nanti malam setelah rapat darurat pemimpin bangsa.... sekarang sebaiknya lu cepet pergi Luth! Ingat jangan langsung balik ke Pan Crimson, muter dulu ke ether, dari terminal teleport ke haram dan ngilang dalam kerumunan lelang sebelom lo minum stealth untuk balik ke tempat temen lo ngerti!?”

Luthien mengangguk mengiyakan tapi dalam hatinya ia masih shok berat, dengan otak yang kosong *lebih kosong dari biasanya* dan ga isa dipake buat mikir dia menjalankan semua instruksi cc Baby Lunar.

Ia meninggalkan markas dan membeli tiket ke Ether, sampe disana dicarinya DarkPriest yang keliatannya netral dan bisa menteleportnya ke Istana Haram. Untunglah keadaan di haram nggak sekacau di markas, setelah bersembunyi di kerumunan pengunjung lelang Luthien menengak stealth pot yang tadi dibekalkan Baby Lunar padanya dan cepat-cepat menuju ke arah Pan Crimson.

Sesampenya di sana Shin Avalon, yang masih aja pasang tampang gondok, udah datang duluan dan mbawain makanan en minuman buat Paladinz, yang saat ini lagi menikmati semangkok indomie telor dengan enaknya...

“Wah Luth, untung lu dah balik, gw dah ampir dibunuh ama cowo lu nih... Gimana dapat kabar tentang King Archon?” goda Paladinz sambil menyeruput mie nya.

Ngeliat wajah sahabatnya ceria gitu Luthien semakin nggak tega ngebayangin masa depan apa yang menunggu Paladinz, dengan menangis terisak-isak Luthien berlari keluar gua. Air mata yang ditahannya sejak meninggalkan persembunyian cc BabyLunar ditumpahkannya abis-abisan!!!!!

Paladinz dengan nekad menyusul Luthien keluar tanpa mempeduliin larangan Shin Avalon, ditabraknya cebol kecil malang itu sampe terjungkal di atas tanah. Mati-matian Shin menahan hasratnya untuk tidak naikin RMAU nya dan ngelobangin badan tuh coro pake peluru Catapult!!!!

“Oy Luth... what’s wrong?” tanya Paladinz lembut sambil menyentuh pundak Luthien “Sesuatu terjadi pada King Archon kah??”

Semakin gemas karena melihat di kepala temen hay nya ini cuma ada King Archon melulu, Luthien memukuli pundak Paladinz keras-keras sebelum memeluknya erat-erat. Sambil terisak-isak Luthien menceritakan kembali semua yang didengernya dari Baby Lunar, tentang chip, tawaran bangsa Acc, dan lokasi King Archon. Setelah itu diserahkannya kertas kecil berisi coretan gambar anak TK dari BabyLunar pada Paladinz.

“Gw ngga rela lu dijadiin mesin Pal... Lu temen gw dari kecil... gw sayang elo Pal!!! Gw lebih baek nyerbu markas Coro sekarang juga daripada harus ngerelain elu dijadiin kaleng sarden!!!”

Ucapan terakhir itu bener-bener bikin hati Shin Avalon remuk kayaknya...Cebol itu udah ngga lagi menunjukkan wajah marah atau sebal, hanya ada kesedihan luar biasa terpancar dari matanya. Dia udah siap meninggalkan Luthien dengan Paladinz ketika tiba-tiba Paladinz berkata...

“Luth.... bagi gw lu udah kayak sodara sendiri, mana mungkin gw tega mosisi’in elu dalam bahaya kayak gitu? Demi elu, gw akan ngehubungin King Archon dan temen-temen yang lain, kita akan ambil tawaran bangsa Acc... jadi kaleng masih lebih baek daripada jadi turncoat!”

Tangis Luthien bukannya reda tapi makin menjadi-jadi!! Entah kenapa sejak berangkat dari markas cc Baby Lunar tadi dia udah ngerasa Paladinz pasti bakal milih option yang itu!!!

“..cup-cup... udahhh jangan mewek gini ah ...Gw kan bukan mate cuma ganti bangsa aja”

“Tapi kita ka bakal isa kayak dulu lagi Pal!!! Setelah dijadiin kaleng ada 90% kemungkinan lu bakal lupa segalanya, kecuali sifat elo dan kepribadian elo yang hay itu!!!”

“Iya gw tau, itu udah resikonya! Meskipun seandainya terjadi keajaiban en ingetan gw tentang elo ga ilang...Gw ngga akan mencoba mengontak elo demi keamanan lo sendiri... Moga-moga walaupun badan gw diubah jadi mesin gw ga lupa ama elo Luth... my friend... bukan... my best friend!!”

Luthien menangis makin menjadi-jadi, gadis itu makin mengeratkan pelukannya kepada Paladinz, seolah dengan demikian ia bisa mencegah Paladinz untuk pergi....

Dari sudut matanya yang udah memerah karena nahan nangis, Paladinz bisa ngeliat ada sepasang mata cebol yang menatap mereka dengan sedih dan kecewa... Dengan sedikit paksa dilepaskannya pelukan Luthien.

“Sebelom pergi, gw minta maaf kalo pernah bikin salah sama elu Luth... Gw bener-bener minta maaf dulu ngehina elo karena lu jatuh cinta ama secendol Bellato.... sorry atas perlakuan gw yang buruk kemaren...”

“...Lu jangan... ngomong l-lagi Pal... gw.... udah maafin semua itu sejak dulu...” ujar Luthien terbata-bata disela isak tangisnya

“Nggak Luth, gw harus minta maaf!” balas Paladinz tegas “sebulan kemaren gw udah merlakuin elu kayak penghianat bangsa karena lo deket ma cebol itu, ternyata gw salah duga..... di dunia ini ada cebolz yg baek hatinya sebaliknya ada juga coro yg hatinya busuk dan tega menyakiti teman sebangsa”

Paladinz kemudian merogoh barangnya yg ada di dalam kantongnya. Beberapa asesoris cora, sejumlah gold serta i pod kesayangannya yg selalu dibawanya kemana-mana...
“Kayaknya di bangsa Acc gw udah ngga butuh lagi semua ini, lu boleh jual semua... tapi ada satu yang gw mau elu simpen baek-baek” Sambil mengatakan itu Paladinz mengutik-ngutik i pod nya dengan cepat, lalu menyerahkannya pada Luthien. “Nih, udah gw udah hapus lagu lainnya gw sisakan satu lagu khusus buat lu Luth!”

Luthien menerima i pod itu dengan mata nyaris kabur karena basah oleh air mata., setelah menyerahkan i pod nya Paladinz trus menatap lurus ke arah Shin Avalon.

“Buat gw dia udah kayak adek sendiri....” ujarnya sungguh-sungguh. Lalu seakan bisa membaca bahwa kecemburuan Avalon ngga akan reda dengan kalimat itu aja Paladinz menambahkan “ dan gw yakin buat Luth pun gw udah seperti kakak sendiri.... hanya ada satu orang yg bener-bener dicintainya sampe dia rela melepaskan semua demi orang itu... Orang itu adalah elu” ujarnya sambil menunduk dan memegang kedua sisi pundak mungil Avalon dengan tangannya yang kokoh itu.

Cebol itu sampe memerah wajahnya saking malunya, entah malu karena ada yang menyampaikan ulang isi hati Luthien padanya, dan mengingatkan betapa besar pengorbanan yang udah dibuat oleh Luthien untuk bisa bersama dengannya, atau karena diperlakuin kayak anak kecil gitu....

Melihat Avalon ngga bisa berkata-kata, Paladinz melanjutkan ”Gw titipin adik gw ini ke elu, tolong jagain.... Gw percaya kalo ama elo dia pasti baek-baek aja”

Avalon mengangguk dengan mantap, dia lalu merogoh kantongnya “Gw tadi beli ini, gw pikir lo bakal perlu untuk mencari King Archon lu tanpa terdeteksi” dari kantongnya Avalon mengeluarkan beberapa botol stealth pot untuk Paladinz

Paladinz mengucapkan “terimakasih” dengan tulus, udah ngga ada lagi kebencian dan kejijikan di wajahnya terhadap ras itu. Ia lalu segera pamid pergi

“Matahari udah hampir tenggelam, bangsa Acc ngga bisa nunggu lama-lama, gw musti buru-buru ke tempat King Archon... Dalam waktu satu jam kita musti udah nyampe di Amrory”

Hati Luthien serasa hancur ngeliat Paladinz minum stealth pot dan menghilang perlahan-lahan di hadapannya. Dia tau dia ngga bakalan lagi bertemu temennya itu.... Tapi ia udah nggak sanggup berkata-kata lagi, semua kata-kata yang ingin diucapkannya serasa menggumpal di mulutnya, ngga ada kata-kata perpisahan yang bisa terpikirkan olehnya saat itu.

Luthien hanya bisa memandang dgn mata hampa saat tubuh sahabatnya itu udah bener-bener ilang dari hadapannya, sekarang yg terhampar di depannya hanya lautan yang luas dengan ombaknya yang entah kenapa hari itu terasa lebih ganas dari biasanya...

Mulai hari ini dia ga akan bisa melihat wajah sahabatnya itu lagi, ngga bisa bercanda bersama, ngga bisa bersama seperti dulu lagi... Walaupun Pal ngga mati tapi ada jarak, jarak tak terhingga yang akan memisahkan mereka selamanya!!!

Sesaat terjadi kebisuan yang canggung di antara Luthien en Avalon, Luthien menimang-nimang i pod pemberian Paladinz dan mencoba menyalakan i pod tersebut. Emang bener hanya ada satu lagu yg terisa di dalamnya, dengan jari gemetar dipasangnya ear phone pada kedua belah kuping panjangnya lalu ditekannya tombol play.... suara musik mulai mengalun kencang mengiringi suara seorang penyanyi yang Luthien nggak pernah tau sebelumnya.

YOU ARE MY FRIEND
Aah~ you still remember the dream we had that day, don't you?
YOU ARE MY DREAM
Aah~ We'd just gotten started, you are MY LONG LOST FRIEND
WOAH~ it's time to get moving

EVERYDAY lit up by the SHINING ahead
I WANNA SEE YOU, it lights MY SOUL ON FIRE
But now, we've bid farewell to those FUN DAYS
TO BE THE FUTURE, I'll try to TAKE OVER, and that's why I'LL DREAM ON!
I'LL GO THE DISTANCE Gazing at a sky SO FULL
I'm just STARTING I'll use my greatest POWER, FULL TILT

YOU ARE MY FRIEND
Aah~ you still remember the dream we had that day don't you?
YOU ARE MY DREAM
Aah~ We'd just gotten started you are, MY LONG LOST FRIEND
WOAH~ it's time to get moving

THANK YOU MY FRIEND
Aah~ I haven't forgotten what happend on that day
YOU ARE MY DREAM
AA~ next time i'll protect you MY WAY!
WOAH~ THE DISTANCE*

Jari tangan Luthien bergetar, setiap baris lirik lagu ini serasa menusuk-nusuk dirinya sampe ke bagian yang terdalam....Didekapnya i pod itu erat erat, air mata gadis itu tak terbedung lagi.... Luthien nangis terisak-isak

THANK YOU MY FRIEND..... gw ga bakal pernah lupain elo, selamanya!!!

Avalon yang daritadi cuma diemmm menyadari ketololannya karena cemburu tanpa alasan, kini kelihatan celinguk-celinguk dan bingung ngeliat Luthien nangis, berusaha salto-salto ngga jelas sampe Luthien cape ngeliadnya

“Mau lu apa sih????”

“Cari sesuatu buat ganjelan kaki gw”

“Haizzz ngapain sih sok pake cari ganjel-ganjel segala???” semprot Luthien sewot

“...zzzzz.... lu bisa nunduk dikit ga???”

“Nunduk kayak gimana??” Luthien mulai sebel aja rasanya ama Avalon, orang lagi sedih gini kok dia bingung cari ganjel!!??

“Kayak Gini!?” tanya gadis itu ketus sambil nundukin badannya serendah mungkin, tau tau aja Avalon udah njinjit trus megang pipi Luthien pake tangannya, dengan hati-hati dia menghapus air mata Luthien.

“Jangan nangis....Gw akan selalu ada di sini buat elu, selamanya” lalu didekatkannya wajah gadis coro itu dan diciumnya lembut.

Wajah Avalon memerah, apalagi Luthien yang wajahnya udah kayak orang bengong...

Cebol itu lalu berjalan maju, dengan kepala masih menunduk karena malu ia menawarkan tangannya ke arah Luthien.

“Ayo...”

Luthien tersenyum dan menyambut tangan Avalon, digandengnya lembut tangan Bellato yang mungil itu...

Dunia boleh aja jadi gila, semua yang dikenal ama gw boleh aja berubah...tapi ada satu hal yang gw bisa pegang dengan pasti! Perasaan kita yang ngga akan berubah selamanya.

Dengan bergandengan tangan pasangan yang unik itu berjalan menyusuri pantai Pan Crimson menikmati matahari senja yang terbenam...menanti harapan hari esok yang akan terbit

End of Season I

The world is never right
because it’s reborn all the time
Right now, take a brush and paint in your own color
moving it freely in any direction you want
See how many times the marbles of the heart come together
Look! The world is colored in your own color
so that the sun can shine through it

Words taken from Kokoro no Biidama from Yakitate!! Japan by RYTHEM (Ending #6)


*Words taken from Distance from NARUTO Shippunden by Long Shot Party

Tidak ada komentar:

Posting Komentar